STERILISASI
Disusun oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilham-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“STERILISASI” dengan baik. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan
tugas dari Bapak Ns. M. Projo Angkasa, S.Kp, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Management Patient Safety.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien
yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaiman terjadinya
infeksi sangat penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi
dengan cara mempelajari ilmu bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang
terkandung pada ilmu mikrobiologi.
Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi
tersebut secara keseluruhan. Secara lebih spesifik diperlukan pula pengetahuan mendasar
akan kondisi seperti apa yang bisa dijadikan lokasi atau tempat untuk melakukan asuhan
keperawatan.
Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang besar bagi
dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat berkat penemuan beberapa
ilmuan besar. Bahwa terbukti untuk mencegah atau mengendalikan infeksi tenaga
kesehatan dapat menggunakan konsep steril ataupun bersih, untuk membantu proses
penyembuhan pasiennya dan lebih spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah
terjadinya infeksi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan tujuan sterilisasi?
2. Bagaimana cara melakukan sterilisasi dan apa saja jenisnya?
3. Bagaimana standar operasional prosedur sterilisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan sterilisasi
2. Untuk mengetahui cara melakukan dan jenis-jenis sterilisasi
3. Untuk mengetahui standar operasional prosedur sterilisasi
BAB II
PEMBAHASAN
Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh pathogen dan apathogen beserta
sporanya pada peralatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau
menggunakan bahan kimia. Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme
hidup,dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi,bakteri, mycoplasma,virus)
yang terdapat dalam suatu benda.
Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujua
nuntuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi didesain untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi
tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat,
protein atau membran mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi
disebut sterilant (Pratiwi,2006).
Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh
alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. 100 % efektif namun terbatas
penggunaanya.
Panas kering : sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Waktu
relatif lama sekitar 1-2 jam. Kesterilaln tergantung dengan waktu dan suhu yang
digunakan, apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka sterilisasipun tidak
akan bisa dicapai secara sempurna.
Uap air panas : konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air
lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi Teknik disinfeksi
termurah Waktu 15 menit setelah air mendidih Beberapa bakteri tidak terbunuh dengan
teknik ini: Clostridium perfingens dan Cl. botulinum
Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf menggunakan suhu 121 C dan
tekanan 15 lbs, apabila sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi. Untuk mengetahui
autoklaf berfungsi dengan baik digunakan Bacillus stearothermophilus Bila media yang
telah distrerilkan. diinkubasi selama 7 hari berturut-turut apabila selama 7 hari: Media
keruh maka otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik, kesterilalnnya, Keterkaitan
antara suhu dan tekanan dalam autoklaf
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan
disinari lampu UV Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan
antara lain alkohol. Beberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini:
- Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
- Daya kerja absorbsi as. Nukleat
- Panjang gelombang: 220-290 nm paling efektif 253,7 nm
- Kelemahan penetrasi lemah
Sinar Gamma Daya kerjanya ion bersifat hiperaktif Sering digunakan pada
sterilisasi bahan makanan, terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa
atau penampilan Bahan disposable: alat suntikan cawan petri dpt distrelkan dengan
teknik ini. Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga “sterilisasi dingin”
III. Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia
• Rongga (space)
• Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat sangat mudah
menguap
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu
Klorin : Memiliki warna khas dan bau tajam, Desinfeksi ruangan, permukaan
serta alat non bedah
Pelaksanaan:
1. Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterilkan peralatan dengan cara merebusnya dalam air sampai
mendidih (100C) dan ditunggu selama 15 sampai 30 menit.
Misalnya alat dari logam, kaca dan karet.
PROSEDUR
Langkah-langkah :
a. Yakinlah sterilisator dalam keadaan siap pakai
b. Masukkan alat yang sudah dicuci bersih ke dalam sterilisator
c. Isi air hingga alat terendam
d. Atur waktu selama 30 menit
e. Tekan tombol on pada sterilisator
f. Setelah 30 menit alat dapat diangkat
g. Matikan dengan menekan tombol off, dan lepaskan stop
kontak
2. Sterilisasi dengan cara stoom (uap) :
Mensterilkan dengan uap panas dengan autoclave dengan
waktu,suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan,
dan lian-lain.
3. Sterilisasi dengan cara panas kering :
Mensterilkan peralatan dalam oven dengan panas tinggi. Misalnya
peralatan logam yang tajam, peralatan dari kaca, dan obat tertentu.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saya sangat mengharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca
maupun penyusun dapat menambah pengetahuan terkait dengan materi sterilisasi dapat
dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan kesimpulan diatas, saya menyarankan agar
para pembaca untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai SOP
proses sterilisasi serta pemahaman tentang makalahnya. Saya menyadari makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu saya menyarankan kepada pembaca
untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12028645/MAKALAH_ILMU_DASAR_KEPERAW
ATAN_IV_MIKROBIOLOGI_STERILISASI_DAN_DESINFEKSI_FAKULTA
S_ILMU_KESEHATAN_UNIVERSITAS_MUHAMMADIYAH_PURWOKER
TO
https://www.slideshare.net/DefriM1/pedoman-sterilisasi
https://www.scribd.com/doc/173810441/definisi-sterilisasi
https://www.academia.edu/36590827/Sop-Sterilisasi