Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAGEMENT PATIENT SAFETY

STERILISASI

Dosen Pembimbing : Ns. M. Projo Angkasa, S.Kp, M.Kes

Disusun oleh :

Cindy Fatimatus Syahro W P1337420319016

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilham-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“STERILISASI” dengan baik. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan
tugas dari Bapak Ns. M. Projo Angkasa, S.Kp, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
Management Patient Safety.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 3 April 2020

Penyusun,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2

1. Pengertian dan Tujuan Sterilisasi…………...…………......................... 2


2. Cara melakukan Sterilisasi dan Jenis Sterilisasi..………………............ 2
3. Standar Operasional Prosedur Sterilisasi………………………………..5

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8

A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien
yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaiman terjadinya
infeksi sangat penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi
dengan cara mempelajari ilmu bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang
terkandung pada ilmu mikrobiologi.
Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi
tersebut secara keseluruhan. Secara lebih spesifik diperlukan pula pengetahuan mendasar
akan kondisi seperti apa yang bisa dijadikan lokasi atau tempat untuk melakukan asuhan
keperawatan.
Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang besar bagi
dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat berkat penemuan beberapa
ilmuan besar. Bahwa terbukti untuk mencegah atau mengendalikan infeksi tenaga
kesehatan dapat menggunakan konsep steril ataupun bersih, untuk membantu proses
penyembuhan pasiennya dan lebih spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah
terjadinya infeksi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan tujuan sterilisasi?
2. Bagaimana cara melakukan sterilisasi dan apa saja jenisnya?
3. Bagaimana standar operasional prosedur sterilisasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan sterilisasi
2. Untuk mengetahui cara melakukan dan jenis-jenis sterilisasi
3. Untuk mengetahui standar operasional prosedur sterilisasi
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Tujuan Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh pathogen dan apathogen beserta
sporanya pada peralatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau
menggunakan bahan kimia. Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme
hidup,dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi,bakteri, mycoplasma,virus)
yang terdapat dalam suatu benda.

Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujua
nuntuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi didesain untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi
tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat,
protein atau membran mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi
disebut sterilant (Pratiwi,2006).

Tujuannya untuk Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan


siap pakai, Mencegah peralatan cepat rusak, Mencegah terjadunya infeksi silang,
Menjamin kebersihan alat, Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman
digunakan pasien.

2. Jenis Sterilisasi dan Cara Melakukan Sterilisasi


Jenis Sterilisasi yaitu Sterilisasi uap, Sterilisasi panas kering, Sterilisasi gas,
Sterilisasi radiasi ionisasi, Sterilisasi filtrasi
Sedangkan, Cara melakukannya dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara
mekanik, fisik dan kimiawi:

I. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori


sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misal nya larutan enzim dan antibiotik
II. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran
 Pemanasan

Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh
alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. 100 % efektif namun terbatas
penggunaanya.
Panas kering : sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Waktu
relatif lama sekitar 1-2 jam. Kesterilaln tergantung dengan waktu dan suhu yang
digunakan, apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka sterilisasipun tidak
akan bisa dicapai secara sempurna.
Uap air panas : konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air
lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi Teknik disinfeksi
termurah Waktu 15 menit setelah air mendidih Beberapa bakteri tidak terbunuh dengan
teknik ini: Clostridium perfingens dan Cl. botulinum
Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf menggunakan suhu 121 C dan
tekanan 15 lbs, apabila sedang bekerja maka akan terjadi koagulasi. Untuk mengetahui
autoklaf berfungsi dengan baik digunakan Bacillus stearothermophilus Bila media yang
telah distrerilkan. diinkubasi selama 7 hari berturut-turut apabila selama 7 hari: Media
keruh maka otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik, kesterilalnnya, Keterkaitan
antara suhu dan tekanan dalam autoklaf

 Pasteurisasi: Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu


Membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus, Salmonella,
Shigella dan difteri (kuman yang berasal dari sapi/pemerah) dengan Suhu 65 C/ 30
menit
 Penyinaran dengan sinar UV

Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan
disinari lampu UV Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan
antara lain alkohol. Beberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini:
- Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
- Daya kerja absorbsi as. Nukleat
- Panjang gelombang: 220-290 nm paling efektif 253,7 nm
- Kelemahan penetrasi lemah

 Sinar Gamma Daya kerjanya ion bersifat hiperaktif Sering digunakan pada
sterilisasi bahan makanan, terutama bila panas menyebabkan perubahan rasa, rupa
atau penampilan Bahan disposable: alat suntikan cawan petri dpt distrelkan dengan
teknik ini. Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga “sterilisasi dingin”
III. Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia

• Rongga (space)

• Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)

• Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat

• Pengenceran harus sesuai dengan anjuran

• Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat sangat mudah
menguap

• Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan setelah berkontak dengan


disinfekstan

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia:

1. Jenis bahan yang digunakan

2. Konsentrasi bahan kimia

3. Sifat Kuman

4. pH

5. Suhu

Beberapa Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi


 Alkohol : Paling efektif utk sterilisasi dan desinfeksi, Mendenaturasi protein
dengan jalan dehidrasi  membran sel rusak & enzim tdk aktif

 Halogen : Mengoksidasi protein kuman

 Yodium : Konsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit, Efektif terhadap berbagai


protozoa

 Klorin : Memiliki warna khas dan bau tajam, Desinfeksi ruangan, permukaan
serta alat non bedah

 Fenol (as. Karbol) : Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran


sel menurunkan tegangan permukaan, Standar pembanding untuk menentukan
aktivitas suatu desinfektan

 Peroksida (H2O2) : Efektif dan nontoksid, Molekulnya tidak stabil,


Menginaktif enzim mikroba

 Gas Etilen Oksida : Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik

3. Standar Operasional Prosedur Sterilisasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


STERILISASI

Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta


PENGERTIAN sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus,
stoom panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia
1. Mencegah terjadinya infeksi silang
TUJUAN
2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai
Peralatan yang dibungkus harus diberi label yang jelas dengan
KEBIJAKAN mencantumkan: nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan. Jika
peralatan yang baru disterilkan terbuka, maka harus disterilkan kembali
Jenis peralatan yang dapat disterilkan:
1. Peralatan yang terbuat dari logam (pinset, gunting, dll)
2. Peralatan yang tebuat dari kaca (tabung kimia, dll)
3. Peralatan yang terbuat dari karet (kateter, sarung tangan)
4. Peralatan yang terbuat dari ebonite (kanule rectum, canule
trachea, dll)
5. Peralatan yang terbuat dari email (Waskom, dll)
6. Peralatan yang terbuat dari porselen (cangkir, piring, dll)

Pelaksanaan:
1. Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterilkan peralatan dengan cara merebusnya dalam air sampai
mendidih (100C) dan ditunggu selama 15 sampai 30 menit.
Misalnya alat dari logam, kaca dan karet.
PROSEDUR
Langkah-langkah :
a. Yakinlah sterilisator dalam keadaan siap pakai
b. Masukkan alat yang sudah dicuci bersih ke dalam sterilisator
c. Isi air hingga alat terendam
d. Atur waktu selama 30 menit
e. Tekan tombol on pada sterilisator
f. Setelah 30 menit alat dapat diangkat
g. Matikan dengan menekan tombol off, dan lepaskan stop
kontak
2. Sterilisasi dengan cara stoom (uap) :
Mensterilkan dengan uap panas dengan autoclave dengan
waktu,suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan,
dan lian-lain.
3. Sterilisasi dengan cara panas kering :
Mensterilkan peralatan dalam oven dengan panas tinggi. Misalnya
peralatan logam yang tajam, peralatan dari kaca, dan obat tertentu.

4. Sterilisasi dengan bahan kimia (alcohol, sublimat, uap formalin,


untuk peralatan yang cepat rusak bila terkena panas : sarung
tangan, kateter).

Unit Keperawatan Gawat Darurat, Bedah, Rawat jalan, Rawat Inap,


UNIT TERKAIT
NICU, ICU
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh pathogen dan apathogen


beserta sporanya pada peralatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas
tinggi atau menggunakan bahan kimia. Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
secara mekanik, fisik dan kimiawi. Sterilisasi didesain untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme.

B. Saran
Saya sangat mengharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca
maupun penyusun dapat menambah pengetahuan terkait dengan materi sterilisasi dapat
dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan kesimpulan diatas, saya menyarankan agar
para pembaca untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai SOP
proses sterilisasi serta pemahaman tentang makalahnya. Saya menyadari makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu saya menyarankan kepada pembaca
untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/12028645/MAKALAH_ILMU_DASAR_KEPERAW
ATAN_IV_MIKROBIOLOGI_STERILISASI_DAN_DESINFEKSI_FAKULTA
S_ILMU_KESEHATAN_UNIVERSITAS_MUHAMMADIYAH_PURWOKER
TO
 https://www.slideshare.net/DefriM1/pedoman-sterilisasi
 https://www.scribd.com/doc/173810441/definisi-sterilisasi
 https://www.academia.edu/36590827/Sop-Sterilisasi

Anda mungkin juga menyukai