Anda di halaman 1dari 8

Materi Pokok : 3.1.

memahami konsep, teknik dan prosedubseni peran sesuai


kaidah seni teater modern
SUB MATERI : Unsur drama dan Struktur dalam naskah teater

Unsur-Unsur Pementasan Drama Yang Wajib Antara Lain


:

1. ​Naskah Drama

Naskah drama adalah sebuah karangan yang isinya terdapat cerita atau lakon.
Dalam

naskah juga termuat nama-nama tokoh dalam cerita, peran tokoh, dialog yang diucapkan,
dan

keadaan panggung yang diperlukan. Bentuk dan susunan naskah drama mempunyai
perbedaan

dengan naskah dari cerpen atau


novel.

Naskah drama tidak mengisahkan cerita secara lugas dan langsung, karna lebih

mementingkan ucapan-ucapan atau bisa dibilang penuturan ceritanya diganti dengan


dialog.

Sedangkan naskah cerpen atau novel berisi cerita lengkap dan peristiwa yang
terjadi.

Permainan drama terbagi dalam babak demi babak. Setiap babak mempunyai
peristiwa

tertentu dalam waktu dan susunan tertentu pula. Dengan pembagian seperti ini, para
penonton
mendapatkan gaambaran atau alur yang jelas bahwa setiap peristiwa itu dapat berlangsung
di

tempat, waktu dan suasa yang


berbeda.

Biasanya untuk mempermudah para seniman yang bermain drama, naskah drama
ditulis

selengkap-lengkapnya disertain keterangan dan petunjuk seperti gerakan-gerak yang di


lakukan

pemain, tempat terjadinya peristiwa, perlengkapan logistik yang dibutuhkan setiap babak
dan

keadaan panggung disetiap


babak.

2. Pemain ​Pemain merupakan orang yang memeragakan peran di dalam cerita, atau

disebut juga

aktor/aktris. Beberapa pemain dibututhkan dalam drama berdasarkan banyaknya tokoh


yang ada

di dalam naskah. Agar berhasil memerankan tokoh dalam pementasan, pemain dipilih
secara tepat

sesuai dengan peran yang


dibutuhkan.
TEATER MINGGU 3
Dalam menentukan pemain di dalam drama, lebih mudah memilih pemain campuran

daripada tidak campuran. Maksud pemain campuran yaitu pemain yang terdiri dari pemain
laki-

laki, perempuan, anak-anak, remaja dan orang


tua.

Berikut ini upaya yang tepat dalam memilih pemain


drama :

1. Naskah drama harus dikuasai dan dipahami oleh pemain, mulai dari dialog dan
watak-watak
tiap tokoh dalam naskah drama itu.

2. Pemain harus mampu memerankan masing-masing tokoh sesuai watak yang


dibutuhkan

3. Perbandingan usia dan perawakan tubuh pemain dinilai sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan

4. Pemain memiliki skill dalam berlatih untuk memerankan tokoh yang dikehendaki
naskah

3. Sutradara

Sutradara adalam pemimpin dalam pementasan drama. Sebagai pemimpin yang

mempunyai tanggung jawab dalam kesuksesan pementasan drama, sutradara harus


membuat

perencanaan yang matang. Tugas seorang sutradara sangat banyak dan cukup berat,
seperti

memilih naskah, menentukan pokok penafsiran naskah, memilih pemain, melatih pemain,
bekerja

dengan staf dan mengkoordinasikan setiap


bagian.

Semua tugas yang dilakukan sutradara harus dengan cermat, karna sukses
tidaknya suatu

pementasan berdasarkan sutradaranya. Tugas awal seorang sutradara adalah memilih


naskah.

Naskah yang terpilih kemudian dibaca berulang-ulang, untuk menentukan watak


tokoh-tokoh, tata

rias, pengaturan panggung dan


seterusnya.

Meskipun sebagai pemimpin, sutradara harus mendengarkan usul dari berbagai


pihak dan

mempertimbangkannya. Untuk para pemain, sutradara juga berkewajiban untuk melatih,

membimbing dan mengarahakn para pemain agar sesuai dengan peran di dalam tokoh
cerita. Selain
itu, sutradara juga berhak menegur, mencela atau menyalahkan pemain yang memang
salah dalam

berakting atau berdialog.

Tugas sutradara sangatlah banyak dan beban tanggung jawab yang cukup berat.
oleh

karena itu, sutradara sebaiknya mampu


:

1. Memilih naskah yang tepat

2. Pandai menafsirkan watak para tokoh


cerita

3. Pandai memilih pemain yang sesuai


naskah

4. Sanggup melatih dan membimbing pemain

5. Bisa bekerja tim dengan crew yang lain

6. Cekatan dalam memimpin semua tim


4. Tata Rias

Tata rias merupakan bagian yang bertugas dalam mendandani atau make up para
pemain.

Orang yang mengerjakan tata rias disebut dengan penata rias. Penata rias ada pria dan
wanita, dilihat

dari keahliannya dalam bidang tata rias. Alat-alat rias seperti bedak, lipstik, pensil alis, kumis
palsu,

bulu mata dan masih banyak lagi.

Seorang penata rias harus memiliki teknik seni dalam merias seperti teknik shading
hidung,

meniruskan pipi, menebalkan mata, membentuk alis dan teknik lainnya. Selain itu penata rias
juga

harus terampil dan cekatan, agar penata rias mampu mengatur waktu sehingga pemainnya
bisa siap

untuk naik ke atas panggung dengan riasan yang


baik.

5. Tata Busana

Tata busana merupakan bagian yang mengatur pakaian pemain, seperti bahan,
model dan

cara mengenakannya. Tata busana memiliki hubungan yang erat dengan tata rias, oleh
karena itu

banyak juga tugas tata busana dirangkap langsung oleh penata rias. Meskipun demikian
tugas penata

rias dan penata busana memiliki tanggung jawab yang berbeda, namun harus bekerja sama
saling

menyesuaikan dan saling membantu agar hasilnya


maksimal.

Penata rias dan penata busana harus mampu menafir dan memantaskan riasan dan
pakaian

yang akan dikenakan. Seperti pakaian pesta dilengkapi dengan riasan yang full cover,
pakaian santai

dilengkapi dengan riasan yang natural. Semua bagian saling membantu untuk menunjang

penampilan pemain.

6. Tata Panggung

Panggung adalah tempat para pemain memeragakan lakon dramanya. Sebagai seni

pertunjukan, biasanya panggung akan di desaign lebih tinggi daripada lantai, lebih tinggi dari
tempat

duduk penonton agar penonton yang duduk dibelakang masih mampu menyaksikan
pertunjukan

dengan jelas.

Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan dalam memainkan


pementasan.

Petugas yang menata panggung disebut penata panggung yang terdiri dari tim, supaya
dapat merubah
keadaan panggung dengan cepat. Panggung mendeskripsikan tempat, waktu dan suasana
yang

terjadi. Setiap peristiwa yang memiliki babak berbeda tempat, waktu dan suasana membuat
penataan

panggung harus lebih cekatan untuk


merubahnya.

Tugas penantaan panggung hanya menuruti apa yang dikehendaki naskah, namun
juga boleh

menambahkan, mengurangi atau mengubah letak perlatan asal perubahan itu menambah
estetika

keadaan panggung. Sebaiknya yang dipilih untuk menata panggung adalah orang-orang
yang
mengerti keindahan dan komposisi seni yang
baik.

7. Tata Lampu

Tata lampu adalah bagian yang bertugas dalam pengaturan cahaya di panggung.
Bagian ini

berhubungan erat denga tata panggung. Pengaturan cahaya di panggung harus disesuaikan
dengan

keadaan panggung yang dibutuhkan. Seperti penataan lampu di rumah orang miskin dan di
rumah

orang kaya, memerlukan cahaya lampu yang berbeda dan disesuaikan dengan waktu
terjadi.

Penata lampu biasanya menggunakan spot light, semacam kotak besar yang
memiliki lensa

besar berisi lampu ratusan watt. Karena tata lampu berhubungan dengan listrik, sebaiknya
penata

lampu adalah orang yang mengerti teknik


kelistrikan.

8. Tata Suara

Tata suara yang biasa kita kenal adalah bagian yang mengatur pengeras suara
(sound

system) dan musik pengiring. Alat musik yang digunakan tentu berbeda sesuai dengan
suasana yang

dibutuhkan, seperti suasana sedih mungkin hanya diiringi dengan seruling yang ditiup
mendayu-

dayu menyayat hati, suasana pertengkaran yang diiringi dengan musik yang berirama cepat
dan

keras.

Iringan musik tidak dijelaskan secara mendalam di naskah, penjelasannya hanya


secara

umum seperti musik pelan, sendu atau sedih. Musik pengiring juga sebaiknya berada dibalik
layar,

agar tidak mengganggu para pemain drama dan kekerasan yang diatur sesuai dengan
kadarnya.

9. Penonton

Penonton adalah unsur penting dalam pementasan drama. Semua unsur drama yang

disiapkan, tentu dibuat untuk penonton. Kesuksesan sebuah drama dapat diukur dari respon
para

penonton yang menyaksikannya. Penonton drama terdiri dari berbagai latar belakang
pendidikan,

ekonomi maupun kemampuan mengapresiasi atau


motivasi.

Ada tiga macam ragam penonton, dilihat dari segi


motivasinya :

1. Penonton Peminat : yaitu penonton intelektual atau penonton yang mampu mengapresiasi
seni.

2. Penonton Iseng : yaitu penonton yang tidak punya ketertarikan khusus pada seni, hanya

menikmati untuk hiburan.

3. Penonton Penasaran : yaitu penonton yang menonton karena penasaran ingin tahu
bagaimana

lakon , pemain dan cerita


dramanya.

Fungsi penontontot yang meminati seni tentu sangat dibutuhkan disetiap pementasan
drama,
agar drama terasa hidup dengan apresiasi yang penonton
berikan.

PERTANYAAN MINGGU 3

1. Apakah kegunaan naskah dalam suatu pertunjukan


teater.

Anda mungkin juga menyukai