Laporan keuangan merupakan hal penting yang wajib dimiliki dan dibuat oleh
berbagai macam bisnis atau perusahaan. Fungsi dari laporan keuangan adalah untuk
mengetahui cash flow serta keuntungan dan kerugian di dalam sebuah bisnis atau perusahaan.
Setelah dibuat, laporan keuangan tidak hanya dilihat dan dibiarkan begitu saja. Melainkan
harus dianalisis untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan finansial
perusahaan.
Analisis laporan keuangan perlu dibuat agar laporan keuangan yang Anda buat tidak
hanya sebatas laporan saja. Ada beberapa teknik analisis laporan keuangan yang dapat
digunakan untuk berbagai jenis laporan keuangan. Beberapa teknik tersebut meliputi analisis
common size, analisis tren, analisis persentase perubahan, dan analisis industri. Meskipun
keempat teknik analisis laporan tersebut memiliki fungsi yang berbeda, namun semuanya
sama-sama dapat memberikan gambaran potensi finansial perusahaan. Setiap bisnis atau
perusahaan harus melakukan analisis laporan keuangan yang tepat agar dapat mencapai
tujuan.
Table of Contents
1 Tujuan
2 Jenis-Jenis
3 Contoh Analisis Keuangan Sederhana
Tujuan
Laporan keuangan dapat diartikan sebagai proses menguraikan pos-pos keuangan menjadi
unit informasi yang lebih kecil. Dan untuk mengetahui hubungan signifikan antara data
kuantitatif dan non-kuantitatif. Laporan keuangan dibuat bukan tanpa tujuan. Tujuannya
adalah agar dapat diperoleh informasi mengenai kondisi keuangan yang lebih jelas. Selain itu,
paling tidak ada 9 tujuan dari analisis laporan keuangan yaitu:
Jenis-Jenis
Ada 2 jenis analisis laporan keuangan yang paling umum digunakan, yaitu analisis horizontal
& vertikal, dan analisis rasio.
1. Analisis Horizontal & Vertikal. Analisis horizontal terdiri dari perbandingan data
keuangan tahun terakhir dengan data keuangan di tahun-tahun lainnya. Jenis analisis
laporan keuangan ini juga dikenal sebagai analisis trend, dan sering dinyatakan dalam
istilah moneter atau mata uang dan persentase. Perbandingan jumlah mata uang akan
memberikan analis wawasan tentang aspek-aspek yang mungkin berkontribusi secara
signifikan terhadap profitabilitas atau posisi keuangan suatu bisnis atau perusahaan.
Sedangkan analisis vertikal merupakan analisis laporan yang dilakukan dengan cara
membandingkan hubungan setiap komponen dengan total akun di dalam laporan
keuangan tunggal. Analisis vertikal ini dapat diterapkan pada akun untung dan rugi
dengan merepresentasikan tajuk standar sebagai persentase dari total omset tahunan.
Hal ini akan memudahkan untuk mendapatkan informasi jika pembagian biaya,
pengeluaran, serta laba yang berbeda. Selain itu juga memungkinkan untuk
membandingkan tahun-tahun berikutnya dan untuk mengidentifikasi tren tertentu.
2. Analisis Rasio, dapat digunakan untuk mewakili hubungan antara berbagai angka
pada neraca, laba dan rugi atau catatan akuntansi lainnya yang dibuat oleh akuntan.
Pada analisis laporan berdasarkan rasio, dapat dibandingkan antara 2 kuantitas. Rasio
selalu mewakili satu angka yang berkaitan dengan angka yang lainnya. Contoh rasio
yang paling umum digunakan diantaranya adalah rasio profitabilitas, rasio likuiditas,
rasio efisiensi, dan rasio solvabilitas.
Untuk lebih memahami tentang analisa keuangan yang dibuat oleh sebuah
perusahaan, Anda dapat melihat contoh berikut ini. Sebagai contoh, kas sebesar
Rp150.000.000 di dalam neraca tahun berjalan dapat dibandingkan dengan kas sebesar
Rp100.000.000 di dalam neraca tahun sebelumnya. Kas periode tahun ini dapat dinyatakan
sebagai 1,5 atau sebesar 150% dari jumlah tahun sebelumnya. Atau sebagai kenaikan sebesar
50% atau Rp50.000.0000.
Prosedur analisis juga dapat digunakan secara luas untuk memeriksa hubungan di
laporan keuangan. Contohnya, asumsikan bahwa kas sebesar Rp50.000.000 dan persediaan
sebesar Rp250.000.000 dimasukkan di dalam total aset senilai Rp1.000.000.000 dalam
neraca. Dalam bentuk relatif, jumlah saldo kas adalah sebesar 5% dari total aset. Dan jumlah
persediaan adalah sebesar 25% dari total aset.
Analisis laporan keuangan merupakan instrumen yang berguna dan memiliki banyak
keuntungan. Keuntungan yang pertama adalah dapat memberikan investor informasi yang
akan berimbas pada keputusan untuk menginvestasikan dana mereka dalam suatu bisnis atau
perusahaan yang Anda kelola. Yang kedua, pemerintah dan pihak berwenang yang telah
diberikan informasi dapat menentukan apakah bisnis atau perusahaan telah memenuhi
prinsip-prinsip akuntansi dan standar akuntansi yang berlaku. Dengan begitu, akhirnya
lembaga pemerintah dapat menganalisa tentang besaran pajak yang akan dikenakan.