Anda di halaman 1dari 2

Keperawatan Paliatif

Perawatan Paliatif Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif
pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang
dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh
keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya
(Aziz, Witjaksono, & Rasjidi, 2008).
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup
pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam
jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian
yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial
atau spiritual. (World Health Organization(WHO)2016).
Pada perawatan paliatif ini, kematian tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus di hindari
tetapi kematian merupakan suatu hal yang harus dihadapi sebagai bagian dari siklus
kehidupan normal setiap yang bernyawa (Nurwijaya dkk, 2010)
Perawatan paliatif ini bertujuan untuk membantu pasien yang sudah mendekati
ajalnya,agar pasien aktif dan dapat bertahan hidupselama mungkin. Perawatan paliatif ini
meliputi mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya, membuat pasien menganggap kematias
sebagai prosesyang normal, mengintegrasikan aspek-aspek spikokologis dan spritual (Hartati
& Suheimi, 2010).

Prinsip perawatan paliatif


 menghormati dan menghargai martabat serta harga diri pasien dan keluarganya(Ferrel
& Coyle, 2007).
 Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES, 2013) dan
Aziz,Witjaksono, danRasjidi (2008)prisinsip pelayanan perawatan paliatif yaitu
menghilangkan nyeri danmencegah timbulnya gejala serta keluhan fisiklainnya,
penanggulangan nyeri, menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai
proses normal , tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian,
memberikan dukungan psikologis, sosial dan spiritual, memberikan dukungan agar
pasien dapat hidup seaktif mungkin, memberikan dukungan kepada keluarga sampai
masa dukacita, serta menggunakan pendekatan tim untukmengatasi kebutuhan pasien
dan keluarganya.

Elemen dalam perawatan paliatif menurut National Consensus Project dalam Campbell
(2013), meliputi :
1. Populasi pasien. Dimana dalam populasi pasien ini mencangkup pasien dengan semua usia,
penyakit kronis ataupenyakit yangmengancam kehidupan.
2. Perawatan yang berfokus pada pasien dan keluarga. Dimana pasien dan keluarga
merupakan bagian dari perawatanpaliatif itu sendiri.
3.Waktu perawatan paliatif. Waktu dalam pemberian perawatan paliatifberlangsung mulai
sejak terdiagnosanya penyakit dan berlanjut hingga sembuh atau meninggal sampai periode
duka cita.
4.Perawatan komprehensif. Dimana perawatan ini bersifat multidimensi yang bertujuan untuk
menanggulangi gejala penderitaan yang termasuk dalam aspek fisik, psikologis, sosial
maupun keagamaan.
Masalah Keperawatan Pada Pasien Paliatif
Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan pasien yaitu kejadian-
kejadian yang dapat mengancam diri sendiri dimana masalah yang seringkali di keluhkan
pasien yaitu mengenai masalah seperti nyeri, masalah fisik, psikologi sosial, kultural serta
spiritual (IAHPC, 2016).

Dukungan Keluarga
1. Definisi keluarga
Keluarga adalah orang yang termasuk dalam ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi
dengan tujuan menciptakan, mempertahankan budaya, meningkatkan pertahanan fisik,
mental, emosional, dan sosial dari setiap anggota keluarga (Friedman, 2013).
2. Tipe dukungan keluarga (Suprajitno, 2004).
a. Keluarga inti
b. Keluarga besar
3. Definisi dukungan keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap dan tindakan terhadap anggota keluarga yang
sakit dan keluarga memberikan bantuan kepada anggota keluarga lain baik berupa
barang, jasa, informasi, dan nasihat sehingga anggota keluarga merasa di sayangi, di
hormati dan dihargai (Friedman, 2013). Sendangkan menurut Helnilawati (2013)
dukungan keluarga adalah dukungan yang didapatkan dari keluarga ke anggota
keluarga, yang dimana dukungan ini sangat bermanfaat bagi anggota keluarga yang
mendapatkan dukungan dan merasa diperhatikan, di hargai dan di cintai oleh
keluarganya.
4. Definisi dukungan keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap dan tindakan terhadap anggota keluarga yang
sakit dan keluarga memberikan bantuan kepada anggota keluarga lain baik berupa
barang, jasa, informasi, dan nasihat sehingga anggota keluarga merasa di sayangi, di
hormati dan dihargai (Friedman, 2013). Sendangkan menurut Helnilawati (2013)
dukungan keluarga adalah dukungan yang didapatkan dari keluarga ke anggota
keluarga, yang dimana dukungan ini sangat bermanfaat bagi anggota keluarga yang
mendapatkan dukungan dan merasa diperhatikan, di hargai dan di cintai oleh
keluarganya.
5. Jenis dukungan keluarga
Jenis dukungan keluarga ada empat yaitu (Harnilawati, 2013)dan Friedman (2013)
a. Dukungan instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis
dan konkrit.
b. Dukungan keluarga informasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah
kolektor dan disseminator (penyebar informasi). Jenis dukungan ini meliputi
jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termasuk di dalamnya
memberikan solusi dari masalah, memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau
umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. Dimana keluarga sebagai
penghimpun informasi dan pemberi informasi. Misalnya keluarga dapat
memberikan atau menyediakan buku, mendatangkan ulama atau rohaniawan.
c. Dukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan
balik,membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan
validator identitas keluarga.
6. Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga Faktor-faktor yang mempengaruhi
keluarga (Purnawan, 2008)
a. Factor Internal
b. Factor Ekternal

Anda mungkin juga menyukai