Tabel Mendeley PI Kelompok 8
Tabel Mendeley PI Kelompok 8
Nama Anggota :
1. Nur Avinda Yusup 25000118120134
2. Farah Mutia Firdausy 25000118130295
3. Shinta Nurhaliza 25000118140310
4. Elfrado Mosis P 25000118120135
5. Ghina Salsabila Irfany 25000118120104
6. Amirul Afif Zakaria 25000118140344
Tabel :
No Judul Nama Nama Lokas Varia Varia Desai Popul Hasil Nama file
artikel author jurnal,t i bel bel n asi, penelitian pdf yang
s gl,bula peneli bebas terikat studi samp (proporsi, p dilampirk
n, tian el, value, an
tahun kriteri OR/RR/POR
publika a ,kuantitatif)
si inklusi
eksklu
si jika
ada
4 FAKT Khoiru jurnal Puske kejadi berat Desai balita balita pada Nadhiroh
OR n kedokt smas an badan n usia kelompok 2015
YANG Ni’ma eran,m Tanah stunti lahir, obser 12-59 stunting
BERH h,Siti aret Kali ng panja vasio bulan memiliki
UBUN Rahay 2015 Kedin ng nal denga proporsi
GAN u ding,K badan analiti n panjang
DENG Nadhir ota lahir, k TB/U badan lahir
AN oh Surab riway denga kuran lebih tinggi
KEJA aya at n g dari 23,5%
DIAN pemb desai -2 SD dibandingka
STUN erian n dan n kelompok
TING ASI studi samp balita
PADA Ekskl kasus el normal.
BALIT usif, kontro kontro Hasil uji Chi
A penda l. l Square
patan adala didapatkan
keluar h bahwa
ga, balita terdapat
pendi usia hubungan
dikan 12-59 yang
orang bulan bermakna
tua denga antara
balita, n panjang
penge TB/U badan lahir
tahua lebih dengan
n gizi dari -2 kejadian
ibu SD stunting
dan pada balita
jumla dengan OR
h 4,091.
anggo Artinya,
ta balita
keluar dengan
ga panjang
badan lahir
kurang (<48
cm) berisiko
mengalami
stunting
4,091 kali
lebih besar
daripada
balita
dengan
panjang
badan lahir
normal (>48
cm).
5 Deter Molla BMC Dubti Faktor Stunti Desai Popul Berdasarkan Reddy_2
minant Kahss Nutritio distric sosial ng n asi analisis 020
s of ay, n, 19 t, ekono studi pendu regresi
stuntin Etsay Juni North mi case- duk logistik biner
g Woldu 2020 East dan contro 72.90 multivariabel,
amon , Abel of demo l 6 dan berasal dari
g Gebre Addis grafi popul ibu tanpa
childre , Abab (umur asi pendidikan
n Surren a Afar , jenis anak (AOR = 4.92,
aged der region kelam 6 95%CI (1.94,
6 to Reddy , in, samp 12.4), interval
59 Ethiop umur ai 59 kelahiran
month ia ibu bulan sebelumnya
s in saat 2000. kurang dari
pastor kelahi Total 24 bulan
al ran samp (AOR = 4.94,
comm perta el 322 95% (1.1.46,
unity, ma, (161 5.38), tidak
After urutan kasus ada akses ke
region kelahi dan jamban (AOR
, North ran, 161 = 3.26, 95%
East interv kontro CI (1.54-
Ethiop al l). 6.94), anak
ia: kelahi yang lahir
unmat ran dari ibu
ched sebel pendek <150
case umny cm (AOR =
control a, 3.75, 95% CI
study anggo (1.54, 9.18),
ta tidak diberi
keluar kolostrum
ga, (AOR = 4.45,
status 95% CI(1.68,
pendi 11.8), disusui
dikan kurang dari
orang 24 bulan
tua, (AOR = 3.14,
status 95% CI (1.7,
pekerj 5.79), dan
aan ASI tidak
orang eksklusif
tua, (AOR = 6.68,
penda 95% (3.1,
patan 14.52)
rumah merupakan
tangg penyebab
a, dan stunting pada
kepal 95% CI.
a Anak yang
rumah lahir dari ibu
tangg yang tidak
a) berpendidika
Faktor n 4,9 kali
lingku lebih
ngan mungkin
(akse mengalami
s ke stunting
toilet, dibandingkan
pema dengan anak
nfaata yang lahir
n dari ibu
jamba dengan
n, pendidikan
sumb lebih tinggi
er air, (AOR = 4.94,
prakte 95% CI (1.94,
k 12.4). Anak
menc yang lahir
uci dengan
tanga interval
n dan kelahiran <2
prakte tahun 4,9 kali
k lebih
pemb mungkin
uanga mengalami
n stunting
limba dibandingkan
h) dengan anak
Faktor yang lahir
penya dengan
kit interval
atau kelahiran ≥2
morbi tahun (AOR
ditas = 4.94, 95%
(diare (2.17, 11.2).
dan Anak yang
dema lahir dari ibu
m) tanpa tindak
Faktor lanjut ANC
maka 2,8 kali lebih
nan mungkin
atau mengalami
asupa stunting dari
n rekannya
maka (AOR = 3.26,
nan 95%CI (1.54-
(wakt 6.94). Anak
u yang lahir
mulai dari ibu
meny pendek < 150
usui, cm 3.7 kali
maka lebih
n mungkin
kolost mengalami
rum, stunting dari
durasi rekannya
meny (AOR = 3.75,
usui, 95%CI (1.54,
metod 9.18), anak
e yang ibunya
pemb memeras
erian kolostrum
maka dua kali lipat
n lebih
anak, mungkin
maka mengalami
nan stunting
penda dibandingkan
mping yang
, ASI memberi
ekslus makan anak
if, kolostrum
pemb (AOR = 4.45,
erian 95%CI (1.68,
maka 11.8), dan
n anak yang
prelak disusui
teal, kurang dari
kerag 24 bulan 3
aman kali lipat
maka lebih
nan mungkin
minim mengalami
um) stunting
Faktor daripada yang
nutrisi disusui
(ukura sampai 2
n tahun atau
anak lebih (AOR =
saat 3.14, 95% CI
lahir, (1.7, 5.79).
tinggi Anak yang
dan tidak diberi
indek ASI eksklusif
s 6.6 kali lebih
tubuh mungkin
maksi mengalami
mal stunting
ibu) daripada
Faktor rekannya
peraw (AOR = 6.68,
atan 95% (3.1,
ibu 14.52).
dan
anak
(kunju
ngan
peraw
atan
anten
atal
ibu,
konse
ling
nutrisi
ANC,
peraw
atan
pasca
melah
irkan,
tempa
t
persal
inan
dan
status
vaksin
asi
anak)
6 Factor Sri Curren Keca Jenis Stunti Studi Popul Prevalensi Sartika
s Yuliast t matan kelam ng kuanti asi stunting 2020
Relate ini, Resear Babak in, tatif peneli pada anak
d to Trini ch in an umur, cross- tian usia 6-59
Stunti Sudiar Nutritio Mada riway sectio adala bulan 40.5%
ng ti, n and ng, at nal h (248/612).
amon Ratu Food Jawa penya seluru Tidak ada
g Ayu Scienc Tenga kit h perbedaan
Childr Dewi e, h, menul anak jumlah
en Sartik Agustu Indon ar, umur (persentase)
Age 6- a s 2020 esia tingka 6-59 anak laki-
59 t bulan laki dan
Month pendi yang perempuan
s In dikan tingga yang
Babak ibu, l di berpartisipa
an pekerj Keca si dalam
Mada aan matan penelitian.
ng ibu, Babak Dari semua
Sub- penda an anak yang
Distric patan Mada berpartisipa
t, per ng. si 52.8%
West bulan, Total (323/612)
Java, usia samp lebih dari 24
Indon selam el 612 bulan;
esia a anak 68.9%
keha berum (418/607)
milan, ur 6- memiliki
parita 59 riwayat
s, bulan. penyakit
pemb Kriteri menular.
erian a Untuk ibu,
kolost inklusi 78.6%
rum, yaitu (481/612)
inisias anak berpendidik
i yang an rendah,
meny tingga sebagian
usui l di besar 84.3%
dini, lokasi (516/612)
ASI studi ibu rumah
eksklu setida tangga, dan
sif, knya 64.7%
maka selam (396/612)
nan a1 termasuk
prelak tahun dalam
teal, dan kategori
pemb anak berpenghasi
erian bungs lan rendah.
maka u Banyak
nan dalam (77.9%) dari
penda sebua 612 ibu
mping h dikategorika
tepat keluar n sebagai
waktu ga. tidak
Kriteri berisiko
a berkaitan
eksklu dengan usia
si saat hamil,
yaitu tapi 92.6%
anak dikategorika
denga n berisiko
n dalam hal
kelain paritas.
an 84.6%
fisik (515/609)
atau dari ibu tidak
geneti memberikan
k, kolostrum,
anak 66.5%
denga (407/612)
n tidak
penya melakukan
kit inisiasi
menta menyusu
l, dan dini, 71.5%
kemb (432/604)
ar. tidak
memberikan
ASI
eksklusif,
40.9%
(249/609)
memberikan
makanan
prelakteal,
dan 71.8%
(438/612)
memberikan
makanan
pendamping
ASI sebelum
waktunya.
42.7%
(128/300)
anak laki-
laki
mengalami
stunting,
dibandingka
n dengan
38.5%
(120/312)
dari anak
perempuan.
Perbedaan
ini tidak
signifikan
secara
statistik (p =
0,32). Dari
248 anak
yang
stunting,
39.1%
(97/248)
berada di
kelompok
usia 6-23
bulan dan
60.9%
(151/248)
dalam
kelompok
usia 24-59
bulan.
Perbedaan
ini signifikan
secara
statistik (p=
0.00).
Stunting
merata
diantara
42.1%
(176/418)
anak
dengan
riwayat
penyakit
menular.
Proporsi
stunting
pada anak
dengan ibu
berpendidik
an rendah
adalah 41%
(197/481);
41.14%
(212/516)
diantara ibu
yang tidak
bekerja dan
40.9%
(162/396)
dikalangan
ibu dengan
pendapatan
bulanan
keluarga
kurang dari
Rp.
3.760.000.
Stunting
terjadi pada
41.9%
(200/477)
dari anak
yang ibunya
dikategorika
n tidak
berisiko
dalam hal
usia selama
kehamilan,
dan 40.9%
(232/567)
anak yang
ibunya
berisiko
dalam hal
paritas.
Sebanyak
39.8%
(205/515)
balita yang
tidak
diberikan
kolostrum
mengalami
stunting,
sama halnya
41.3%
(168/407)
anak-anak
yang tidak
menerima
inisiasi
menyusui
dini. Dari
anak yang
diberi
makanan
prelakteal
41.4%
(103/249)
mengalami
stunting.
Terdapat 3
faktor yang
secara
signifikan
terkait
dengan
stunting
yaitu umur
melebihi 24
bulan (OR:
0.57, 95%
CI: 0.41-
0.79), ASI
non
eksklusif
(OR: 1.50,
95% CI:
1.03-2.17),
dan anak
yang tidak
mendapat
makanan
pendamping
tepat waktu
(OR: 1.49,
95% CI:
1.03-2.15)
and
Richar
d
Rhein
gans
Prof
8 Risiko Atikah Penel Wilay Pendi Kejadi Desai Popul Berdasarkan Khairiyati
Pendi Rahay Gizi ah dikan an n asi hasil uji _2014
dikan u dan Makan Puske Ibu Stunti peneli adala statistik
Ibu Laily , smas ng tian h ibu- diperoleh
Terha Khairi Desem Cemp cross ibu nilai p-value
dap yati ber aka, sectio yang adalah
Kejadi 2014 Banja nal memil 0,419 (tinggi
an rbaru iki badan ayah)
Stunti badut dan p-value
ng a di adalah
pada wilaya 0,488 (tinggi
Anak h badan ibu);
6-23 kerja ini
Bulan Puske menunjukka
(Mater smas n
nal Cemp bahwa tidak
Educa aka. terdapat
tion as Samp hubungan
Risk el yang
Factor adala bermakna
Stunti h hubungan
ng of pasan antara tinggi
Child gan badan ayah
6-23 ibu dan ibu
Month dan dengan
s-Old) anak kejadian
umur stunting
6-23 pada balita
bulan periode
yang window of
tingga opportunity.
l Selain itu
hanya sebagian
di besar balita
wilaya yang
h mengalami
kerja stunting
Puske memiliki ibu
smas dengan
Cemp tingkat
aka. pengetahua
Kriteri n gizi
a kategori
inklusi rendah
samp sebesar 24
el orang
adala (92,3%).
h ibu Berdasarkan
berse hasil
dia uji statistik
mena diperoleh
ndata nilai p-value
ngani adalah
inform 0,288; hal ini
ed menunjukka
conse n bahwa
nt, tidak
anak terdapat
sehat, hubungan
dan yang
tidak bermakna
memil antara
iki tingkat
cacat pengetahua
bawa n gizi ibu
an dengan
kejadian
stunting
pada balita
periode
window of
opportunity
9 Penge Ani Jurnal 6 Peng Status Desai Popul Hasil studi Astuti_20
tahua Marga Gizi Posya etahu Gizi n asi kualitatif 18
n Ibu, wati Indone ndu an pada peneli target yang
Pola dan sia di dan Anak tian peneli didapatkan
Makan Astri (The Kelur Pola Stunti adala tian dari focus
dan Mei Indone ahan Maka ng h adala group
Status Astuti sian Bang n obser h discussion
Gizi Journa etayu vasio balita menunjukka
pada l of Weta nal stunti n bahwa
Anak Nutritio n dan denga ngyan para ibu
Stunti n) 3 n g balita yang
ng Posya pende berusi tinggal di
Usia1- ndu katan a 12- lokasi
5 di belah 60 penelitian
Tahun Bang lintan bulan menunjukka
di etayu g di n bahwa
Kelura Kulon, (cross Kota mereka
han Sema sectio Sema tidak
Bange rang nal) rang,s terlalu
tayu, denga edang khawatir
Keca n kan dengan
matan metod popul kondisi
Genuk e asi ‘stunting’.
, kuanti terjan Disampaika
Semar tatif gkau n bahwa
ang dan adala anak yang
kualit h pendek dan
atif balita tidak tinggi
stunti tidak terlalu
ng mereka
yang khawatirkan
berusi karena yang
a 12- penting
60 anak
bulan sehat, bisa
yang bermain
tingga dan tidak
l di rewel.
lokasi Dikatakan
peneli pula oleh
tian. seorang
Keran ibu, bahwa
gka anaknya
samp dikatakan
el lebih pendek
diamb dari teman
il dari seusianya
6 juga tidak
Posya terlalu
ndudi dipermasala
Kelur hkan
ahan karena
Bang orang
etayu tuanya juga
Weta pendek.
n Hasil data
dan kualitatif
3 menunjukka
posya n persepsi
ndu ibu tentang
di stunting
Bang ternyata
etayu berkaitan
Kulon dengan
secar pengetahua
a n ibu
acak tentang
dan stunting.
didap Subyek
atkan penelitian
43 kurang
subye memahami
k dengan
denga istilah
n stunting.
jumla Hasil FGD
h menunjukka
samp n bahwa
el tidak
minim dikenalinya
al 35 istilah
subye stunting
k. membuat
mereka
tidak
mempunyai
penilaian
atau
persepsi
terhadap
stunting
yang keliru.
Adanya
persepsi
negatif
tersebut
dikuatkan
dengan
pengetahua
n yang
rendah
tentang
kesehatan
dan
terbatasnya
informasi
tentang
stunting.
Istilah
stunting
dianggap
sebagai
suatu istilah
yang asing
yang kurang
dipahami.
Menurut
peserta
FGD,
petugas
kesehatan
jarang
menyampaik
an istilah
stunting
tersebut
sehingga
mereka
tidak
paham
dengan
apa yang
dimaksud
dengan
stunting.
Beberapa
ibu
mengatakan
pernah
mendengar
istilah
stunting dari
media akan
tetapi
karena
hanya
sekilas jadi
tidak
mendapatka
n informasi
secara
lengkap.
Ketidak
pahaman
dengan
stunting
tentu
berkaitan
dengan
upaya ibu
dalam
menanggula
ngi stunting
tersebut.
Pada saat
ditanyakan
dengan
kondisi
anak yang
pendek
dibandingka
n dengan
anak
seusianya,
mereka
mengatakan
tidak ada
usaha
khusus
yang
dilakukan.
Dikatakan
bahwa
mereka
telah
berusaha
untuk
memberikan
ASI
eksklusif,
MP-ASI dan
makanan
yang bergizi
menurut
mereka.
12
13
14
15
16
17
18
19