Anda di halaman 1dari 1

Paradigma mengacu pada sistem keyakinan dan pandangan tentang dunia yang disadari

maupun tidak akan mengarahkan penelitian dalam menjalakan seluruh tahapan studinya.
Paradigma mengacu pada set proposisi (pernyataan) yang menerapkan bagaimana dunia
dan kehidupan dipersepsikan. Paradigma mengandung pandangan tentang dunia nyata,
dan karenanya, dalam konteks pelaksanaan penelitian, memberi gambaran pada kita
mengenai apa yang penting, apa yang dianggap mungkin dan sah untuk dilakukan, apa
yang dapat diterima akal sehat (Paton, 1990).

Dalam ilmu sosial dikenal dua paradigma besar yaitu paradigma positivistik dan
paradigma interpretif (fenomenologis). Paradigma positivistik menyatakan bahwa ilmu
didasarkan pada hukum-hukum dan prosedur-prosedur baku. Secara mendasar ilmu
dianggap berbeda dari spekulasi dan ‘common sense’. Untuk paradigma interpretif
(fenomenologis) berada di kutub yang berlawanan. Selain dua paradigma diatas ada satu
paradigma yaitu paradigma kritikal. Perspektif kritikal melihat bahwa ilmu berada dalam
posisi diantara positivisme dan interpretif; di antara determinisme dan humanisme
(kebebasan manusia). Yang diyakini paradigma kritikal adalah bahwa manusia
merupakan aktor hidup yang diharapkan pada berbagai kondisi sosial ekonomi yang
mempengaruhi kehidupan mereka.

Positivisme melihat penelitian sosial sebagai langkah instrumental, penelitian dianggap


sebagai alat untuk mempelajari peristiwa sosial dan menemukan interkoneksi di
dalamnya. Penelitian dilihat sebagai alat dan sarana, karena pengetahuan mengenai
peristiwa dan hukum-hukum sosial pada akhirnya akan memungkinkan manusia
meramalkan kemungkinan kejadian serta mengendalikan peristiwa (Sarantakos, 1993).

paradigma interpretif, penelitian sosial tidak selalu dan tidak langsung memiliki nilai
instrumental untuk sampai pada peramalan dan pengendalian fenomena sosial. Penelitian
dilakukan untuk mengembangkan pemahaman. perspektif kritikal tujuan Secara
penelitian sosial ditentukan oleh sifat kritis dari teori. ringkas dapat disampaikan bahwa
tujuan penelitian' adalah membuka, memindahkan dan/atau membuang keyakinan-
keyakinan dan ide-ide keliru tentang masyarakat dan realitas sosial.

Daftar pustaka:

E.Kristi Poerwandari pengantar Fuad Hassan, 1998, Pendekatan Kualitaf Dalam


Peneletian Psikologi.

Anda mungkin juga menyukai