Dinding sel
Dinding sel adalah pelapis terluar setelah
membran sel pada beberapa bakteri, sel
tumbuhan, dan jamur. Dinding sel ini memiliki
bentuk yang kaku, dan keras. Pada tumbuhan,
komposisi utama dari dinding sel yaitu selulosa.
Dinding sel memiliki fungsi utama yaitu sebagai penahan tekanan air yang berlebih pada saat
memasuki sel, sehingga sel tidak pecah. Selain itu, dinding sel juga berfungsi untuk memberi
bentuk pada beberapa jenis sel serta melindungi bagian dalam sel dari pengaruh lingkungan
luar, seperti bakteri yang mencoba menyerang sel. Berikut
fungsi dinding sel pada tumbuhan, jamur, alga dan bakteri, yaitu
Tumbuhan
1) Menjaga tekanan turgor; 2) Memberikan bentuk pada sel; 3) Menjaga bentuk sel; 4)
Membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan; 5) Menentukan laju pertumbuhan; 6)
Menyediakan kekuatan mekanis; 7) Sifat kaku pada sel dapat membantu tumbuhan berdiri
tegak dan mencegah masuknya patogen atau benda asing yang berbahaya ke dalam sel; 8)
Melindungi sel dari tekanan mekanis; 9) Dinding sel bersifat semi-permeable; 10) Membantu
proses difusi materi melalui apoplast; 11) Sebagai tempat pertukaran zat seperti protein dan
molekul-molekul kecil yang masuk atau keluar dari sel; 12) Menjaga homeostasis pada sel;
13) Berperan sebagai hormon, karena mengandung oligosakarin; 14) Sebagai tempat
penyimpanan karbohidrat.
Jamur
1)Menentukan pola pertumbuhan sel; 2) Sebagai pelindung structural; 3) Sebagai media
interaksi sel dengan organisme lain; 4) Sebagai tempat pengikatan dalam reaksi enzim; 5)
Melindungi sel dari perubahan tekanan osmotik, sehingga sel tidak pecah.
Alga
1) Membantu melindungi sel; 2) Sel menjadi lebih kuat; 3) Sebagai media antara sel dengan
sekelilingnya; 4) Membantu dalam komunikasi antara satu sel dengan sel-sel lainnya; 5)
Dinding sel bersifat permeable.
Bakteri
1) Melindungi organel-organel yang terletak di dalam sel; 2) Memberikan bentuk pada sel; 3)
Mencegah sel pecah akibat perubahan tekanan osmotik.
2. Vakuola
1)Vakuola kontraktil
Vakuola kontraktil disebut juga vakuola berdenyut. Vakuola kontraktil memiliki fungsi
sebagai osmoregulator yaitu mengatur nilai osmotik dalam sel.
2) Vakuola nonkontraktil
Vakuola nonkontraktil disebut juga vakuola makanan, yang berfungsi untuk mencerna
makanan dan mengedarkan hasil pencernaan makanan ke seluruh tubuh.
3. Membran sel
4. Kloroplas
Fungsi utama kloroplas ialah sebagai tempat fotosintesis. Fotosintesis merupakan reaksi
oembentukan ATP dan melibatkan transpor hidrogen serta elektron dalam senyawa-senyawa
seperti NADH dan sitokrom.
Fotosintesi tersebut akan mengubah karbon dioksida menjadi gula, yaitu sumber energi kimia
dan makanan untuk tumbuhan. Fotosintesi memakai cahaya sebagai sumber energi, CO2 ,air
yang akan menghasilkan oksigen serta karbohidrat.
5. Mitokondria
Mitokondria memiliki 2 lapisan membran, yaitu lapisan membran luar serta lapisan membran
bagian dalam. Pada lapisan membran bagian dalam
terdapat lipatan-lipatan yang disebut dengan cristae
atau krista. Di dalam
mitokondria terdapat sebuah 'ruangan'
yang disebut dengan matriks, dimana terdapat
beberapa mineral yang dapat ditemukan
pada 'ruangan' tersebut Sel yang
memiliki banyak sekali mitokondria dapat dijumpai dijantung, hati, serta otot.
Dalam mitokondria terdapat 2 membran, yaitu ruang intermembran dan matriks. Mitokondria
memiliki ruang diantara kedua membran tersebut yang disebut dengan ruang intermembran.
Ruangan ini sempit serta selektif. Membran bagian luar tidak dapat dilalui oleh molekul kecil
dan tidak dapat dilalui oleh protein dan molekul yang berukuran besar.
Fungsi mitokondria yang utama adalah sebagai pabrik energi sel yang mampu untuk dapat
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat dapat berakhir di
mitokondria ketika piruvat di transpor serta dioksidasi oleh O2 dan menjadi CO2 serta air.
Energi yang dapat dihasilkan sangatlah efisien yaitu sekitar 30 molekul ATP yang diproduksi
untuk setiap molekul-molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam glikolisis hanya
mampu untuk dihasilkan 2 molekul ATP. Fungsi mitokondria dapat mengatur dalam aktivitas
metabolismesel.
Proses pembentukan energi atau dapat disebut juga dengan fosforilasi oksidatif terdiri atas 5
tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan berbagai kompleks enzim yang terdapat pada
membran bagian dalam. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron
dengan melalui bantuan 4 kompleks enzim dan juga dengan bantuan FoF1
ATP Sintase serta Adenine Nucleotide Translocator (ANT).
Fungsi inti sel (nukleus) adalah 1) Pusat pengendalian seluruh kegiatan suatu sel; 2) Inti sel
sebagai tempat menyimpan informasi genetik; 3) Sebagai tempat penyimpanan protein; 4)
Berperan dalam proses pembelahan sel.Mengatur pertukaran molekul antara inti dengan
bagian sel yang lain; 5) Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi DNA; 6) Tempat
memproduksi mRNA dan sintesis ribosom.
7. Retikulum Endoplasma
Sedangkan bagian-bagian retikulum endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut
retikulum endoplasma halus atau smooth endoplasmic reticulum. Fungsinya adalah untuk
membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari retikulum endoplasma
halus terdapat di beberapa organ seperti hati.
8. Badan Golgi
Badan Golgi merupakan bagian sel yang hampir serupa dengan Retikulum Endoplasma.
Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-
lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran.
Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu
bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima
vesikel-vesikel [vesicle] yang pada umumnya
berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar.
Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di
dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut
akan diproses sedemikian rupa untuk
penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari
bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan
dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain
atau ke luar sel.
Fungsi badan golgi adalah 1) Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama
pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain; 2)
Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma.
Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma; 3) Membentuk
dinding sel tumbuhan; 4) Tempat untuk memodifikasi protein; 5) Untuk menyortir dan
memaket molekul-molekul untuk sekresi sel; 6) Transpor lipid; 7) Untuk membentuk
lisosom; 8) Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah
dinding sel telur
9. Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel yang berfungsi
sebagai tempat sintesis protein.
Ribosom kemudian membaca informasi dalam RNA dan menggunakannya untuk membuat
protein. Proses ini dikenal sebagai translasi; yaitu, ribosom “menerjemahkan” informasi
genetik dari RNA menjadi protein. Ribosom melakukan hal ini dengan mengikat sebuah
mRNA dan menggunakannya sebagai template untuk urutan yang benar asam amino pada
protein tertentu. Asam amino yang melekat pada RNA transfer tRNA molekul, yang masuk
salah satu bagian dari ribosom dan mengikat ke urutan messenger RNA. Asam amino
terlampir yang kemudian bergabung bersama oleh bagian lain dari ribosom.
Ribosom bergerak sepanjang mRNA, “membaca” urutan dan menghasilkan rantai asam
amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan protein. Ribosom dibagi menjadi dua
subunit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat subunit kecil untuk mRNA, sedangkan
mengikat subunit yang lebih besar kepada tRNA dan asam amino. Ketika selesai membaca
mRNA ribosom, kedua subunit terpecah. Ribosom telah diklasifikasikan sebagai ribozim,
karena RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi aktivitas transferase peptidil yang
menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan eukariota tiga
domain kehidupan di Bumi, memiliki struktur secara signifikan berbeda dan urutan RNA.
Perbedaan-perbedaan dalam struktur memungkinkan beberapa antibiotik untuk membunuh
bakteri oleh ribosom menghambat mereka, sementara meninggalkan ribosom manusia tidak
terpengaruh. Ribosom dalam mitokondria sel eukariotik mirip pada bakteri, yang
mencerminkan asal usul evolusi kemungkinan organel ini berasal dari kata ribosom asam
ribonukleat. Ribosom tidak memiliki membran (selaput). Hal ini disebabkan antaralain: 1.
Ribosom merupakan organel terkecil. 2. Untuk membuat membran (selaput) harus terdiri dari
lipid (lemak) dan protein, sedangkan pada ribosom hanya terdapat protein.
10. Sitoskeleton
Mikrofilamen bersifat fleksibel, filamen aktin biasanya berbentuk jaring atau gel. Aktin
berfungsi membentuk permukaan sel. Beberapa jenis bakteri juga mampu bergerak dengan
filamen aktin seperti Listriea monocytogenes yang menyebar dari sel ke sel dengan
menginduksi penyusunan filamen aktin pada sitosol sel inang.
Mikrotubula atau mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin. bersifat lebih
kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam sel. Mikrotubulus memiliki
dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubulus, dan ujung
positif yang berada di dekat membran plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang
mikrotubulus untuk mencapai posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan
sel.
Intermediat filament berbentuk serat mirip tali, filamen intermediet memberi kekuatan
mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada
dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel.
11. Peroksisom
Peroksisom adalah organel yang terbungkus oleh membran tunggal dari lipid dwilapis yang
mengandung protein pencerap (reseptor).
Peroksisom tidak memiliki genom dan mengandung
sekitar 50 enzim, seperti katalase dan ureat
oksidase yang mengkristal di pusatnya. Peroksisom
ditemukan pada semua sel eukariota.
12. Glioksisom
Peroksisom yang hanya terdapat pada tumbuhan disebut glioksisom. Glioksisom berfungsi
mengoksidasi asam lemak. Organel ini
banyak ditemukan di dalam jaringan
lemak pada biji yang sedang
berkecambah. Glyoxysomes adalah
peroksisom khusus ditemukan pada
tumbuhan dan jamur, yang membantu
untuk mengkonversi lemak yang
disimpan menjadi karbohidrat sehingga
mereka dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Dalam glyoxysomes asam lemak yang
terhidrolisis menjadi asetil-CoA oleh enzim β-peroxisomal oksidasi. Selain fungsi
peroxisomal, glyoxysomes juga memiliki enzim kunci dari siklus glioksilat.