Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun oleh kelompok 1 :

1. Agnes Sri Wahyuni (18012301)


2. Alfiah Nur Hidayanti (18012302)
3. Alfina Dwiyanti (18012303)
4. Anas Nur Angkasa (18012304)
5. Anindya Novita Sari (18012305)
6. Bayu Perwira Aji (18012308)
7. Dayang Masnia (18012309)
8. Dela Seviana (18012310)
9. Deni Fitriana (18012311)
10. Desi Wulan Ani (18012312)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI

TA 2020/2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional, serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian
dari keluarga (Friedman dalam Achjar, 2010).
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami
istri dan anaknya, ayah dan anaknya, ibu dan anaknya (UU No. 10 dalam APD Salvari, 2013).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga, pada tatanan komunitas yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan, berlandaskan pada etika dan etiket keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan (Kelompok Kerja Keperawatan CHS, 1994; Mc Closkey &
Grace, 2001).
B. Tujuan asuhan keperawatan keluarga
Secara umum tujuan pelayanan keperawatan keluarga adalah mengoptimalkan fungsi dan
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dan mempertahankan status kesehatan
anggotanya.
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan kemampuan keluarga
dalam :
1. Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan menangani
masalah kesehatan meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga
c. Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota keluarga yang
sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh dan/atau keluarga yang membutuhkan
bantuan sesuai dengan kemampuan keluarga
d. Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik, psikis dan sosial) sehingga
dapat meningkatkan kesehatan keluarga
e. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat anggota keluarganya
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga)
C. Sasaran asuhan keperawatan keluarga
Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah :
1. Keluarga sehat, memerlukan antisipasi terkait dengan siklus perkembangan manusia dan
tahapan tumbang, fokus pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:ibu hamil yang
belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya, balita
tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisadiintervensi oleh program, penyakit
endemis, penyakit kronis tidak menular ataukeluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau
fisik).
3. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi,
seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun KurangEnergi Kronis (KEK),
keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan,infeksi, hipertensi, keluarga
dengan balita dengan BGM, keluarga denganneonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut
jompo atau keluarga dengan kasuspercobaan bunuh diri.
4. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
D. Peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan keluarga diantaranya
adalah:
1. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah keperawatan yang ada,
merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada keluarga.
2. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga secara terorganisir dalam rangka
menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan
dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan
untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan emosional
dan intelektual.
Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian seorang
perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar. Selama
perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama pelaksanaan
perawat menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang
telah didapat (Mubarak, 2005).
3. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang
kesehatan kepada keluargatentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
dicontoh oleh anggota keluarga
4. Sebagai pembela (Client Advocate)
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial
yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan
kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Mubarak, 2005).
Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam
memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (Informed
Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.
Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan
karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas
kesehatan (Mubarak, 2005).
5. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan keluargadiharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya.
6. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan
tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya
membantu mempercepat proses penyembuhan klien Tindakan kolaborasi atau kerjasama
merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap proses
keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang akan
dilaksanakan (Mubarak, 2005).
7. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan di
suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada keluarga
yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
8. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
keluargayang menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta
berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah, observasi dan pengumpulan
data.
9. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan dan
mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan dari semua
anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional (Mubarak,
2005).
10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif merubah atau
yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem. Marriner
torney mendeskripsikan pembawa peubahan adalah yang mengidentifikasikan masalah,
mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan alternative, menggali
kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya, menunjukkan peran membantu,
membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses
perubahan dan membimibing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).
Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan. Dengan
menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan,
melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan
perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).
11. Fasilitator
Membantu keluarga menghadapi kendala dengan memfasilitasi kebutuhan keluargayang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
E. Asuhan keperawatan keluarga
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil data/informasi secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan
pengkajian dapat menggunakan metode wawancara keluarga atau dengan menggunakan
metode observasi fasilitas rumah. Hal2 yang perlu di kaji dalam keluarga adalah:
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1) Nama kepala keluarga (KK)
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi Keluarga
6) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah2 yang terjadi
dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebutserta mengidentifikasi budaya suku
bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yg dapat
mempengaruhi kesehatan.
9) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga di tentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain  itu status sosial ekonomi
ditentkan pula oleh kebutuhan2 yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yg
dimiliki oleh keluarga , siapa yg mengatur keuangan.
10) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi bersama2unuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi dan
mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga ini.
Contoh: “Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 7
tahun dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan
perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.”
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian biasa digunakan terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber
pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga,
jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum yang digunakan serta
denah rumah.
2) Karateristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah
tempat.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada sejauhmana interaksinya dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.
Fasilitas mencangkup fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota
keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yg sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga
mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan
keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit,
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
Hal-hal yang di kaji sejauhmana keluaarga melakukan pemenuhan tugas perawatan
keluarga adalah:
a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang
perlu dikaji  adalah sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta2 dari
masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab
dan mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yg tepat.
c) Mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya
(sifat,penyebaran,komplikasi,prognosa dan cara perawatannya)
d) Untuk mengetahui Sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan
rumah yang sehat.
e)  Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas
/pelayanan kesehatan di masyarakat,
4)  Fungsi reproduksi
Hal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a) Berapa juamlah anak
b)  Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c)  Metode apa yang di gunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlsh
anggota keluarga
5) Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam
upaya peningkatan status kesehatan keluarga
6) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang di
gunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik klinik.
7) Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
2. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berfikir rasional
sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan. Dalam menganalisa data terdapat 3 norma
yang perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan keluarga yaitu :
a. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga meliputi :
1) Keadaan kesehatan fisik, mental dan social dari anggota keluarga
2) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
3) Keadaab gizi anggota keluarga
4) Status imunisasi anggota keluarga
5) Kehamilan dan keluarga berencana (KB)
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
1) Rumah : ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah dibandingkan
dengan jumlah keluarga
2) Sumber air minum
3) Jamban keluarga
4) Tempat pembuangan air limbah
5) Pemanfaatan pekarangan yang ada
c. Karakteristik keluarga :
1) Sifat-sifat keluarga
2) Dinamika dalam berkeluarga
3) Komunikasi dalam berkeluarga
4) Interaksi dalam keluarga
5) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota keluarga
6) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga

Jenisa data yang digunakan menentukan masalah meliputi :

a. Data objektif
Diperoleh berdasarkan observasi atau pemeriksaan
b. Data subjektif
Ungkapan atau pernyataan klien/keluarga tentang yang dirasakan

Contoh analisa data :

Analisa data Masalah kesehatan Masalah keperawatan


Ds : pasien Ketidaksanggupan mengenal Perilaku hidup tidak sehat
mengatakan merokok, masalah kesehatan
pasien mengatakan
sering sakit gigi
Do : bibir hitam, gigi
kekuningan, gigi
berlubang
Ds : pasien Ketidaksanggupan Resiko jatuh
mengatakan terdapat memelihara lingkungan rumah
tangga yang cukup yang dapat mempengaruhi
tinggi kesehatan dan perkembangan
Do : tangga tinggi dan pribadi anggota keluarga
tidak dapat pegangan
Ds : pasien Ketidakseimbangan keluarga Gaya hidup kurang gerak
mengatakan tidak dalam melaksanakan tugas-
mempunyai kebiasaan tugas kesehatan dan
berolahraga keperawatan (olahraga )
Do : -

3. Scoring
Scoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnose keperawatan telah telah dari satu
proses scoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh bailon dan maglay (1978)
dan effendi (1998).

Anda mungkin juga menyukai