Anda di halaman 1dari 13

NAMA : ROUWBER FROUW

NIM : 710014145
KELAS : 01

Sebuah siklus pastilah mempunyai beberapa tahapan. Tahapan- tahapan tersebut apabila
tergabung antara satu dengan yang lainnya maka akan terciptalah sebuah siklus. Dengan kata
lain, siklus ini terjadi karena adanya tahapan- tahapan yang saling berkaitan satu sama lain dan
bentuknya memutar.
Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Air di lautan, akan menguap
karena energi panas yang disediakan oleh paparan radiasi sinar matahari dan membentuk uap air.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian di intersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Uap air ini
bergerak ke atas ke ketinggian yang lebih tinggi membentuk awan. Tahapan proses terjadinya
siklus hidrologi terus bergerak secara berkelanjutan dalam berbagai tahapan yang berbeda

1
Evaporasi

saatsan
tai.com
Siklus hidrologi berawal dengan terjadinya penguapan air yang ada di permukaan bumi. Air-air
yang tertampung di danau, sungai, laut, bendungan atau waduk berubah menjadi uap air dengan
bantuan panas matahari. Penguapan serupa juga terjadi pada air yang terdapat di permukaan
tanah. Penguapan semacam ini disebut dengan istilah evaporasi. 
Evaporasi adalah Suatu proses yang mengubah air yang berwujud cair menjadi air dalam wujud
gas atau biasa disebut dengan penguapan. sehingga memungkinkan ia untuk naik ke atas
atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari (misalnya saat musim kemarau), maka jumlah air
yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi.

2
Transpirasi

slideplayer.co
m
Penguapan air ini bukan hanya terjadi di badan air dan tanah. Penguapan air juga dapat
berlangsung di jaringan makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan semacam ini
dikenal dengan istilah transpirasi. selain itu, transpirasi juga mengubah air yang berwujud cair
dalam jaringan makhluk hidup menjadi uap air dan membawanya naik ke atas menuju atmosfer.
Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit
dan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi.

3
Kondensasi

id.phoneky.com
Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel es. Ketika uap air
dari proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi sudah mencapai ketinggian
tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es yang berukuran sangat kecil
melalui proses konsendasi.
Perubahan wujud ini terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat berada di
ketinggian tersebut. Partikel- partikel es yang terbentuk tersebut akan saling mendekati satu sama
lain dan bersatu hingga membentuk sebuah awan.
Semakin banyak partikel es yang bersatu, maka akan semakin tebal dan juga hitam awan yang
terbentuk. Inilah hasil dari proses kondensasi.

4
Sublimasi

branti
nstore.com
Tahapan yang lainnya adalah sublimasi yaitu proses naiknya uap air ke atas atmosfer bumi.
Sumblimasi merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air,
tanpa harus melalui proses pencairan. Sublimasi ini juga tidak sebanyak penguapan (evaporasi
maupun transpirasi), namun meski sedikit tetap saja sublimasi ini tetap berkontribusi erat
terhadap jumlah uap air yang naik ke atmosfer, namun jumlah air yang di hasilkan menjadi lebih
sedikit.
Dibandingkan dengan evaporasi maupun transpirasi, proses sublimasi ini berjalan lebih lambat
dari pada keduanya. Sublimasi ini terjadi pada tahap siklus hidrologi panjang.

5
Adveksi

saatsantai.com
Adveksi merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam satu
horizontal. Jadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan yang hitam dan gelap,
awan tersebut dapat berpindah dari satu titik ke titik yang lain dalam satu horizontal.
Proses adveksi ini terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan udara sehingga
mengakibatkan awan tersebut berpindah. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik
ke titik lain dalam satu horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.
Proses adveksi ini memungkinkan awan yang terbentuk dari proses kondensasi akan menyebar
dan berpindah dari atmosfer yang berada di lautan menuju atmosfer yang ada di daratan. Namun
perlu diketahui bahwa tahapan adveksi ini tidak selalu terjadi dalam proses hidrologi, tahapan ini
tidak terjadi dalam siklus hidrologi pendek.

6
Run off

water.usgs.gov
Proses terjadinya siklus hidrologi selanjutnya ialah tahap run off. Tahapan run off ini terjadi
ketika sudah di permukaan Bumi. Run off (limpasan) ialah suatu proses pergerakan air dari
tempat yang tinggi menuju tempat rendah di permukaan bumi.
Proses pergerakan air ini berlangsung melalui saluran-saluran air contohnya  danau, got, muara,
sungai, laut hingga samudra. Dalam proses inilah air yang mengalami siklus hidrologi akan
kembali ke lapisan hidrosfer.

7
Infiltrasi

sumagroulx.com
Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di bumi akibat proses
presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan bumi dan mengalami run off. Sebagian kecil
dari air tersebut akan bergerak menuju ke pori- pori tanah, merembes, dan menumpuk menjadi
air tanah.
Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut sebagai proses infiltrasi. Proses
infiltrasi akan secara lambat membawa  air tanah untuk menuju kembali ke laut.
Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang telah mengalami siklus hidrologi
akan kembali berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang berangsur- angsur, air tersebut akan
kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, dimana diawali dengan evaporasi. Dan itulah
beberapa dari tahapan siklus hidrologi.

8
Macam-Macam Siklus Hidrologi
hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan segala elemen dalam proses
pencatatan, kegiatan survei dan pemetaan keadaan air di permukaan bumi.Siklus hidrologi yang
memiliki berbagai tahapan, ternyata tidak hanya terdiri atas satu macam saja.
Siklus hidrologi ini terbagi atas beberapa macam. Varian siklus hidrologi ini dilihat dari panjang
atau pendeknya proses siklus hidrologi tersebut. Berdasarkan proses panjang dan pendeknya,
siklus hidrologi ini dibagi menjadi 3 macam, yakni siklus  hidrologi panjang, siklus hidrologi
sedang dan hidrologi pendek.

9
Siklus hidrologi pendek (Short cycle)

gerbangilmu.com
Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses adveksi. Uap
air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan melalui hujan yang terjadi di daerah
sekitar laut tersebut. Pada siklus ini, uap air akan diturunkan menuju sekitar laut melalui hujan.
Berikut adalah penjelasan mengenai siklus hidrologi pendek:
1. Air laut mengalami proses penguapan dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas
matahari.
2. Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
3. Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut.

10
Siklus hidrologi sedang (medium cycle)

gerbangilmu.co
m
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Siklus ini terjadi
saat air yang berada pada badan air (danau, rawa, laut, sungai) menguap, terkondensasi menjadi
awan, kemudian awan tersebut bergerak ke tempat lain karena terdorong oleh angin atau karena
perbedaan tekanan dan menurunkan hujan di permukaan tanah.
Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi membawa awan yang
terbentuk ke atas daratan Siklus ini terjadi di wilayah daratan yang di dekatnya terdapat laut atau
di wilayah tropis.
Berikut penjelasan singkat mengenai siklus hidrologi sedang ini:
1. Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas
matahari.
2. Uap air mengalami adveksi karena angin sehingga bergerak menuju daratan.
3. Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan berubah menjadi hujan.

11
4. Air hujan di permukaan daratan akan mengalami run off menuju sungai dan kembali ke
laut.

Siklus hidrologi panjang (long cycle)

gerbangilmu.com
Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah beriklim
subtropis atau daerah pegunungan. Siklus hidrologi panjang sebenarnya sama peristiwanya
dengan siklus hidrologi sedang. Yang membedakannya adalah siklus ini memiliki daerah yang
sangat luas sehingga perubahannya terjadi menjadi hujan salju dan mengalir melalui sungai dan
akan kembali menuju laut.
Dalam siklus hidrologi ini, awan tidak langsung diubah wujud menjadi air, melainkan terlebih
dahulu turun sebagai salju dan membentuk gletser. Berikut penjelasan singkat tentang siklus
hidrologi panjang ini:
Penjelasan mengenai siklus hidrologi panjang ini adalah sebagai berikut:

12
1. Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan menjadi
uap air
2. Uap air yang telah terbentuk akan mengalami proses sublimasi
3. Kemudian awan terbentuk dengan mengandung kristal-kristal es
4. Awan mengalami proses adveksi dan kemudian bergerak ke daratan
5. Awan akan mengalami presipitasi dan kemudian akan turun sebagai salju
6. Salju akan terakumulasi menjadi gletser
7. Gletser tersebut akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara dan membentuk aliran
sungai
8. Air yang berasal dari gletser akan mengalir di sungai tersebut kemudian akan kembali ke
laut.
Siklus pendek atau yang sering disebut dengan siklus kecil merupakan siklus hidrologi yang
terjadi di lautan. Pada siklus menengah atau sedang berlangsung di dua tempat yaitu sungai atau
danau atau waduk dan lautan. Siklus yang terakhir adalah siklus panjang atau disebut juga
dengan siklus besar.
Jumlah air di bumi memang selalu tetap, hanya terjadi perubahan bentuk. Suatu saat air laut
berubah menjadi menguap, menjadi awan, kemudian menjadi hujan, masuk ke sungai dan
mengalir kembali ke laut.

13

Anda mungkin juga menyukai