MOTOR (Materi 3)
| SKEMA KELISTRIKAN SEIN SEPEDA MOTOR
| Teguh Margyantoro
| Teknik dan Bisnis Sepeda Motor / XI TBSM
| SMK Tamansiswa Banjarnegara
SKEMA KELISTRIKAN SEIN SEPEDA MOTOR
Komponen Sein Pada Sepeda Motor
BATERAI / AKI
Aki yang disebut juga accumulator adalah komponen penyimpan arus listrik yang biasa digunakan
untuk menyalakan sebuah rangkaian kelistrikan ditempat dimana tidak ada sumber listrik.Pada
kendaraan, sebenarnya aki hanya dipakai untuk menyalakan motor starter dan menyalakan semua
kelistrikan kendaraan disaat mesin dalam keadaan mati.
Pada sepeda motor fungsi aki diantaranya adalah untuk :
1. Menyalakan sistem starter untuk menghidupkan mesin
2. Memberi arus ke dashboard sebagai sistem informasi terkait kendaraan.
3. Memberi tegangan referensi ke ECU (khusus motor injeksi)
4. Menyalakan fuel pump ketika mesin akan distart (khusus injeksi)
FUSE/ SEKERING
Sekring atau fuse mempunyai fungsi untuk memutus arus listrik yang melewati sekring tersebut jika
terjadi korsleting secara tiba-tiba. Komponen akan memutus arus listrik jika terjadi kelebihan arus
listrik yang melewatinya. Jadi sekring itu seperti alat pengaman.
JENIS-JENIS SEKERING/FUSE
Sekring yang digunakan pada kendaraan biasanya ada dua jenis, yakni sekring tabung (tube fuse)
dan sekring tancap (fuse blade).
1 - Sekering/Fuse Tabung
2 - Sekering/Fuse Tancap
Dimana fungsi saklar ini adalah untuk memutus dan menghubungkan arus listrik. Switch/saklar yang
digunakan disini adalah jenis saklar 3 kondisi, yaitu off/mati, nyala kanan dan nyala kiri.
DASHBOARD
Dimana dashboard ini berfungsi sebagai tempat indikator instrumen sepeda motor sehingga
pengendara dapat mengetahui dengan mudah instrumen mana yang sedang aktif , salah satu
contohnya lampu sein.
SEIN DEPAN dan SEIN BELAKANG
Sebelum Arus listrik positif yang berasal dari aki terhubung dengan kunci kontak yang sebagai saklar
utama, arus listrik tersebut dihubungkan sekering terlebih dahulu supaya terhindar kebakaran
apabila terjadi konsleting.
Kemudian arus listrik yang keluar dari kunci kontak terbubung ke input dari flasher supaya arus listrik
tersebut berubah-ubah sehingga membuat lampu akan menyala berkedip. Dimana kaki/panel input
dari flasher ini biberi tanda huruf B dan output flasher diberi tanda huruf L. Didalam komponen
flasher sendiri terdapat potensio yang dapat diputar untuk mengatur kecepatan frekuensi kedipan
lampu sein.
Output dari flasher akan dihubungkan ke master dari switch/saklar lampu sein. Dimana pada
switch/saklar tersebut dapat diatur dengan 3 kondisi, mati, nyala kiri atau nyala kanan.
Selanjutnya keluaran dari saklar ini akan terhubung dengan indikator sein di dashboard sepeda
motor, output kanan tehubung dengan indikator sein kanan, begitu juga sebaliknya output saklar kiri
terhubung dengan lampu indikator sein kiri.
Setelah nyala lampu atau kerja lampu indikator sein di dashboard sudah sesuai dan berjalan normal,
maka tinggal semua lampu sein kiri maupun kanan baik depan maupun belakang masing-masing
terhubung ke lampu indikator yang ada pada dashboard.
ABSENSI