8066 17948 1 SM PDF
8066 17948 1 SM PDF
2
zulhelmi.za@unsyiah.ac.id
3
ardiansyah@unsyiah.ac.id
Abstrak— Penelitian ini mendeskripsikan perancangan dan mahasiswa(i) juga untuk dosen sebagai tenaga pengajar.
implementasi sistem absensi auto id RFID (Radio Frequency Pentingnya proses absensi diterapkan pada perkuliahan sangat
Identification) yang terintegrasi dengan sistem informasi web. berkaitan dengan pendidikan, yang bukan hanya sekedar
Penerapan dan pelaksanaan absensi secara konvensional penyerapan ilmu pengetahuan, melainkan lebih jauh
dengan menggunakan media kertas (paper based) pada
membutuhkan keterlibatan aktifitas fisik dan mental dalam
universitas mempunyai beberapa masalah, antara lain
terganggunya proses perkuliahan dengan edaran dokumen prosesnya.
absen, kemungkinan rusak dan hilangnya dokumen absen, Terdapat banyak jenis absensi; yang membedakannya
terjadinya human error dalam proses rekapitulasi data adalah proses pelaksanaan dan cara penggunaannya. Namun
absensi dan banyaknya waktu yang terbuang dengan secara umum absensi dikelompokkan menjadi dua, yaitu
menggunakan metode ini. Penelitian ini menawarkan sebuah absensi konvensional dan non konvensional. Absensi
solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan konvensional atau manual adalah cara memasukkan data
merancang sebuah perangkat keras yang mampu merekam kehadiran dengan tanda tangan menggunakan alat tulis pada
data absensi perkuliahan secara otomatis berbasis RFID. lembaran kertas absensi. Absensi non konvensional atau
Perancangan dilakukan dengan menggunakan tag pasif
digital adalah cara memasukkan data kehadiran dengan
sebagai kartu identitas anggota perkuliahan, reader RFID
MFRC522, raspberry pi B+, RTC DS3231, dan LCD 16x2 menggunakan sistem terkomputerisasi.
karakter. Data RFID dimanfaatkan untuk diintegrasikan Absensi secara konvensional tidak relefan untuk diterapkan
dengan sistem basis data. Pengujian dilakukan dengan saat ini karena memiliki beberapa kekurangan seperti tidak
menggunakan metode eksperimental. Data yang didapat dari efisien waktu dalam proses pelaksanaannya. Memberikan
RFID diolah oleh sistem dan ditampilkan dalam bentuk text kemungkinan besar untuk terjadinya kesalahan dalam proses
dan diagram yang dapat diakses melalui website, sehingga pengumpulan data yang disebabkan oleh human error [2].
dapat dijadikan sebagai acuan untuk pemantauan dan Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah
penilaian kinerja oleh Tim Pengendali Mutu Akademik meningkatnya jumlah mahasiswa(i) setiap tahunnya. Selain
(TPMA).
itu proses absensi konvensional juga menimbulkan
permasalahan seperti paperless, kemungkinan hilang dan
Kata Kunci— Absensi, Auto id RFID, Identifikasi otomatis, kerusakan absensi. Membutuhkan waktu yang cukup lama
Modul Mifare RC522 RFID reader, Mifare passive tag card, dalam rekapitulasi data absensi, dikarenakan banyaknya berkas
Microcomputer Ruspberry Pi B+, web service. yang harus diperiksa setiap semesternya.
Sebagai contoh di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala,
I. PENDAHULUAN
absensi diedarkan pada saat proses perkuliahan sedang
Absensi merupakan suatu kegiatan pendataan kehadiran, berlangsung. Hal tersebut tentu sangat mengganggu proses
bagian dari pelaporan aktifitas suatu institusi, atau komponen perkuliahan karena dapat merusak konsentrasi dosen dan
institusi itu sendiri yang berisi data kehadiran. Data tersebut mahasiswa(i). Hal seperti ini harus menjadi perhatian khusus
disusun dan diatur sedemikian rupa sehinga mudah untuk bagi pihak Fakultas, untuk itu perlu dibentuk sistem absensi
dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan secara digital untuk mengatasi permasalahan permasalahan
oleh pihak yang berkepentingan. Absensi berkaitan dengan tersebut. Perkembangan teknologi sekarang ini mendorong
penerapan kedisiplinan yang ditentukan oleh suatu institusi suatu instansi untuk bisa menyediakan informasi kehadiran
[1]. Absensi pasti diterapkan dalam proses perkuliahan yang lebih akurat, dalam hal ini peneliti ingin mengambil
disetiap fakultas dalam suatu universitas, baik itu untuk para bagian yaitu dengan menawarkan suatu trobosan lain.
Pada dasarnya absensi merupakan suatu kegiatan Communication) [5]. RFID pertama kali di implementasikan
identifikasi, dalam kasus ini adalah mengidentifikasi oleh Inggris pada tahun 1940 masa perang dunia kedua.
kehadiran mahasiswa(i) dalam proses jalannya perkuliaahan. Diterapkan sebagai sistem identifikasi kawan atau musuh
Identifikasi suatu objek merupakan suatu proses yang “Identification Friend or Foe” IFF sistem, dengan memasang
dilakukan untuk pengambilan data. Teknologi identifikasi transponder pada pesawat tempur dan tank [6].
saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. RFID merupakan standar khusus yang menyatakan suatu
Identifikasi yang paling memudahkan dalam proses jaringan menggunakan sinyal radio untuk berkomunikasi
pengambilan data adalah auto id (Autoomatic Identifikation). dengan suatu label yang di tempatkan pada suatu objek seperti
Auto id mampu melakukan pengumpulan data secara otomatis. manusia, hewan, produk. RFID merupakan teknologi nirkabel
Ada beberapa metode dalam pengaplikasian auto id, yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu objek melalui
diantaranya barcode, smatr cards, voic recognition, biometrik gelombang radio. RFID memungkinkan untuk menyimpan
identifikation seperti retina scan, OCR (Optcal Charakter dan menerima data secara jarak jauh. Menggunakan sarana
Recognition) dan RFID (Radio Frequency Identification) [3]. label RFID atau transponder tag dan reader yang berfungsi
Dari beberapa metode tersebut RFID memiliki beberapa sebagai pembaca data yang tersimpan pada tag, tanpa harus
keunggulan seperti kecepatan proses deteksi, tidak kontak langsung dengan tag atau secara wireless [7].
membutuhkan kontak fisik, tidak memerlukan peletakan
1) Tag RFID: Sebuah tag disebut juga transponder,
secara presisi dengan reader, dan harga yang relatif lebih
terdiri dari antena yang mendukung proses decoder dan
murah.
encoder dan chip memori yang berfungsi sebagai tempat
RFID (Radio Frequency Identification) merupakan
penyimpan suatu nomor seri dan informasi lainnya yang
teknologi identifikasi memanfaatkan gelombang radio [4].
mewakili data yang diinginkan[8]. Tag diletakkan pada objek
Metode identifikasi menggunakan sarana yang disebut lebel
yang diidentifikasi dan menyimpan data spesifik mengenai
atau transponder tag untuk menyimpan data, dan reader
item. Tag merespon sinyal dari reader dan mengirimkan
berfungsi sebagai pengambil data yang tersimpan pada tag
sinyal respon yang membawa informasi yang tersimpan
tanpa diperlukan kontak langsung dengan tag RFID. RFID
berupa id number dan data lainnya untuk objek yang
menawarkan teknologi informasi yang memudahkan manusia
diidentifikasi, tergantung dari kapasitan chip memori yang
untuk mengidentifikasi berbagai objek secara otomatis.
dimilikinya. Setiap memori pada suatu tag tersimpan nomor
Namum sistem ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa ada sebuah
seri sebagai id number, id tersebut didapat dari proses
basis data sebagai pusat pengolahan dan penyimpanan data.
produksi tag dari suatu industri.
RFID pada penelitian ini berperan sebagai bagian dari sebuah
sistem yang berfungsi untuk merekam data kehadiran 2) Reader RFID: RFID reader merupakan scanning
mahasiswa(i) dan dosen. Data yang diperoleh berupa data device untuk membaca informasi yang terdapat pada sebuah
mentah dalam bentuk hexsadesimal unik id. Data unik id tag, dan mengomunikasikan data tersebut ke suatu basis data.
tersebut diintegrasikan dengan database absensi berbasis web Reader merupakan penghubung antara software aplikasi
mengunakan jaringan WiFi sebagai sarana pengiriman data. dengan antena yang meradiasikan gelombang radio ke tag
Dalam penelitian ini penulis berkontribusi untuk RFID untuk membaca id number dan informasi lain yang
membangun sebuah perangkat keras yang dapat merekam data tersimpan di dalam tag. Sebuah reader harus kompatibel
absensi memanfaatkan teknologi RFID. Data yang diperoleh dengan tag yang digunakan agar RFID tag dapat dibaca [9].
oleh sistem perangkat keras dimanfaatkan untuk membangun Selain berfungsi sebagai penerima informasi dari sebuat tag,
sebuah database e-absen yang dapat diakses melalui web. sebuah reader juga berfungsi untuk mengaktifkan tag namun
Penelitian ini menawarkan solusi berdasarkan kebutuhan proses ini hanya terjadi pada tag pasif. Reader mengirim pulsa
absensi yang praktis dan efisien dengan memanfaatkan berupa frekuensi radio ke tag dan mendengar respon dari tag
teknologi RFID. Ada pun pengembangan selanjutnya sistem ini tersebut yang mengandung serial number dan informasi
di rujuk dengan nama e-absen. lainnya. Sebuah reader menggunakan antenanya sendri untuk
berkomunikasi dengan tag. Ketika reader memancarkan
II. DASAR TEORI gelombang radio, seluruh tag yang di rancang pada rentang
Cara paling mudah mengompilasi naskah karya ilmiah frekuensi tersebut memberikan respon jika berada dalam
sesuai dengan permintaan adalah dengan cara menggunakan jangkauan pembacaan reader.
dokumen ini sebagai contoh/template. Caranya sederhana
3) RFID MIFARE RC522: Mifare RC522 adalah
langsung ketikkan tulisan anda pada template ini.
sebuah modul RFID berbasis IC Philips MFRC522
A. RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) mendukung proses baca tulis terhadap transponder RFID atau
Teknologi RFID (Radio Frequency Identification) tag. Modul ini merupakan produk dari NXP yang
merupakan salah satu dari beberapa teknologi Auto ID menggunakan fully integrated 13.56 MHz non-contact
(Automtic Identification). Auto ID memungkinkan untuk communication card chip untuk melakukan pembacaan
melakukan identifikasi secara otomatis, seperti barcode maupun penulisan. MFRC522 support dengan semua varian
sistem, optikal karakter, biometric MM, smart card, voisce MIFARE Mini, MIFARE 1K, MIFARE 4K, MIFARE
identification, fingers point procedur, dan NFC (Near-Field Ultralight, MIFARE DESFire EVI dan MIFARE Plus RF
identification protocols [11]. merupakan salah salah satu produk Dallas Semiconductor
[14].
dengan sistem I2C bus dapat dioperasikan sebagai Master dan penelitian pada tugas akhir ini digambarkan dalam suatu
Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada bentuk diagram alir.
I2C bus dengan membentuk sinyal start, dan mengakhiri
transfer data dengan membentuk sinyal stop, juga bertugas
untuk membangkitkan sinyal clock. Sedangkan Slave adalah
piranti yang dialamati oleh master. Pada penelitian ini yang
menjadi master adalah sebuah raspberry pi B+ dan LCD 16 x
2 sebagai slave [17].
F. Web Service
Web service adalah salah satu bentuk sistem perangkat
lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke
mesin melalui jaringan. Memiliki interface yang
dideskripsikan dalam format yang dapat dibaca mesin.
Definisi ini diberikan oleh W3C (World Wide Web Consortium)
merupakan badan yang menciptakan dan mengembangkan
standar web service. Web service mempunyai alat
penghubung yang direpresentasikan dalam bentuk format Gambar 6 Tahapan penelitian tugas akhir
machine processable lebih rincinya WSDL (Web Services
Description Language). Sistem lain saling berhubungan 1) Studi Literatur: Pengembangan sistem e-absensi
dengan web service menggunakan pesan SOAP (Simple memerlukan pemahaman teoristis tentang sejumlam hal
Object Access Protocol) yang umumnya dikirim melalui antara lain; RFID, kontroler, dan wev service, dengan
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dalam bentuk XML mempelajari berbagai referensi baik dari buku, jurnal, artike
(Extensible Markup Language). SOAP merupakan XML yang dan situs yang terkait dengan kebutuhan yang diperlukan.
mengatur bagaimana request dan respons dari suatu web Dilakukan untuk menentukan komponen-komponen yang
service akan bekerja. Tetapih secara umum web service tidak dibutuhkan, baik yang bersifat software atau hardware dengan
terbatas hanya pada standar SOAP saja [18]. tidak mengesampingkan kebutuhan sistem yang efektif dan
efisien. Sehingga dalam pelaksanaannya tidak membutuhkan
G. Basis Data biaya berlebihan, mengatasi kerumitan dalam proses
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian perancangan dan memberikan kemungkinan lebih besar
sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan rancangan tersebut dapat direalisasikan.
aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data 2) Perancangan Sistem: Membentuk sistem e-absensi
dimaksutkan untuk mengatasi problem yang ada pada sistem membutuhkan penggabungan dua buah subsistem. Subsistem
yang memakai pendekatan berbasis berkas atau manual data yang pertama adalah pembentukan hardware yang mampu
[19]. Dalam penerapannya pada sistem identifikasi, suatu merekam data kehadiran dosen dan mahasiswa(i)
basis data merupakan sebuah sistem informasi logistik pada memanfaatkan teknologi auto id RFID. Subsistem yang kedua
posisi back end yang bekerja melacak dan menyimpan adalah pembentukan software berupa database absensi, yang
informasi tentang item ber tag. Informasi yang tersimpan dapat menampilkan data kehadiran pada piranti absensi dan
dalam basis data dapat berupa identifier item, deskripsi, data log aktivitas yang diproses melalui middleware dan
pembuat, pergerakan dan lokasinya. ditampilkan pada halaman web.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode
eksperimental. Melakukan perancangan dan pengujian serta
menganalisa respon yang dihasilkan, baik bagian-bagian dari
sistem maupun sistem secara keseluruhan. Adapun tahapan
Gambar 9 Diagram alir prinsip kerja database e-absensi saat dosen scan tag
Gambar 8 Diagram alir prinsip kerja sistem pada perangkat absensi
Tahapan ini menjelaskan tentang proses yang dilakukan
Bagian ini menjelaskan prinsip kerja dari perangkat absensi pada saat unik id yang diterima oleh basis data dikenal sebagai
dalam merekam data unik id yang terdapat pada tag RFID. id dosen. Id dosen dimanfaatkan sistem untuk proses buka dan
tutup kelas perkuliahan, untuk matakuliah yang dilaksanakan jika melakukan scan ulang saat proses absen berhasil
pada ruang dan jam tertentu, sebelum para peserta kuliah dilakukan sebelumnya.
dapat melakukan proses absensi dengan kartu tag RFID yang
dinmiliki. Jika proses buka kelas telah dilakukan, selanjutnya
data dosen disimpan sebagai satu kali kehadiran dan respon
diberikan ke perangkat absensi berupa informasi nama dosen
dan matakuliah yang diajarkan. Proses tersebut dilakukan
dengan layanan webservice menggunakan metode post.
Gambar 11 Diagram alir prinsip kerja pada perangkat absensi saat menerima
respon dari database e-absensi
Pada menunjukkan respon yang ditampilkan pada layar Tampilan ini telah membuktikan bahwa proses absensi
LCD jika dosen melakukan proses absensi. Dapat dilihat dosen dan mahasiswa(i) telah berhasil dilakukan. Sehingga
bahwa masih ada karakter yang tidak bida ditampilkan karena database absensi berhasil untuk memberikan respon untuk
kelebihan karakter dari respon yang diberikan oleh database absensi dosen berupa nama dan matakuliah yang diajarkannya.
e-absen. Percobaan selanjutnya dilakukan untuk proses Sedangkan untuk absensi mahasiswa, sistem database absensi
absensi mahasiswa(i) dengan menggunakan tag RFID memberi respon bahwa mahasiswa(i) dengan id tersebut tidak
berbentuk kartu. Proses ini dilakukann dengan tahapan proses mengambil matakuliah tersebut dengan dosen bersangkutan,
yang sama. Pada gambar dibawah ini memperlihatkan sehingga tidak ada matakuliah yang harus dilaksanakan pada
percobaan scan tag id mahasiwa(i) pada perangkat absensi. saat tersebut.
3) Hasil Pengujian Dosen Buka Kelas dan Peserta
Melakukan Absensi: Proses pelaksanaan absensi perkuliahan
dimulai dengan dosen membuka kelas untuk matakuliah,
proses ini dilakukan dengan menggunakan tag RFID dosen
seperti pada penjelasan sebelumnya. Selanjutnya mahasiswa
yang mengambil matakuliah dengan dosen tersebut baru dapat
melakukan proses absensi dengan kartu tag RFID yang
mareka miliki.