Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Inovasi, Teknologi dan Aplikasi (SeNITiA) 2019 ISBN 978-602-5830-11-2

Bengkulu, 17 Oktober 2019 e-ISBN 978-602-5830-13-6

Analisa Gangguan Harmonisa Pada Sistem


Kelistrikan Universitas Bengkulu
(Studi Kasus: Dekanat Fakultas Teknik)

Irnanda Priyadi1, Novalio Daratha2, Reksi Agus Triwanda Putra3


1,2, 3
Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu
(Jalan WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371 – Telp. 0736-21170)
Email : Irnanda2016@gmail.com

Abstrak— Semakin berkembangnya dan bertambahnya perkembangan beban listrik yang semakin besar dan
peralatan elektronik, akan semakin besar pengaruhnya ke kompleks, terutama penggunaan beban-beban tak linier, akan
sistem kelistrikan. Penggunaan peralatan elektronik bisa menimbulkan perubahan pada bentuk gelombangnya.
menimbulkan distorsi pada sistem tenaga listrik. Paper ini Sehingga menyebabkan terdistorsinya gelombang arus
membahas pengaruh penambahan beberapa peralatan maupun tegangan dan bentuknya menjadi cacat. Cacat
elektronik (beban) pada sistem kelistrikan di Universitas
gelombang (gelombang non sinusoidal) yang disebabkan oleh
Bengkulu terutama dekanat Fakultas Teknik. Dari hasil
simulasi dan perhitungan yang sudah dilakukan diperoleh interaksi antara bentuk gelombang sinus sistem dengan
bahwa nilai gangguan harmonisa tertinggi di dekanant komponen gelombang lain lebih dikenal dengan harmonisa,
fakultas teknik mencapai 117,5% untuk THDv dan 23,7% yaitu komponen gelombang lain yang mempunyai frekuensi
untuk THDi. Dan dapat juga diketahui bahwa jenis beban yang kelipatan integer dari komponen fundamentalnya [1].
mempengaruhi harmonisa tegangan adalah beban AC dan
yang mempengaruhi harmonisa arus adalah beban penggunaan Kualitas sistem tenaga merupakan aspek penting dalam
komputer. layanan tenaga listrik kepada konsumen. Terdapat berbagai
permasalahan yang dapat menurunkan kualitas sistem tenaga
Kata Kunci— Harmonisa Arus, Haemonisa Tegangan, Beban dalam penyediaan layanan tenaga listrik kepada konsumen.
AC, Beban Penggunaan Komputer, Total Harmonik Distorsi Kualitas daya (power quality) berkaitan sangat erat dengan
kualitas sistem tenaga, dengan demikian permasalahan yang
Abstract: The more developing and increasing electronic muncul dalam kualitas daya listrik akan dapat sangat
equipment, the greater the effect on the electrical system. mempengaruhi suatu sistem kelistrikan. Salah satu
The use of electronic equipment can cause distortion to the permasalahan dalam kualitas daya yang dapat sangat
electric power system. This paper discusses the effect of mempengaruhi keadaan suatu sistem tenaga adalah harmonisa.
using some electronic equipment (loads) to the electrical
Harmonisa merupakan gangguan distribusi listrik atau
system at Bengkulu University, especially on the Building
distorsi pada sebuah instalasi listrik. Harmonisa dapat
of Engineering Faculty. From the results of simulations
mengakibatkan masalah pada kualitas daya dan kerusakan
and calculations that have been done, it is found that the
peralatan listrik Harmonisa dalam sistem tenaga listrik
highest harmonic disturbance value in the building of
umumnya disebabkan oleh keadaan beban non-linier. Adapun
engineering faculty reaches 117.5% for THDv and 23.7%
beban-beban nonlinier yang dimaksud adalah penggunaan
for THDi. And it can also be seen that the type of load that
lampu hemat energi (LHE), komputer/laptop, printer dan
affects the voltage harmonics is the AC load and the one
peralatan-peralatan listrik lainnya. Peralatan tersebut dapat
that affects the current harmonics is the computer usage
menyebabkan munculnya arus dan tegangan dengan besar
load.
frekuensi melebihi besar fundamental atau kelipatannya Oleh
karena gangguan harmonisa ini akan menimbulkan dampak
Keywords: Current Harmonic, Voltage Harmonic, AC Load,
buruk terhadap kinerja peralatan kelistrikan maka dilakukan
Computer Usage Load, Total Harmonic Distorsion.
pengukuran dan studi gangguan harmonisa arus dan tegangan
yang terjadi di dekanat Fakultas Teknik Universitas
I. PENDAHULUAN Bengkulu. Dengan harapan jenis gangguan dapat ditemukan
sehingga dapat diberikan solusi agar sistem kelistrikan gedung
Dalam sistem tenaga listrik yang ideal, bentuk gelombang
menjadi lebih baik.
tegangan yang disalurkan ke peralatan konsumen dan bentuk
gelombang arus yang dihasilkan adalah gelombang sinus
murni, namun pada beberapa keadaan, bentuk gelombang
dari arus dan tegangan tidak sinus murni. Namun dalam

88
Seminar Nasional Inovasi, Teknologi dan Aplikasi (SeNITiA) 2019 ISBN 978-602-5830-11-2
Bengkulu, 17 Oktober 2019 e-ISBN 978-602-5830-13-6

II. TEORI spektrum distorsi harmonisa disajikan tanpa memperlihatkan


A. Definisi Harmonisa komponen fundamental seperti pada Gambar 3 [4].
Seluruh Harmonik didefinisikan sebagai komponen Total Harmonic Distortion (Distortion Factor)
sinusoidal dari periodik atau besaran yang frekuensinya Total Harmonic Distortion atau THD adalah penguat atau
merupakan kelipatan bulat dari frekuensi fundamental. Apabila pra-penguat spesifikasi yang membandingkan sinyal output
komponen frekuensinya dua kali frekuensi fundamental, dari penguat dengan sinyal input dan megukur tingkat
maka disebut harmonik ke-2 (IEEE std 100-1992 [B-14]). perbedaan dalam frekuensi yang harmonis antara keduanya.
Perbedaannya disebut distorsi harmonisa total. Definisi yang
Jadi pada sistem daya 50 Hz, komponen harmonik, h, umum digunakan adalah indeks harmonisa.
yang berbentuk sinusoidal mempunyai frekuensi: (2)
(1) (3)
dimana n adalah bilangan bulat seperti ditunjukkan oleh Dimana
gambar 1.

Vi = Arus Harmonisa (%)

Indeks harmonik didefinisikan sebagai rasio dari harga


rms komponen harmonik ke harga rms komponen dasar dan
biasanya dinyatakan dalam persen. Indeks ini digunakan untuk
\ mengukur deviasi dari bentuk gelombang periodik yang terdiri
dari harmonik gelombang sinus murni. Untuk gelombang
sinus murni pada frekuensi dasar, THD adalah nol. Kerusakan
individu harmonisa untuk tegangan dan arus ordo h-th
didefinisikan sebagai Vh/V1 dan Ih/I1 .
Gambar 1. Gelombang total dalam kawasan frekuensi
B. Sumber-Sumber Harmonisa yang Utama
Fundamental, gelombang harmonik ke-5, ke-7, ke-11 Sebaiknya Pada saat ini, penyearah adalah sumber utama
dan gelombang total atau gelombang terdistorsi yang dibentuk harmonik. Dari sisi pengendalian, secara garis besar ada tiga
oleh gelombang fundamental, gelombang harmonik ke-5, ke- jenis penyearah, yaitu :
7, dan ke-11. 1. Penyearah tak terkendali (dengan dioda)
2. Penyearah terkendali (dengan thyristor)
3. Penyearah PWM (dengan transistor)
Semua peralatan elektronik, yang meliputi televisi, sistem
AV, printer, scanner, UPS dan battery charger, komputer,
monitor, oven microwave, lampu fluorescent dengan ballast
elektronik, dll menggunakan penyearah jenis ini pada seksi
front-end-nya. Penyearah tak terkendali tiga fasa sangat
banyak dijumpai dalam sektor industri. Penyearah ini sangat
lazim dijumpai pada seksi front-end pengendali putaran motor-
motor asinkron tiga fasa dalam semua sektor industri .

C. Pengaruh yang ditimbulkan Oleh Harmonisa


a. Saluran transmisi
Harmonisa arus pada konduktor akan menyebabkan
Gambar 2. Spektrum Harmonisa bertambahnya rugi-rugi saluran sebagai akibat adanya
pemanasan tambahan.
Amplitudo setiap harmonisa dapat di gambarkan dalam
satu kurve yang disebut dengan spektrum harmonik. Spektrum b. Transformator
distorsi harmonisa suatu gelombang dapat disajikan dalam Efek harmonik pada transformator adalah harmonisa
kawasan frekuensi seperti pada Gambar 2 . Spektrum arus menyebabkan meningkatnya rugi-rugi tembaga.
distorsi harmonisa Gambar 2 memperlihatkan komponen Selain itu harmonisa juga dapat menyebabkan
fundamental dan komponen harmonisanya. Pada umumnya pemanasan lebih pada isolasi, dan akan mempersingkat
umur penggunaan isolasi.

89
Seminar Nasional Inovasi, Teknologi dan Aplikasi (SeNITiA) 2019 ISBN 978-602-5830-11-2
Bengkulu, 17 Oktober 2019 e-ISBN 978-602-5830-13-6

c. Mesin-Mesin Berputar (Rotating Machines) Tabel 2 merupakan batas distorsi harmonisa tegangan
Harmonisa akan menimbulkan panas tambahan Tabel 2. Voltage Distorsi Limits
sehingga menambah rugi-rugi tembaga dan besi, yang
berpengaruh pada efisiensi mesin.
d. Bank Kapasitor (Capasitor Banks)
Distorsi tegangan akan menyebabkan rugi daya
tambahan pada kapasitor. Pada frekuensi yang lebih
tinggi, besar reaktansi dari kapasitor akan menurun
sehingga harmonisa arusyang mengalir ke kapasitor
juga semakin besar. III. METODOLOGI
Penelitian dilakukan untuk membahas tentang analisa
e. Peralatan konsumen
gangguan atau fenomena harmonisa yang terjadi di
Peralatan elektronik pada konsumen juga dapat gedung Dekanat Fakultas Teknik. Waktu dan tempat
terpengaruh oleh harmonik. penelitian, metode pengumpulan data, analisa dan jalannya
f. Televisi: harmonisa akan mempengaruhi nilai puncak penelitian akan diuraikan berikut ini:
tegangan yang dapat berdampak perubahan pada
ukuran gambar TV dan kecerahan TV. A. Waktu dan Tempat Penelitian
g. Komputer: dapat mengganggu sistem pemrosesan Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2019
data karena tegangan supply terdistorsi. Terjadi sampai dengan selesai. Penelitian dilakukan dengan
kesalahan pada pembacaan di alat pengkukuran, pengukuran dan analisa pada panel listrik utama di
contohnya adalah KWH meter [5]. gedung dekanat fakultas teknik Universitas Bengkulu.

D. Standar Harmonisa
Standar harmonisa berisi tentang panduan, rekomendasi
praktis ataupun batasan harmonisa agar sistem kelistrikan
yang ada tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Standar ini melibatkan semua pihak mulai dari sisi penyuplai
sampai sisi konsumen untuk kesesuaian peralatan pada
sisibeban dengan peralatan sistem, sehingga ketidak
sesuaian respon akibat harmonisa dapat diminimalisir.
Berdasarkan standar IEEE 519-1992 bahwa dalam
menentukan standar harmonisa yang digunakan untuk Gambar 2. Spektrum Harmonisa
mengevaluasi distorsi harmonisa arus (IHDI) dan tegangan
(IHDV). Persentase IHDI adalah persentase jumlah total
B. Data Pendukung
arus terdistorsi oleh harmonisa terhadap frekuensi
fundamental. Batasan untuk harmonisa arus Data-data pendukung pada penelitian meliputi data single
THDIditentukan oleh perbandingan ISC/IL, dimana line diagram dan data peralatan listrik yang ada di setiap
ruangan di gedung dekanat.
ISCmerupakan arus hubung singkat yang ada pada PCC
(Point of common Coupling) dan IL merupakan arus beban C. Metode Pengumpulan Data dengan Pengukuran Dengan
fundamental nominal. Berbeda dengan batasan arus, Power Quality Analyzer
persentase batasan tegangan THDV ditentukan dari
besarnya tegangan sistem yang terpasang, Tabel 2.1 Cara pengukuran Harmonisa Tegangan menggunakan
memperlihatkan batasan harmonisa arus [7]. Power Quality Analyzer adalah sebagai berikut :
1) Buka Menu Utama
2)
Tabel 1. Standar Harmonisasi Arus

3) Buatlah hubungan seperti gambar di bawah ini

90
Seminar Nasional Inovasi, Teknologi dan Aplikasi (SeNITiA) 2019 ISBN 978-602-5830-11-2
Bengkulu, 17 Oktober 2019 e-ISBN 978-602-5830-13-6

IV. ANALISA DAN PERANCANGAN


A. Analisa Perancangan
Penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1. Tahapan persiapan meliputi perijinan dan
penelusuran pustaka. Dimana tahap ini bertujuan
untuk pengambilan data di panel listrik utama
dekanat, sedangkan penelusuran pustaka bertujuan
untuk pengerjaan penelitian.
2. Pengukuran dan pengambilan data sistem jaringan
tegangan rendah untuk sistem kelistrikan gedung
pada panel listrik utama dekanat. Pengambilan data
4) Contoh Screen hasil pengukuran: diperlukan berupa data THDi dan THDv di gedung
dekanat.
3. Menganalisa gangguan harmonisa pada macam-
macam beban di dekanat.
4. Menganalisa nilai harmonisa pada gedung dekanat
apakah masih dalam batas normal.
5. Jika harmonisa pada gedung dekanat tidak dalam
batas normal maka akan diberikan solusi untuk
perbaikan.
B. Flowchart Penelitian
Adapun flowchart penelitian terlihat pada Gambar 3.

D. Sumber Suplai Listrik


Suplai listrik di gedung dekanat dan laboratorium adalah
berasal dari sumber listrik PLN 20 kV yang secara
keseluruhan disuplai oleh tiga buah transformator untuk
memenuhi kebutuhan listrik Universitas Bengkulu, seperti
yang terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Lokasi dan Kapasitas Transformator

Gambar 3. Flowchart Penelitian

Jenis penghantar listrik yang digunakan dari trafo ke V. PEMBAHASAN


dekanat dan laboratorium yaitu menggunakan kabel jenis Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran berupa
LVTC (low voltage twisted cable) 1 x 50 mm + 3 x 70 mm tang amper dan power harmonic analyzer. Pada pengukuran
dengan panjang jaringan ± 570 meter. ini, alat ukur power harmonic analyzer dapat dipasang seri dan

91
Seminar Nasional Inovasi, Teknologi dan Aplikasi (SeNITiA) 2019 ISBN 978-602-5830-11-2
Bengkulu, 17 Oktober 2019 e-ISBN 978-602-5830-13-6

paralel, oleh karena power harmonic analyzer ini dapat 10.00 53,7 53,5 59,0 4,9 18,2 5,8
mengukur THDv dan THDi sekaligus serta dapat mengukur 11.00 62,8 65,9 70,0 4,7 8,6 8,6
besar daya aktif, daya reaktif, daya semu dan faktor daya
12.00 82,7 75,3 72,6 3,8 12,9 10,4
setiap fasa dan dapat juga mengukur besar ketidakseimbangan
arus dan tegangan yang terjadi pada sistem kelistrikan gedung. 13.00 77,6 74,8 77,6 4,7 10,6 6,6
14.00 97,5 88,2 82,4 4,0 14,1 7,8
A. Pengukuran Nilai THDv dan THDi pada Panel Listrik
15.00 72,5 72,8 75,6 5,9 11,4 8,9
Utama di Gedung Dekanat Fakultas Teknik
16.00 80,3 80,0 77,6 23,7 12,5 11,2
Pengukuran THDv dan THDi dilakukan selama lima
hari dari pukul 8.00 s/d 16.00 dengan membuat laporan
Tabel 6. Hasil Pengukuran THDv dan THDi pada Panel Listrik Utama
data per-jam untuk mengetahui besar kenaikan dan Dekanat Fakultas Teknik Hari Jum’at 11 Januari 2019
penurunan harmonisa yang mengalir di gedung. Jam THDv (%) THDi(%)
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan power (WIB) R S T R S T
harmonic analyzer untuk mengukur harmonisa setiap
fasanya. THDv yang diukur adalah THDv pada fasa R, fasa 08.00 6,0 12,1 15,5 4,1 9,4 9,0
S dan fasa T sedangkan THDi yang diukur adalah THDi 09.00 38,5 40,5 39,0 4,2 9,7 6,1
pada fasa R, fasa S dan fasa T. 10.00 67,9 69,1 63,8 2,5 8,3 7,5
11.00 78,1 78,0 83,6 3,0 9,1 8,5
Tabel 3. Data Hasil Pengukuran THDv dan THDi pada Panel Listrik Utama
Dekanat Fakultas Teknik Hari Selasa 8 Januari 2019 12.00 77,6 78,7 74,4 3,3 6,0 9,7
Jam THDv (%) THDi (%) 13.00 85,0 80,1 83,8 3,3 8,4 7,8
(WIB) R S T R S T 14.00 91,6 86,8 99,8 4,5 6,6 9,5
08.00 1,6 1,7 1,9 2,8 8,5 11,7 15.00 79,8 80,0 95,4 3,8 8,9 9,0
09.00 1,9 2,0 2,3 4,0 8,4 5,0 16.00 98,9 89,6 94,1 3,2 8,4 9,7
10.00 1,9 2,1 2,2 4,3 8,4 6,0
Tabel 7. Hasil Pengukuran THDv dan THDi pada Panel Listrik Utama
11.00 10,6 18,4 23,0 5,3 15,5 8,4
Dekanat Fakultas Teknik Hari Senin 14 Januari 2019
12.00 30,6 35,8 36,8 4,5 5,6 3,7 Jam THDv (%) THDi (%)
13.00 35,1 43,4 47,6 5,2 5,4 3,4 (WIB) R S T R S T
14.00 43,3 43,2 41,9 6,3 13,6 3,5 08.00 1,9 2,0 2,2 3,3 9,2 8,2
15.00 45,6 44,7 49,4 3,7 10,6 4,3 09.00 1,7 2,1 2,2 4,7 9,6 7,7
16.00 54,6 53,1 58,0 5,5 7,2 2,8 10.00 1,7 1,8 7,9 3,3 6,8 12,2
11.00 20,8 23,4 20,5 4,3 6,9 5,8
Tabel 4. Data Hasil Pengukuran THDv dan THDi pada Panel Listrik Utama
Dekanat Fakultas Teknik Hari Rabu 9 Januari 2019 12.00 34,1 35,5 34,6 7,0 13,5 6,4
Jam THDv (%) THDi (%) 13.00 51,7 55,2 51,5 3,8 6,2 5,1
(WIB) R S T R S T 14.00 59,2 59,9 58,5 4,7 7,8 2,8
08.00 1,5 1,6 2,1 3,7 11,2 11,4 15.00 73,4 72,0 70,5 5,6 10,3 6,0
09.00 27,3 26,5 26,3 3,7 9,7 7,0 16.00 54,6 68,1 69,5 5,2 6,7 5,8
10.00 46,3 52,5 40,1 6,9 10,5 14,2
11.00 53,1 67,4 51,0 5,0 5,4 12,4 B. Perbandingan Gelombang Frekuensi Saat Terjadi
12.00 57,8 66,8 60,5 3,5 7,6 9,2 Gangguan Harmonisa
13.00 70,3 58,4 65,9 3,8 11,8 6,8
14.00 104,0 98,4 117,5 1,9 12,8 10,7
15.00 74,4 76,5 71,8 2,6 14,7 8,3
16.00 97,7 84,2 85,6 2,9 12,6 7,1

Tabel 5. Data Hasil Pengukuran THDv dan THDi pada Panel Listrik
Utama Dekanat Fakultas Teknik Hari Kamis 10 Januari 2019
Jam THDv (%) THDi (%)
(WIB) R S T R S T
08.00 1,5 1,5 2,0 3,8 6,8 3,2 Gambar 4. Gelombang Frekuensi Listrik yang Masih dikatakan
Normal
09.00 29,5 30,5 35,0 4,1 7,3 11,7

92
Seminar Nasional Inovasi, Teknologi dan Aplikasi (SeNITiA) 2019 ISBN 978-602-5830-11-2
Bengkulu, 17 Oktober 2019 e-ISBN 978-602-5830-13-6

Pada umumnya gelombang frekuensi listrik yang normal beban AC 3 fasa dengan 3 variasi suhu yang berbeda
akan membentuk gelombang sinus, dan gangguan harmonisa menunjukan bahwa nilai THDv dan THDi hampir pada setiap
akan merubah gelombang sinus tersebut menjadi bentuk fasa mengindikasikan bahwa gangguan harmonisanya sudah
yang lain. Berikut adalah sample dari gelobang tidak aman karena telah melewati standar. Nilai THDv di
frekuensi listrik di gedung dekanat teknik saat normal dan beban AC pada fasa R menunjukan nilai yang bertolak
terjadi gangguan. belakang dengan suhu yaitu semakin besar suhu maka nilai
Berdasarkan Gambar 5. Gelombang dari v3 masih harmonisa semakin kecil, begitu pula pada fasa S, sedangkan
dikatakan normal, karena gelombang masih tampak pada fasa T nilai THDv menunjukan ketidak beraturan, karena
seperti gelombang sinus. Gambar ini diambil dari data suhu tidak mempengaruhi besar kecilnya harmonisa. Nilai
THDv T hari senin 14 januari 2019 jam 08.00 wib, dimana THDi pada beban AC 3 fasa memiliki karakter yang sama
nilai harmonisanya hanya 2,2% saja, yang berarti masih dengan nilai THDv pada masing-masing fasa.
aman karena masih berada dibawah standar gangguan.
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil data yang ada dapat disimpulkan bahwa
sistem jaringan listrik gedung Fakultas Teknik
Universitas Bengkulu mengalami gangguan harmonisa
tegangan hampir pada setiap jam diwaktu jam kerja,
yang berarti sudah melewati batas standar gangguan.
Sedangkan untuk gangguan harmonisa arus masih relatif
aman karena hanya beberapa kali saja yang melewati
Gambar 5. Gelombang Frekuensi Listrik yang dikatakan Tidak Normal standar gangguan. Dimana standar THD adalah 5%
untuk tegangan dan 15% untuk arus.
Berdasarkan Gambar 5.2 Gelombang dari v3 bisa 2. Puncak dari gangguan harmonisa tegangan di gedung
dikatakan tidak normal, karena gelombang sudah tampak dekanat Fakultas Teknik Universitas Bengkulu adalah
tidak seperti gelombang sinus. Gambar ini diambil dari data saat jam 14.00 wib, dimana rata-rata nilai harmonisanya
THDv T hari jum’at 11 Januari 2019 jam 15.00 wib, adalah 79,12% pada fasa satu, 75,3% pada fasa dua, dan
dimana nilai harmonisanya adalah 95,4%, yang berarti tidak 80,28% pada fasa tiga.
aman lagi karena sudah jauh diatas standar gangguan. 3. Nilai tertinggi gangguan harmonisa pada gedung
C. Analisa Gangguan Harmonisa pada macam-macam Fakultas Teknik Universitas Bengkulu dari hasil
Beban penelitian adalah, pada tegangan mencapai 117,5% dan
pada arus mencapai 23,7%.
Penggunaan peralatan elektronik dapat mempengaruhi
4. Dari pengukuran beberapa beban non linear, AC
dan juga memiliki peranan dalam gangguan harmonisa yang
adalah beban yang paling besar menimbulkan
terjadi pada sistem kelistrikan gedung, maka dari itu perlunya
gangguan harmonisa tegangan dengan nilai harmonisa
pengukuran nilai THD pada macam-macam beban. Berikut
mencapai 21,4%, sedangkan komputer yang paling
hasil pengukuran nilai THD pada beberapa macam beban.
Tabel 8. Data Hasil Pengukuran Harmonisa Pada Macam-Macam Beban besar menimbulkan gangguan harmonisa arus dengan
nilai harmonisa mencapai 56,7% .
B. Saran
1. Sebaiknya pembagian beban pada masing-masing fasa
di gedung dekanat Fakultas Teknik Universitas
Bengkulu dibagi secara merata agar beban pada setiap
fasa menjadi seimbang.
2. Untuk meeduksi gangguan harmonisa sebaiknya di
jaringan listrik gedung dekanat Fakultas Teknik
Universitas Bengkulu dipasang filter.
3. Kurangi penggunaan beban AC karena dapat memicu
gangguan harmonisa tegangan pada gedung dekanat
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.
Berdasarkan Tabel 5.6 Gangguan harmonisa pada beban
komputer, kipas angin, dispenser, kulkas, dan mesin air relatif
aman karena nilai THDv pada keempat beban tersebut masih
dibawah standar gangguan, hanya saja pada beban komputer,
kipas angin, dan mesin air nilai THDi nya telah melewati
standar, sedangkan nilai THDi pada beban dispenser dan
kulkas masih aman. Berikutnya gangguan harmonisa pada

93
Seminar Nasional Inovasi, Teknologi dan Aplikasi (SeNITiA) 2019 ISBN 978-602-5830-11-2
Bengkulu, 17 Oktober 2019 e-ISBN 978-602-5830-13-6

REFERENSI [4] Suryadi Aris. 2016. Studi Harmonisa Arus dan Tegangan Listrik
[1] Sandy Bhawana Mulia, 2017, Simulasi Gangguan Harmonisa Pada Pada Kampus Politeknik Enjinering Indorama. Teknik Elektro
Sistem Kelistrikan Pabrik Peleburan Baja, ELEKTRA, Vol.2, Politeknik Enjinering Indorama: Purwakarta.
No.2, Juli 2017, Hal. 74 – 82 ISSN: 2503-022174 [5] Sugiarto Hadi. 2012. Kajian Harmonisa Arus dan Tegangan Listrik di
[2] Sabara, M. Wildan Nasution. 2012. Pengaruh Kedip Tegangan dan Gedung Administrasi Politeknik Negeri Pontianak. Teknik Elektro
Koordinasi Rele Arus Lebih pada Pabrik Semen. Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak: Pontianak.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya. [6] Djodi, Adi, dan Joko Lukas. 2011. Harmonisa Arus dan Tegangan
[2] Abinin F Janny. 2015. Analisis Untuk Kerja Harmonik Di Instalasi Pada Jaringan Listrik Akibat Pembebanan Air Condision (AC)
Listrik Industri Dan upaya Penanggulangannya. Teknologi Elektro Inverter 3 Fasa. Teknik Elektro Polines Semarang: Semarang.
Universitas Mercu Buana: Yogyakarta. [7] IEEE 519. 1992 [B-14]. IEEE Recomended Practices and
[3] Mulyana Elih. 2008. Pengukuran Harmonisa Tegangan dan Arus Requirements for Harmonic Control in Electrical Power System.
Listrik Di Gedung Direktorat TIK Universitas Pendidikan Amerika.
Indonesia. Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan [8] IEEE std 100-1992 [B-14]
Indonesia: Bandung.

94

Anda mungkin juga menyukai