Anda di halaman 1dari 9

Versi online / URL:

Volume 6, Nomor 2

FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA ANEMIA PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGSEWU LAMPUNG

The Factors are Related with Anemia in Primigravida Women Pringsewu Primary Health
Care Area District of Pringsewu

Desi Ari Madi Yanti1, Apri Sulistianingsih2, Keisnawati3


1,2,3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jl. Makam KH Galib, No. 112, Pringsewu, 35373
Email : arimadiyantidesi@yahoo.com

ABSTRAK

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr% pada trimester I
dan III sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr%. World Health Organization (WHO) pada
tahun 2012, melaporkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia berkisar rata-rata 14%, di negara
industri 56% dan di negara berkembang antara 35%-75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor terjadinya anemia pada ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas tahun 2015. Metodelogi penelitian
ini menggunakan desain Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah ibu hamil pertama yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu sebanyak 168 orang,
menggunakan tehnik sampel purposive sampling. Analisis menggunakan uji Chi square dengan tingkat
kemaknaan p < 0,05. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pendidikan dengan kejadian anemia kehamilan diperoleh nilai (p= 0,03) ada hubungan antara status ekonomi
dengan kejadian anemia kehamilan diperoleh nilai (p= 0,000) dan ada hubungan antara kepatuhan konsumsi
tablet Fe dengan kejadian anemia kehamilan diperoleh nilai (p= 0,000). Saran bagi Puskesmas Pringsewu
adalah meningkatkan program pendidikan kesehatan terutama tentang pencegahan anemia kehamilan saat
kunjungan antenatal care.

Kata kunci : Anemia primigravida, pendidikan, status ekonomi, kepatuhan konsumsi tablet Fe

ABSTRACT

Anemia in pregnancy is the condition with hemoglobin less than 11 gr/dl in first and third trimester,
and less than 10,5 gr /dl in second trimester. World Health Organization (WHO) (2012) estimate that
41.8% of pregnant women worldwide are anemic, 56% in industrialized countries and in developing
countries, between 35% -75%. The purpose of this study was to determine the factors related with anemia
in primigravida in pringsewu primary health care (PHC) area year 2015. Study design used survey
analytic with cross sectional approach. The population of study were 168 primigravida in Pringsewu
PHC area which used purposive sampling technique. Data were analyzed using Chi square test with
alpha < 0,05. This research shows that there are relationship between education (ñ=0.03), economic
status (ñ=0.000), iron tablet compliance (ñ=0.000) with anemia in pregnancy. Based on study, researcher
suggest to improve the health education program in PHC Pringsewu, especially how to prevention of
anemia when antenatal care.

Keyword : Anemia, primigravida, education, economic status, iron compliance

LATAR BELAKANG danger to mother and child” (potensi


membahayakan ibu dan anak), karena itulah
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi anemia memerlukan perhatian serius dari
ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr% semua pihak yang terkait dalam pelayanan
pada trimester I dan III sedangkan pada kesehatan (Bobak, 2005; Manuaba, 2010).
trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr%. Penyebab anemia pada ibu hamil adalah
Anemia kehamilan di sebut “potentional kekurangan zat besi dalam tubuh. Anemia

Faktor-Faktor Terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung 79
JURNAL KEPERAWATAN,
Desi Ari Madi Yanti 1, Apri Sulistianingsih2, Keisnawati3 P-ISSN 2086-3071 E-ISSN 2443-0900

defisiensi zat besi merupakan anemia yang pendidikan terdapat proses pengembangan
disebabkan oleh kurangnya zat besi, asam pengetahuan, wawasan, kompetensi serta
folat dan vitamin B12 di karenakan asupan pola pikir seseorang.(Balarajan,
yang tidak adekuat atau ketersediaan zat besi Ramakrishnan U, Ozaltin E, Shankar AH, &
yang rendah. (Alleyne M, Horne MD, & Subramanian SV, 2011) Hasil penelitian yang
Miller JL, 2008; Brown LS, 2010) dilakukan oleh Ridayanti (2011), menunjukan
Wanita hamil sangat rentan terjadi bahwa ada hubungan yang signifikan antara
anemia defisiensi besi karena pada kehamilan tingkat pendidikan dengan kejadian anemia
kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga pada ibu hamil, hal tersebut disebabkan karena
memicu peningkatan produksi eritropoietin. tingkat pendidikan seseorang akan
Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel mempengaruhi kesadaran untuk berprilaku
darah merah (eritrosit) meningkat. Namun hidup sehat dan membentuk pola pikir yang
peningkatan volume plasma terjadi dalam baik sehingga ibu akan lebih mudah untuk
proporsi yang lebih besar jika dibandingkan menerima informasi dan memiliki
dengan peningkatan eritrosit sehingga pengetahuan yang memadai. (Popa AD, Nita
penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) O, Graur LI, Popescu RM, & Bornariu CE,
akibat hemodilusi.(Cunninggham et al., 2013; 2013)
Winkjosatro H, 2009). Pengaruh anemia Selain tingkat pendidikan, status ekonomi
dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika juga dapat menyebabkan terjadinya anemia
tidak segera di atasi di antaranya dapat kehamilan. Hasil penelitian yang dilakukan
menyebabkan keguguran, partus prematus, oleh Liow (2012), bahwa ada hubungan yang
inersia uteri, partus lama, atonia uteri dan bermakna antara pendapatan dengan kejadian
menyebabkan perdarahan serta syok. anemia pada ibu hamil. Hasil penelitian
Sedangkan pengaruh anemia terhadap hasil tersebut menunjukan bahwa, anemia pada ibu
kosepsi diantaranya dapat menyebabkan hamil lebih besar dialami oleh keluarga yang
keguguran, kematian janin dalam kandungan, berpandapatan rendah dibandingkan dengan
kematian janin waktu lahir, kematian perinatal keluarga yang berpendapatan tinggi.
tinggi, prematuritas dan cacat Pendapatan berkaitan erat dengan status
bawaan.(Agarwal KN, Gupta V, & Agarwal ekonomi. Kurangnya pendapatan keluarga
S, 2013; Kalaivani, 2009; Melku M, Assis Z, menyebabkan berkurangnya pembelian
Alem M, & Enawgaw B, 2014) makanan sehari-hari sehingga mengurangi
Anemia kehamilan dapat dipengaruhi jumlah dan kualitas makanan ibu perhari yang
oleh gravida. Hasil penelitian Ridayanti (2012), berdampak pada penurunan status gizi.
menyebutkan bahwa ibu hamil primigravida (Thompson B, 2008). Kebutuhan zat besi ibu
yang mengalami anemia kehamilan sebesar hamil pada trimester I relatif sedikit yaitu 0,8
44,6% sedangkan ibu multigravida yang mg sehari, kemudian meningkat tajam pada
mengalami anemia kehamilan sebesar 12,8%. trimester II-III hingga 6,3 mg sehari.
Hal tersebut disebabkan ibu primigravida Konsumsi tablet Fe sangat di anjurkan untuk
belum mempunyai pengalaman untuk ibu hamil karena dapat meningkatkan zat besi.
menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan (WHO, 2012)
sebelumnya karena baru pertama kali World Health Organization (WHO)
hamil.(Farsi Y et al., 2011). Beberapa faktor pada tahun 2012, melaporkan bahwa
yang dapat menyebabkan terjadinya anemia prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia
kehamilan diantaranya tingkat pendidikan, berkisar rata-rata 41,8%.(WHO, 2012) Hasil
status ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada
Fe. Tingkat pendidikan dapat menyebabkan tahun 2013, prevalensi ibu hamil dengan
terjadinya anemia kehamilan, karena dalam anemia di Indonesia sebesar 37,1%. Menurut

80 Juli 2015: 79 - 87
Versi online / URL:
Volume 6, Nomor 2

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun HASIL DAN PEMBAHASAN


2012 angka ibu hamil dengan anemia di
indonesia yaitu sebesar 40%. Dinas kesehatan Analisis univariat dilakukan terhadap
Provinsi Lampung tahun 2012 melaporkan setiapa variabel penelitian ,pada analisis ini
anemia dalam kehamilan merupakan akan menghasilkan distribusi frekuensi dari
penyebab kematian ibu. Sebanyak 35,89% tiap variable. Dalam penelitian ini analisis yang
kasus ibu hamil dengan anemia di kota dilakukan untuk mengetahui distribusi dan
Bandar Lampung. Hasil pra survei yang presentase dari responden yang dapat dilihat
dilakukan oleh peneliti di wilayah kerja pada data lampiran dan disajikan dalam
Puskesmas Pringsewu Lampung, diketahui bentuk tabel dan kalimat.
bahwa ibu hamil dengan anemia sebanyak
842 (44,4%) dari 1898 ibu hamil. Hal tersebut Tabel 1. Karakteristik Ibu hamil Primigravida
menunjukkan bahwa masih banyak kasus ibu di Wilayah Kerja Puskesmas
hamil dengan anemia di Kabupaten Pringsewu Lampung
Pringsewu. Keterangan Jumlah Persentase
(%)
METODE Pendidikan
Tinggi (SMA-PT) 133 79,2
Rendah (SD-SMP) 35 20,8
Penelitian ini menggunakan rancangan Jumlah 168 100
observasional analitik dengan pendekatan Status Ekonomi
crossectional. Variabel independent yang Tinggi ≥ Rp.1.150.000,- 82 48,8
diteliti adalah tingkat pendidikan, ekonomi dan Rendah < Rp.1.150.000,- 86 51,2
Jumlah 168 100,0
kepatuhan konsumsi tablet tambah darah,
Kepatuhan Konsumsi TTD
sedangkan variabel dependent dalam Patuh 74 44,0
penelitian ini adalah kejadian anemia. Populasi Tidak Patuh 94 56,0
yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu Jumlah 168 100,0
Kejadian Anemia
hamil di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Tidak Anemia 60 35,7
yang berjumlah 286 orang. Jumlah sampel Anemia 108 64,3
dalam penelitian ini yaitu 168 orang. Kriteria Jumlah 168 100,0
yang diambil oleh peneliti sebagai sampel
dalam penelitian ini adalah : Ibu primigravida Berdasarkan data diatas, didapatkan
yang bersedia menjadi responden di wilayah sebagian besar (79,2%) ibu hamil memiliki
kerja Puskesmas Pringsewu Lampung. pendidikan tinggi. Namun sebagian ibu hamil
Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian memili Status ekonomi di bawah Upah
ini adalah Ibu primigravida menderita penyakit Minimum Regional (51%%. Kepatuhan
TBC, malaria dan diare kronik, gagal ginjal konsumsi TTD didapatkan sebagian ibu tidak
dan gangguan fungsi jantung dan Ibu patuh mengkonsumsi TTD (56%). Hal ini
primigravida mengalami hiperemesis yang menyebabkan sebagian besar ibu hamil
gravidarum. Kegiatan penelitian ini primigravida mengalami anemia (64%).
dilaksanakan pada April-Mei 2015. Intrumen Dalam analisis bivariat ini dijabarkan hasil
yang digunakan adalah karakteristik penelitian hubungan antara variabel
responden dan kepatuhan konsumsi tablet independen yaitu pendidikan, status ekonomi
Tambah Darah (TTD). uji statistic yang dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan
digunakan adalah uji chi square. variabel dependen yaitu kejadian anemia pada
ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas
Pringsewu Lampung dengan menggunakan
uji Chi-Square. Hasil analisis disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut.

Faktor-Faktor Terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung 81
JURNAL KEPERAWATAN,
Desi Ari Madi Yanti 1, Apri Sulistianingsih2, Keisnawati3 P-ISSN 2086-3071 E-ISSN 2443-0900

Tabel 2. Hubungan Antara Pendidikan dengan Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja
Puskesmas Pringsewu Lampung

Kejadian Anemia ibu


primigravida
Total OR
Pendidikan Tidak Anemia P-
Anemia kehamilan Value
N % N % N % 95% CI
Tinggi 53 39,8 80 60,2 133 100 2,650
0,03
Rendah 7 20,0 28 80,0 35 100 (1,080-
Jumlah 60 35,7 108 64,3 168 100 6,505)

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa Berdasarkan hasil uji chi-square yang
responden yang memiliki pendidikan tinggi dan di lihat pada hasil fisher’s Exact Test diketahui
mengalami anemia kehamilan sebanyak 80 bahwa p-value yaitu 0,03 lebih kecil dari 0,05
orang (60,2%) sedangkan yang memiliki (p-value < á), sehingga Ha diterima. Hal ini
pendidikan rendah dan mengalami anemia menunjukkan bahwa ada hubungan antara
kehamilan sebanyak 28 orang (80%). pendidikan dengan kejadian anemia ibu
primigravida di wilayah kerja Puskesmas
Pringsewu Lampung Tahun 2015.
Tabel 3. Hubungan antara Status ekonomi dengan Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja
Puskesmas Pringsewu Lampung Tahun 2015
Kejadian Anemia ibu
primigravida
Status Total OR
Tidak Anemia
ekonomi P-Value
Anemia kehamilan
N % N % N % 95% CI
Tinggi 42 51,2 40 48,8 82 100 3,967
0,000
Rendah 18 20,9 68 79,1 85 100 (2,017 –
Jumlah 60 35,7 108 64,3 168 100 7,801)

Berdasarkan tabel diatas diketahui Berdasarkan hasil uji chi-square yang


bahwa responden yang memiliki status di lihat pada hasil fisher’s Exact Test diketahui
ekonomi tinggi dan mengalami anemia bahwa p-value yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05
kehamilan sebanyak 40 orang (48,8%) (p-value < á), sehingga Ha diterima. Hal ini
sedangkan yang memiliki status ekonomi menunjukkan bahwa ada hubungan status
rendah dan mengalami anemia kehamilan ekonomi dengan kejadian anemia ibu
sebanyak 68 orang (79,1%). primigravida di wilayah kerja Puskesmas
Pringsewu Lampung Tahun 2015.
Tabel 4. Hubungan Antara Kepatuhan Konsumsi tablet Fe dengan Anemia pada Ibu Primigravida
di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung

Kejadian Anemia ibu


Kepatuhan primigravida
Total OR
konsumsi Tidak Anemia P-
tablet Fe Anemia kehamilan Value
N % N % N % 95% CI
Patuh 43 58,1 31 41,9 74 100 6,283
Tidak 0,000
(3,122 –
Patuh 17 18,1 77 81,9 94 100
12,544)
Jumlah 60 35,7 108 64,3 168 100

82 Juli 2015: 79 - 87
Versi online / URL:
Volume 6, Nomor 2

Berdasarkan tabel diatas diketahui Penelitian ini ditemukan bahwa proporsi


bahwa responden yang memiliki prilaku patuh pendidikan rendah yang mengalami anemia
dalam mengkonsumsi tablet Fe dan kehamilan yaitu sebesar 80% lebih tinggi di
mengalami anemia kehamilan sebanyak 43 bandingkan dengan pendidikan tinggi yang
orang (58,1%) sedangkan yang memiliki mengalami anemia kehamilan yaitu sebesar
prilaku tidak patuh dalam mengkonsumsi 60%. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan
tablet Fe dan mengalami anemia kehamilan berpengaruh terhadap kejadian anemia
sebanyak 77 orang (81,9%). Berdasarkan kehamilan. Pendidikan yang dapat
hasil uji chi-square yang di lihat pada hasil mempengaruhi kehamilan disebabkan
fisher’s Exact Test diketahui bahwa p-value pengetahuan yang rendah mengenai
yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p-value < kubutuhan zat besi ibu hamil.
á), sehingga Ha diterima. Hal ini menunjukkan Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo
bahwa ada hubungan antara kepatuhan (2007), rendahnya pendidikan ibu akan
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia berdampak pada rendahnya pengetahuan.
ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Pengetahuan merupakan suatu penerimaan
Pringsewu Lampung. Berdasarkan hasil uji seseorang sebelum mengadopsi perilaku
statistik diperoleh p - value = 0,001 yang (berprilaku baru), dan ingin mengetahui apa
berarti p < 0,05 (Ha diterima), maka dapat arti dan manfaat perilaku tersebut bagi dirinya
disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan atau keluarganya. Tingkat pendidikan ibu
dengan kejadian anemia pada ibu hamil berhubungan dengan tingkat
primigravida di wilayah kerja Puskesmas pengetahuannya. Rendahnya pendidikan ibu
Pringsewu Lampung. Hasil penelitian ini mempengaruhi penerimaan infor masi
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sehingga pengetahuan tantang zat besi (Fe)
Sulastri (2013), mengungkapkan bahwa ada menjadi terbatas. Menurut peneliti, semakin
hubungan yang sangat signifikan antara tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin
pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada mudah menerima informasi sehingga semakin
ibu hamil di Puskesmas Anggut Atas Kota banyak pula pengetahuan yang dimiliki baik
Bengkulu. Didukung oleh hasil penelitian dalam pencegahan anemia kehamilan,
Puspaningrum (2011), menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil, dan
ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada.
pendidikan ibu dengan kadar Hb ibu hamil Sebaliknya pendidikan yang rendah akan
trimester III di RB Bhakti Ibu Kota menghambat perkembangan sikap seseorang
Semarang. dalam penerimaan informasi, hal tersebut
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan menyebabkan ibu tidak mengetahui tentang
penelitian yang dilakukan oleh Nasyidah kebutuhan zat besi ibu hamil dan tidak
(2011), menyatakan bahwa tidak ada memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil tersedia. Kurangnya informasi tersebut
dengan anemia ibu hamil di Puskesmas menghambat perubahan pola hidup sehat,
Alianyang Pontianak disebabkan karena rata- mereka lebih memilih saran dari nenek
rata ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang moyang yang dianggap lebih baik dan
sedang sampai tinggi. Didukung oleh hasil mengabaikan saran dari petugas kesehatan.
penelitian yang dilakukan oleh Herawati Salah satu contohnya yaitu ibu hamil tidak
(2010), menunjukkan bahwa tidak ada dianjurkan minum susu karena akan
hubungan antara pendidikan dengan anemia menyebabkan bayi besar.
gizi dalam kehamilan di Kuningan Kota Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh
Cirebon yang disebabkan karena rata-rata ibu p-value = 0,002 yang berarti p < 0,05 (Ha
hamil dengan tingkat pendidikan yang tinggi. diterima), maka dapat disimpulkan bahwa ada

Faktor-Faktor Terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung 83
JURNAL KEPERAWATAN,
Desi Ari Madi Yanti 1, Apri Sulistianingsih2, Keisnawati3 P-ISSN 2086-3071 E-ISSN 2443-0900

hubungan status ekonomi dengan kejadian kehamilan sebanyak 48,8%. Hal tersebut
anemia pada ibu primigravida di wilayah kerja dapat disimpulkan bahwa pendapatan atau
Puskesmas Pringsewu Lampung. Kejadian status ekonomi keluarga dapat mempengaruhi
anemia kehamilan sebagian besar terjadi pada kejadian anemia pada ibu hamil.
ibu hamil dengan status ekonomi yang rendah. Dari hasil pembahasan diatas, menurut
Bahan makanan yang kaya akan zat besi peneliti status ekonomi dalam keluarga dapat
terdapat pada sumber makanan yang berpengaruh terhadap kejadian anemia
mengandung protein baik hewani (hati ayam, kehamilan. Hal tersebut disebabkan karena
ikan, telur, susu, dan daging) maupun nabati kondisi ekonomi keluarga yang kurang,
(tahu, tempe, kacang-kacangan) serta berasal dengan ditandai rendahnya penghasilan
dari sayur-sayuran hijau. Sumber makanan keluarga yang diterima setiap bulannya,
yang terbanyak mengandung zat besi adalah keluarga tidak mampu mencukupi kebutuhan
yang berasal dari protein hewani yang gizi setiap hari selama masa kehamilan.
harganya cukup mahal, mahalnya bahan Makanan yang banyak mengandung zat besi
makanan tersebut memungkinkan tidak dapat dapat diperoleh dari makanan-makanan yang
dijangkau masyarakat rendah. terhitung mahal harganya. Bagi keluarga yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penghasilan tinggi tentu saja dapat memenuhi
penelitian yang dilakukan Khairanis (2011), kebutuhan gizi ibu selama masa kehamilan
dimana menyatakan bahwa ada hubungan dan mampu menyediakan makanan dalam
yang signifikan antara tingkat ekonomi porsi yang banyak sesuai dengan kebutuhan
keluarga dengan kejadian anemia pada ibu zat besi ibu hamil
hamil. Didukung oleh beberapa hasil penelitian Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh
lain, yaitu penelitian yang dilakukan oleh p-value = 0,000 yang berarti p < 0,05 (Ha
Hendro (2008), adanya hubungan antara diterima), maka dapat disimpulkan bahwa ada
pendapatan keluarga dengan kejadian anemia hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet
pada ibu hamil di Puskesmas Medan Johor. Fe dengan kejadian anemia pada ibu
Hasil penelitian Abidah (2013), menyatakan primigravida di wilayah kerja Puskesmas
bahwa terdapat hubungan antara pendapatan Pringsewu Lampung Tahun 2015. Ibu hamil
keluarga dengan kejadian anemia pada ibu perlu mengkonsumsi tablet Fe selama
hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti kehamilan, karena kebutuhan zat besi ibu
Fatimah Makasar. hamil meningkat selama kehamilan. Tablet Fe
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan adalah garam besi dalam bentuk tablet atau
penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah kapsul yang apabila dikonsumsi secara teratur
(2012), menyatakan bahwa tidak ada dapat meningkatkan jumlah sel darah merah.
hubungan antara pendapatan keluarga dengan Wanita hamil mengalami pengeceran sel
kejadian anemia di Surakarta. Hal tersebut darah merah sehingga memerlukan tambahan
dapat terjadi karena ibu dengan pendapatan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah
tinggi dan selalu membeli makanan yang merah dan untuk sel darah janin. Zat besi (Fe)
mahal belum tentu memperhatikan merupakan microelement yang esensial bagi
kandungan zat gizi didalam makanan tersebut. tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam
Sebagian besar penghasilan dari keluarga ibu hemopobesis (pembentukan darah,) yaitu
hamil yang mengalami anemia kehamilan di dalam sintesa hemoglobin (Hb) terutama ibu
wilayah kerja Puskesmas Pringsewu adalah hamil yang kebutuhan zat besi meningkat.
penghasilan di bawah UMR (Upah Minimum Didalam tubuh sebagian besar Fe dapat
Regional) yaitu kurang dari Rp. 1.150.000,- terkonjugasi dengan protein dalam bentuk
per bulan sebanyak 79,1% sedangkan yang ferro atau ferri.Sejalan dengan hasil penelitian
berpendapatan lebih dari sama dengan Rp. yang dilakukan oleh Wawointana (2013),
1.150.000,- yang mengalami anemia

84 Juli 2015: 79 - 87
Versi online / URL:
Volume 6, Nomor 2

dimana terdapat hubungan antara ketaatan makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia sehingga mengganggu penyerapan zat besi
pada ibu hamil di Puskesmas Kombos Kota dalam tubuh, seperti misalnya ibu
Menado. Penelitian ini tidak sejalan dengan menkonsumsi kopi, teh dan susu dimana
penelitian yang dilakukan oleh Mega (2014), kandunganya yang terdiri dari tannin, fitat,
yang menyatakan di wilayah kerja Puskesmas oksalat, kalsium akan mengikat besi sebelum
Sario Kota Manado, tidak ada hubungan diserap oleh mukosa usus, sehingga akan
antara kepatuhan konsumsi tablet fe dengan mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh.
kejadian anemia dalam kehamilan. sebagian Dengan berkurangnya penyerapan zat besi
besar ibu hamil yang patuh dalam dalam tubuh maka jumlah feritin juga akan
mengkonsumsi tablet Fe banyak yang berkurang yang mengakibatkan terjadinya
mengalami anemia kehamilan, hal ini kurangnya kadar hemoglobin dalam darah
disebabkan karena ibu hamil yang patuh yang disebut dengan kejadian anemia.
mengkonsumsi tablet Fe namun tidak Berdasarkan data yang ditemukan di
memperhatikan faktor lain yang dapat lapangan, yang paling sering dilakukan ibu
menyebabkan anemia kehamilan. dalam mengkonsumsi tablet besi pada pagi
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa hari adalah menggunakan air teh, karena
proporsi ibu hamil yang tidak patuh dalam dianggap menggurangi efek mual dan muntah.
mengkonsumsi tablet Fe dan mengalami Jika ibu mengkonsumsi tablet besi malam hari
anemia pada ibu hamil yaitu sebesar 81,9% dimana kondisi lambung dalam keadaan
sebaliknya ibu hamil yang dikategorikan patuh kosong dan pada saat tidur sistem
dalam konsumsi tablet Fe dan mengalami metabolisme tubuh bekerja dengan baik
anemia kehamilan hanya 58,1%. Hal ini sehingga mempercepat penyerapan zat besi
menunjukkan bahwa kepatuhan ibu hamil dalam tubuh.
dalam mengkonsumsi tablet Fe sangat
berpengaruh terhadap kejadian anemia pada SIMPULAN
ibu hamil.
Melihat uraian diatas menurut peneliti, Hasil analisis bivariat pada penelitian ini
apabila ibu tidak patuh dalam mengkonsumsi menunjukkan bahwa ada hubungan antara
tablet Fe 4 kali resiko mengalami anemia pendidikan dengan kejadian anemia kehamilan
kehamilan, karena kita ketahui bahwa fungsi diperoleh nilai (p= 0,03) ada hubungan antara
dari tablet Fe sendiri adalah sebagai tablet status ekonomi dengan kejadian anemia
yang sangat membantu pertambahan zat besi kehamilan diperoleh nilai (p= 0,000) dan ada
dalam darah terutama pada ibu hamil yang hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet
mengalami pengenceran darah. Prilaku ibu Fe dengan kejadian anemia kehamilan
hamil yang tidak patuh bisa disebabkan diperoleh nilai (p= 0,000). Saran bagi
kurangnya pengetahuan mengenai fungsi dari Puskesmas Pringsewu adalah meningkatkan
tablet Fe. Sebagian besar responden yang program pendidikan kesehatan terutama
tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe tentang pencegahan anemia kehamilan saat
adalah terkait waktu meminum tablet Fe, kunjungan antenatal care.
sebagian responden meminum tablet Fe dipagi
DAFTAR PUSTAKA
hari.
Secara teori waktu yang tepat dalam Abidah S, Dode S, dan Ferial E.W., (2013).
mengkonsumsi tablet Fe adalah malam hari. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Jika ibu mengkonsumsi tablet besi pada pagi Terjadinya Anemiapada Ibu Hamil Di
atau siang hari penyerapan zat besi tidak Rumah Sakit Ibu Dan Anak Siti
maksimal, hal ini dipengaruhi oleh faktor Fatimah Makasar. Jurnal ISSN: 2302-
1721.

Faktor-Faktor Terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung 85
JURNAL KEPERAWATAN,
Desi Ari Madi Yanti 1, Apri Sulistianingsih2, Keisnawati3 P-ISSN 2086-3071 E-ISSN 2443-0900

Agarwal KN, Gupta V, & Agarwal S. (2013). Liow F, Kapatow N, Malonda N., (2012).
Effect of Maternal Iron Status on Hubungan Antara Status Sosial
Placenta, Fetus and Newborn. Ekonomi Dengan Anemia Pada Ibu
International journal of Medicine Hamil di Desa Sapa Kecamatan Tengah
and Medical Sciences, 5(9), 5. Kabupaten Minahasa Selatan.
Alleyne M, Horne MD, & Miller JL. (2008). Manuaba, Chandaranita., (2010). Ilmu
Individualized Treatment for Iron kebidanan, penyakit kandungan &
Deficiency Anemia in Adult. Am J Med, KB edisi 2. EGC, Jakarta
121(11), 6. Mega S, Momongan N, dan Kawengian S.,
Balarajan, Ramakrishnan U, Ozaltin E, (2013). Hubungan Antara Asupan
Shankar AH, & Subramanian SV. Energi, Frekuensi ANC Dan Ketaatan
(2011). Anemia in Low-Income and Konsumsi Tablet Fe Dengan Anemia
Middle Income Countries. Lancet, Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
378(12), 2123. Puskesmas Sario Kota Menado.Jurnal.
Bobak, Lowdermilk, Jensen., (2005). Melku M, Assis Z, Alem M, & Enawgaw B.
Keperawatan Maternitas. Edisi 4. (2014). Prevalence and Preditors of
EGC, Jakarta Maternal Anemia During Pregnancy in
Brown LS. (2010). Nutrition Requirement Gondar, Nor thwest Ethiopia: An
during pregnancy (pp. 24): Jones and Institusional Based Cross-Sectional
Bartlet publisher. Study. Hindawi Publishing
Cunninggham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, Corporation, 2014, 9.
& Spong. (2013). Obstetri Williams. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi
Jakarta: EGC. Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta
Farsi Y, Brooks D, Werler M, Cabral H, Al- : Rineka cipta
Syafei M, & Wallenburg HC. (2011). Popa AD, Nita O, Graur LI, Popescu RM, &
Effect of High Parity on Occurence of Bornariu CE. (2013). Nutritional
anemia in pregnancy:a cohort study. Knowledge as a Determinant of Vitamin
BMC Pregnancy and Childbirth, and Mineral Supplementation During
11(7), 7. Pregnancy. BMC Public Health,
Herawati C, Astuti S., (2010). Faktor- 13(1105), 10.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Puspaningrum D, Frantika N.M., (2011).
Anemia Hubungan Pengetahuan Tentang
Gizi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Anemia, Pendidikan Ibu, Komsumsi
Jalaksana Kuningan. Jurnal Stkes Tablet Fe Dengan Kadar Hb Pada Ibu
A.Yani. Hamil Trimester III Di RB Bhakti Ibu
Istiqomah N, Dewi S.V, et.all. (2012). Kota Semarang.
Polimorfisme Gea Ferropotia (FPNI) Ridayanti N.K.A, Lanni F, dan Wahyuningsih
Q248H Dan Karekteristik Sosial Ekonomi Ibu M., (2012). Hubungan Tingkat
Hamil Dengan Anemia Di Pendidikan Ibu Hamil Dengan Kejadian
Surakarta.Jurnal Unikal Anemia Pada Kehamilannya Di
Kalaivani. (2009). Prevalence & Puskesmas Banguntapan 1 Bantul.
consequence of anemia in pregnancy. Jurnal
Indian J Med Res, 130, 7. Wawointana .J, Bolang A.S, Purba R. (2013).
Khairanis. (2011). Hubungan Tingkat Hubungan Asupan Energi, Frekuensi
Pendidikan Dan Status Ekonomi ANC Dan Ketaatan Konsumsi Tablet
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Fe Dengan Anemia Pada Ibu Hamil
Hamil Di Wilayah Kerja UPTDK Di Puskesmas Kombos Kota Madura.
Puskesmas Desa Baru Tahun 2011. Jurnal

86 Juli 2015: 79 - 87
Versi online / URL:
Volume 6, Nomor 2

WHO. (2012). Daily Iron and Folic Acid


Supplement in pregnant Women. In W.
H. Organization (Ed.). Geneva.
Winkjosatro H. (2009). Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Faktor-Faktor Terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung 87

Anda mungkin juga menyukai