Anda di halaman 1dari 3

Seni budaya

Pengertian tari

: Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan
di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan
pikiran. 

Fungsi tari dan contoh tariannya

: mungkin cari dari tugas kemaren https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-tari/fungsi-seni-


tari#:~:text=Secara%20umum%2C%20fungsi%20seni%20tari,pergaulan%2C%20media%20pendidikan
%20dan%20pertunjukan.&text=contohnya%20adalah%20tari%20pendet%20dari,bunga%20sebagai
%20sesaji%20untuk%20persembahan.

Unsur utama dan pendukung tari

: 1. Wiraga (raga)
Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa dikenal
dengan gerakan. Tarian harus menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan
estetis. Meskipun, memang tidak semua gerakan dalam suatu seni tari memiliki
maksud tertentu. Gerak biasa atau gerak murni adalah gerakan dalam sebuah tarian
yang tidak memilki maksud tertentu, sedangkan gerak maknawi adalah gerakan dalam
sebuah tarian yang memiliki makna mendalam dan memiliki maksud tertentu.

Secara umum, melalui gerakan penari, penonton bisa menebak karakter yang
dimainkan. Misalnya gerak memutar pergelangan tangan pada tari yang dibawakan
oleh wanita memiliki arti keluwesan atau kelembutan. Begitu pula gerakan berdecak
pinggang pada tari yang dibawakan oleh pria bisa memiliki arti wibawa dan
kekuasaan.

Tanpa gerakan, sebuah seni tari tidak memiliki makna dan menjadi hampa karena
memang yang namanya tari harus ada unsur gerakan. Maka dari itu, wiraga termasuk
ke dalam unsur utama sebuah seni tari.

2. Wirama (irama)
Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak kesana kemari tanpa
adanya musik yang mengiringi. Musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari.
Dengan adanya musik, suatu gerakan akan lebih memiliki makna karena tercipta
suasana tertentu.
Seorang penari harus bisa menari sesuai dengan irama, ketukan, dan tempo
pengiringnya sehingga bisa harmonis dan estetis di mata penonton. Selain itu, irama
juga bisa sebagai isyarat bagi penari kapan harus memulai atau mengganti sebuah
gerakan. Hal ini sangat berguna ketika sebuah tarian dibawakan oleh banyak penari
sehingga setiap penari tidak tergantung gerakannnya pada penari lain tetapi bisa
menyamakan sendiri dengan irama pengiring.

Irama yang digunakan bisa berupa rekaman (biasa digunakan untuk kepentingan
pendidikan) ataupun iringan langsung dari instrumen musik (seperti gamelan, kecapi,
atau alat musik tradisional lain). Namun, tidak menutup kemungkinan irama yang
mengiringi tarian berupa tepukan tangan, hentakan kaki, maupun nyanyian. Apapun
bentuknya, irama digunakan sebagai pelengkap sebuah gerakan tari. Meskipun
berfungsi sebagai pengiring, irama juga termasuk ke dalam unsur utama.

3. Wirasa (rasa)
Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada penonton
melalui gerakan dan ekspresi penari. Oleh karena itu, seorang penari harus bisa
menjiwai dan mengeskpresikan tarian tersebut melalui mimik wajah dan pendalaman
karakter. Sebagai contoh, apabila karakter yang dimainkan adalah gadis desa yang
lembut maka selain gerakan yang lemah gemulai, penari juga harus menampilkan
mimik wajah yang mendukung.

Unsur ini akan makin menguatkan suasana, karakter, dan estetika sebuah seni tari bila
dikombinasikan dengan irama dan gerakan yang mendukung. Dengan adanya rasa
dalam sebuah tari, penonton bisa makin mudah menangkap maksud tertentu yang
ingin disampaikan oleh penari. Maka, unsur rasa ini tidak dapat terlepas dari unsur
esensial seni tari. Tanpa adanya rasa, makna tarian tidak akan dapat tersampaikan
kepada penonton.

Gerak murni dan maknawi

:   Gerak Maknawi

Ialah gerak yang mengandung arti jelas.  Gerak maknawi merupakan gerak yang
telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu
pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak
Gesture, bersifat menirukan (imitative dan mimitif ).
·         Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.
·          Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.
Misalnya gerak ulap-ulap pada tari Jawa menggambarkan sedang melihat gerak
menempel telapak tangan didada bisa mengandung arti sedih, gerak menirukan bertani,
berbedak, bertepuk t a n g a n   d a n   s e b a g a i n y a .   S u d a h   b a r a n g   t e n t u   g e r a k -
g e r a k   m a k n a w i   t e r s e b u t   t e l a h mengalami stilisasi atau distorsi, yaitu gerak tersebut
telah mengalami perubahan untuk dijadikan gerak tari
b.      Gerak Murni
Ialah Gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan
untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan
suatu  pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja.
Ciri-ciri gerakan murni adalah gerakannya lemah gemulai, tidak ada artinya dan bisa
diakukan dengan gerakan tangan,  kepala, kaki, bahkan seluruh anggota badan. Contohnya
gerakan ukel menggunakan tangan dan gerakan lainnya.

Ciri ciri tari klasik, rakyat dan primitif

: https://www.pelajaran.co.id/2018/28/pengertian-tari-tradisional-ciri-ciri-jenis-dan-contoh-tari-
tradisional.html

pola lantai dan pola level

; Leveladalah tingkatan posisi penari dl melakukan gerak tari.


ada 3 level dari menari yaitu rendah, tinggi dan sedang.

Pola lantai adalah garis-garis yang dilalui penari pada lantai yang membentuk
pola tertentu.
pola lantai dibedakan menjadi 2 yaitu pola lantai garis lengkung dan lurus

Anda mungkin juga menyukai