Anda di halaman 1dari 12

JUDUL PENELITIAN

“PENGARUH KONSENTRASI ESTRAK LIDAH BUAYA (ALOE VERA)


TERHADAP KEMATIAN SERANGGA RUMAH DENGAN FORMULASI
SEMPROTAN PEMBUNUH SERANGGA”

Disusun Oleh :
AUDYA SYIFA RIVAI
HESTI FITRIYANA

SMA NEGERI 47 JAKARTA


Jl.Delman Utama No.1, RT 01/RW.11, Kby.Lama Utara, Kby.Lama, Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240

Tahun Penelitian :
2019
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Naskah : “PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK LIDAH BUAYA


(ALOE VERA) TERHADAP KEMATIAN SERANGGA RUMAH DENGAN FORMULASI
SEMPROTAN PEMBUNUH SERANGGA”
2. Tingkat : Pelajar
3. Sub Tema : Ketua kelompok
4. Ketua Tim
a. Nama lengkap : Hesti Fitriyana
b. Nomor Hp : 085885957797
c. Email : hstifit@gmail.com
d. Asal sekolah : SMAN 47 JAKARTA
Anggota kelompok 1
a. Nama lengkap : Audya Syifa Rivai
b. Nomor Hp : 081381555748
c. Email : audyasyifa17@gmail.com
d. Asal sekolah : SMAN 47 JAKARTA
5. Guru Pendamping
a. Nama lengkap dan Gelar : Ibu Ida Royani,S.Pd
b. NIP/NIK : 197412212000032005
Menyetujui,                                                                                         ..... , ................. 2012
Guru Pendamping,                                                                              Ketua Kelompok,

Ida Royani  S.Pd                                                             Hesti Fitriyana

Mengetahui,
Kepala SMAN 47 JAKARTA

Umi Harini
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini


1. Nama Ketua : Hesti Fitriyana
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 25 Juni 2003
Asal sekolah : SMAN 47 JAKARTA
2. Nama Anggota 1 : Audya Syifa Rivai
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Desember 2003
Asal sekolah : SMAN 47 JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul : “Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Lidah
Buaya (Aloe Vera) Terhadap Kematian Serangga Rumah Dengan Formulasi Semprotan Pembunuh
Serangga”adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau sanduran dari
karya tulis orang lain serta belum pernah menjuarai di kompetisi serupa. Apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia LKIR
berupa diskualaifikasi dari kompetisi. Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 April 2019


Ketua Kelompok

Hesti Fitriyana
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................2
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
ABSTRAKSI..............................................................................................................................5
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................6
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………….6
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………6
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………..6
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………………………………6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI……………………………………....7
2.1 Lidah Buaya .....................................................................................................................7
2.2 Botani Lidah .....................................................................................................................7
2.3 Komponen dan Manfaat Lidah Buaya .............................................................................8

BAB III. METODE PENELITIAN..........................................................................................10


3.1 Teknik Pengumpulan Data............................................................................................ 10
3.3 Teknik Penarikan Kesimpulan ..................................................................................................10
BAB IV. ISI DAN PEMBAHASAN...................................................................................................11
4.1 Hasil ...............................................................................................................................11
4.2 Pembahasan ..............................................................................................................................11
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................12
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................................12
5.2 Saran.........................................................................................................................................12
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
TERHADAP KEMATIAN SERANGGA RUMAH DENGAN FORMULASI
SEMPROTAN PEMBUNUH SERANGGA ABSTRAKSI

Hesti Fitriyana, Audya Syifa Rivai


SMAN 47 JAKARTA
hstifit@gmail.com

ABSTRAK
Nyamuk, lalat rumah, dan kecoak paling dikenal sebagai pembawa penyakit. Salah satu cara
pengendalian serangga rumah tersebut adalah dengan menggunakan insektisida nabati yang ramah
lingkungan, yaitu menggunakan ekstrak gel tanaman lidah buaya (Aloe vera) yang memiliki potensi
sebagai insektisida nabati karena telah mengandung senyawa anti bakteri, yaitu saponin, flavonoida,
dan tannin. Senyawa tersebut dapat menghambat kerja enzim, serta saluran pencernaan serangga
yang berakibat penurunan kerja alat pencernaan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak lidah buaya terhadap
kematian serangga rumah. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap kematian serangga rumah dan lebih ramah
lingkungan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian ini menggunakan konsentrasi gel
lidah buaya 100%, 75%, 50%, 25%, dan 0% untuk mengukur persentase rata – rata kematian
serangga rumah dan menunjukkan efektivitas yang lebih baik terhadap kematian serangga rumah.
Terdapat metode sederhana yang mudah diterapkan untuk membuat insektisida nabati lidah buaya.
Namun karena pestisida nabati memiliki sifat mudah terdegradasi, aplikasinya harus dilakukan
secara spesifik untuk mendapatkan hasil seoptimal mungkin saat diaplikasikan di lapangan.
Maka dari itu kami akan membuat suatu produk yang mana fungsi nya seperti insektisida
berbahan kimia yang sering dipakai di rumah bedanya komposisinya dominan lidah buaya. Bentuk
produk ini berupa semprotan pembunuh serangga. Yang diharapkan pengaruhnya lebih baik dan
lebih ramah lingkungan daripada insektisida berbahan kimia.
Kata Kunci : lidah buaya, insektisida, serangga rumah, semprotan pembunuh serangga
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam lingkup lingkungan kecil yaitu rumah telah diketahui bahwa terdapat banyak serangga
rumah seperti nyamuk,lalat rumah,kecoa yang paling dikenal sebagai serangga pembawa penyakit.
WHO melaporkan “Dari semua penyakit yang ditularkan serangga, nyamuk adalah ancaman
terbesar, penyebab malaria, demam berdarah,dan demam kuning yang semuanya bertanggung jawab
atas beberapa juta kematian dan ratusan juta kasus (penyakit menular) setiap tahun.
Untuk mengendalikan serangga rumah tersebut maka perlu adanya suatu upaya alternatif yang
dapat digunakan untuk permasalahan tersebut tanpa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.
Penggunaan insektisida nabati adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk permasalahan
tersebut tanpa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, serta murah, dan mudah dalam
penggunaannya. Insektisida nabati yaitu insektisida yang terbuat dari bagian bagian tumbuhan yang
berfungsi sebagai zat penolak, pembunuh, serta penghambat perkembangan organisme pengganggu
tanaman. Insektisida nabati bersifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan
(Kardinan, 2005). Dengan kata lain relatif aman untuk manusia dan makhluk hidup lainnya.
Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk insektisida nabati yaitu lidah buaya (Aloe
vera), yang memiliki kandungan senyawa anti bakteri, yaitu saponin, flavonoida, dan tannin dan
berperan sebagai racun perut dimana senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai antifertilitas dan
penghambat pembentukan kutikula pada serangga.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apakah penggunaan insektisida nabati dari lidah buaya (Aloe vera) berpengaruh terhadap
kematian serangga rumah.
2.Konsentrasi lidah buaya (Aloe vera) manakah yang paling tepat dalam mengendalikan serangga
rumah.

1.3 Tujuan

Mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak lidah buaya terhadap kematian serangga rumah.

1.4 Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh
ekstrak lidah buaya terhadap kematian serangga rumah dan lebih ramah lingkungan. Jenis penelitian
ini adalah eksperimental.
II. TINJAUAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI

2.1 Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri fisik daun
berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun
berlendir. Pada awalnya lidah buaya sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah. Lidah
buaya tumbuh subur di daerah yang berhawa panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur
dan kaya bahan organik. Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak memerlukan
biaya dan perawatan yang besar. Hal ini akan mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah
buaya sebagai bahan baku makanan ( Sudarto, 1997).
Lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17 dibawa oleh
petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarang di
pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Baru pada
dekade 1990-an, tanaman ini dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang
berkhasiat menyehatkan (Furnawanthi, 2002).
Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera L) sudah lama ditanam oleh penduduk sebagai tanaman
obat keluarga sekaligus tanaman hias karena bentuknya yang tergolong sangat unik. Penanaman
secara khusus dan besarbesaran belum umum dilakukan, kecuali di beberapa tempat yang telah
terdapat pengolahan lidah buaya (Aloe vera L) tersebut. Namun dengan semakin meluasnya
penggunaan lidah buaya (Aloe vera L) dan meningkatnya permintaan Universitas Sumatera Utara
sebagai bahan baku industri, maka lidah buaya dapat dijadikan sebagai lahan bisnis baru serta dapat
dijadikan sebagai tanaman agroindustri (Sudarto, 1997).

2.2 Botani Lidah


Buaya Jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di dunia yakni Curacao aloe
atau Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), yang ditemukan oleh Philip Miller, seorang pakar botani
yang berasal dari Inggris, pada tahun 1768. Aloe barbadensis Miller mempunyai nama sinonim yang
binomial, yakni Aloe vera dan Aloe vulgaris.
Menurut Furnawanthi (2002) taksonomi Aloe barbadensis Miller sebagai berikut.
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
Spesies : Aloe barbadensisMiller
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia dan Amerika. Hal
ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim kemarau karena
untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim
dingin. Lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi
tumbuhan, tanaman ini termasuk tanaman yang tahan kekeringan (Furnawanthi, 2002).
Lidah buaya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai daerah pegunungan. Daya
adaptasinya tinggi sehingga tempat tumbuhnya menyebar keseluruh dunia mulai daerah tropika
sampai ke daerah sub tropika. Tanah yang dikehendaki lidah buaya adalah tanah subur, kaya bahan
organik dan gembur. Kesuburan tanah pada lapisan olah sedalam 30 cm sangat diperlukan, karena
Universitas Sumatera Utara akarnya yang pendek tanaman ini tumbuh baik di daerah bertanah
gambut yang pHnya rendah (Furnawanthi, 2002).

2.3 Komponen dan Manfaat Lidah Buaya


Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam daging lidah buaya menurut para peneliti antara
lain : lignin, saponin, anthraquinone, vitamin, mineral, gula dan enzim, monosakarida dan
polisakarida, asam-asam amino essensial dan non essensial yang secara bersamaan dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang menyangkut kesehatan tubuh. Kekayaan akan
kandungan bahan yang didapat berfungsi sebagai bahan kosmetik, obat dan pelengkap gizi
menjadikan lidah buaya sebagai tanaman ajaib, karena tidak ada lagi tanaman lain yang mengandung
bahan yang menguntungkan bagi kesehatan selengkap yang dimiliki tanaman tersebut. Di samping
itu keistimewaan lidah buaya terletak pada selnya yang mampu untuk meresap di dalam jaringan
kulit, sehingga banyak menahan kehilangan cairan yang terlalu banyak dari dalam kulit (Hartanto
dan Lubis, 2002).
Menurut Henry (1979), unsur utama dari cairan lidah buaya adalah aloin, emodin, resin, gum
dan unsur lainnya seperti minyak atsiri. Dari segi kandungan nutrisi, gel atau lendir daun lidah buaya
mengandung beberapa mineral seperti Zn, K. Fe dan vitamin seperti vitamin A.
Lidah buaya tidak menyebabkan keracunan pada manusia maupun hewan, sehingga sebagai
bahan industri lidah buaya dapat diolah menjadi produk makanan dalam bentuk serbuk, gel, jus dan
ekstrak. Cairan yang keluar dari potongan lidah buaya tadi bila diuapkan menjadi bentuk setengah
padat, dapat digunakan sebagai alat pencuci perut atau obat pencahar (Suryowidodo, 1998).
Kandungan zat gizi lidah buaya per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan gizi lidah buaya
Zat Gizi Kandungan / 100 g Bahan
Energi (Kal) 4,00
Protein (g) 0,10
Lemak (g) 0,20
Serat (g) 0,30
Abu (g) 0,10
Kalsium (mg) 85,00
Fosfor (mg) 186,00
Besi (mg) 0,80
Vitamin C (mg) 3,476
Vitamin A (IU) 4,594
Vitamin B1(mg) 0,01
Kadar Air (g) 99,20

Sumber : Departemen Kesehatan R.I., (1992).

Zat aloin yang terkandung dalam lidah buaya berfungsi sebagai pencahar, sudah digunakan
orang Yahudi sejak abad ke-4 SM. Hal ini dikemukakan oleh Celsus dan dilanjutkan oleh Dioscordes
yang menegaskan bahwa Aloe vera berguna untuk mengobati sakit perut, sakit kepala, gatal,
kerontokan rambut, perawatan kulit dan luka bakar. Bahkan, di Amerika Selatan, lidah buaya resmi
diakui sebagai obat pencahar dan pelingdung kulit saat didaftarkan dalam United State
Pharmacopoeia (USP) pada tahun 1820 (Furnawanthi, 2002).

Gel lidah buaya juga memperlihatkan aktivitas anti penuaan karena mampu menghambat
proses penipisan kulit dan menahan kehilangan serat elastin serta menaikkan kandungan kolagen
dermis yang larut air. Lidah buaya terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes (Okyar, et al, 2001). Lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan
membunuh kuman, serta senyawa antrakuinon dan kuinon sebagai antibiotik dan penghilang rasa
sakit. Lidah buaya juga merangsang pertumbuhan sel baru dalam kulit.
Dalam gel lidah buaya terkandung lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam
kulit, sehingga sel akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan tubuh. Adapun manfaat lain
dari lidah buaya adalah untuk mengobati cacingan, susah buang air besar, sembelit, penyubur
rambut, luka bakar atau tersiram air panas, jerawat, noda hitam, batuk, diabetes, radang tenggorokan,
menurunkan kolesterol (Sudarto, 1997).
Cairan bening seperti jeli diperoleh dengan membelah batang lidah buaya. Jeli ini
mengandung zat anti bakteri dan anti jamur yang dapat menstimulasi fibroblast yaitu sel-sel kulit
yang berfungsi menyembuhkan luka. Selain kedua zat tersebut, jeli lidah buaya juga mengandung
salisilat, zat peredam sakit dan anti bengkak seperti yang terdapat dalam aspirin (Sulaeman, 2008).

BAB III. METODE PENELITIAN

Metode penulisan merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan


data,mengolah data, dan menganalisis data dengan teknik tertentu
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sumber data maka dalam pengumpulan data penulis menggunakan
beberapa metode sebagai berikut
a. Studi Kepustakaan
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan dan
mempelajari buku-buku, internet, atau media lain yang ada hubungannya dengan
masalah karya tulis ini.
b. Penelitian Lapangan
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau dan mengamati
secara langsung.
1. Literature
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memanfaatkan sejumlah
jurnal-jurnal sebagai penunjang dalam pengambilan teori dasar.

3.2 Rancangan Penulisan


Agar tulisan yang dibuat efisien dan efektif, disusunlah kerangka tulisan berdasarkan
topik tulisan yang diangkat. Berdasarkan kerangka tulisan itulah kemudian data
dikumpulkan, disarikan, disusun, diolah, dan ditafsirkan. Hasil tafsiran kemudian dianalisis
dan disintesis yang kemudian dihasilkan sebuah simpulan. Hasil analisis dan síntesis ini
berupa gagasan baru untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam literatur.

3.3 Teknik Penarikan Kesimpulan


Simpulan dibuat dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu menarik simpulan
sebagian dari hasil penelitian serta sumber referensi data.Sementara saran atau rekomendasi
dibuat berdasarkan hasil simpulan.
BAB IV. ISI DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Ekstrak gel dari tnanaman lidah buaya yang mengandung senyawa anti bakteri, yaitu
saponin, flavonoida, dan tannin. Senyawa tersebut dapat menghambat kerja enzim, serta saluran
pencernaan serangga yang berakibat penurunan kerja alat pencernaan. Ekstrak gel yang dimasukkan
ke dalam semprotan disemprotkan ke serangga, seperti kecoak. Kecoak tersebut bereaksi dengan
tubuh yang bergulat dan akhirnya mati meskipun matinya tidak secepat jika menggunakan
insektisida berbahan kimia.

4.2 Pembahasan
Walaupun insektisida nabati ini memiliki reaksi yang tidak secepat insektisida berbahan
kimia, tetapi memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat yang paling utama adalah lebih ramah
lingkungan yang dapat menyehatkan warganya. Jika lingkungannya bebas dari pengaruh bahan
kimia, maka masyarakat dapat hidup sehat dengan tidak perlu menghirup udara yang telah tercampur
dengan bahan kimia.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Semprotan pembasmi serangga rumah dari lidah buaya (Aloe vera) sangat cocok untuk
diterapkan di lingkungan sekitar rumah karena bahan yang digunakan sangat ramah lingkungan
mudah terurai dengan alam dan bahannya relatif dapat ditemukan di sekitar kita.

5.2 Saran

Perlu diterapkan kepada masyarakat secara luas agar dapat merasakan manfaat dari penggunaan
semprotan pembasmi serangga rumah yang menggunakan bahan alami yaitu lidah buaya (Aloe vera)
dan bahkan dapat dikembangkan dengan bahan bahan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai