Disusun Oleh :
AUDYA SYIFA RIVAI
HESTI FITRIYANA
Tahun Penelitian :
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala SMAN 47 JAKARTA
Umi Harini
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul : “Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Lidah
Buaya (Aloe Vera) Terhadap Kematian Serangga Rumah Dengan Formulasi Semprotan Pembunuh
Serangga”adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau sanduran dari
karya tulis orang lain serta belum pernah menjuarai di kompetisi serupa. Apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia LKIR
berupa diskualaifikasi dari kompetisi. Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hesti Fitriyana
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Nyamuk, lalat rumah, dan kecoak paling dikenal sebagai pembawa penyakit. Salah satu cara
pengendalian serangga rumah tersebut adalah dengan menggunakan insektisida nabati yang ramah
lingkungan, yaitu menggunakan ekstrak gel tanaman lidah buaya (Aloe vera) yang memiliki potensi
sebagai insektisida nabati karena telah mengandung senyawa anti bakteri, yaitu saponin, flavonoida,
dan tannin. Senyawa tersebut dapat menghambat kerja enzim, serta saluran pencernaan serangga
yang berakibat penurunan kerja alat pencernaan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak lidah buaya terhadap
kematian serangga rumah. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap kematian serangga rumah dan lebih ramah
lingkungan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian ini menggunakan konsentrasi gel
lidah buaya 100%, 75%, 50%, 25%, dan 0% untuk mengukur persentase rata – rata kematian
serangga rumah dan menunjukkan efektivitas yang lebih baik terhadap kematian serangga rumah.
Terdapat metode sederhana yang mudah diterapkan untuk membuat insektisida nabati lidah buaya.
Namun karena pestisida nabati memiliki sifat mudah terdegradasi, aplikasinya harus dilakukan
secara spesifik untuk mendapatkan hasil seoptimal mungkin saat diaplikasikan di lapangan.
Maka dari itu kami akan membuat suatu produk yang mana fungsi nya seperti insektisida
berbahan kimia yang sering dipakai di rumah bedanya komposisinya dominan lidah buaya. Bentuk
produk ini berupa semprotan pembunuh serangga. Yang diharapkan pengaruhnya lebih baik dan
lebih ramah lingkungan daripada insektisida berbahan kimia.
Kata Kunci : lidah buaya, insektisida, serangga rumah, semprotan pembunuh serangga
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam lingkup lingkungan kecil yaitu rumah telah diketahui bahwa terdapat banyak serangga
rumah seperti nyamuk,lalat rumah,kecoa yang paling dikenal sebagai serangga pembawa penyakit.
WHO melaporkan “Dari semua penyakit yang ditularkan serangga, nyamuk adalah ancaman
terbesar, penyebab malaria, demam berdarah,dan demam kuning yang semuanya bertanggung jawab
atas beberapa juta kematian dan ratusan juta kasus (penyakit menular) setiap tahun.
Untuk mengendalikan serangga rumah tersebut maka perlu adanya suatu upaya alternatif yang
dapat digunakan untuk permasalahan tersebut tanpa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.
Penggunaan insektisida nabati adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk permasalahan
tersebut tanpa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, serta murah, dan mudah dalam
penggunaannya. Insektisida nabati yaitu insektisida yang terbuat dari bagian bagian tumbuhan yang
berfungsi sebagai zat penolak, pembunuh, serta penghambat perkembangan organisme pengganggu
tanaman. Insektisida nabati bersifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan
(Kardinan, 2005). Dengan kata lain relatif aman untuk manusia dan makhluk hidup lainnya.
Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk insektisida nabati yaitu lidah buaya (Aloe
vera), yang memiliki kandungan senyawa anti bakteri, yaitu saponin, flavonoida, dan tannin dan
berperan sebagai racun perut dimana senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai antifertilitas dan
penghambat pembentukan kutikula pada serangga.
1.Apakah penggunaan insektisida nabati dari lidah buaya (Aloe vera) berpengaruh terhadap
kematian serangga rumah.
2.Konsentrasi lidah buaya (Aloe vera) manakah yang paling tepat dalam mengendalikan serangga
rumah.
1.3 Tujuan
Mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak lidah buaya terhadap kematian serangga rumah.
Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri fisik daun
berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun
berlendir. Pada awalnya lidah buaya sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah. Lidah
buaya tumbuh subur di daerah yang berhawa panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur
dan kaya bahan organik. Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak memerlukan
biaya dan perawatan yang besar. Hal ini akan mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah
buaya sebagai bahan baku makanan ( Sudarto, 1997).
Lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17 dibawa oleh
petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarang di
pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Baru pada
dekade 1990-an, tanaman ini dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang
berkhasiat menyehatkan (Furnawanthi, 2002).
Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera L) sudah lama ditanam oleh penduduk sebagai tanaman
obat keluarga sekaligus tanaman hias karena bentuknya yang tergolong sangat unik. Penanaman
secara khusus dan besarbesaran belum umum dilakukan, kecuali di beberapa tempat yang telah
terdapat pengolahan lidah buaya (Aloe vera L) tersebut. Namun dengan semakin meluasnya
penggunaan lidah buaya (Aloe vera L) dan meningkatnya permintaan Universitas Sumatera Utara
sebagai bahan baku industri, maka lidah buaya dapat dijadikan sebagai lahan bisnis baru serta dapat
dijadikan sebagai tanaman agroindustri (Sudarto, 1997).
Zat aloin yang terkandung dalam lidah buaya berfungsi sebagai pencahar, sudah digunakan
orang Yahudi sejak abad ke-4 SM. Hal ini dikemukakan oleh Celsus dan dilanjutkan oleh Dioscordes
yang menegaskan bahwa Aloe vera berguna untuk mengobati sakit perut, sakit kepala, gatal,
kerontokan rambut, perawatan kulit dan luka bakar. Bahkan, di Amerika Selatan, lidah buaya resmi
diakui sebagai obat pencahar dan pelingdung kulit saat didaftarkan dalam United State
Pharmacopoeia (USP) pada tahun 1820 (Furnawanthi, 2002).
Gel lidah buaya juga memperlihatkan aktivitas anti penuaan karena mampu menghambat
proses penipisan kulit dan menahan kehilangan serat elastin serta menaikkan kandungan kolagen
dermis yang larut air. Lidah buaya terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes (Okyar, et al, 2001). Lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan
membunuh kuman, serta senyawa antrakuinon dan kuinon sebagai antibiotik dan penghilang rasa
sakit. Lidah buaya juga merangsang pertumbuhan sel baru dalam kulit.
Dalam gel lidah buaya terkandung lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam
kulit, sehingga sel akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan tubuh. Adapun manfaat lain
dari lidah buaya adalah untuk mengobati cacingan, susah buang air besar, sembelit, penyubur
rambut, luka bakar atau tersiram air panas, jerawat, noda hitam, batuk, diabetes, radang tenggorokan,
menurunkan kolesterol (Sudarto, 1997).
Cairan bening seperti jeli diperoleh dengan membelah batang lidah buaya. Jeli ini
mengandung zat anti bakteri dan anti jamur yang dapat menstimulasi fibroblast yaitu sel-sel kulit
yang berfungsi menyembuhkan luka. Selain kedua zat tersebut, jeli lidah buaya juga mengandung
salisilat, zat peredam sakit dan anti bengkak seperti yang terdapat dalam aspirin (Sulaeman, 2008).
4.1 Hasil
Ekstrak gel dari tnanaman lidah buaya yang mengandung senyawa anti bakteri, yaitu saponin,
flavonoida, dan tannin. Senyawa tersebut dapat menghambat kerja enzim, serta saluran pencernaan
serangga yang berakibat penurunan kerja alat pencernaan. Ekstrak gel yang dimasukkan ke dalam
semprotan disemprotkan ke serangga, seperti kecoak. Kecoak tersebut bereaksi dengan tubuh yang
bergulat dan akhirnya mati meskipun matinya tidak secepat jika menggunakan insektisida berbahan
kimia.
4.2 Pembahasan
Walaupun insektisida nabati ini memiliki reaksi yang tidak secepat insektisida berbahan
kimia, tetapi memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat yang paling utama adalah lebih ramah
lingkungan yang dapat menyehatkan warganya. Jika lingkungannya bebas dari pengaruh bahan
kimia, maka masyarakat dapat hidup sehat dengan tidak perlu menghirup udara yang telah tercampur
dengan bahan kimia.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Semprotan pembasmi serangga rumah dari lidah buaya (Aloe vera) sangat cocok untuk
diterapkan di lingkungan sekitar rumah karena bahan yang digunakan sangat ramah lingkungan
mudah terurai dengan alam dan bahannya relatif dapat ditemukan di sekitar kita.
5.2 Saran
Perlu diterapkan kepada masyarakat secara luas agar dapat merasakan manfaat dari penggunaan
semprotan pembasmi serangga rumah yang menggunakan bahan alami yaitu lidah buaya (Aloe vera)
dan bahkan dapat dikembangkan dengan bahan bahan yang lain.