ii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
DRAF PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
NIM : 2109484010052
Pembimbim Pendamping : Dr. apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed.
Denpasar,..............................
Disetujui oleh:
Dr. apt. Puguh Santoso, S.Si., Dr. apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si.,
M.Biomed M.Biomed.
NIDN. 0809026701 NIDN. 0812047702
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
ini tepat pada waktunya. Adapun judul proposal penelitian ini yakni mengenai
“Uji Efektivitas Antihiperglikemi Ekstrak Buah Dewandaru (Eugenia uniflora)
pada Mencit Putih Jantan yang Diinduksi Glukosa”.
1. Bapak Dr. apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed. selaku Dekan
Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar dan selaku dosen
pembimbing pendamping yang dengan tulus dan penuh kesabaran telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan petunjuk
serta dorongan dan semangat dalam penyusunan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini.
2. Bapak apt. I Gede Made Suradnyana, S.Si., M.Farm. selaku Ketua
Program Studi Diploma Tiga Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Mahasaraswati Denpasar.
3. Bapak Dr. apt. Puguh Santoso, S.Si., M.Biomed. selaku dosen
pembimbing I yang dengan tulus dan penuh kesabaran telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan petunjuk untuk
pembuatan proposal.
4. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar
yang telah mendidik, membimbing, dan membantu selama masa studi.
5. Seluruh staf dan laboran Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati
Denpasar yang telah banyak membantu dalam penelitian.
6. Orang tua, adik, dan keluarga atas kasih sayang, dukungan baik materi,
moral motivasi, serta doa di setiap waktu.
iv
v
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini jauh dari kata sempurna,
sehingga dengan kerendahan hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya jika
terdapat kesalahan dalam proposal penelitian ini dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk lebih
menyempurnakan proposal penelitian ini. Semoga proposal penelitian ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Denpasar,...........................2023
Penulis
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH...................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1 Diabetes Mellitus....................................................................................7
2.1.1. Pengertian Diabetes Melitus.......................................................7
2.1.2. Prevalensi Diabetes Melitus........................................................7
2.1.4. Faktor Risiko dari Diabetes Melitus...........................................8
2.1.5. Pencegahan dan Penatalaksanaan Diabetes................................9
2.2 Hiperglikemia.......................................................................................11
2.3 Glukosa Darah......................................................................................11
2.3.1 Definisi Glukosa Darah..............................................................11
2.3.2 Pengaturan Kadar Glukosa Darah..............................................14
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengaturan Glukosa Darah...........15
2.4 Dewandaru (Eugenia Uniflora L.)........................................................18
2.4.1 Taksonomi Tanaman...................................................................18
2.4.2 Morfologi Tanaman....................................................................19
2.5 Mencit (Mus musculus)........................................................................20
2.6 Kerangka Teori.....................................................................................25
2.7 Kerangka Konsep.................................................................................25
2.8 Hipotesis...............................................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................27
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian..............................................................27
3.2 Alat dan Bahan penelitian....................................................................27
3.3 Rancangan penelitian...........................................................................27
3.4 Cara Kerja.............................................................................................29
vi
vii
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
ix
x
x
xi
Kesehatan RI, 2019). Insulin adalah regulator pokok dari perantara metabolisme
dimana hepar ialah berfungsi sebagai organ kunci transport glukosa serta
berfungsi sebagai penyimpanan glikogen lalu disekresikan pada jaringan perifer
yang membutuhkan (Lennicke, 2019).
xi
xii
Dewandaru adalah nama populer buah dari pitangaeira. Namun tanaman ini
juga dikenal dengan nama cherry Brazil atau cherry Suriname. Umumnya buah
Dewandaru berbentuk berry dan memiliki 8–10 alur memanjang pada kulitnya.
Mereka terdiri dari 77% daging buah dan 23% biji serta memiliki rasa asam manis
yang unik dengan aroma yang kuat. Buah pitanga dapat dikonsumsi mentah atau
digunakan dalam jus, es krim, manisan, minuman keras, dan jeli. Dewandaru
memiliki buah beri yang berbeda-beda menurut tahap pematangan dan
varietasnya. Keanekaragaman genetik yang luas terutama terlihat pada warna
buah yang matang. Oleh karena itu, buah-buahan mengalami perubahan tidak
hanya pada warnanya tetapi juga pada kandungan fitokimianya (Bezerra dkk.,
2018 ).
xii
xiii
kalori dan mengandung kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin B1, B2, dan C Di
antara berbagai jenis pitanga, varietas merah lebih kaya akan senyawa karotenoid,
seperti beta-karoten likopen serta flavonol myricetin , kaempferol dan quercetin
dalam jumlah yang lebih kecil, senyawa bioaktif tersebut juga ditemukan pada
pitanga kuning ( Helt et al., 2018 ).
Salah satu obat yang dapat digunakan untuk penderita diabetes mellitus
adalah daun salam (Eugenia polyantha) dan buah dewandaru (Eugenia uniflora
L.) . Kandungan kimia daun salam (Eugenia polyantha) adalah minyak atsiri yang
mengandung sitral dan eugenol, tanin dan flavonoid sedangkan buah dewandaru
(Eugenia uniflora L.) memiliki kandungan kimia yaitu flavonoid dan fenolik.
xiii
xiv
Flavonoid yang terkandung dalam kedua tanaman ini merupakan salah satu
golongan senyawa yang dapat menurunkan kadar glukosa darah. Golongan
flavonoid, fenolik, alkaloid dan terpenoid merupakan golongan senyawa yang
berpotensi menurunkan kadar glukosa darah. Mekanisme hipoglikemik diduga
disebabkan oleh flavonoid yang dapat menghambat reabsorbsi glukosa dari ginjal
dan dapat meningkatkan kelarutan glukosa darah sehingga mudah diekskresikan
melalui urin (Nublah, 2021).
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi Anti
Diabetes dari buah Dewandaru (Eugenia Uniflora L.) itu sendiri dalam
menurunkan kadar glukosa darah jika di bandingkan obat glibenklamid, serta
dosis minimum ekstrak yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar penggunaan
Buah tanaman Dewandaru (Eugenia Uniflora L.) sebagai obat tradisional
sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat antidiabetes.
xiv
xv
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini yaitu untuk menambah wawasan
dan pengetahuan terkait efektivitas antihiperglikemi ekstrak buah dewandaru
(Eugenia uniflora) pada mencit putih jantan yang diinduksi glukosa.
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi
kepada masyarakat terkait manfaat buah dewandaru yang dapat digunakan untuk
menurunkan kadar gula darah.
xv
xvi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
xvi
xvii
mencapai angka 8,5% di kelompok dewasa. Diprediksi juga bahwa ada 2.2 juta
angka kematian yang disebabkan karena DM yang terjadi direntang umur dari
rusaknya sel β pankreas. Akibatnya, pankreas tidak bisa menghasilkan insulin
hingga timbul DM tipe 1 (Ada,2018). Pada tahun 2016 WHO melaporkan bahwa
jumlah penderita DM meningkat hingga empat kali lipat sejak tahun 1980 sampai
422 juta orang dewasa. Sedangkan berdasarkan Badan Kesehatan Dunia
memprediksi kenaikan kasus penderita DM di negara Indonesia dari jumlah kasus
8,4 juta pada tahun 2000 diperkirakan akan meningkat hingga sekitar 21,3 juta
pada tahu 2030 (Agoes, 2021).
xvii
xviii
yang tinggi dalam menderita diabets menetap 5 – 10 tahun pasca persalinan (Ada,
2018).
xviii
xix
xix
xx
tidak dapat menggunakan obat golongan sulfonilurea dan obat ini bekerja dengan
mekanisme yang sama dengan golongan sulfonilurea (Katzung, 2014).
2.2 Hiperglikemia
xx
xxi
Glukosa atau gula darah adalah bahan bakar karbohidrat utama yang
ditemukan dalam darah, dan bagi banyak organ tubuh, glukosa merupakan bahan
bakar primer. Glukosa di angkut dalam plasma menuju seluruh bagian tubuh. Pada
beberapa daerah di tubuh, glukosa ditarik menyeberangi bantalan kapiler dan
langsung digunakan sebagai sumber energi. Berbagai hormon bekerja bersama-
sama untuk menjaga agar kadar gula darah tetap stabil. Tetapi yang paling penting
adalah insulin. Insulin merupakan suatu peptida. Insulin adalah hormon pelindung
homeostatis karbohidrat. Kegagalan menghasilkan insulin, kurangnya suplai
insulin yang mencukupi atau ketidak tahanan terhadap efek-efek insulin
menyebabkan kelainan yang disebut diabetes mellitus (Fried et al., 2015).
xxi
xxii
xxii
xxiii
Senyawa ini dapat digolongkan menjadi dua kategori yaitu: senyawa yang
melibatkan konversi neto langsung menjadi glukosa tanpa daur ulang yang
bermakna, seperti beberapa asam amino serta propionat dan senyawa yang
merupakan produk metabolisme parsial glukosa pada jaringan tertentu dan yang
diangkut ke hati serta ginjal untuk disintesis kembali menjadi glukosa. Alanin
merupakan asam amino yang paling dominan ditranspor dari otot ke hati selama
masa kelaparan. Proses ini kemudian menghasilkan postulasi siklus glukosa
alanin, yang berefek pendauran glukosa dari hati ke otot dengan pembentukan
piruvat yang diikuti dengan transaminasi menjadi alanin, lalu transpor alanin ke
hati, dan kemudian diikuti oleh glukoneogenesis kembali menjadi
glukosa.Glukosa juga dibentuk dari glikogen hati melalui glikogenolisis (Strayer,
2020).
xxiii
xxiv
Glukosa merupakan analit yang diukur pada sampel darah. Kadar glukosa
darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah.
Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam
tubuh. Keadaan normal kadar glukosa darah pada manusia berkisar antara 70–110
mg/dl, setelah makan kadar glukosa darah dapat meningkat 120-140 mg/dl dan
akan menjadi normal dengan cepat. Kelebihan glukosa dalam darah disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan sel-sel otot (glikogenesis) yang diatur oleh
hormon insulin yang bersifat anabolik. Kadar glukosa darah normal dipertahankan
selama keadaan puasa karena glukosa dilepaskan dari cadangan-cadangan tubuh
(glukogenolisis) oleh hormon glukagon yang bersifat katabolik (Goldberg, 2016).
xxiv
xxv
xxv
xxvi
xxvi
xxvii
xxvii
xxviii
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Eugenia
xxviii
xxix
untuk mengobati luka, flu, demam, batuk, asam urat, hipertensi, penyakit
pencernaan dan liver, rematik, radang amandel, sakit tenggorokan, wasir dan
diare. Spesies Eugenia yang paling banyak diteliti adalah E. uniflora L. ,
penghasil Dewandaru ( E. uniflora L. ). Dewandaru ( E. uniflora L .) merupakan
pohon dengan tajuk lebat, berukuran tinggi antara 2 sampai 9 m, bercabang,
berbentuk bulat, dedaunan persisten dan sistem perakaran. Daun E.
uniflora diidentifikasikan sebagai kebalikan sederhana, dengan tangkai daun
berukuran sekitar 2 mm. Daun yang masih baru berwarna hijau kecoklatan dan
konsistensi membran, sedangkan daun dewasa berwarna hijau tua karena
kompleksitas yang mencakup variabilitas, biotipe, faktor lingkungan, dan wilayah
lokasinya, maka sulit untuk melengkapi profil fenolik dan mengkarakterisasi
komponen daun E. Uniflora ((Araujo dkk., 2021 ).
1. Batang
Batang pada tanaman dewandaru (Eugenia uniflora L.) memiliki
batang yang tegak berkayu, berbentuk bulat, serta batangnya memiliki
warna coklat.
2. Daun
Daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) memiliki jenis daun
tunggal, tersebar berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing serta
pangkalnya yang meruncing. Tepi daun rata, pada tulang daun menyirip
yang memiliki panajang lebih dari 5 cm dan lebar kurang dari 4 cm,
daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) berwarna hijau.
3. Bunga
Bunga pada tanaman dewandaru (Eugenia uniflora L.) ini
berbentuk tunggal, berkelamin ganda dengan memiliki daun pelindung
yang kecil berwarna hijau. Kelopak bunga bertaju 3-5, serta memiliki
benangsari berwarna putih. Mahkota yang dimiliki pada bunga
xxix
xxx
xxx
xxxi
dideteksi, periode kebuntingan yang singkat dan mempunyai anak yang banyak
serta memiliki keselarasan pertumbuhan dengan kondisi manusia. Proses dan
metabolisme dalam tubuhnya berlangsung cepat sehingga cocok untuk dijadikan
sebagai objek penelitian (Nugroho, 2018).
xxxi
xxxii
xxxii
xxxiii
xxxiii
xxxiv
xxxiv
35
ROS Intrasel
Sekresi insulin
Glikogenesis
Glikogenolisis
Glukoneogenesis
Absorbsi glukosa darah
ke sel
Glukosa darah
2.8 Hipotesis
Ho : Ekstrak buah Dewandaru (Eugenia Uniflora L.) tidak memiliki efek anti
hiperglikemi pada mencit putih jantan (Mus musculus) yang diinduksi
glukosa.
BAB III
METODE PENELITIAN
n=4
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang
diperlukan adalah 6 kelompok tikus dalam tiap kelompok percobaan.
Sehingga sampel yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu 30 mencit
untuk 6 kelompok mencit perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA