Anda di halaman 1dari 21

KONTRIBUSI IBU RUMAH TANGGA DALAM KONOMI KELUARGA

(STUDI TERHADAP IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA DI

UMKM KUBE SERUMPUN) DI DESA AMPEL GADING KECAMATAN

UKUI KABUPATEN PELALAWAN

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekonomi keluarga

Ekonomi keluarga merupakan gabungan dari dua istilah, yakni

ekonomi dan keluarga. Ekonomi merujuk pada studi mengenai prinsip-

produksi, distribusi, dan penggunaan barang serta kekayaan (Waridah, 2020).

Dari pengertian diatas dapat diartikan bawah kedua kata ekonomi dan

keluarga adalah hal yang saling berkaitan dan selalu berdampingan dimana

didalam keluarga kegiatan ekonomi selalu berjalan.

Supermoko (2019) menjelaskan bahwa ekonomi berasal dari bahasa

Yunani, oikonomia, yang merujuk kepada dua kata, yaitu oikos yang artinya

rumah tangga, dan nomos yang berarti aturan. Sementara itu, Menurut Jimly

(2020: 11), asal-usul istilah ekonomi dapat ditelusuri dari penggabungan kata

"oikos," yang merujuk pada rumah tangga, dan "nomos," yang berarti hukum.

Idri (2019: 1) juga mengemukakan bahwa istilah ekonomi berasal dari bahasa

Yunani Kuno, dengan "oicos" yang mengartikan rumah dan "nomos" yang

merujuk pada aturan yang mengatur urusan rumah tangga. Dengan demikian,

kedua pandangan ini menggambarkan bahwa konsep ekonomi memiliki akar

kata yang menunjukkan keterkaitannya dengan pengaturan dan manajemen

urusan rumah tangga atau ekonomi secara lebih luas.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam berumah

tangga ada banyak aturan yang disepakati baik secara langsung maupun tidak

langsung aturan yang disepakati biasa seperti pembagian tugas, keterbukaan

2
mengenai keuangan dll, sedangkan aturan yang tidak disepakati biasanya

berupa batasan-batasan yang harus disadari dalam berumah tangga.

Harsanyana (2019:11) menyatakan bahwa ekonomi dapat dianggap

sebagai aturan yang mengatur tata kelola rumah tangga karena dalam konteks

rumah tangga, terdapat banyak keputusan yang harus diambil. Setiap keluarga

harus menetapkan pembagian tugas dan imbalan yang akan diterima. Keluarga

juga harus mengalokasikan sumber daya yang terbatas kepada anggotanya

dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing

anggota. Oleh karena itu, istilah ekonomi sangat terkait dengan memenuhi

kebutuhan rumah tangga, termasuk hal-hal yang diperlukan untuk

kelangsungan hidup keluarga.

Menurut Idris (2019: 1), ekonomi merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan agar dapat

meningkatkan kualitas hidup atau kesejahteraan masyarakat, dengan

pemberian perhatian utama pada pemenuhan kebutuhan. Sementara menurut

Putong (2020: 1), ekonomi mencakup semua aspek yang terkait dengan

kehidupan rumah tangga, yang dapat diartikan secara luas sebagai rumah

tangga dalam skala individu, masyarakat, maupun global. Dalam konteks

rumah tangga, ekonomi seringkali dikaitkan dengan konsep "dapat

terjangkau", "hemat dan sederhana", contohnya adalah istilah "kelas

ekonomi". Dari sinilah, konsep ekonomi menjadi inti dari sebuah ilmu yang

dikenal sebagai ilmu ekonomi. Menurut Jimmy (2010:8), dalam konteks ilmu

ekonomi terdapat tiga aspek yang dijelaskan, yaitu jenis produk dan layanan

3
yang diproduksi, metode produksi, dan tujuan produksi.

Menurut Jimmy (2020: 8), ilmu ekonomi adalah cabang ilmu sosial

yang mengkaji perilaku berbagai pelaku ekonomi dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Ini penting sebagai kerangka berpikir untuk mengelola

sumber daya terbatas guna memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas.

Pandangan ini sejalan dengan Mukhlis dan Frisdiantara (2019: 2) yang

menyatakan bahwa Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang

meneliti kegiatan ekonomi, termasuk produksi, distribusi, dan konsumsi

barang dan jasa, serta tata kelola sumber daya dan organisasi produksi sesuai

dengan sistem ekonomi yang berlaku.

Idri (2020:1) mengemukakan secara lebih umum bahwa ekonomi,

menurut terminologi konvensional, merujuk pada peraturan-peraturan yang

mengatur pemenuhan kebutuhan hidup manusia baik dalam skala rumah

tangga individu maupun tingkat negara. Secara alternatif, ekonomi dapat

diartikan sebagai upaya untuk memperoleh dan mengatur aset, baik yang

bersifat materiil maupun non-materiil, dengan tujuan memenuhi kebutuhan

manusia, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, yang

mencakup aspek-aspek seperti pemerolehan, industri, dan penggunaan untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekonomi merujuk

pada berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia, baik secara individu

maupun kolektif, yang meliputi proses produksi dan distribusi untuk

menghasilkan barang dan layanan bernilai ekonomi yang diperlukan untuk

4
memenuhi kebutuhan hidup.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, istilah "ekonomi keluarga"

menekankan pada unit rumah tangga yang terdiri dari ibu, bapak, dan anak-

anaknya, atau secara lebih luas dapat mencakup anggota rumah tangga,

termasuk anak, istri, serta kerabat dekat lainnya. Ini mencakup aspek-aspek

seperti hubungan orang tua-anak, hubungan suami-istri, dan hubungan

keluarga yang lebih luas.

2.2 Peran Istri

2.2.1 Pengertian Peran Istri

Perempuan memiliki kodrat hidup berupa: kodrat perempuan

sebagai ibu yang melahirkan anak, sebagai istri yang mampu melayani

suami, sebagai individu perempuan jati diri sebagai seorang yang lemah

lembut serta rendah hati dan memiliki kasih sayang, dan sebagai anggota

masyarakat yang mampu hidup berdampingan. Setiap aspek alamiah

yang dimiliki menuntut kewajiban yang berbeda saat berfungsi sebagai

bagian dari masyarakat, dan juga akan memerlukan peran yang berbeda

saat beroperasi sebagai individu. Meskipun begitu, tidak boleh ada

konflik antara setiap aspek tersebut (Sujarwa, 2021)

Menurut Ruslina (2019), peran perempuan dapat dibagi menjadi

dua bentuk, yaitu perempuan yang bertanggung jawab di rumah dalam

kegiatan domestik, dan perempuan karir yang aktif di luar rumah, baik

5
secara profesional karena keahlian atau pendidikan yang dimiliki.

M.Fakih (2019:75), menyatakan perempuan dalam keluarga

ialah sebagai seorang istri dan ibu yang mengatur jalannya rumah tangga

serta memelihara anak itu adalah kedudukan terpenting bagi perempuan.

istri diharap bisa melakukan tugas umum yang memang menjadi

kewajibannya seperti memasak, menjahit, memelihara rumah, dan

melahirkan.

Menurut Shaqr (2020), wanita merupakan salah satu dari dua

jenis manusia yang diciptakan sebagai manusia. Wanita juga diharapkan

mampu memenuhi semua hak dan kewajiban yang diberikan kepadanya.

Sementara itu, Murtad (dalam Ibrahim, 2020) menyatakan bahwa wanita

memiliki naluri keibuan yang erat kaitannya dengan sejumlah kebutuhan

organik dan fisiologis. Naluri ini mendorongnya untuk melindungi dan

merawat anak-anaknya, terutama yang masih kecil.

Menurut Ibraham (2022), wanita merupakan individu yang

secara alamiah memiliki ciri feminin yang menarik dan memiliki daya

tarik kecantikan. Mereka dianggap sebagai sumber kebahagiaan dalam

kehidupan, memberikan kasih sayang, dukungan, dan kelembutan yang

mendukung kesuksesan seorang pria. Wanita juga mampu memberikan

motivasi dan meningkatkan keberanian, serta menambahkan cinta dan

semangat dalam pekerjaan seorang pria. Mereka mengurangi rasa lelah,

menonjolkan kelembutan dan keanggunan, serta menunjukkan perasaan

yang lembut (Azb dalam Utami, 2022).

6
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa seorang wanita memang ditakdirkan untuk menjadi seorang istri

yang dituntut sempurna dalam berbagai hal, Wanita pun diharapkan

dapat mengerahkan segalah kemampuannya untuk bisa mengatur rumah

tangganya.

2.2.2 Istri sebagai Ibu Rumah Tangga

Bekerja adalah salah satu harapan perempuan, karena dengan

bekerja secara tidak langsung menempatkan peran ganda kepada

seorang wanita, khususnya ibu rumah tangga. Guna membantu

menopang perekonomian keluarga.pekerjaan yang dipilih juga harus

sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya. Pekerjaan dalam

bidang ibu rumah tangga kebanyakan tidak membutuhkan jenjang

pendidikan tertentu pekerjaan ini lebih banyak membutuhkan keahlian

dan keuletan serta kekuatan dalam bekerja selain itu pekerjaan ini

membutuhkan keteladanan karena apabila terjadi keteledoran akan

berdampak pada hasil kebun.

2.3 Pendidikan istri

Secara umum, individu yang telah mengenyam pendidikan tinggi, baik

secara formal maupun informal, cenderung memiliki pemahaman yang lebih

luas terhadap arti penting produktivitas. Kesadaran yang tinggi terhadap

produktivitas ini mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang

7
produktif dalam lingkungan kerja. Siagian (2021) menjelaskan bahwa

pendidikan mencakup berbagai teknik dan metode pembelajaran yang

bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dari satu individu kepada individu

lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pendapat ini sejalan dengan

pandangan Sedarmayanti (2019) yang menyatakan bahwa melalui pendidikan,

seseorang dipersiapkan untuk memiliki pengetahuan yang memadai dan

keterampilan berpikir sistematis yang diperlukan untuk mengatasi berbagai

masalah di masa depan.

Menurut Notoatmodjo (2020), pendidikan kesehatan merupakan usaha

untuk mengajak masyarakat agar mau melakukan tindakan-tindakan untuk

memelihara kesehatan dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, serta

meningkatkan kesadaran akan pentingnya hal tersebut. Perubahan atau

peningkatan kesehatan yang terjadi akibat pendidikan kesehatan ini

bergantung pada pengetahuan dan kesadaran yang diperoleh melalui proses

pembelajaran. Diharapkan bahwa perilaku yang dihasilkan akan berlangsung

lama dan tetap karena didorong oleh kesadaran yang telah ditanamkan.

Dari beberapa definisi pendidikan diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pendidikan sangat memiliki pengaruh dalam tingkah laku

maupun pola pikir seseorang, semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh

seseorang maka ilmu pengetahuan yang ia miliki juga semakin luas. Pada

seorang ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan yang tinggi

cenderung akan memilih pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya apalagi jika sedari muda wanita tersebut telah berkarir. Tentu saja

8
akan berpengaruh pula pada pendapatan keluarga dimana ibu rumah tangga

yang bekerja sebagai karyawan pada perusahaan tertentu akan memberi

kontribusi lebih besar pada pendapatan keluarga dari pada ibu yang hanya

bekerja sebagai petani.

2.4 Curahan Jam Kerja istri

Menurut Ahmad (2020), waktu kerja merujuk pada periode di mana

tugas-tugas dilaksanakan, baik itu pada siang hari maupun malam hari.

Sementara menurut Darmawan (2021), jam kerja merupakan metode

penetapan pembayaran yang berdasarkan durasi atau jangka waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, seperti harian, per jam,

mingguan, bulanan, dan sebagainya.

Menurut pandangan tersebut, semakin banyak waktu yang wanita

curahkan untuk bekerja, semakin besar pengaruh positif atau signifikan

terhadap pendapatannya. Dengan kata lain, pendapatan wanita dapat

meningkat jika mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja

(Purwanti dkk, 2021).

Secara umum seorang wanita yang telah menikah memiliki peran baik

sebagai seorang ibu rumah tangga (istri) maupun sebagai pecari nafkah.

Menurut (Putri dkk, 2020), curahan waktu kerja wanita secara garis besar

dibagi menjadi dua yaitu: curahan waktu kerja untuk kegiatan ekonomi

(mencari nafkah) dan kegiatan non ekonomi yaitu kegiatan dasar dan kegiatan

9
rumah tangga. Sedangkan menurut Wawansyah dkk, (2019) curahan waktu

wanita petani dibagi menjadi tiga kegiatan yakni, kegiatan rumah tangga,

kegiatan mencari nafkah, dan kegiatan bersosiaalisasi dalam masyarakat.

Jumlah jam kerja seluruhya ialah total jam kerja yang dipakai untuk bekerja

(tidak termasuk jam kerja itirahat resmi dan jam kerja yang dipakai untuk hal-

hal diluar pekerjaan). Jumlah jam kerja berdampak pada kesehatan dan

kesejahteraan penduduk yang bekerja, serta tingkat produktivitas dan biaya

tenaga kerja. Di Indonesia batas kerja normal yang digunakan adalah 35 jam

dalam seminggu. Orang yang bekerja 35 jam dalam seminggu atau lebih

maka dikategorikan pekerjaan penuh-waktu (full-time)sedangkan orang yang

bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu termasuk dalam kategori

setengah mengangur atau pekerjaan paruh waktu. Beberapa negara yang

menggunakan batas 35 jam adalah Republik Korea, Amerika, (Wl Salvaror

BPS Indoneisia, 2019)

Curahan jam kerja dalam penelitian ini adalah jam kerja istri yang

dihabiskan untuk menggarab ladangnya, besarnya curahan jam kerja akan

memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga besar kecilnya

kontribusi yang dihasilkan oleh istri tidak memberikan pengaruh yang besar

terhadap pendapatan rumah tangga. Hal ini berarti pendapatan istri dari hasil

tani dapat dikatakan pendapatan tambahan saja karena pendapatan utama

untuk menopang hidup keluarga tetap dari suami yang bekerja di luar sektor

pertanian.

10
2.5 Kontribusi pendapatan istri

Perempuan yang bekerja sebagai petani berperan penting dalam

banyak segi meskipun mendapatkan penghasilan yang terbatas. Hasil

penjualan berbagai tanaman tersebut menjadi sumber pendapatan bagi ibu

rumah tangga yang dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga.

Menurut Baso (2020), kontribusi berasal dari bahasa Inggris "contribute" atau

"contribution", yang mengindikasikan partisipasi, keterlibatan, atau

sumbangan. Kontribusi ini dapat berupa sumbangan materi atau tindakan, dan

dapat diberikan dalam berbagai bidang seperti pemikiran, tenaga, sosial,

finansial, barang, dan lain-lain.

Dalam kamus besar bahasa Indoneisia (2020) kata kontribusi berarti

“uang iuran (kepada perkumpulan atau sebagainya) atau sumbangan”.

Menurut Yulida (2021) Kontribusi pendapatan dari suatu kegiatan terhadap

total pendapatan rumah tangga dapat bervariasi tergantung pada produktivitas

faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Sebagai contoh,

kontribusi istri petani terhadap pendapatan rumah tangga bisa diukur melalui

sumbangan nilai hasil yang diterimanya sebagai imbalan dari pekerjaannya,

sebagaimana dijelaskan oleh Fitria (2019).

2.6 Pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga adalah total pendapatan dari seluruh anggota

keluarga yang ikut memberikan kontribusi dalam rumah tangga guna

memenuhi kebutuhan perorangan maupun kebutuhan bersama. Menurut

(Nurmanaf,2020) Pengaruh pendapatan total keluarga oleh satu jenis kegiatan

11
sangat bergantung pada efisiensi faktor produksi yang digunakan dalam

kegiatan tersebut. Kestabilan pendapatan keluarga lebih cenderung

dipengaruhi oleh dominasi sumber-sumber pendapatan. Sumber pendapatan

yang berasal dari luar sektor pertanian umumnya tidak terikat pada perubahan

musim dan dapat diakses sepanjang waktu.

Secara umum, penghasilan seseorang bergantung pada jumlah waktu atau

usaha yang diberikan serta tarif per jam yang diperoleh. Tarif per jam

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan atau keterampilan yang dimiliki, serta

aset non-tenaga seperti tanah, modal, dan teknologi. Semakin tinggi tingkat

pendidikan atau keterampilan seseorang, dan semakin besar aset non-tenaga

yang dimiliki, semakin tinggi pendapatan per unit waktu yang diterima

(Kurniasari, 2019). Pendapatan adalah hasil dari usaha yang diperoleh oleh

anggota masyarakat, baik sebagai kepala rumah tangga maupun anggota

rumah tangga lainnya. Pendapatan ini umumnya digunakan untuk keperluan

konsumsi, sandang, pangan, kesehatan, pendidikan anak, serta kebutuhan

material lainnya, dengan sebagian juga dialokasikan untuk tabungan.

Penghasilan keluarga dapat berasal dari beberapa sumber, seperti usaha

pribadi, warisan, pekerjaan untuk orang lain, dan keuntungan dari

kepemilikan aset. Pendapatan keluarga dapat diterima dalam bentuk uang,

seperti pensiun, sumbangan, hadiah, pinjaman, atau hutang. Selain itu,

pendapatan juga bisa diterima dalam bentuk barang, seperti tunjangan beras,

hasil pertanian dari ladang atau kebun sendiri, atau fasilitas seperti rumah

dinas dan pengobatan gratis. Besarannya pendapatan keluarga mempengaruhi

12
tingkat pengeluaran keluarga, di mana semakin besar pendapatan keluarga,

semakin besar pula jumlah pengeluarannya. Sebaliknya, semakin kecil

pendapatan, maka semakin kecil pula pengeluarannya (Gilarso, 2021).

2.7 Pendidikan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan individu,

komunitas, serta kemajuan bangsa dan negara, karena dapat memengaruhi

kualitas sumber daya manusia. Tingkat pendidikan yang tinggi di masyarakat

berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang menjadi

modal penting dalam pembangunan sumber daya alam. Tanggung jawab

pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah menyelenggarakan

program pendidikan nasional yang berkualitas, merangkul semua lapisan

masyarakat terkait (Budiantari dan Rustaryyun, 2019).

Menurut Torado (2020), inti dari pengaruh pendidikan formal

terhadap distribusi pendapatan adalah adanya hubungan positif antara tingkat

pendidikan seseorang dan pendapatan yang mereka peroleh. Adalah fakta

bahwa individu yang menyelesaikan pendidikan menengah atau perguruan

tinggi cenderung memiliki penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan mereka yang hanya menyelesaikan tingkat pendidikan yang lebih

rendah. Oleh karena itu, jika pendapatan seseorang dipengaruhi oleh jumlah

tahun pendidikan yang mereka selesaikan, maka hal tersebut dapat

memperkuat kesenjangan pendapatan yang tidak adil, yang pada akhirnya

akan mengakibatkan jurang kemiskinan yang lebih besar.

13
Pendidikan memiliki dampak besar pada keterampilan, perilaku, dan

sikap seseorang, serta berhubungan dengan tingkat pendapatan mereka.

Pendapatan atau gaji terkait dengan latar belakang pendidikan para pekerja, di

mana semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinannya

untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Ini disebabkan oleh fakta

bahwa pendidikan yang lebih tinggi secara tidak langsung mempengaruhi

pilihan individu dalam mencari pekerjaan, dengan lapangan kerja yang

menawarkan pendapatan tinggi biasanya lebih diutamakan oleh individu

berpendidikan tinggi (Julianto dan Utari, 2019). Pendidikan tidak hanya

berguna untuk meningkatkan penghasilan tetapi juga untuk memperbaiki

karakter anak bangsa, mendukung terciptanya harmoni dalam kehidupan

bersosialisasi, dan menciptakan dampak ekonomi yang signifikan (Tarigan,

2019).

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa

pendidikan seseorang memberi banyak pengaruh bagi kehidupan, baik

perempuan ataupun lelaki sama-sama mebutuhkan pendidikan sebagai bekal

dalam dunia pekerjaan maupun rumah tangga. Seorang lelaki yang memiliki

pendidikan yang tinggi memiliki kesempatan untuk bekerja sesuai dengan

pendidikan yang dimilikinya dengan begitu upah yang akan diterima juga

bisa menjamin pemenuhan ekonomi bagi rumah tangganya, sedangkan wanita

yang memiliki pendidikan ia memiliki pilihan bisa menjadi ibu rumah tangga

seutuhnya dengan mendedikasikan diri sepenuhnya untuk mengurus rumah

tangga bisa juga dengan berperan ganda dengan ikut bekerja. Pekerjaan yang

14
dipilih juga pasti mempertimbangkan peran utamanya sebagai seorang ibu

rumah tangga.

2.8 Jam Kerja Istri Terhadap Pendapatan Keluarga

Seseorang yang merasa bahwa kebutuhan hidupnya belum terpenuhi

akan lebih bersemangat dalam mengupayakan usahanya dengan

memperpanjang jam operasional atau bahkan mengorbankan waktu

istirahatnya demi mencapai hasil yang memuaskan. Di sisi lain, bagi orang

yang bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, perbedaan

pendapatan tergantung pada seberapa lama mereka bekerja dalam

menjalankan usaha (Samuelson dan Nordhaus, 2022).

Lama waktu kerja bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan yang

dilakukan. Beberapa pekerjaan membutuhkan waktu yang panjang dan

berkelanjutan, sementara yang lainnya memerlukan waktu kerja yang singkat.

Pendapatan juga dipengaruhi oleh durasi jam kerja, dengan semakin lama

waktu yang dihabiskan untuk bekerja, semakin besar pula penghasilannya,

dan sebaliknya. Suami dan istri yang memiliki pekerjaan mempunyai curahan

jam kerja masing-masing dengan pekerjaan yang dilakukannya keduanya

memberikan sumbangan tersendiri pada ekonomi rumah tangga.

2.9 Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga

Kontribusi pendapatan adalah persentase dari pendapatan rumah

15
tangga yang berasal dari sumbangan tertentu dalam total pendapatan.

Kontribusi ini bergantung pada efisiensi penggunaan faktor produksi dalam

aktivitas yang bersangkutan. Pendapatan dari sumber-sumber di luar

pertanian biasanya tidak dipengaruhi oleh musim dan dapat diperoleh

sepanjang tahun (Nurmanaf, 2020).

Motivasi perempuan dalam dunia kerja semakin rumit, tetapi yang

paling penting adalah untuk mengatasi masalah ekonomi di keluarganya.

Pendapatan yang diperoleh merupakan hasil dari kontribusi anggota rumah

tangga yang bekerja. Kontribusi perempuan dalam tenaga kerja dapat diukur

dengan membandingkan antara istri yang bekerja dan yang tidak bekerja.

Meskipun jumlah kontribusi yang diberikan oleh istri terhadap pendapatan

keluarga mungkin sedikit atau banyak, tetapi memiliki nilai yang signifikan.

2.10 Penelitian Terdahulu

Aida Sri Rahayu (2019) dengan judul penelitian “Peranan istri petani

dalam menigkatkan pendapatan rumah tangga di desa bojonggenteng, suka

buni jawa barat”. Hasil penetilian menunjukan peranan istri petani dalam

meningkatkan pendapatan rumah tangga, baik secara langsung maupun

tidak langsung peran istri petani sangat berpengaruh. Semangat para istri

bekerja sangat besar meskipun dengan penghasilan yang kecil para istri

petani telah ikut mengambil bagian dalam meningkatkan penghasilan

16
keluarga dengan melaksanakan pekerjaan disektor publik guna membantu

suami. Dengan bekerja otomatis perannya menjadi dobel, yakni menjadi ibu

rumah tangga dan sebagai istri yang bekerja.

Farman (2020) dengan judul penelitian “Partisipasi istri petani rumput

laut sebagai pengikat bibit rumput laut dan faktor-faktor yang memengaruhi

dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga di kelurahan pantai amal”.

Hasil penelitian dengan metode regresi berganda menunjukkan bawah 1)

umur istri tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan keluarga,

2)upah istri berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan keluarga, 3)

jam kerja istri berpengaruh negatif dengan pendapatan keluarga.

Nurul Hidayah (2020) dengan judul penelitian “Analisis curahan jam

kerja, umur dan jenis pekerjaan istri dalam meningkatkan pendapatan

keluarga nelayan pesisir di kota Tarakan”. Hasil penelitian menunjukkan

bawah secara parsial variabel jenis pekerjaan dan variabel umur tidak

memiliki pengaruh terhadap variabel pendapatan istri sedangkan variabel

curahan jam kerja memiliki pengaruh yang positif dan sidnifikan terhadap

pendapatan istri.

Siska Febrianti (2021) “Peran ibu rumah tangga dalam meningkatkan

perekonomian keluarga melalui home industri diliat dari ekonomi islam

(Studi Di Desa Bukit Peninjau II Kecamatan Surakarta)”. Penelitian

menemukan bahwa ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dalam

memenuhi kebutuhan ekonomi tetap mampu menjalankan perannya dalam

keluarga, meskipun mereka mungkin menghadapi tantangan yang berbeda

17
dengan ibu rumah tangga yang hanya fokus pada tugas rumah tangga.

Muhamad Zaril Gapari (2019) “Peranan petani wanita dalam

meningkatkan perekonomian keluarga di desa sakra selatan”. Temuan dari

penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa faktor dalam aspek sosial

budaya masyarakat sakra selatan yang berpengaruh terhadap keterlibatan

petani perempuan dalam mendukung perekonomian keluarga, seperti

kolaborasi dalam kehidupan keluarga petani. Terdapat empat faktor utama

yang mendorong partisipasi wanita petani dalam mendukung keuangan

keluarga, yaitu: (1) faktor lingkungan, (2) faktor ekonomi, (3) faktor

tanggungan keluarga, dan (4) faktor pendidikan..

2.11 Kerangka penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan regresi linear berganda. Metode ini digunakan untuk

mengetahui variabel kontribusi pendapatan istri (X) terhadap peningkatan

pendapatan keluarga (Y). Kerangka penelitian ini berdasarkan penjelasan

tersebut secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.

kontribusi pendapatan Total pendapatan


istri keluarga

Gambar 2.1 Kerangka Penelitia

18
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Frisdiantara, C., & Mukhlis, I. (2020). Ekonomi Pembangunan Sebuah Kajian

Teoritis Dan Empiris. Malang: Lembaga Pnenerbitan Universitas

Gilarso, T. (2021). Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro. Yogyakarta:

Kanisius.

Gozali, A., & Isfa, M. Y. (2020). Kontribusi Petani Perempuan Terhadap Sosial

Ekonomi Keluarga Di Desa Singengu Julu Kabupaten Mandailing

Natal. Jurnal Intervensi Sosial Dan Pembangunan (JISP).

Hadiutomo, K. (2019). Mekanisme Pertanian. PT Penerbit IPB Press.

Harsanyana, D. T. (2019). Aktifitas Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan

Ekonomi Keluaarga Di Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh (Doctoral

dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Handayani, M. T. H., Artini, N. W. P. (2019). Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah

Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga.

Jurnal Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Univ.Udayana.

Ibrahim, Z. (2020). Psikologi Wanita. Bandung: Pustaka Hidayah.

Mardatila, A. (2019). Peranan Wanita Dalam Pengembangan Usaha Kecil

Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Jurnal Ilmu

Sosial.

19
Ningtiyas, E. P. P. E., Rosnita, R., & Yulida, R. (2021). Curahan Waktu Wania

Tani Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desaa Jake

Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi (Studi Kasus

Buruh Tani Perkebunan Karet) (Doctoral Dissertation, Riau University).

Prasekti, Y. H. (2019). Peran Wanita Tani Dalam Menunjang Perekonomian

Rumah Tangga Keluarga Petani. Jurnal Agribis.

Putong, I. (2020). Faktor Permintaan Fungsional Group Member Terhadap

Permintaan . BINUS Business Review.

Rahayu, A. S. (2019). Peranan Istri Petani Dalam Meningkatkan Pendapatan

Rumah Tangga Di Desa Bojonggenteng Sukabumi Jawa Barat (Bachelor's

thesis).

Ruslina, R. & Restu, Y. S. (2019). Hubungan Antara Konflik Peran Ganda

Dengan Stres Kerja Pada Wanita Bekerja (Doctoral Dissertation,

Universitas Muhammadyah Surakarta).

Soehartono, I. (2021). Metode Penelitian Sosial. Suatu Teknik Penelitian Bidang.

Kesejateraan Sosial Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sutarto. (2019). Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakata: UGM press.

Telaumbanua, M. M., & Nugraheni, M. (2021). Peran Ibu Rumah Tangga Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga. Sosio Informa.

Wawansyah, Hendra, Gumilar I., & Taufiqurahman A. (2020). Kontribusi

20
Ekonomi Produktif Wanita Nelayan Terhadap Pendapatan Keluarga

Nelayan. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Universitas Padjajaran.

Yadaruddin, R. 2019. Statistik Ekonomi: Aplikasi Dengan SPSS Versi

20.

Yogyakaerta: Interpena.

Yulida, R. (2020). Kontribusi Usahatani Lahan Pekarangan Terhadap Ekonomi

Rumah Tangga Di Kecamatan Kerinci Kabupaten Palalawan. IJAE

(jurnal ilmu ekonomi pertanian indonesia).

21

Anda mungkin juga menyukai