Dosen Pengampu:
Annisa Nur Firdausyi, M.Pd
Disusun Oleh:
1. Menara annur 20260017
2. Rena maryana 20260022
3. Wulan noviana putri 20260006
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat
Karunia serta Hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “kondisi ekonomi keluarga dengan perkembangn
motorik” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi komunikasi anak
usia dini. Selain itu makalah ini juga berfungsi sebagai penambah wawasan
pengetahuan baik bagi penulis atau pun para pembacanya. Kami sangat
menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, untuk itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah
yang lebih baik kedepannya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................4
A. Latar belakang....................................................................4
B. Rumusan masalah..............................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................5
A. Pengertian kondisi ekonomi.................................................6
B. Kaitan tingkat kondisi ekonomi dengan motorik....................7
C. Dinamika kondisi ekonomi pada keluarga.............................9
BAB III PENUTUP...............................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................10
B. Saran..................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
. Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan
menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian
posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus
dimainkan oleh si pembawa status.
B. Rumusan Masalah?
A. Pengertian konisi sosial ekonomi?
B. Bagaimana tingkatan kondisi ekonomi dengan motorik?
C. Bagaimana kondisi ekonimi pada keluarga?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kondisi ekonomi
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial
dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian
posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus
dimainkan oleh si pembawa status (Sumardi, 2001: 21).
Kondisi sosial ekonomi menurut M. Sastropradja (2000) adalah keadaan atau
kedudukan seseorang dalam masyarakat sekelilingnya. Manaso Malo (2001)
juga memberikan batasan tentang kondisi sosial ekonomi yaitu, Merupakan suatu
kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi
tertentu dalam sosial masyarakat. Pemberian posisi disertai pula dengan
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat ditandai adanya saling kenal mengenal antar
satu dengan yang lain, paguyuban, sifat kegotong-royongan dan kekeluargaan.
Kehidupan sosial masyarakat Desa Srigading terdiri dari interaksi sosial, nilai
sosial, dan tingkat pendidikan, sedangkan gambaran kehidupan ekonomi
masyarakat Desa Srigading ini terdiri dari kepemilikan rumah tempat tinggal,
luasnya tanah garapan atau tanah yang dimilikinya.
Mengenai kondisi sosial ekonomi, Yayuk Yuliati yang dikutip Zaenal Arifin (2002)
menjelaskan kondisi sosial ekonomi sebagai kaitan antara status sosial dan
kebiasaan hidup sehari-hari yang telah membudaya bagi individu atau kelompok
di mana kebiasaan hidup yang membudaya ini biasanya disebut dengan culture
activity, kemudian ia juga menjelaskan pula bahwa dalam semua masyarakat di
dunia baik yang sederhana maupun yang kompleks, pola interaksi atau
pergaulan hidup antara individu menunjuk pada perbedaan kedudukan dan
derajat atau status kriteria dalam membedakan status pada masyarakat yang
kecil biasanya sangat sederhana, karena disamping jumlah warganya yang relatif
sedikit, juga orang-orang yang dianggap tinggi statusnya tidak begitu banyak
jumlah maupun ragamnya.
W.S Winke (dalam Salim, 2002: 100) menyatakan bahwa pengertian status
sosial ekonomi mempunyai makna suatu keadaan yang menunjukan pada
kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang dimilki, dimana
keadaan ini bertaraf baik, cukup, dan kurang.
Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (2002: 21) keadaan sosial
ekonomi adalah suatu kedudukan yang secara rasional dan menetapkan
seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi itu disertai
5
pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si
pembawa status.
Menurutnya pula ada ciri-ciri keadaan sosial ekonomi yaitu sebagai berikut.
a. Lebih berpendidikan.
b. Mempunyai status sosial yang ditandai dengan tingkat kehidupan, kesehatan,
pekerjaan, dan pengenalan diri terhadap lingkungan.
c. Mempunyai tingkat mobilitas ke atas lebih besar.
d. Mempunyai ladang luas.
e. Lebih berorientasi pada ekonomi komersial produk.
f. Mempunyai sikap yang lebih berkenaan dengan kredit
g. Pekerjaan lebih spesifik.
6
Dengan pendapatan yang memadai orang tua dapat menyediakan kebutuhan
anak baik primer maupun sekunder yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak. Dalam penelitian ini diketahui bahwasebagian besar orang
tua telah mampu mencukupi kebutuhan primer anak yaitu pemenuhan asupan
angan terutama asupan energi dan protein. Asupan energi dan protein dalam
penelitian ini diketahui memiliki hubungan yang bermakna dengan
perkembangan motorik halus dan kasar anak balita karena terkait dengan fungsi
zat gizi tersebut dalam perkembangan motorik.
7
pendidikan. Sehingga semakin tinggi tingkat ekonomi orangt ua atau keluarga
akan semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang ingin diraih. Kalau kondisi ini
dapat dirasakan oleh anak dan anak mendapatkan bimbingan yang benar maka
akan dapat menimbulkan motivasi bersekolah pada anak sampai jenjang yang
tertinggi.
Menurut Maslow dalam Darsono (2000:101), kebutuhan hidup manusia
dikelompokan menjadi :
1) Kebutuhan jasmaniah, seperti: makan, minum, istirahat, seksual dan
sebagainya.
2) Kebutuhan keamanan (rasa aman), seperti: ingin sehat, ingin terhindar dari
bahaya, ingin menghilangkan kecemasan dan lain-lain.
3) Kebutuhan untuk memiliki dan dicintai, seperti ingin berteman, ingin
berkeluarga, ingin masuk dalam suatu kelompok dan lain-lain.
4) Kebutuhan akan penghargaan diri (harga diri), seperti: ingin dihargai,
dipercaya, dihormati oleh orang lain dan lain-lain.
5) Kebutuhan untuk aktualisasi diri, yaitu keinginan untuk mengembangkan
potensi diri, bakat keterampilan dan sebagainya.
6) Kebutuhan untuk tahu dan mengerti, seperti: mencari ilmu yang lebih tinggi
yang didorong oleh rasa ingin tahu.
7) Kebutuhan estetis, yaitu kebutuhan untuk mengungkapkan rasa seni dan
keindahan.
8
merupakanpendapat tetap ada pula yang bersifat insidental. Pada umumnya
pendapatan yang berasal dari relasi pertemanan hanya bersifat insidental
saja.
d. Cara mengatasi fluktuasi pengeluaran
Seringkali jumlah pengeluaran berfluktuasi karena keadaan-keadaan tertentu
yang tidak tetap. Informan melakukan langkah-langkah sebagai berikut untuk
mengatasinya:
- Meminta bantuan kepada anak-anak, kerabat atau relasi pertemanan
- Mengambil dari tabungan atau menjual perhiasan emas
- Pinjaman
- Melakukan jenis usaha baru
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi sosial ekonomi menurut M. Sastropradja (2000) adalah keadaan atau
kedudukan seseorang dalam masyarakat sekelilingnya. Manaso Malo (2001)
juga memberikan batasan tentang kondisi sosial ekonomi yaitu, Merupakan suatu
kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi
tertentu dalam sosial masyarakat. Pemberian posisi disertai pula dengan
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat ditandai adanya saling kenal mengenal antar
satu dengan yang lain, paguyuban, sifat kegotong-royongan dan kekeluargaan.
Kehidupan sosial masyarakat Desa Srigading terdiri dari interaksi sosial, nilai
sosial, dan tingkat pendidikan, sedangkan gambaran kehidupan ekonomi
masyarakat Desa Srigading ini terdiri dari kepemilikan rumah tempat tingga,
luasnya tanah garapan atau tanah yang dimiliki.
B. Saran
Dalam makalah ini mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan karna
kami pun masih dalam tahap belajar. Jika berkenan hendaknya pembaca mampu
untuk mengkritik dan menambahkan kekurangan-kekurangan yang ada pada
makalah ini. Kami sangat menghargai apapun kritikan itu selagi hal itu masih
menyangkut akan masalah-masalah yang ada dalam makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11