Anda di halaman 1dari 3

PEMILIH PEMULA JANGAN PERNAH PANDANG SEBELAH MATA

1. Teori Psikologi remaja

PARTISIPASI POLITIK : KEGIATAN SESEORANG ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK IKUT SERTA
DALAM KEGIATAN POLITIK YAITU DENGAN KEGIATAN BERPARTISIPASI LANGSUNG DALAM MEMILIH
PIMPINAN NEGRA DAERAH

PEMILIH PEMULA : UU NO 8 THN 2012 PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR,DPD DAN DPRD NO
18 , PP AD WRG NGR INDO YG TELAH BERUSIS 17 THN ATAU LEBIH ATAU SUDAH ATAU PERNAH KAWIN.

MEREKA YANG BERUSIA 17 TAHUN PADA PENCOBLOSANATAU YANG SUDAH MENIKAH ATAU
TERCATATDALAM PEMILIH TETAP. BERJUMLAH SEKITAR 20-30% DARI KESELURUHAN JUMLAH PEMILIH
DALAM PEMILU SEKITAR 20-30 JT

CIRI : ANTUSIASISME MEREKA TINGGI

EMOSI PEMILIH PEMULA LBIL

CENDERUNG MEMILIH PARTAI BESAR DAN MAPAN

JUMLAH BESAR DAN MSH LABIL RAWAN MENJADI REBUTAN PARPOL.

CARA PENDEKATAN DENGAN FUUNY DAN GAUL

PEM PEMULA HANYA SEBGI SASAAN OBJEK BELAKA

PERILAKU PARA PETINGGI POLITIK BISA BERDAMPAK PERILAKU APATIS.

2045 PEM PEMULA ADALAH I USIA YG SANGAT PRODUKTIF JANGAN SAMPAI MEREKA MENJADI APATIS
DALAM BERPOLITIK KARENA SERING DIKECEWAKAN.

Tujuan PKN pada dasar adalah terwujudnya partisipasi penuh nalar dan tanggung jawab dalam
kehidupan politik warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusi onal Indonesia. Untuk dapat berpartisipasi secara efektif dan penuh tanggung jawab dalam
urusan-urusan public, diperlukan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta
keterampilan intelektual sertaa keampilan berperan serta. Keterampilan ini pada gilirannya ditingkatkan
lebih lanjut melalui pengembangan watak yang yang dapat meningkatkan kemampuan individu warga
negara berperan serta dalam proses politik yang selanjutnya dapat mendukung berfungsinya system
politik yang sehat. Dengan demikian PKn berfokus pada tiga komponen dasar pengembangan yaitu : 1.
Pengetahuan, 2. Keterampilan. 3. Watk dan karakter kewarganegaraan.(Winataputra : 2007)
POLITIK ANGIN SURGA
Suatu negara demokratis pada akhirnya harus bersandar pada
pengetahuan, ketrampilan dan kebajikan dari warganegaranya dan orang-orang
yang mereka pilih untuk menduduki jabatan publik (winataputra-
Budimansyah:2007)
Tujuan pendidikan kewarganegaraan secara konseptual sebagai penyiapan generasi
muda untuk menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan, kecakapan dan nilai-nilai yang
diperlukan untuk menjadi warganegara yang berpartisipasi aktif dalam masyarakat (Ross, 2004,
249)

Rabu, 9 April 2014 perhelatan pesta demokrasi akan segera dilaksanakan. Penentu nasib
perjalanan panjang bangsa Indonesia. Siapapun yang akan terpilih, ditangan-tangan merekalah nasib
bangsa ini dipertaruhkan.Diperkirakan akan menghabiskan dana 16 triliyun. Wow Luar biasa
fantastis.Diharapkan anggaran sebesar itu dapat meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat sebesar
75 %.

Keberhasilah pemilu diantaranya diukur dari jumlah peserta pemilu mendatangi tempat
Pemilihan su ara. Ada dua jenis peserta pemilu : satu mereka yang telah pernah memilih dan kedua
mereka yang belu m sama sekali memilih atau disebut sebagai pemilih pemula. Pemilih pemula
menduduki jumlah sekitar 20-30 % dari seluruh jumlah pemilih atau sekitar 56-60 juta. Dengan ciri-ciri
yang berbeda dengan pemilih yang pernah melakukan pemilihan. Adapun pemilih pemula memiliki ciri-
ciri sebagai berikut : antusiasisme mereka tinggi, cenderung memilih partai besar dan mapan, secara
psicis masih labil sehingga cenderung menjadi sasaran yang empuk bagi partai politik.

Pemilih pemula secara umum adalah mereka yang masih berusia belasan tahun dengan kondisi
psikolocis remaja yang cenderung suka mencoba hal yang baru tentu berdampak positif terhadap
keinginan remaja mendatangi TPS mengingat ini merupakan hal yang pertama bagi mereka sehingga
prosentase mereka lebih besar dibandingkan dengan pemilih yang lain.

Usia remaja adalah usia yang penuh dengan canda tawa. Mereka memiliki dunia sendiri. Secara umum
suka hal yang menyenangkan (funny) dan gaul. Pendekatan partai politk akan effektif bila menggunakan
dua hal tersebut.

Pemilih pemula kedepannya nanti adalah tulang punggung negara jangan kecewakan akan
berdampak pada sikap apatis terhadap sikap berpolitik mereka. Sekitar tahun 2030 usia mereka adalah
usia yang sangat produktif, bila kecewaan itu telah ada akan sulit baginya untuk bepartiisipasi secara
optimal.
Adalah bukan rahasia lagi bahwa para calon terpilih mempromosikan visi misinya dengan amat
sangat manis, indah dan mempesona, seolah begitu sempurna. sehingga banyak yang terpikat untuk
memilihnya. Namun yang terjadi adalah janji tinggallah janji bak angin surga yang menghembus
sebentar dan tidak meninggalkan bekas apa-apa. Terkait dengan partisipasi pemilih pemula dalam
pemilu akan berdampak pada kekecewaan yang akan mendalam bila jagonya tidak dapat menepati janji.
Kekecewaan ini akan berdampak pada sikap apatis mereka pada kehidupan berkewarganegaraan
khususnya partisipasi politiknya.

Pemilh pemula yang secara umum adalah generasi muda jangan dijadikan objek tetapi subyek. Dengan
pemikiran yang segar beda dengan kaum tua yng lebih konvensional. (sumber peran politik pemusda)

Anda mungkin juga menyukai