BAB III
RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH
KABUPATEN
III - 1
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
Misi Pembangunan :
1. Menjadikan Kabupaten Kotawaringin Timur Sebagai Pusat Pembentukan dan
Pengembangan SDM Berbasiskan Imtaq, Sains dan Teknologi, serta Kearifan
Budaya Lokal.
2. Menjadikan Perekonomian Kabupaten Kotawaringin Timur Yang Kuat dan Mandiri
Bertumpu Pada Ekonomi Kerakyatan Yang Modern dan Berdaya Saing.
3. Menjadikan Intregritas Wilayah Kotawaringin Timur Dalam Ekonomi Ruang dan
Keterhubungan Fungsional.
4. Menjadikan Masyarakat Kotawaringin Timur Yang Demokratis, Tertib Hukum,
Hidup Dalam Kebersamaan.
III - 2
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 3
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 4
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 5
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 6
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 7
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
Berdasarkan data BPS (Kotawaringin Timur dalam Angka untuk seri 5 tahun yang
telah lewat) dilakukan proyeksi jumlah penduduk jangka menengah, yaitu tahun 2009 –
2015. Diperoleh hasil perhitungan proyeksi:
1. Tahun 2009 : 338.579 jiwa
2. Tahun 2010 : 347.506 jiwa
3. Tahun 2011 : 356.379 jiwa
4. Tahun 2012 : 365.450 jiwa
5. Tahun 2013 : 374.376 jiwa
6. Tahun 2014 : 383.458 jiwa
7. Tahun 2015 : 392.653 jiwa
Kondisi kependudukan di Kabupaten Kotawaringin Timur menunjukkan
kecenderungan untuk meningkat, baik jumlah maupun kepadatan. Maka dari itu, perlu
strategi untuk mengarahkan aspek kependudukan, khususnya dalam konteks
pengembangan. Adapun strategi untuk memfokuskan arahan pengembangan
kependudukan, diantara adalah:
1. Pendataan kependudukan yang tepat untuk penetapan sasaran
pengembangan kependudukan di masing-masing kecamatan pemekaran,
hal ini berkaitan juga dengan strategi pelayanan dan perlindungan
kesejahteraan kependudukan (social security).
2. Pembatasan pertumbuhan penduduk melalui pengaturan penerimaan
penduduk (migrasi), khususnya pembatasan penerimaan tenaga ‘un-skill’
yang memiliki potensi memberikan beban lapangan kerja kepada daerah.
3. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia secara utuh (termasuk
pemberdayaan kaum perempuan), sebagai potensi tenaga kerja yang
handal, dan sebagai kekuatan sosial yang kokoh.
III - 8
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 9
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
Kedua dokumen di atas, ruang lingkup wilayah studi; masih terfokus pada Kota
Sampit. Artinya, belum mencakup kawasan atau wilayah Kabupaten secara luas.
III - 10
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
Dan ada 1 (satu) studi masih dalam tahap penyusunan, yaitu Pendampingan
penyusunan kegiatan SPPIP
Pernyataan menuju pelaksanaan, karena terkait dengan usulan yang akan
disampaikan melalui dokumen RPIJM Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ring drain telah mulai dibangun pada tahun 2002 yang berfungsi untuk menahan
limpasan air hujan dari daerah Barat Kota Sampit (daerah hutan), lokasi ring drain
yang sedang dibangun melingkari di tepian kota Sampit dan memotong di jalan
Jenderal Sudirman sekitar kilometer 5 arah Pangkalan Bun.
Mengingat dana pembangunan untuk ring drain cukup besar, dan dana APBD
Kabupaten Kotawaringin Timur serta APBD Propinsi Kalimatan Tengah sangat
terbatas, maka Pemerintah Daerah mengajukan bantuan pendanaan APBN
melalui Dirjen Sumber Daya Air – Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah. Pelaksanaan pembangunan ring drain yang telah dibangun, adalah
sepanjang 25.500 meter dari total saluran sepanjang ± 40.700 meter dan 2 buah
box culvet telah selesai dibangun.
III - 11
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
Namun drainase mikro (saluran primer, sekunder dan tersier) yang ada di kota
Sampit saat ini sifatnya masih bersifat parsial (lokasi setempat-setempat), di
samping kualitas dan kuantitasnya masih kurang. Selain itu juga saluran yang ada
kurang terpelihara (banyaknya sedimen dan sampah) dan diperparah dengan
kondisi topogafi yang relatif datar sehingga aliran ke sungai Mentaya menjadi tidak
lancar.
Untuk itu sangat diperlukan suatu penanganan drainase perkotaan untuk kota
Sampit secara terpadu dan keseluruhan agar tidak parsial (setempat-setempat)
dangan menyiapkan program pembangunan secara bertahap dan
berkesinambungan dengan memperhatikan kemampuan APBD Kabupaten
Kotawaringin Timur dan APBD Propinsi Kalimantan Tengah serta bantuan
pendanaan dari APBN melalui Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah,
juga partisipasi dari swasta (pengembang perumahan) dan peran serta dari
masyarakat.
III - 12
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
b. Manajemen Pemulung
Proses daur ulang sampah di Indonesia banyak dilakukan oleh sektor
informal, terutama oleh pemulung mulai dari rumah tangga ke TPA, tetapi
metoda daur ulang yang dilakukan oleh pemulung terbatas pada
pemisahan/pengelompokan. Berdasarkan cara kerja pemulung yang sebagian
besar beroperasi di kawasan-kawasan permukiman, pasar, perkantoran maupun
di TPS sampai ke TPA, maka dapat dikatakan bahwa sampah an-organik yang
diserap oleh pemulung merupakan sampah yang belum dapat ditanggulangi oleh
Pemerintah Kota.
Sampah yang dipisahkan umumnya sudah tidak murmi lagi (kotor, basah
dan sebagainya), karena sampah tersebut sudah tercampur dengan sampah
lainnya dari berbagai sumber. Oleh karena itu kondisi sampah yang dihasilkan
pemulung umumnya memiliki kualitas tidak begitu baik dibandingkan dengan
yang dipisahkan di sumber sampah. Pemisahan sampah oleh pemulung ini relatif
sedikit, diperkirakan kurang dari 2 % jumlah sampah yang terkumpul di TPS,
III - 13
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
sementara pemulung di TPA memiliki prosentase yang lebih besar, yaitu kira-kira
5 % dari sampah yang masuk di TPA.
III - 14
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 15
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 16
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
a. Investasi Masyarakat
Investasi/peran yang dimiliki dan harus dipahami dengan baik oleh masyarakat
Kota Sampit adalah:
1. Sebagai penyelenggara pembangunan dan penataan kawasan.
2. Keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan dan
penataan kawasan harus dimulai dari awal pengambilan kebijakan
dalam perencanaan dan perancangan kawasan hingga pada saat
pengelolaan hasil penataan ulang dan pengembangan yang telah
dilakukan, terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat umum
pada Kawasan Permukiman Kumuh.
3. Sebagai penyelenggara hidupnya aktifitas dalam Kawasan
Permukiman Kumuh.
4. Sebagai pengguna dan pemelihara keberlanjutan berbagai fungsi,
fasilitas, dan aktifitas di dalam Kawasan Permukiman Kumuh.
III - 17
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 18
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 19
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 20
Dokumen RPIJM kabupaten Kotawaringin Timur 2015
III - 21