1. Besarnya :
- Rp. 1.923,7 Trilyun dengan rincian
- Pusat Rp 559 ,54 trilyun
- Pemkab/pempro v Rp. 355.07 trilyun
- swasta 344,67 trilyun
- BUMN 340.85 trilyun
- kekurangan dana 323,67 trilyun yang bila tak tercukupi maka pertumbuhan 7
% tak akan tercapai
2. Cara pembayaran :
- langsung melalui APBN dan tidak langsung melalui kerjasama dengan pihak swasta
- amggaran biaya langsung oleh pemerintah dapat berasal dari :
- pendapatan sendiri,
- bantuan luar negeri : hibah, pinjaman luar negeri,
Pemerintah berapa tahun terakhir, pemerintah mulai menyisihkan sebagian
dana APBN untuk dana jaminan proyek2 pemerintah atau atau
kerjamsa dengan pihak swasta
Pinjaman luar negeri digunakan untuk pembiayaan proyek2 strategis
ALTERNATIF PEMBIAYAAN :
no BELANJA SWASTA KPS (Kerjasama
Pem-Swasta)
PEMERINTAH
1 Public Finance Refinancing , corporate Non recourse project
finace finance
PERUSAHAAN
KONTRAKTOR PERUSAHAAN PERUSAHAAN
OPERATOR PEMASOK
Contoh kasus
TAHUN 1979 DIUSULKAN TEROWONGAN BAWAH LAUT KE PEMERINTAH INGGRIS
DG NAMA MOUSE HOLE PROJECT :
PEMERINTAH INGGRIS MENYETUJUI BILA OLEH SWASTA
USULAN KEGIATANNYA ADA 4 :
1.) Untuk Rel Ka Channel Tunnel Group/France Manche,
2) Euro Bridge Jembatan Suspensi Dalam Tabung 4,5 Km,
3) Euro route terowongan 21 km diantara pulau2 buatan,
4) channel express way terowongan jalan raya,
Pemenangnya channel tunel dan ditetapkan sebagai built owned operate transfer, dengan
modal awal :
a) £ 45 juta , b) ditambah £ 206 juta, c) penerbitan saham publik £ 770 juta ,
d) Total ekuitas adalah £ 1.021 juta, hutang yang diperoleh adalah £ 5 milyar
Channel tunnel selesai dibangun 1988 dengan pekeja 15.000, penmgeluaran per hari £ 3 juta
RELEVANSI INDONESIA
Pertama sektor swasta dapat menggantikan peran pemerintah dalam penyediaan sapras
Pem mencanangkan proyek selat sunda sebagai proyek kerjasama pemerintah swasta,
bukan APBN atau Bantuan Luar Negeri seperti Jembatan SURAMADU
Kedua Proses perencanaan panjang sedang pembangunannya pendek, shg banyak
pejabat tidak sabar shg memilih APBN atau Bantuan Luar Negeri
Ketiga investor proyek hanya menyediakan modal/ekuitas sangat kecil, sebagian besar
dana dari hutang cocok untuk Indonesia
Keempat Peranan pemerintah masih sangat besar untuk mengatur kualitas dan operasi
prasarana , misal tentang tunt utan standar keselamatan keamanan dan lingkungan yg
lebih tinggi, shg terjadi eskalasi biaya pembangunan
POTENSI KPS DALAM PEMBIAYAAN
Pemerintah Kekurangan Dana , Maka Perlu Mitra
Hambatan Bukan Pada Masalah Dana Tapi Lembaga2 Menyebabkan Para Mitra Tidak Dapat
Mencapai Pembangunan Sapras Kota
CONTOH :
1.) TAHUN 2010 s/d 2014 rencana menyerap Rp. 340,85 trilyun, namun kontrak yg terealisir
hanya PT PLN US$ 3 miliar untuk pembangunan tenaga listrik di Jateng
2) Konsep KPS baru berkembang 1980-an dan pr oyek pertama tahun 1990 an
Konsep KPS telah berkembang dan diadopsi di dunia
Investasi swasta dalam air minum dan sewerage jauh lebih kecil dibidang transportasi,
energi dan telekomunikasi
ALASANNYA ADALAH :
PERTAMA :
AIR MINUM DAN PENGENDALIAN BANJIR SEJAK DULU OLEH PEMERINTAH
SEDANG TELEPON, SEJAK DITEMUKAN ALEXANDER GRAHAM BELL DAN
THOMAS WATSON SELALU DIKELOLA SWASTA
KEDUA :
TARIF TRANSPORTASI, AIR DAN SEWERAGE PENENTUANNYA SULIT,
MISALNYA PADA JALAN TOL PEMENANGNYA ADALAH YG TARIF TOL NYA
TERENDAH PER JARAK KM-NYA
KETIGA :
MEKANISME PEMUNGUTAN TARIS SECARA SENDIRI PADA JALAN TOL DLL
PADA AIR MINUM DAN AIR LIMBAH SERTA SEWERAGE SWASTA TIDAK
MEMILIKI HAK MEMUNGUT