Anda di halaman 1dari 34

PINJAMAN

BEBERAPA PERTANYAAN PENTING


1.

2.
3. 4. 5.

6.
7. 8.

Apa Pengertian Pinjaman Kenapa Diperlukan Pinjaman Apa Tujuan Pinjaman Darimana Sumber Pinjaman Apa Jenis Pinjaman Bagaimana Pengalaman Pinjaman Int. dan Indonesia Bagaimana Persyaratan Pinjaman Daerah Bagaimana Administrasi dan Prosedur Pinjaman

PENGERTIAN PINJAMAN
Pengertian Pinjaman : Berdasarkan SKB Menkeu dan Kepala Bappenas : No : 185/KMK.03/1995

KEP.031/KET/5/1995 YANG KEMUDIAN DIREVISI DENGAN No : 459/KMK.03/1999 KEP.264/KET/09/199 Pinjaman Luar Negeri adalah : Penerimaan negara baik dalam bentuk Devisa atau devisa yang dirupiahkan, dalam bentuk barang atau jasa yang diperoleh dari negara donor yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.

DANA PINJAMAN DIBUTUHKAN BAIK OLEH NEGARA MAUPUN OLEH PEMERINTAH DAERAH, KARENA TERBATASNYA JUMLAH DANA UNTUK MENGGERAKKAN DAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN PADA BERBAGAI BIDANG.
KARENA ITU DENGAN ADANYA DANA PINJAMAN MAKA KEGIATAN PEMBANGUNAN DI DAERAH DAPAT DIPERCEPAT SERTA PELAYANAN TERHADAP MASYARAKAT JUGA DAPAT DITINGKATKAN

Kenapa Negara Meminjam

Deficit Financing (Membiayai Defisit) Accelerate Economic Growth (Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi) To Support Balance of Payment (Mendukung Neraca Pembayaran)

ARGUMEN YANG MENENTANG PINJAMAN

MENIMBULKAN EFEK CROWDING-OUT BEBERAPA PENGELUARAN PUBLIK SERING BERSIFAT TIDAK PRODUKTIF DAN TIDAK EFISIEN PERTANGGUNGJAWABAN PINJAMAN PUBLIK BIASANYA RENDAH RENDAHNYA KAPASITAS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMBAYAR HUTANG

Sumber Pinjaman Negara


Dalam Negeri (SUN, SPN) Luar Negeri (Developed Countries, International Agency, Bank)

SUMBER-SUMBER PINJAMAN Daerah

PINJAMAN DARI PEMERINTAH PUSAT PINJAMAN DARI DALAM NEGERI : BANK KOMERSIAL DAN BPD. PINJAMAN DARI LMBAGA KEUANGAN INTERNATIONAL : BANK DUNIA (IMF), UNDP, OECF. EUROPEAN UNION, DAN CGI.

PENERBITAN SAHAM DAN OBLIGASI PEMBIAYAAN PENDAHULUAN PEMBANGUNAN PROYEK

SEDANGKAN MENURUT NICK DEVAS (1989) PINJAMAN DAERAH BERSUMBER : Pinjaman dari luar negeri untuk pembangunan sarana dan prasarana perkotaan, bunga 9 % dan waktu 20 th. Rekening Dana Investasi (RDI), bunga 9 %, waktu 20 Th. Dan Grass period 5 th. Biasanya untuk dana pendamping Penyertaan Modal Pemerintah Pusat terhadap BUMD Pemda, bunga 0 %, waktu 20 th. Gras period 6 th. Pinjaman Inpres Pasar, bunga 0 %, waktu 15 th, dan grass period5 th. Pinjaman dari Bank atau pihak swasta

JENIS PINJAMAN DAERAH


a.

b.

c.

d.

Program Loan : Yaitu Pinjaman yang bertujuan untuk mendukung neraca pembayaran dan anggaran pembangunan Sektor Program Loan : Yaitu pinjaman untuk membiayai banyak proyek atau sub-proyek dalam satu sektor atau subsektor tertentu Project loan : yaitu Pinjaman untuk membiayai satu proyek atau sub-proyek secara khusus dalam satu sektor atau sub-sektor tertentu. Hibah : yaitu Pinjaman yang diteruskan ke daerah tanpa ada kewajiban daerah untuk membayarnya.

I. PINJAMAN DAERAH PENGALAMAN INTERNASIONAL DAN INDONESIA


A.

Pengalaman Internasional : Urbanisasi, perkembangan penduduk kota, kemiskinan, dan perbaikan lingkungan membutuhkan pembiayaan yang cukup besar bagi daerah perkotaan. Karena terbatasnya kemampuan Pemda maka dibutuhkan dana pinjaman. Hasil Survey Bank Dunia menunjukkan bahwa : Pemda negara berkembang hanya meminjam 6 % dari Penerimaan, Negara maju AS, Inggeris 20 %. Perancis 75 % dari modal Investasi Pemda. Sedangkan Belanda 60 % dari Modal Investasi dibiayai dengan pinjaman.

J. PINJAMAN DAERAH PENGALAMAN INTERNASIONAL DAN INDONESIA


B. Pengalaman Indonesia : Kondisi di Inonesia juga tidak jauh berbeda dengan perkembangan di negara lainnya dimana Urbanisasi, perkembangan penduduk kota, kemiskinan, dan perbaikan lingkungan serta sarana dan prasarana publik membutuhkan pembiayaan yang cukup besar bagi daerah perkotaan. Karena itu Pem. Pusat menyediakan pinjaman dalam bentuk : Rekening Pembangunan Daerah (RPD) atau Regional Development Account (RDA), dan Subsidiary Loan Agreement (SLA), P3KT, Integrated Urban Development Program (IUDP), Kampung Improvement, Clean Urban, PDPP dll.

K. PINJAMAN DAERAH PENGALAMAN INTERNASIONAL DAN INDONESIA


A.

Pengalaman Internasional : Urbanisasi dan perkembangan penduduk kota, serta kemiskinan membutuhkan pembiayaan yang cukup besar bagi daerah perkotaan. Perbaikan kondisi lingkungan serta sarana dan prasarana jelas membutuhkan tambahan biaya investasi yang besar. Pengalaman beberapa negara adalah untuk pembiayaan ini adalah : Piliphine 2 % ditanggung daerah, Tunisia 5 %, Turki dan Brazil 15 %, sedangkan AS, Jerman, dan Inggeris 100 %. Karena terbatasnya kemampuan Pemda maka dibutuhkan dana pinjaman.

L. ISU PINJAMAN PADA DAERAH


a.

b.

c.

d.

Perlu dan tidaknya kontrol pinjaman dari Pemerintah Pusat. Kalau perlu seberapa ketat. Bagaimana pengukuran kemampuan dan komitmen Pemda untuk meminjam dan membayar hutang. Apakah Pemda boleh akses atau berhubungan langsung dengan negara Kreditur Tata cara peminjaman ditetapkan oleh pemerintah yaitu melalui pemerintah pusat

M. PERSYARATAN PINJAMAN DAERAH BERDASARKAN : KMK N0.35/KMK.07/2003.


1. Syarat Pengajuan Usulan Proyek

Daerah menyediakan dana pendamping Daerah tidak mempunyai dana tunggakan atau melunasi. Perhitungan angka DSCR paling sedikit 2,5 %. Memenuhi kriteria usulan proyek/kegiatan daerah.

2. Kriteria Usulan Proyek Daerah

Merupakan inisiatif dan kewenangan daerah Dapat memberikan manfaat bagi masyarakat daerah Sesuai dengan dokumen perencanaan daerah dan sejalan dengan Propenas Merupakan Proyek yg. menghasilkan Telah mendapat persetujuan dari DPRD.

3. Persyaratan Dalam NPPLN


Jumlah Pokok Pinjaman Besaran Suku Bunga Pinjaman Jangka Waktu pengembalian Biaya-biaya Tegang waktu (Grass period)

N. BATAS MAKSIMUM PINJAMAN


ADALAH TIDAK MELEBIHI JUMLAH PENERIMAAN UMUM TAHUN SEBELUMNYA. 1.Penerimaan Umum (PU) Adalah :
PU = PD (DAK + DD + DP + L) PU = PENERIMAAN UMUM PD = PENERIMAAN DAERAH DAK= DANA ALOKASI KHUSUS DD = DANA DARURAT DP = DANA PENGEMBALIAN PINJAMAN L = PENERIMAAN LAIN UNTUK PEMBIAYAAN TERTENTU

2. DEBT COVERAGE SERVICE RASIO > 2,5


1. DEBT SERVICE COVERAGE RATIO (DSCR) YAITU ANGKA PERBANDINGAN ANTARA TABUNGAN DAERAH DENGAN TOTAL RENCANA PEMBAYARAN PINJAMAN SETIAP TAHUNNYA.

RUMUS DSCR ADALAH :


( PAD + BD + DAU ) - BW DSCR = ______________________> 2.5 P + B + BL

2. DEBT COVERAGE SERVICE RASIO > 2,5


Dimana : DSCR = Debt Service Coverage Ratio PAD = Pendapatan Asli Daerah BD = Bagian Daerah dari PBB/BPHTB, SDAdan PPH DAU = Dana Alokasi Umum P = Pokok Pinjaman B = Bunga Pinjaman BW = Belanja Wajib (Belanja yang harus dipenuhi dan tidak bisa dihindarkan dalam Th. anggaran. BL = Biaya Lainnya (Biaya Komitmen, Biaya Bank dan ll.)

O. KELAYAKAN PROYEK
UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN SUATU PROYEK YANG AKAN DIBIAYAI DENGAN PINJAMAN PADA PRINSIPNYA SAMA DENGAN KELAYAKAN PROYEK LAINNYA.

UKURAN UMUMNYA ADALAH :


1. 2.

3.

NET PRESENT VALUE (NPV) POSITIF INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) > TINGKAT SUKU BUNGA UMUM BENFIT COST RASIO POSITIF

P. MASA PINJAMAN
PENETAPAN MASA PINJAMAN UMUMNYA DIDASARKAN PADA USIA EKONOMIS ASSET YANG DIBIAYAI DENGAN PINJAMAN. ARTINYA WAKTU PENGEMBALIAN TIDAK BOLEH MELEBIHI USIA EKONOMIS ASSET TERSEBUT. CONTOHNYA : Tanah, disesuaikan dengan hak pemakaian tanah, yaitu 30 Tahun Bangunan 20 tahun Kenderaan 5 Tahun

Q. MASA TENGGANG
UNTUK MEMBANTU KEMAMPUAN MEMBAYAR ATAU MENGEMBALIKAN PINJAMAN, MAKA PIHAK PEMINJAM (DEBITOR0 DIBERI KELONGGARAN UNTUK MELAKUKAN PENGEMBANLIAN PINJAMAN. KELONGGARAN TERSEBUT DILAKUKAN DENGAN CARA PEMBEBASAN PEMBAYARAN SELAMA JANGKA WAKTU TERTENTU TERHADAP KEWAJIBAN PINJAMAN. Misalnya, Pinjaman yang digunakan untuk bangunan dapat diberikan masa tenggang selama 2 3 Tahun. Secara Umum Masa Tenggang adalah 5 Tahun

N. PROSEDUR PENGAJUAN USULAN PROYEK KEPADA PEMERINTAH

Daerah mengajukan usulan kepada Menkeu dan Meneg PPN/Kepala Bappenas; Daerah mengajukan usulan proyek dengan melampirkan:

Kerangka acuan proyek; Studi kelayakan (preliminary); Dokumen pendukung lainnya (antara lain APBD, dokumen perencanaan pembangunan).

O. PENILAIAN USULAN PROYEK

Tim penilai melakukan penilaian dengan memperhatikan : Sejalan dengan Propenas; Mempunyai prioritas tinggi dan memberi dampak yang luas bagi kepentingan masyarakat; Kelayakan proyek; Kategori jenis proyek (cost recovery/revenue generating dan non-

cost recovery/non-revenue generating);


Kemampuan fiskal Daerah; Kinerja Pinjaman Daerah.

Tim penilai menyusun dan menyampaikan laporan hasil penilaian kelayakan proyek dan bentuk penerusan Pinjaman Pemerintah kepada Menkeu dan Meneg PPN/Kepala Bappenas; Menkeu memberikan persetujuan (atas usulan proyek daerah) setelah mendapat pertimbangan Meneg PPN/Kepala Bappenas;

P. USULAN PROYEK OLEH PEMERINTAH KEPADA LENDER (PEMINJAM)

Meneg PPN/Kepala Bappenas mengusulkan daftar usulan proyek Daerah yang telah disetujui kepada Lender dengan tembusan kepada Menteri Keuangan; Hasil Penilaian PPLN merupakan dasar pengambilan keputusan pelaksanaan proyek dan bahan perundingan dengan PPLN; (PPLN dapat melakukan studi kelayakan proyek).

Q. PINJAMAN PEMERINTAH YANG DITERUSKAN Dalam BENTUK PINJAMAN

Persyaratan Pinjaman dalam NPPLN menjadi acuan dalam persyaratan pinjaman dalam NPPP; Mata uang dalan NPPP dapat berupa: Mata uang rupiah; atau Mata uang asing. Jika mata uang yang digunakan rupiah, Pemerintah mengenakan tambahan nilai tingkat bunga pinjaman untuk menanggung resiko perubahan nilai tukar;

Tambahan nilai tingkat bunga ditetapkan oleh Menkeu dan ditinjau secara berkala dengan mempertimbangkan perkembangan nilai tukar. Jika Mata uang yang digunakan adalah mata uang asing, tingkat bunga sesuai NPPLN ditambah 0,5% (biaya administrasi).

R. Penarikan dan Penyaluran Pinjaman

Berdasarkan NPPP, DJA menerbitkan DIPP-LN sebagai dasar pencairan dan penyaluran dana pinjaman; Berdasarkan DIPP-LN, Pemda menerbitkan DIPDA atau dokumen lain yang dipersamakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan proyek. Penarikan pinjaman dilakukan dengan tatacara sebagai berikut : Pembayaran Langsung (Direct Payment); atau Pembiayaan Pendahuluan (Pre

Financing).

U. Pembayaran Kembali Pinjaman

Pembayaran kembali pinjaman dilakukan sesuai ketentuan dalam NPPP; Menkeu c.q. DJLK membuka rekening penampungan untuk menampung pembayaran kembali pinjaman; Daerah menyampaikan bukti setor pembayaran kembali pinjaman kepada DJLK, selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah tanggal penyetoran; Apabila Daerah tidak melaksanakan kewajiban pembayaran kembali akan dilakukan pemotongan DAU dan atau Dana Bagi Hasil.

Tambahan nilai tingkat bunga ditetapkan oleh Menkeu dan ditinjau secara berkala dengan mempertimbangkan perkembangan nilai tukar. Jika Mata uang yang digunakan adalah mata uang asing, tingkat bunga sesuai NPPLN ditambah 0,5% (biaya administrasi).

FLOW CHART PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH KEPADA DAERAH


DEPKEU
7 9 8 6

MENKEU
5

PEMDA
1

LENDER

Ka. BAPPENAS
4 3a

TIM PENILAI
3

4 a. KATEGORI PROYEK PROYEK NON-COST RECOVERY/NON REVENUE GENERATING

PROYEK COST RECOVER/ REVENUE GENERATING

ON-LENDING

ON-GRANTING

SELAMAT BERDISKUSI MENGENAI PINJAMAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai