Anda di halaman 1dari 1

Mooring system merupakan system yang mengatur bagaimana kapal di tambatkan agar tidak berpindah

posisi. Selama bertahun tahun tidak ada perubahan dalam mooring system, namun pada akhir decade
ini ter jadi perkembangan pada mooring system di karenakan semakin banyak tantangan pada system
bongkar muat yang membuat di perlukannya system yang lebih baik untuk menjaga kapal tetap pada
posisinya. Ketika kapal mengakhiri navigasi maka kapal akan berhenti beroprasi. Ketika kapal berhenti
beroprasi di atas air gelombang dan angin akan membuat kapal ini berpidah posisi. Dengan mooring
system memungkinkan kapal akan berada tetap pada posisinya. Beberapa system mooring antara lain
single point mooring (SPM), multi-buoy mooring (MBM), floating production storage and offloading
vessels (FPSO), Atau, ship to ship transfer (SST). Oleh karena itu di perlukan berbagai peralatan dan
perlengkapan khusus dalam system tambat agar efisien dikarenakan hal ini sangat penting alam
menjaga eselamatan kapal pada posisi tidak beroprasi. Semua komponen pada system tambat di
tentukan oleh jenis dan ukuran kapal. selain itu dipengaruhi oleh peraturan yang berlaku pada kasus
tersebut. Ataupun classification societies yang di pilih oleh pemilik kapal. salahsatu bagian dari CS adalah
The International Association of Classification Societies (IACS). Berbagai peraturan mooring system di
atur di berbagai negara bergantung pada kebijakan tiap negara dalam membuat peraturan. Ada pun
yang menggunakan standar ISO atau UNE

Anda mungkin juga menyukai