Anda di halaman 1dari 13

PENYAKIT FLU BURUNG PADA UNGGAS

OLEH:

NAMA : PUTU PREMA CANDRAYANI


NIM : 1709511052
KELAS :B

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
ABSTRAK

PENYAKIT FLU BURUNG PADA UNGGAS YANG DAPAT DITULARKAN


KEPADA MANUSIA, PENANGANAN, SERTA PENCEGAHANNYA

OLEH:

PUTU PREMA CANDRAYANI (1709511052)

Penulisan karya tulis ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat


Indonesia yang memiliki ternak berupa unggas. Jumlah unggas di Indonesia sangat
tinggi, bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat. Adanya banyak unggas di
Indonesia namun kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang dapat dialami oleh
unggas-unggas apabila tidak dirawat dengan baik maka akan membuat peternak
unggas tersebut mengalami kerugian. Apabila tidak tahu apa penyakit, bagaimana
gejala penyakit tersebut, pengobatan yang dilakukan, serta pencegahan agar tidak
tertular maka penyakit ini akan semakin meluas.

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan wawasan kepada


pembaca mengenai virus flu burung yang tentunya sangat mengancam jiwa dari
unggas maupun manusia itu sendiri karena penyakit ini termasuk ke dalam
golongan zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan.

Manfaat yang dapat diambil ketika membaca karya tulis ini adalah diharapkan
semakin bertambahnya pengetahuan tentang penyakit flu burung. Pembaca dapat
mengetahui apa definisi dari penyakit flu burung, sejarahnya, gejala pada manusia,
pengobatan yang dilakukan, serta pencegahan yang dilakukan.

Flu burung merupakan penyakit zoonosis. Manusia yang melakukan kontak


dengan unggas yang terinfeksi virus flu burung tersebut akan mengalami gejala-
gejala flu burung sehingga harus dibawa ke dokter agar dapat diberikan
penanganan. Untuk mencegah penularan maka hendaknya selalu menjaga
kebebersihan dengan rajin mencuci tangan serta menghindari melakukan kontak
dengan unggas yang memiliki ciri-ciri tidak baik.

Kata kunci: zoonosis, H5N1, unggas, kontak langsung.


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat-Nya sehingga tugas ini dapat tersusun hingga selesai.

Harapan saya adalah semoga tugas ini dapat membuat mahasiswa lebih
mengenal salah satu penyakit zoonosis yang disalurkan melalui unggas. Tentu
dengan cara membaca tulisan dari sumber-sumber terpercaya agar tidak salah
informasi. Semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca dan mulai memahami penyakit zoonosis terutama flu burung.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, maka saya tahu


bahwa masih banyak kekurangan yang ada di dalam tulisan ini. Oleh karena itu,
saya menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca mengenai tugas
yang sudah saya buat ini. Mohon maaf apabila tugas yang saya kerjakan masih jauh
dari kata sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Akhir kata, saya mengucapkan
terima kasih.

Denpasar, 5 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 1
1.4 Manfaat ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Pengertian ......................................................................................... 3
2.2 Sejarah .............................................................................................. 3
2.3 Penularan .......................................................................................... 4
2.4 Gejala ................................................................................................ 5
2.5 Penanganan ....................................................................................... 5
2.6 Pencegahan ....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Mikrograf Virus Flu Burung dalam Tahap Akhir .......................... 4


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Populasi unggas di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan mencapai 1,6


miliar ekor. Terdiri diantaranya 1,2 miliar ayam pedaging, 150 juta ayam petelur
dan 280 juta ayam kampung. Meskipun mengalami perkembangan yang pesat,
industri unggas dapat terancam karena kondisi dari ternak unggas yang tidak baik.
Salah satu faktor yang memengaruhi kondisi unggas tersebut adalah adanya virus
penyakit yang menyerah sistem tubuh dari unggas.
Salah satu penyakit yang dapat merugikan para peternak unggas adalah
infeksi virus flu burung. Virus penyebab penyakit ini mulai meresahkan peternak
dan juga warga karena dampak yang ditimbulkannya. Banyak unggas-unggas yang
mati karena virus ini, bahkan penyakit ini dapat menular ke manusia karena
disalurkan oleh unggas yang sudah terinfeksi virus flu burung. Karena banyak
unggas yang mati, maka peternak unggas sudah sangat dirugikan oleh virus ini.
Selain rugi secara finansial, peternak unggas memiliki kemungkinan tertular virus
flu burung ini. Flu burung adalah salah satu penyakit mematikan yang mampu
menyerang kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu flu burung?


2. Di mana lokasi dan kapan awal terdeteksinya virus flu burung?
3. Bagaimana gejala dari infeksi virus flu burung?
4. Apa yang dilakukan sebagai pencegahan dari flu burung?

1.3 Tujuan

Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi kepada
pembaca mengenai virus flu burung yang dapat menular kepada manusia karena
unggas yang terinfeksi virus.
1.4 Manfaat

Manfaat dari membaca karya tulis ini adalah bertambahnya wawasan


mengenai flu burung yang sudah mulai mewabah di Indonesia sejak dulu serta
mengetahui gejala dan pencegahan terhadap infeksi virus flu burung.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Flu burung, juga disebut dengan avian influenza, adalah infeksi yang sudah
mewabah yang tidak hanya menyebabkan infeksi pada unggas, namun juga dapat
menular kepada manusia dan hewan lain. Namun, sebagian besar pembentukan
virus tersebut terjadi pada unggas.
H5N1 adalah virus pembentuk dari flu burung. Virus ini sangat mematikan
untuk unggas dan juga dapat dengan mudah memberikan dampak untuk manusia
dan hewan lain yang melakukan kontak fisik dengan pembawa virus tersebut.
Menurut WHO (World Health Organization), H5N1 pertama kali ditemukan pada
manusia yaitu tahun 1997 dan sudah membunuh hampir 60% orang yang sudah
terinfeksi tersebut.

2.2 Sejarah

Waktu yang secara umum paling sering disebut sebagai awal dari sejarah
terekamnya avian influenza adalah pada tahun 1878 ketika saat itu dibedakan dari
penyakit lainnya yang mampu menyebabkan angka kematian yang besar pada
burung-burung (unggas). Wabah unggas, bagaimanapun, juga termasuk penyakit
Newcastle sampai baru-baru ini pada tahun 1950-an. Antara tahun 1959 dan 1995,
ada 15 kesempatan yang terekam pada munculnya HPAI (Highly Pathogenic Asian
Avian Influenza) di peternakan, tetapi jumlah kehilangan atau kerugian masih
sedikit. Sedangkan antara tahun 1996 dan 2008, munculnya HPAI di peternakan
sudah sering teradi setidaknya sebelas kali dan empat dari kemunculan tersebut
telah menjangkit jutaan burung-burung.

Pada tahun 1990-an, populasi ternak di dunia tumbuh 76% di negara


berkembang dan 23% di negara terkembang, berperan dalam bertambahnya
prevalansi dari avian influenza. Sebelum tahun 1990-an, HPAI menyebabkan
tingginya kematian di peternakan, namun infeksi masih jarang dan terbatas. Lama-
kelamaan wabah menjadi lebih dikenal dan umum karena tingginya kepadatan dan
perpindahan kambing-kambing yang sering dari produksi ternak yang intensif.

Gambar 1: mikrograf virus flu burung dalam tahap akhir

Influenza A atau H5N1 pertama kali terdapat pada seekor tubuh angsa di Cina
pada tahun 1996. Infeksi pada manusia pertama kali dikabarkan pada tahun 1997 di
Hong Kong. Sejak 2003, lebih dari tujuh ratus kasus pada HPAI H5N1 Asia telah
dilaporkan kepada WHO, terutama dari lima belas negara di Asia, Afrka, Pasifik,
Eropa, dan Timur Tengah, meskipun lebih dari enam puluh negara telah terkena
dampak.

2.3 Penularan

Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar
H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur
transportasi atau peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung liar.

Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan,
minuman, dan sentuhan. Namun, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh
karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk
menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan
dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang
didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum
dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.

Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat


tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko
penularan.

Tidak selamanya jika tertular virus akan menimbulkan sakit. Namun, hal ini
dapat membahayakan di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga
memiliki potensi patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan
atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu
burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu
burung perlu dimusnahkan.dan dicegah penyebarannya.

2.4 Gejala

Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernapasan
dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga
pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.

Gejala lainnya yaitu batuk, sakit kepala, nyeri pada otot, pilek, rasa tidak
enak, dan sakit tenggorokan.

2.5 Penanganan

Penanganan medis maupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis


yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan anti
virus. Di antara antivirus yang dapat digunakan adalah jenis yang menghambat
replikasi dari neuramidase (neuramidase inhibitor), antara lain oseltamivir
(Tamiflu) dan zanamivir.

Masing-masing dari antivirus tersebut memiliki efek samping dan perlu


diberikan dalam waktu tertentu sehingga diperlukan opini dokter.
2.6 Pencegahan

Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk menangkal virus flu
burung menginfeksi tubuh. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan tidak
melakukan perjalanan lintas negara yang negaranya sudah banyak terjangkit virus
H5N1, contohnya adalah RRC. Namun resiko dapat diminimalisir dengan
menghindari pasar terbuka, berhubungan dengan burung yang terinfeksi, dan
olahan hewan ternak yang belum matang secara baik. Pastikan untuk menjaga
kehigienisan dengan cara mencuci tangan dengan rutin setelah melakukan aktivitas.

Saat ini sudah ada juga vaksin yang mampu mencegah atau melindungi diri
terhadap virus flu burung. Namun yang perlu diperhatikan adalah vaksin tersebut
tidak tersedia untuk umum. Penggunaan vaksin baru diberikan apabila virus H5N1
mulai menyebar secara meluas.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Virus flu burung adalah virus yang umumnya menyerang golongan unggas.
Biasanya unggas yang mati secara tiba-tiba perlu dicurigai karena mengindikasikan
adanya infeksi tertentu, salah satunya mungkin saja virus flu burung.

Virus flu burung dapat menular kepada manusia apabila sudah melakukan
kontak langsung dengan hewan yang telah terinfeksi tersebut. Maka flu burung
termasuk ke dalam zoonosis karena ditularkan dari hewan ke manusia.

Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan menghidari melakukan


kontak fisik dengan unggas yang tidak dalam keadaan sehat maupun yang terinfeksi
serta membiasakan diri untuk hidup sehat dan bersih. Jangan lupa mencuci tangan
setiap saat terutama setelah melakukan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Sullivan, Debra. 2017. Bird Flu. Dikutip dari


https://www.healthline.com/health/avian-influenza#overview1. Dikutip
pada tanggal 5 Oktober 2017.

Anonim. Flu Burung. Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Flu_burung.


Dikutip pada tanggal 5 Oktober 2017.

Gusti. 2015. Luuk Schooman: Populasi Unggas di Indonesia Capai 1,6 Milyar
Ekor. Dikutip dari https://ugm.ac.id/id/berita/10024-
luuk.schooman:..populasi.unggas.di.indonesia.capai.16.milyar.ekor. Dikutip
pada tanggal 5 Oktober 2017.

Anonim. Avian Influenza. Dikutip dari


https://en.wikipedia.org/wiki/Avian_influenza. Dikutip pada tanggal 5
Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai