OLEH:
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
ABSTRAK
OLEH:
Manfaat yang dapat diambil ketika membaca karya tulis ini adalah diharapkan
semakin bertambahnya pengetahuan tentang penyakit flu burung. Pembaca dapat
mengetahui apa definisi dari penyakit flu burung, sejarahnya, gejala pada manusia,
pengobatan yang dilakukan, serta pencegahan yang dilakukan.
Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat-Nya sehingga tugas ini dapat tersusun hingga selesai.
Harapan saya adalah semoga tugas ini dapat membuat mahasiswa lebih
mengenal salah satu penyakit zoonosis yang disalurkan melalui unggas. Tentu
dengan cara membaca tulisan dari sumber-sumber terpercaya agar tidak salah
informasi. Semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca dan mulai memahami penyakit zoonosis terutama flu burung.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 1
1.4 Manfaat ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Pengertian ......................................................................................... 3
2.2 Sejarah .............................................................................................. 3
2.3 Penularan .......................................................................................... 4
2.4 Gejala ................................................................................................ 5
2.5 Penanganan ....................................................................................... 5
2.6 Pencegahan ....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR
1.3 Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi kepada
pembaca mengenai virus flu burung yang dapat menular kepada manusia karena
unggas yang terinfeksi virus.
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Flu burung, juga disebut dengan avian influenza, adalah infeksi yang sudah
mewabah yang tidak hanya menyebabkan infeksi pada unggas, namun juga dapat
menular kepada manusia dan hewan lain. Namun, sebagian besar pembentukan
virus tersebut terjadi pada unggas.
H5N1 adalah virus pembentuk dari flu burung. Virus ini sangat mematikan
untuk unggas dan juga dapat dengan mudah memberikan dampak untuk manusia
dan hewan lain yang melakukan kontak fisik dengan pembawa virus tersebut.
Menurut WHO (World Health Organization), H5N1 pertama kali ditemukan pada
manusia yaitu tahun 1997 dan sudah membunuh hampir 60% orang yang sudah
terinfeksi tersebut.
2.2 Sejarah
Waktu yang secara umum paling sering disebut sebagai awal dari sejarah
terekamnya avian influenza adalah pada tahun 1878 ketika saat itu dibedakan dari
penyakit lainnya yang mampu menyebabkan angka kematian yang besar pada
burung-burung (unggas). Wabah unggas, bagaimanapun, juga termasuk penyakit
Newcastle sampai baru-baru ini pada tahun 1950-an. Antara tahun 1959 dan 1995,
ada 15 kesempatan yang terekam pada munculnya HPAI (Highly Pathogenic Asian
Avian Influenza) di peternakan, tetapi jumlah kehilangan atau kerugian masih
sedikit. Sedangkan antara tahun 1996 dan 2008, munculnya HPAI di peternakan
sudah sering teradi setidaknya sebelas kali dan empat dari kemunculan tersebut
telah menjangkit jutaan burung-burung.
Influenza A atau H5N1 pertama kali terdapat pada seekor tubuh angsa di Cina
pada tahun 1996. Infeksi pada manusia pertama kali dikabarkan pada tahun 1997 di
Hong Kong. Sejak 2003, lebih dari tujuh ratus kasus pada HPAI H5N1 Asia telah
dilaporkan kepada WHO, terutama dari lima belas negara di Asia, Afrka, Pasifik,
Eropa, dan Timur Tengah, meskipun lebih dari enam puluh negara telah terkena
dampak.
2.3 Penularan
Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar
H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur
transportasi atau peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung liar.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan,
minuman, dan sentuhan. Namun, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh
karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk
menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan
dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang
didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum
dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Tidak selamanya jika tertular virus akan menimbulkan sakit. Namun, hal ini
dapat membahayakan di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga
memiliki potensi patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan
atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu
burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu
burung perlu dimusnahkan.dan dicegah penyebarannya.
2.4 Gejala
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernapasan
dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga
pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.
Gejala lainnya yaitu batuk, sakit kepala, nyeri pada otot, pilek, rasa tidak
enak, dan sakit tenggorokan.
2.5 Penanganan
Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk menangkal virus flu
burung menginfeksi tubuh. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan tidak
melakukan perjalanan lintas negara yang negaranya sudah banyak terjangkit virus
H5N1, contohnya adalah RRC. Namun resiko dapat diminimalisir dengan
menghindari pasar terbuka, berhubungan dengan burung yang terinfeksi, dan
olahan hewan ternak yang belum matang secara baik. Pastikan untuk menjaga
kehigienisan dengan cara mencuci tangan dengan rutin setelah melakukan aktivitas.
Saat ini sudah ada juga vaksin yang mampu mencegah atau melindungi diri
terhadap virus flu burung. Namun yang perlu diperhatikan adalah vaksin tersebut
tidak tersedia untuk umum. Penggunaan vaksin baru diberikan apabila virus H5N1
mulai menyebar secara meluas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Virus flu burung adalah virus yang umumnya menyerang golongan unggas.
Biasanya unggas yang mati secara tiba-tiba perlu dicurigai karena mengindikasikan
adanya infeksi tertentu, salah satunya mungkin saja virus flu burung.
Virus flu burung dapat menular kepada manusia apabila sudah melakukan
kontak langsung dengan hewan yang telah terinfeksi tersebut. Maka flu burung
termasuk ke dalam zoonosis karena ditularkan dari hewan ke manusia.
Gusti. 2015. Luuk Schooman: Populasi Unggas di Indonesia Capai 1,6 Milyar
Ekor. Dikutip dari https://ugm.ac.id/id/berita/10024-
luuk.schooman:..populasi.unggas.di.indonesia.capai.16.milyar.ekor. Dikutip
pada tanggal 5 Oktober 2017.