I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn “R”
Insial : Laki-laki
Umur : 37 Tahun
Alamat : Jl. Selamat IV No 41 Sukarame Medan
Agama : Buddha
Informan : Klien
No RM : 03.82.34
IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital
TD = 110/70 mmHg
N = 80 x/m
S = 370C
RR = 20 x/m
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Meninggal (Laki)
: Meninggal (Pr)
: tinggal serumah
Penjelasan :
Klien anak ke 3 dari 5 bersaudara
2. Konsep diri:
a. Citra tubuh
Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai tubuhnya apa
adanya
b. Identitas diri
Klien dapat menyebutkan nama dan identitas Klien
c. Peran
Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-3 dalam keluarga. Klien belum
menikah. Biasanya klien membantu pekerjaan ibunya di rumah seperti
mencuci, menyapu dan membantu Ibunya dalam beraktivitas
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul bersama
keluarganya
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan social
a) Orang yang terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ayahnya.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien tidak mau ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain/
pasien lain
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien berkeyakinan Budha dan menganut nilai-nilai agama sejak kecil
Kegiatan ibadah jarang dilakukan selama dirumah sakit
Masalah Keperawatan : Tidak Ada.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi,rambut rapi kemudian menggunakan baju yang
seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan
penampilannya.
2. Pembicaraan
Isi Pembicaraan sesuai dengan topik pembicaraan dan mudah dimengerti
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat sehat dan selalu mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit
4. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa sedih tinggal di Rumah Sakit.
5. Afek
Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara klien baik, namun kontak mata tajam.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun melihat
bayangan-bayangan aneh juga.
8. Proses pikir
Proses fikir klien sesuai
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
9. Isi Pikir
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10. Tingkat kesadaran
Compos mentis (Klien sadar akan dirinya)
Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi terhadap
waktu, tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal masuk rumah
sakit dan dia tahu berada di ruang Dolok Martimbang.
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu menjelaskan
kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat sebelum
masuk rumah sakit.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat menjawab
perhitungan sederhana yang diberikan perawat.
13. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian klien dapat menilai yang baik dan buruk Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah Sakit.
N DATA MASALAH
O
1. DS :
Klien mengatakan pernah memukul ayah dan Perilaku Kekerasan
Ibunya
Keluarga mengatakan sebelum masuk RS
klien marah – marah,mengamuk
Keluarga mengatakan klien jika mempunyai
masalah dan tidak bisa ditahan lagi klien kemudian
menjadi mengamuk atau merusak barang-barang
yang ada.
DO :
Mata merah, wajah agak merah, pandangan tajam
2. DS :
Klien mengatakan merasa bersalah atas perilakunya Gangguan konsep
terhadap ibu dan ayahnya dri : harga diri
Merasa tidak mampu dan terbatas pengetahuannya rendah
Pasien merasa keluarga tidak peduli kepada dirinya
DO :
Kesadaran klien terfokus
Tidak mau bergabung dengan pasien lain
Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Perilaku Keperawatan
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
B. Rencana tindakan
Diagnosa TUM Tindakan Strategi Pelaksanaan
keperawata TUK
n
Resiko TUM: Klien tidak melakukan 1. Bina hubungan SP 1 : Membina
Perilaku tindakan kekerasan saling percaya hubungan saling
Kekerasan TUK: 2. Diskusikan percaya, identifikasi
1. Klien dapat bersama pasien penyebab perasaan
mengidentifikasi penyebab penyebab perilaku marah, tanda dan
perilaku kekerasan kekerasan saat ini gejala yang
2.Klien dapat mengidentifikasi dan yang lalu dirasakan, perilaku
tanda-tanda perilaku kekerasan 3. Diskusikan kekerasan yang
3. Klien dapat menyebutkan perasaan pasien jika dilakukan, akibatnya
jenis perilaku kekerasan yang terjadi penyebab serta cara mengontrol
pernah dilakukannya perilaku kekerasan secara fisik 1.
4.Klien dapat menyebutkan 4. Diskusikan SP 2 : Latihan
akibat dari perilaku kekerasan bersama pasien mengontrol perilaku
yang dilakukannya perilaku kekerasan kekerasan secara fisik
5. Klien dapat menyebutkan yang biasa dilakukan 2, yaitu : evaluasi
cara mencegah/mengontrol pada saat marah latihan nafas dalam,
perilaku kekerasannya 5. Diskusikan latih cara fisik ke-2
6. Klien dapat bersama pasien pukul kasur dan
mencegah/mengontrol perilaku akibat perilakunya bantal, susun jadwal
kekerasannya secara fisik, 6. Diskusikan kegiatan harian cara
spiritual, sosial, dan dengan bersama pasien cara kedua.
terapi psikofarmaka. mengontrol perilaku SP 3: Latihan
kekerasan mengontrol perilaku
7. Latih pasien kekerasan secara
mengontrol perilaku sosial/verbal, yaitu :
kekerasan evaluasi jadwal
8. Latih pasien harian untuk dua cara
mengontrol perilaku fisik, latihan
kekerasan secara mengungkapkan rasa
sosial/verbal marah secara verbal,
9. Latih mengontrol susun jadwal latihan
perilaku kekerasan mengungkapkan
secara spiritual marah secara verbal.
10. Latih mengontrol SP 4 : Latihan
perilaku kekerasan mengontrol perilaku
dengan patuh minum kekerasan secara
obat spiritual, yaitu :
11. Ikut sertakan diskusikan hasil
pasien dalam Terapi latihan mengontrol
Aktivitas Kelompok perilaku kekerasan
Stimulasi Persepsi secara fisik dan
mengontrol perilaku sosial/verbal, latihan
kekerasan. beribadah/berdoa,
buat jadwal latihan
beribadah/berdoa.
SP 5 : Latihan
mengontrol perilaku
kekerasan dengan
obat, yaitu : evaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien untuk
cara mencegah marah
yang sudah dilatih,
latih pasien minum
obat secara teratur
dengan prinsip lima
benar disertai
penjelasan guna obat
dan akibat berhenti
minum obat, susun
jadwal minum obat
secara teratur.
Gangguan TUM: klien memiliki konsep 1. Menggali hal-hal SP 1 : Mendiskusikan
konsep diri : diri yang positif yang kemampuan dan
harga diri TUK: melatarbelakangi aspek positif yang
rendah 1. Melakukan pengkajian terjadinya harga diri dimiliki pasien,
terhadap hal-hal yang rendah pada klien. membantu pasien
melatarbelakangi terjadinya 2. Tingkatkan menilai kemampuan
harga diri rendah pada klien kesadaran tentang yang masih sapat
(faktor predisposisi, faktor hubungan positif digunakan,
presipitasi, penilaian terhadap antara harga diri membantu pasien
stressor, sumber koping, dan rendah dan memilih/menetapkan
mekanisme koping klien). pemecahan masalah kemampuan yang
2. Klien dapat meningkatkan yang efektif. akan dilatih, melatih
kesadaran tentang hubungan 3. Berikan dorongan kemampuan yang
positif antara harga diri dan pada keterampilan sudah dipilih dan
pemecahan masalah yang perawatan diri untuk menyusun jadwal
efektif. harga diri pelaksanaan
3. Klien dapat melakukan kemampuan yang
identifikasi terhadap telah dilatih dalam
kemampuan positif yang rencana harian.
dimilikinya. SP 2 : Melatih pasien
melakukan kegiatan
lain yang sesuai
dengan kemampuan
pasien.
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI