Disusun Oleh :
Sebagian besar infeksi virus penyebab pilek seperti common cold dapat
menyebabkan suatu sumbatan pada hidung, yang akan hilang dalam beberapa hari.
Namun jika terjadi peradangan pada sinusnya dapat muncul gejala lainnya
seperti Infeksi sinus seperti yang kita ketahui kini lebih jarang dibandingkan era
pra-antibiotik..
Terkadang karena gejala yang kita rasakan tidak spesifik, kita salah
mengartikan gejala-gejala tersebut dengan penyakit lain sehingga membuat penyakit
sinusitis yang diderita berkembang tanpa diobati. Untuk lebih mengenal lagi tetang
sinusitis dan pengobatannya, berikut uraiannya.
PEMBAHASAN
1.Pengertian Sinusitis
Sinusitis adalah penyakit yang terjadi di daerah sinus. Sinus itu sendiri adalah
rogga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari
rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung dan menjaga
pertukaran udara di daeranh hidung. Rongga sinus sendiri terdiri dari 4 jenis yaitu :
1. Sinus Frontal, terletak di atas meja dibagian tengah dari masing-masing alis
2. Sinus Maxillary, terletak diantara tulang pipi, tepat di sampig hisung
3. Sinus Ethmooid, terletak di antara mata, tepat dibelakang tulang hidung
4. Sinus Sphenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid dan di belakang mata
Didalam rongga sinus terdapat lapisan yang terdiri dari bulu-bulu halus yang disebut
dengan cilia. Fungsi cilia ini adalah untuk mendorong lender yang diproduksi
didalam sinus menuju kesaluran parnafasan. Gerakan cilia mendorong lender ini
berguna untuk membersihkan saluran nafas dari kkotoran ataupun organism yang
mungkin ada. Ketika lapisan rongga sinus yang menyebabkan lender terperangkap di
rongga sinus dan menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Jadi sinusitis terjadi apabila
terjadi peradangan didaerah lapisan rongga sinus yang menyebabkan lender
erperangkap dirongga sinus dan menadi tempat tumbuhya bekteri.
Sinusitas sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Sinusitas Akut : gejala dirasakan selama 2-8 minggu
2. Sinusitas Kronis : biasanya gejala dirasakan lebih dari 8 minggu.
2. Penyebab Sinusitis
Sinusitis akut dapat disebabkan oleh kerusakan lapisan rongga sinus akibat
infeksi atau tindakan bedah. Sedangkan sinusitis subakut biasanya disebakan oleh
infeksi atau tidakan bedah. Sedangkan sinusitis kronis biasanya di sebabkan oleh
infeksi bakteri. Sinusitis dapat terjadi akibat dari beberapa faktordibawah ini :
1. Bulu-bulu halus didalam rongga sinus (cilia) tidak bekerja secara maksimal
akibat kondisi medis tertentu
2. Flu dan alergi menyebabkan lender diproduksi secara berlebihan atau menutupi
rogga sinus
3. Adanya kelainan pada sekat rongga hidun, kelainan tulang ataupun polip pada
hidung dapat menutupi rongga sinus.
Selain hal tersebut di atas, apapun yang dapat menyebabkan bengkak mendorong
lendir dapat menyebabkan sinusitas. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan
pada suhu dan tekanan udara. Alergi, penggunaan penyemprot hidung secara
berlebihan, merokok, berenang, atau menyelam dapat meningkatkan resiko terkena
sinusitis. Sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari keempat sinus yang ada
(maksilaris,etmoidalis, frontalis atau sfenoidalis).
1. Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi
dan sakit kepala.
2. Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
3. Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta
sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri
bila pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung
tersumbat.
4. Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan
dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau
kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.
3 Tipe Sinusitis
Sinusitis dapat dibagi menjadi dua tipe besar yaitu berdasarkan lamanya
penyakit (akut, subakut, khronis) dan berdasarkan jenis peradangan yang terjadi
(infeksi dan non infeksi). Disebut sinusitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 30
hari. Sinusitis subakut bila lamanya penyakit antara 1 bulan sampai 3 bulan,
sedangkan sinusitis khronis bila penyakit diderita lebih dari 3 bulan. Sinusitis infeksi
biasanya disebabkan oleh virus walau pada beberapa kasus ada pula yang disebabkan
oleh bakteri. Sedangkan sinusitis non infeksi sebagian besar disebabkan oleh karena
alergi dan iritasi bahan bahan kimia. Sinusitis subakut dan khronis sering merupakan
lanjutan dari sinusitis akut yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat.
SINUSITIS AKUT
A. Gejala Subyektif Biasanya didahului oleh infeksi saluran pernafasan atas (terutama
pada anak kecil), berupa pilek dan batuk yang lama, lebih dari 7 hari. Gejala
subyektif terbagi atas gejala sistemik yaitu demam dan rasa lesu, serta gejala lokal
yaitu hidung tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke
nasofaring (post nasal drip), halitosis, sakit kepala yang lebih berat pada pagi hari,
nyeri di daerah sinus yang terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain.
1. Sinusitis Maksilaris
Sinus maksila disebut juga Antrum Highmore, merupakan sinus yang sering
terinfeksi oleh karena merupakan sinus paranasal yang terbesar, dasar sinus maksila
adalah dasar akar gigi (prosesus alveolaris), sehingga infeksi gigi dapat menyebabkan
sinusitis maksila.Pada peradangan aktif sinus maksila atau frontal, nyeri biasanya
sesuai dengan daerah yang terkena. Pada sinusitis maksila nyeri terasa di bawah
kelopak mata dan kadang menyebar ke alveolus (rongga atau ceruk kecil, spt rongga
dl rahang tempat akar gigi tertanam) hingga terasa di gigi. Nyeri alih dirasakan di
dahi dan depan telinga.
Wajah terasa bengkak, penuh dan gigi nyeri pada gerakan kepala mendadak, misalnya
sewaktu naik atau turun tangga. Seringkali terdapat nyeri pipi khas yang tumpul dan
menusuk. Sekret mukopurulen dapat keluar dari hidung dan terkadang berbau busuk.
2. Sinusitis Ethmoidalis
Sinusitus ethmoidalis akut terisolasi lebih lazim pada anak. Gejala berupa
nyeri yang dirasakan di pangkal hidung dan kantus medius, kadang-kadang nyeri
dibola mata atau belakangnya, terutama bila mata digerakkan. Nyeri alih di pelipis.
3. Sinusitis Frontalis
Gejala subyektif terdapat nyeri kepala yang khas, nyeri berlokasi di atas alis
mata, biasanya pada pagi hari dan memburuk menjelang tengah hari, kemudian
perlahan-lahan mereda hingga menjelang malam. Pasien biasanya menyatakan bahwa
dahi terasa nyeri bila disentuh dan mungkin terdapat pembengkakan supra orbita.
4. Sinusitis Sfenoidalis
Gejala klinisnya sama dengan sinusitis akut hanya tanda-tanda radang akutnya
(demam, sakit kepala hebat, nyeri tekan) sudah reda. Pada pemeriksaan transiluminasi
tampak sinus yang sakit, suram atau gelap. Terapinya mula-mula diberikan
medikamentosa (obat-obatan atau perawatan penyakit), bila perlu dibantu dengan
tindakan, yaitu diatermi atau pencucian sinus.
SINUSITIS KRONIS
A. Gejala Subjektif
1. Rasa sakit atau adanya tekanan didaerah dahi, pipi, hidung dan diantara mata
2. Sakit kepala
3. Demam
4. Hidung mampet
5. Berkurangnya indra penciuman
6. Batuk, biasanya akan memburuk saat malam
7. Nafas berbau (halitosis)
8. Sakit gigi Gejala sinusitis pada anak-anak meliputi :
9. Timbul flu atau penyakit pernafasan yang mekin memburuk
10. Demam tinggi disertai dengan adanya lendir perafasan yang berwarna gelap
11. Adanya pernafasan dengan atau tanpa adanya flu lebih dari 10 hari dan tidak
membaik
5 Diagnosa Sinusitis
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah segera kunjungi dokter bila terdapat
gejala-gejala yang mungkin merupakan gejala sinusitis. Diagnosa dan pengobatan
secara dini dan tepat akan mempercepat kesembuhan penyakit yang diderita.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sinusitis adalah penyakit yang terjadi di daerah sinus. Sinus itu sendiri adalah
rogga udara yang terdapat di area wajah yang terhubung dengan hidung. Fungsi dari
rongga sinus sendiri adalah untuk menjaga kelembapan hidung dan menjaga
pertukaran udara di daeranh hidung. Rongga sinus sendiri terdiri dari 4 jenis yaitu :
- Sinus Frontal, terletak di atas meja dibagian tengah dari masing-masing alis
- Sinus Maxillary, terletak diantara tulang pipi, tepat di sampig hisung
- Sinus Ethmooid, terletak di antara mata, tepat dibelakang tulang hidung
- Sinus Sphenoid, terletak dibelakang sinus ethmoid dan di belakang mata
Sinusitis akut dapat disebabkan oleh kerusakan lapisan rongga sinus akibat infeksi
atau tindakan bedah. Sedangkan sinusitis subakut biasanya disebakan oleh infeksi
atau tidakan bedah. Sedangkan sinusitis kronis biasanya di sebabkan oleh infeksi
bakteri. Sinusitis dapat dibagi menjadi dua tipe besar yaitu berdasarkan lamanya
penyakit (akut, subakut, khronis) dan berdasarkan jenis peradangan yang terjadi
(infeksi dan non infeksi). Disebut sinusitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 30
hari. Sinusitis subakut bila lamanya penyakit antara 1 bulan sampai 3 bulan,
sedangkan sinusitis khronis bila penyakit diderita lebih dari 3 bulan. Sinusitis subakut
dan khronis sering merupakan lanjutan dari sinusitis akut yang tidak mendapatkan
pengobatan adekuat. Gejala lain yang ditimbulkan dari sinusitis adalah :
1. Rasa sakit atau adanya tekanan didaerah dahi, pipi, hidung dan diantara mata
2. Sakit kepala
3. Demam
4. Hidung mampet
5. Berkurangnya indra penciuman
6. Batuk, biasanya akan memburuk saat malam
7. Nafas berbau (halitosis)
8. Sakit gigi
Berolahraga yang teratur, khususnya setelah waktu subuh di mana udara pagi saat itu
masih jernih dan bersih. Perbanyak menghirup udara bersih, dengan cara menghirup
dan mengeluarkannya perlahan-lahan. Hal ini sangat bermanfaat selain untuk
menguatkan paru-paru juga untuk mengisi daerah sinus dengan oksigen. Sehingga
daerah-daerah sinus menjadi lebih bersih dan kebal terhadap berbagai infeksi dan
bakteri
DAFTAR PUSTAKA