Sesi1 2
Sesi1 2
بسم هللا الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن واله وال حول وال قوة إال باهلل
أشهد أن ال إله إال هللا وحده الشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
Karena itu, manusia tidak boleh sombong dan takabbur dengan kekuasaan yang
digenggamnya, dengan ilmu pengetahuan yang dikuasainya dan dengan harta
yang dimilikinya. Dan salah satu bentuk kesombongan manusia adalah
penentangan terhadap ajaran Allah SWT. Tidak mau melaksanakan ketentuan-
ketentuan-Nya bahkan cenderung melecehkannya.
Sebagai contoh terus menerus melakukan kegiatan riba yang diharamkan Allah
dan Rasul-Nya. Perhatikan firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 278 dan
279.
ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َّ َ ْ ُ
﴾ ف ِإن ل ْم ت ْف َعلوا فأذنوا ِب َح ْر ٍب٢٧٨﴿ الرَبا ِإن ك ُنتم ُّمؤ ِم ِن َين َ هللا َو َذ ُر ْوا َما َبق َي م
ن َ َيا َأ ُّي َها ا َّلذ
َ ين َآم ُن ْوا َّات ُق ْوا
ِ ِ ِ ِ
ََ َ ُ َ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ ُ ُ َ ْ َ ُ ْ َ َ ْ ُ َن َ َ ُ ْ َ ُ ن َ
.﴾٢٧٩-٢٧٨ : ﴿البقرة. ّللا ورس ِول ِه و ِإن تبتم فلكم رؤوس أمو ِالكم ال تظ ِلمو وال تظلمو ِ ِمن
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman (278) Maka jika
kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah
dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan
riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya (279).” (QS. Al-Baqarah [2]: 278-279).
Kedua, Covid-19 akan melahirkan krisis ekonomi yang cukup lama pemulihannya,
berupa bertambahnya angka kemiskinan dan pengangguran terus membayangi
negara kita. Para pekerja harian lepas, pekerja di sektor informal, pedagang kecil,
pedagang keliling, serta masyarakat lapisan bawah merasakan dampak yang
sangat berat. Angka kemiskinan dan pengangguran diperkirakan bertambah dari
24,79 juta disebabkan mutasi kelompok rentan menjadi kelompok miskin dengan
sebaran yang luas dan perubahan sangat cepat. Gelombang Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) massal menghantui pekerja dan pengusaha di berbagai
wilayah tanah air. Menurut data KADIN, jumlah pekerja yang terkena PHK
dan dirumahkan diperkirakan mencapai 30 juta orang.
Dan yang paling menghawatirkan adalah krisis pangan. Karena negara-negara
yang biasa mengekspor beras ke negara kita seperti Vietnam, konon kabarnya
tidak akan melakukan kegiatan ekspor lagi ke negara kita. Mereka akan lebih
mengutamakan pemenuhan kebutuhan pangan bagi rakyatnya sendiri.
2
Ketiga, akan adanya The New Normal atau kenormalan baru dalam berbagai
bidang kehidupan yang sekarang sudah mulai dipersiapkan dan diperkenalkan
pada masyarakat. Seperti dibukanya masjid untuk shalat berjamaah, dengan tetap
mempertahankan protokol kesehatan.
3. Dalam kondisi darurat ini, pemenuhan kebutuhan pokok menjadi prioritas untuk
mencegah kelaparan dan meningkatnya angka kejahatan. Program stimulus
ekonomi dan fiskal serta Jaring Pengaman Sosial yang digulirkan pemerintah
harus dikawal pelaksanaannya di lapangan agar betul-betul efektif dan tepat
sasaran. Selain itu dukungan dari masyarakat, seperti pengelolaan dana zakat
yang disalurkan untuk penanganan dampak Covid-19 sangat berarti sekali
mengingat keterbatasan kemampuan keuangan negara.
Organisasi pengelola zakat dalam hal ini BAZNAS dan LAZ serta Pengelola Wakaf
adalah potensi kekuatan umat Islam dan bangsa Indonesia dalam menanggulangi
dampak Covid-19. Peran BAZNAS dan LAZ serta Nazhir Wakaf yang telah
berjalan selama ini, di samping membantu darurat medis, diharapkan secara
maksimal membantu rakyat kecil agar bisa memenuhi kebutuhan dasar dan
menjaga daya beli masyarakat yang tertekan akibat Covid-19.
4. Bagaimana Kontribusi Dan solusi Zakat pada masa pandemi, bisa dilihat tabel
berikut yang menggambar Kontribusi Baznas pada Masa Pandemi.
Program Darurat Pandemi Covid-19
Pengamanan Existing
Program Penyaluran Khusus
Program
3
Langkah Penguatan Zakat:
1. Penguatan edukasi dan literasi zakat
2. Penguatan sistem dan kelembagaan zakat nasional
3. Advokasi kebijakan
Tentu disamping BAZNAS, Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang cukup banyak di
negara kita, memberikan kontribusi yang sangat besar dalam masa pandemi.
4
5. Bagaimana kontribusi wakaf pada masa pandemi
BWI meluncurkan wakaf uang peduli indonesia disingkat KALISA untuk membantu
korban Covid-19.
"Wakaf Anda Utuh dan Dapat Dimiliki Kembali"
WAKAF PEDULI INDONESIA
Sebagai bentuk tanggap terhadap situasi penyebaran Covid-19, Badan Wakaf
Indonesia menggulirkan Gerakan KALISA, yaitu WAKAF PEDULI INDONESIA.
Gerakan Wakaf ini bertujuan untuk menggalang dana wakaf dari masyarakat,
korporasi maupun institusi lainnya untuk ditempatkan pada Instrument SBSN dan
atau Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU) dengan
pemanfaatan KUPON dan bagi hasil Deposito untuk membiayai kebutuhan
penanganan dibidang kesehatan, pendidikan dan sosial ekonomi.
Program Kalisa antara lain (Counter Covid-19 Effect):
1. Darurat Ventilator di RS Daerah;
2. Bantuan Tunai Untuk Orang Tua Mahasiswa Prasejahtera;
3. Peduli Ulama;
https://www.badanwakafindonesia.com/
5
Demikian kontribusi dan solusi zakat serta wakaf yang kongkrit dalam masa
pandemi ini. Mudah-mudahan BAZNAS dan LAZ-LAZ lainnya serta BWI akan
semakin kuat peranannya dalam mensejahterakan masyarakat. Dukungan penuh
dari seluruh masyarakat terhadap organisasi Zakat dan Wakaf adalah merupakan
suatu kebutuhan dan keharusan. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah [9]
ayat 71.
َ َّ َ ُ ُ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ َ
الصال َة َو ُي ْؤ ُتو َن وف وينهون ع ِن اْلنك ِر وي ِقيمون ِ ض يأمرون ِباْلعر ٍ واْلؤ ِمنون واْلؤ ِمنات بعضهمُ أوِلياء بع
.﴾٧١ : ﴿التوبة.يم ُ ّللا َو َر ُس َول ُه أ ْو َلـئ َك َس َي ْر َح ُم ُه ُم
َ ّللا إ َّن
ٌ ّللا َعز ٌيز َح ِك ُ الز َك َاة َو ُيط
َ يعو َن َّ
ِ ِ ِ ِ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71).