Anda di halaman 1dari 3

CUKUP PERCAYA

Bacaan: 1 Raja-raja 17:8-16

Latar Belakang

Kitab ini ditulis pada tahun 560-550 SM di Kanaan (termasuk Yerusalem di Yudea, Samaria di
Israel), Asiria, Babel. Penulis Kitab ini itu dituliskan atau tidak diketahui, namun jelaslah dia seorang
nabi merangkap sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan
Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani. Jelas pula bahwa penulis
menggunakan beberapa sumber masukan seperti, kitab riwayat Salomo (1 Raj 11:41). Kitab sejarah
raja-raja Israel (mis. 1 Raj 14:19), kitab sejarah raja-raja Yehuda (mis. 1 Raj 14:29).

17:8 Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: 

17:9 "Bersiaplah, pergi ke Sarfat i yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah,
Aku telah memerintahkan seorang janda j untuk memberi engkau makan.

Sarfat di wilayah Sidon adalah tempat penyembahan kepada dewa Baal. Elia juga bisa
bertanya-tanya, kemarin memberi makan saya lewat burung gagak yang najis. Sekarang memberi
makan lewat janda sarfat orang kafir bagi orang israel. Namun sekalipun ia tidak mengerti, tapi Elia
tetap taat mutlak kepada perintah Tuhan

17:10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu,
tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan
itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum

7:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku
sepotong roti."
17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti
padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-
buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau
pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami
akan mati."

Elia mungkin berfikir, janda yang Tuhan bilang akan dipakai untuk memelihara dia, pastilah


ia janda yang kaya, karena ini masa paceklik. Hanya yang kaya yang bisa bertahan dan yang mungkin
bisa memelihara dia. Namun ternyata, bukan janda kaya yang ditemukan nya melainkan janda
miskin. Mungkin di dalam batin Elia sedang terjadi perang hebat. Bagaimana mungkin ia harus
meminta dari janda miskin ini, jangankan untuk memberi bahkan untuk hidupnya sendiri saja sudah
susah. Namun mungkin Tuhan bicara dalam hati Ellia dan menguatkan kembali hatinya ,sehingga Elia
mengetes janda tersebut mengambil air dan juga sepotong roti
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang
kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan
bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

Perhatikan janda ini hidup di tengah-tengah penyembah berhala, tapi ia memiliki iman


kepada Allah Israel. Dia tidak berkata demi Baal yg hidup, tapi dia berkata Demi Tuhan Allahmu yg
hidup. Ia percaya kepada perkataan Allah Israel.

17:14 Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan
minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan
ke atas muka bumi."

 Dan itu ditunjukkan dengan ketaatannya untuk membuat apa yang diminta oleh Elia.

17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu
dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang
seperti firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

Elia melakukan bagiannya untuk taat, dari tinggal di tepi sungai kerit, diberi makan burung
gagak, lalu ke Sarfat. Janda sarfat melakukan bagiannya untuk taat, Tuhan melakukan bagiannya,
yaitu melakukan terobosan dalam hidup Elia dan hidup janda Sarfat: 

1. Mengubah situasi yang penuh dengan ketidakpastian, menjadi situasi yang penuh dengan
kepastian baik bagi Elia maupun bagi Janda Sarfat.
2. Menyediakan mujizat pelipat gandaan yg luar biasa.

Semua dimulai dengan ketaatan mutlak kepada Tuhahn dan hanya kepada Tuhan. Memang
wajar dalam hidup kita sesekali merasa cemas, khawatir dan mengasihani sendiri sendiri ketika kita
kekurangan hal-hal yang sangat penting bagi kita seperti makanan, dll. Namun mari kita lihat janda
pada kitab ini.

Janda itu memberikan apa yang ada padanya sekalipun hanya segenggam tepung dan sedikit
minyak, tapi waktu diserahkan dangan penuh iman dan ketaatan kepada Tuhan, apa yg dia punyai
itu dilipat gandakan Tuhan dangan luar biasa sehingga menjadi berkat bagi dirinya sendiri dan bagi
orang lain. Janda ini telah memberikan yang terbaik kepada Tuhan, yang terbaik itu tidak selalu yang
terbesar. Terbaik itu apa yang ada padamu yang engkau mau serahkan dengan sukarela, dengan
iman dan ketaatan kepada Tuhan, itu yang terbaik.

Tuhan melihat kualitas dan bukan kuantitas. Apa yg ada pada kita, potensi sekecil apapun,
jika kita serahkan kepada Tuhan maka DIA akan memakai kita dengan luar biasa.

Meskipun tidak pandai bernyanyi, main musik, bahkan mungkin tidak pandai menyusun
kata-kata dalam berdoa. Kita hanya bisa menyapu, lakukan apa yang kamu bisa, itulah yang terbaik.
Apa yg ada padamu, mungkin hanya uang seribu dua ribu, jika engkau memberikannya dengan rela,
dengan iman dan ketaatan kapada Tuhan , Tuhan berkenan dan memberkati. Apalagi di saat masa
pandemi ini pasti banyak yang terkena dampak baik itu dalam ekonomi , kegiatan kita sehari-hari,dll.
Kita pasti pernah khawatir bagaimana jika keadaan tetap seperti ini maka ekonomi tidak akan
berjalan, bahkan setiap kegiatan kita pun akan terhalang. Khususnya kita koordinasi pasti semakin
bingung bagaimana melakukan Pelayanan kita di tengah kondi seperti ini, namun yang perlu kita
yakini adalah semua ini terjadi atas izin Allah. Maka yang perlu kita lakukan hanyalah percaya kepada
Tuhan bahwa Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan kita dan membantu kita di tengah-tengah
kesulitan kita, jangan khawatir sebab Tuhan tidak pernah salah dan apapun kehendak-Nya pasti
adalah yang terbaik.

Demikian yang bisa kubagikan kops, semoga ke depannya kita semakin percaya dan tidak
khawatir terhadap kondisi yang seperti sekarang ini. Semangat buat kita.

SHALOM MA DI HITA SALUHUT NA

Anda mungkin juga menyukai