Anda di halaman 1dari 5

Garam hidroksi adalah garam yang bersifat basa.

Apabila unsure=unsure dalam satu golongan


di reaksikan dengan garam hidroksida maka unsure-unsur itupun bersifat basa, dalam satu
golongan apabila seluruh anggotanya bersifat basa maka apabila dari atas ke bawah (samakin
ke bawah) letak unsure maka akan semakin larut, sebaliknya bila dari bawah ke atas letak unsur
maka sifat kelarutannya akan semakin kecil.
Garam sulfat adalah senyawa yang bersifat asam, bila unsure-unsur dalam satu golongan di
reaksi dengan garam sufat yang bersifat asam maka unsure-unsur itupun bersifat asam. Dalam
satu golongan bila seluruh unsur-unsur yang terdapat di dalamnya bersifat asam maka semakin
ke atas sifat elarutannya semakin besar apabila semakin ke bawah sifat kelarutannya semakin
kecil.
Logam alkali merupakan unsure yang sangat reaktif dan mudah untuk membentuk ion positif.
Hal ini disebabkan oleh jumlah elektrin yang di lepas sedikit yaitu satu electron, sifat yang
mencerminkan hal ini adalah energy ionisasi, dan ukuran jari-jari atom yang besar, misalnya
dari natrium ke fransium, nomor atom dan jari-jari atom makin besar, sedangkan energy
ionisasinya makin kecil sehingga logam alkali makin reaktif.
Pada logam alkali tanah juga merupakan unsure yang reaktif. Unsur-unsur alkali tanah
merupakan pereduksi yang kuat, semakin ke bawah sifat pereduksi in makin kuat.
Kereaktifitasannya bertambah dari Be ke Ba, Be merupakan unsure alkali tanah yang kurang
reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Mg sangat lambat bereaksi dengan
air. Ca, Sr dan Ba bereaksi sangat cepat seprti reaksi Na dan air.
Bila dibandingkan sifat kereaktifitasan anatar logam alkali (golonga 1 A) dengan logam alkali
tanah (golongan II A) maka logam alkali lebih reaktif dari pada logam alkali tanah, hal ini di
sebabkan oleh jumlah electron yang di lepaskan. Semakin sedikit jumlah elektron yang di
lepaskan maka akan semakin reaktif. Golongan I A melepaskan satu electron sedangkan
golongan II A melepaskan dua electron.
Pada percobaan yang dilakukan, pada campuran BaCl2 ditambah H2SO4 menghasilkan endapan
yang sangat banyak, sedangkan pada campuaran CaCl2 dengan H2SO4 menghasilkan sedikit
endapan dari pada campuran BaCl2 dan H2SO4, hal ini di sebabkan H2SO4 bersifat asam, bila
unsur-unsur dalam satu golongan direaksikan dengan H2SO4 yang bersifat asam maka semakin
ke atas maka sifat kelarutannya semakin besar dan sebaliknya. Unsure Ba berada di bawah Ca,
itulah yang menyebabkan campuran BaCl2 di tambah H2SO4 lebih banyak endapan dari pada
campuran CaCl2 ditambah H2SO4. 
Pada percobaan yang dilakukan, pada campuran BaCl2 ditambahkan NaOH menghasilkan
endapan lebih sedikit di bandingkan campuran CaCl2 di tambahkan NaOH, hal ini disebabkan
NaOH bersifat basa, bila unsur-unsur dala satu golongan direaksikan dengan NaOH yang
bersifat basa maka unsur-unsur itupun bersifat basa, dalam satu golongan bila unsur-unsur
yang terdapat didalamnya bersifat basa maka semakin ke atas sifat kelarutannya makin kecil
dan sebaliknya. Unsur Ca berada di atas unsur Ba, itulah yang menyebabkan campuran BaCl2 di
tambah NaOH endapannya lebih sedikit darim pada campura CaCl2 ditambah NaOH.
Telah dijelaskan bahwa logam alkali lebih reatif dari pada logam alkali tanah, sehingga K lebih
reaktif dari pada Mg. untuk bereaksi dengan Mg air terlebih dahulu di panaskan, hal ini di
sebabkan untuk mempercepat reaksi sedangkan reaksi K dengan air, air tidak perlu di panaskan.
Jadi, saat K dimasukan ke dalam air langsung bereaksi, yaitu menghaslkan logam K yang
langsung terbakar, hai ini di sebabkan logam K lebih reaktif dari pada Mg. Logam K dan pita Mg
bila di reaksikan dengan air akan menghasilkan larutan yang bersifat basa, untuk mengetahui
tingkat basa dari kedua logam tersebut maka di tambahkan indicator pp, saat di campurkan
indicator pp pada campuran pita Mg dan air campuran menjadi warna merah lambayung
sedangkan campuran logam K dengan air setelah di campurkan indicator pp berwarna ungu, hal
ini artinya merah lambayung merupakan basa lemah dan warna ungu merupakan basa kuat,
sehingga dapat di ketahui semakin ke kiri maka basanya makin kuat.
Pada percobaan ini di gunakan Reagan H2SO4 dan NaOH. Fungsi dari reagen ini adalah untuk
mengetahui kelarutan satu golongan dalam asam dam basa. Dalam percobaan yang
mempunyai sifat asam adalah H2SO4 dan yang bersifat basa adalah NaOH.
Adapun hubungan suatu garam dengan KSP garam tersebut serta pengaruh besarnya KSP
garam tersebut terhadap pengendapan adalah KSP sangat berpengaru terhadap kelarutan.
Suatu larutan jika hasil kali ion-ion asam lebih kecil atau sama di bandingkan KSP garam, maka
campuran akan larut, dangan larutnya campuran, maka endapan yang terjadi sedikit atau
bahkan tidak ada, sedangkan jika hasil kali ion-ion asam lebih besar dari KSP garam
makacampuran menjadi kurang larut, dengan kurang larutnya campuran maka akan terjadi
pengendapan.
Unsur-unsur yang termasu loga alkali atau golonga I A adalah Litium(Li), Natrum(Na), Kalium(K),
Rubidium(Rb), Sesium(Cs), Fransium(Fr), adapun sifat fisiknya adalah :
– Merupakan logam yang lunak
– Mudah di iris
– Mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik
– Titik leleh dan titik didihnya relative rendah
– Merupakan logam yang ringan
Adapun sifat logam alkali adalah sebagai berikut :
– Merupakn logam yang sangat reaktif
– Konfigurasi electron valensi adalah ns1
– Energi ionisasi relative rendah 
– Mudah melepaskan electron valensi
– Semua senyawa logam alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam air
– Merupakan reduktor yang kuat
Unsur-unsur yang termasuk dalam logam alaklitanha atau golongan II A adalah Berilium(Be),
Magnesium(Mg), Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Ba) dan Rarium(Ra). Adapun sifat fisiknya
adalah :
– Mempunayi kilap logam
– Lebih keras dari logam alkali
– Dapat menghatar panas dan listrik yang baik, kecuali Berilium
– Radium merupakan unsur radio aktif
Adapun sifat kimia logam alkali tanah adalah :
– Merupakan logam yang reaktif
– Energi ionisasi semakin rendah 
– Keelektronegatifan semakin kecil
– Daya reduksi semakin kuat
– Merupak reduktor yang cukup kuat
Afinitas electron adalah kemampuan untuk menerima satu atau lebih electron, ini merupakan
sifat lain yang sangat menpengaruhi perilaku kimia atom-atom.
Energi ionisasi adalah energy minimum yang di perlukan untuk melepas satu elektro dari atom
berwujud gas pada ke adaan dasarnya. Besar energy ionisasi merupakan ukuran usaha yang
yang di perlukan untuk memaksa satu atom untuk melepaskan elektronnya, atau bagaimana
eratnya electron terikat dalam atom.
Kereatifan adalah satu sifat yang mencerminkan seberapa cepat atau lambatnya suatu unsur itu
dapat bereaksi dengan larutan atau campuran.
Dan yang di maksud dengan keelektronegatifan adalah kecenderungan atau kemampuan suatu
atom untuk menarik electron dari atom lain.

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa:
– Dalam satu golongan unsure-unsur yang terdapat di dalamnya bersifat asam maka semakin ke
atas sifat kelarutannya semakin besar apabila semakin ke bawah sifat kelaritannya semakin
kecil, sedangkan bila dalam satu golongan seluruh unsur-unsur yang terdapat di dalamnya
bersifat basa maka semakin ke atas tngkat kelarutannya semakin kecil apabila semakin ke
bawah sifat kelarutannya semakin besar.
– Fungsi dari indikator fenolftalien adalah untuk mengetahui sifat suatu larutan basa atau asam,
bila larutan bersifat basa maka bila di campurkan indicator pp maka akan merubah warna
seprtim pda percobaan pita Mg dan K, sedangkan bila bersifat asam bila di campurkan indikator
pp larutan tidak berubah warna.
– KSP sangat berpengaruh terhadap kelarutan. Suatu larutan jika hasil kali ion-ion asam lebih
kecil atau sama dengan KSP garam, maka campuran akan larut, dengan larutnya campran maka
endapan yang terjadi sedikit atau bahkan tidak ada, sedangkan hasil kali ion-ion asam lebih
besar dari pada KSP garam, maka campuran menjadi kurang larut dengan kurang larutnya
campuran maka akan terjadi pengendapan.

Anda mungkin juga menyukai