Anda di halaman 1dari 6

J. Sains Tek., Desember 2006, Vol. 12, No. 3 , Hal.

: 179 - 184
ISSN 0853-733X

ANALISIS REDUKSI TOPOGRAFI DATA GAYABERAT DENGAN PENDEKATAN


METODE LA FEHR DAN WHITMAN PADA PENENTUAN ANOMALI BOUGUER
Syafriadi dan Alimuddin

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung


Jl. S. Brojonegoro No.1, Bandar Lampung 35145

Diterima 27 Juli 2006, perbaikan 11 Januari 2007, disetujui untuk diterbitkan 1 Pebruari 2007

ABSTRACT

Analysis of the gravity topography reduction data to determine of the anomaly Bouguer has been conducted. The results
show that the values of the anomaly correction were difference, i.e. 0.010-0.1.045 mgal for La Fehr approach and 0.00-
0.01 mgal for Whitman approach. The anomaly pattern obtained from both approach were equal, this results can be
attributed to the difference of the regional topography that is only 500-1000 m.

Key words : topography reduction data, Bouguer anomaly, La Fehr and Whitman.method

1. PENDAHULUAN 2. Bagian yang berada di atas atau bagian yang


hilang di bawah permukaan lempeng. Tarikan
Metode gravitasi adalah metode penyelidikan geofisika massa ini disebut sebagai efekmMedan.
yang didasarkan pada variasi percepatan gravitasi di
permukaan bumi. Distribusi massa jenis yang tidak Karl4) merumuskan efek topografi yang berbentuk
seragam dapat disebabkan oleh struktur geologi yang cangkang bola (spherical shell), bahwa model cangkang
ada di bawah permukaan bumi. Kontribusi struktur bola dua kali lebih besar dari model silinder datar
geologi terhadap variasi nilai percepatan gravitasi di terhadap anomali Bouguer. Model ini diajukan dalam
permukaan bumi sangat kecil dibandingkan dengan nilai rangka mendukung teori lempeng horizontal tak hingga
absolutnya. Variasi nilai percepatan gravitasi tersebut sebagai pendekatan terhadap efek Bouguer. Koreksi
tidak hanya disebabkan oleh distribusi massa jenis yang kelengkungan adalah perubahan geometri lempeng
tidak merata tetapi juga dipengaruhi oleh posisi titik horizontal tak hingga (infinite slab) ke suatu topi sferis
pengamatan di permukaan bumi. Hal ini disebabkan (spherical cap), dengan radius permukaan 166,735 km
5).
oleh adanya bentuk bumi yang tidak bulat sempurna
dan relief bumi yang beragam1) .
Telford et al.6) merumuskan efek topografi yang
Bentuk permukaan bumi kenyataannya tidak berbentuk sebuah silinder. Bentuk lempeng silinder
menyerupai lempeng horizontal tak hingga yang datar dipilih karena merupakan bentuk yang paling
menjadi acuan geofisikawan, tetapi melengkung dengan mudah dihitung. Penyimpangan dari bentuk ini, efeknya
bentuk topi berbentuk bola dengan radius permukaan dianggap ditampung pada efek medan atau efek
tertentu2). Menurut Swick, reduksi topografi lengkap topografi.
adalah koreksi lempeng Bouguer, koreksi kelengkungan
dan koreksi ketidakteraturan topografi atau koreksi Konsep kelengkungan bumi mulai dikembangkan oleh
medan5). Sedangkan Whitman7), menyatakan bahwa Takin dan Talwani tahun 1966 dengan
koreksi kelengkungan sangat sesuai untuk medan tidak mengkombinasikan koreksi terrain dan koreksi Bouguer
datar misalnya untuk eksplorasi di daerah pegunungan. sederhana. Kemudian pada tahun 1991 saat
pertemuan tahunan kelompok geofisika eksplorasi,
Massa yang terletak di bawah permukaan antara titik Fehr5) melaporkan suatu solusi eksak koreksi
pengamatan dan bidang sferoid pada ketinggian h kelengkungan topografi Bullard. Pada tahun yang sama
sangat mempengaruhi gaya gravitasi. Grant dan West Whitman mengembangkan suatu pendekatan dari
mengatakan bahwa massa yang terletak antara titik koreksi kelengkungan topografi.
ukur dengan bidang sferoid dapat disederhanakan
menjadi dua bagian, yaitu3): Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka
1. Bagian lempeng datar dengan ketebalan yang permasalahan yang diselesaikan dalam penelitian ini
sama dengan ketinggian titik ukur terhadap adalah melakukan analisis reduksi topografi data
permukaan sferoid. Tarikan massa ini disebut gayaberat untuk menentukan anomali Bouguer lengkap
sebagai efek Bouguer. dengan membandingkan dua pendekatan yaitu metode

 2006 FMIPA Universitas Lampung 179


Syafriadi dan Alimudin…Analisis Reduksi Topografi Data

La Fehr dan Whitman. Data yang akan digunakan 1.2. Efek Topografi La Fehr dan Whitman
adalah data gayaberat gunungapi Ungaran yang diambil
pada tahun 2000.
Efek topografi pada lempeng horizontal tak hingga
1.1. Medan Gravitasi Bumi dengan ketinggian h, densitas ρ dan konstanta gravitasi
G adalah 4):
Dalam geofisika, medan gravitasi yang disebabkan oleh g = 2π ρ G h (2)
bumi disebut percepatan gravitasi yang sering diberi Model lain dengan menganggap bagian Bouguer
simbol g z) yang besarnya diberikan pada Persamaan berbentuk cangkang bola dengan ketebalan h seperti
pada Persamaan (3):
(1)2) :
M 4  r 3 − ( r − h)3  (3)
r g =G = π ρ G  
ρ (r ' )( z '− z )d 3r ' (1) r2 3  r2 
g z) ( x, y , z ) = −G ∫
V
{( x − x' ) 2
+ ( y − y ' ) 2 + ( z − z ' )2 }3
2 dengan,
M : massa bumi sferis dengan kerapatan ρ
dengan h : ketebalan cangkang
gz(x,y,z) = medan gravitasi di permukaan bumi (m/s2) r : jarak pusat bumi ke titik amat
G = konstanta gravitasi bumi (6,67 x 10-11 kg-1m3s-2)
r
ρ (r ' ) = fungsi densitas (kg/m3) Persamaan (3) dapat ditulis dalam bentuk polinomial
orde 2 dalam h/r seperti dalam Persamaan (4).
v = batas integrasi
 h h2 
g = 4π ρ G h 1 − + 2  (4)
Persamaan (1) menunjukkan bahwa percepatan  r 3r 
gravitasi g di permukaan bumi bervariasi dan harganya
tergantung pada distribusi massa di bawah permukaan,
Fehr5) mengusulkan suatu model yang lebih eksak untuk
sebagaimana ditunjukkan oleh fungsi densitas
r efek topografi dengan modifikasi lempeng Bouguer
ρ (r ' ) dan bentuk bumi yang sebenarnya horizontal yang panjang tak hingga ke suatu topi sferis
sebagaimana ditunjukkan oleh batas integral. dengan radius permukaan tertentu. Secara matematis
Fehr5) merumuskan efek gayaberat untuk topografi
berbentuk topi sferis yaitu seperti pada Persamaan (5)

B  z  B
z 
g st = 2πρG  ∫ 1 − dz − 1 − dz
 0  (
z 2 + R 2 − ( R − z )2 )
1/ 2  ∫h  z 2 + R 2 − ( R − z )2
( )
1/ 2 
  0 

(5)
B z   z  
− ∫  −   dz 
1 / 2 
T 
 2 (
 z − ( R − z ) tan α
2 2
)
1/ 2  
(
  z + R − (R − z)
2 2 2
)  

dengan:
gst : Titik station pada z = 0
Ro : Radius bumi normal sampai permukaan laut
R : Radius bumi sampai titik ukur
B : jarak vertikal yang diukur dari titik amat ke bidang horizontal
T : jarak vertikal yang diukur dari titik amat ke bidang horizontal
melalui titik puncak C.
α : sudut dari pusat bumi.

Persamaan (5) dapat dituliskan dengan lebih sederhana menjadi Persamaan (6), yaitu:
 1 
g = 2π ρ G h + [ 2π ρ G ( µ h − λ R ) ] (6) dengan µ =  2 − η 
 3η 
 
λ = 13 (d + fδ + δ 2 ) ( f − δ )2 + k [ ]1
2
+ p + m ln
n


 [
f − δ + ( f − δ ) + k 2 
2
1
]

180  2006 FMIPA Universitas Lampung


J. Sains Tek., Desember 2006, Vol. 12, No. 3

d = 3 cos 2 α − 2 , f = cos α , k = sin 2 α , m = −3 sin 2 α cos α


p = −6 cos 2 α sin α( 2 )+ 4 sin α , dan n = 2[sin (α 2 )− sin (α 2 )]
3 2

Pada tahun yang sama, Whitman mengadakan suatu SURFER, dan GRAV2DC. Pengolahan data yang
pendekatan terhadap koreksi Bullard B, dengan cara dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan
interpretasi fisis maka persamaan yang diusulkan oleh penghitungan nilai g observasi, yaitu nilai pembacaan
Whitman adalah seperti pada Persamaan (7) dan (8). dari gravitimeter yang dikonversikan ke nilai mgal dan
selanjutnya dikoreksi drift dan pasang surut. Selanjutnya
g = 2πρGh[1 + α / 2 − η (1 + 1 / 2α )] (7) melakukan koreksi-koreksi dan perhitungan anomali
bouguer lengkap (ABL) dan melakukan koreksi
Selain itu, Whitman mengusulkan juga:
g = 2πρGh[β + α / 2 − η (1 + 1/ 2α )] (8)
topografi.

Dengan β : efek lempeng Bouguer Analisis data dilakukan perhitungan anomali gaya
g berat dengan pendekatan La Fehr dan pendekatan
2. METODE PENELITIAN Whitman. Melihat sebaran anomali dan membandingkan
dengan penelitian sebelumnya dan menginterpretasi
2.1. Proses Pengambilan Data pola sebaran anomali.

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
elevasi, lintang bujur, anomali dan data gaya berat. Alat
dan bahan yang digunakan dalam pengambilan data Nilai medan graviatsi observasi yang didapatkan dari
adalah gravitymeter La Coste & Romberg model G-1118 penelitian seperti yang terlihat pada Gambar 1
MVR feedback system yang mempunyai ketelitian 0,005 menunjukkan adanya penurunan nilai medan gravitasi
mgal, GPS 2 buah Trimbel Navigation 4600. Data posisi terhadap kenaikan elevasi. Hal ini sesuai dengan teori
(lintang, bujur, dan elevasi) dilakukan dengan medan gravitasi bahwa nilai medan gravitasi berbanding
menggunakan alat GPS (global positioning system). terbalik dengan kuadrat jarak. Sedangkan grafik g
Data Pengukuran gravitasi dengan menggunakan normal menunjukkan nilai statis karena hanya
Gravitimeter. bergantung pada posisi lintang.
2.2. Pengolahan dan Analisis Data Selanjutnya nilai g observasi ini di koreksi terhadap
Pada tahap pengolahan dan analisis data digunakan g normal, udara bebas, koreksi bouguer, dan koreksi
seperangkat PC (Personal Computer), dan beberpa medan. Dari hasil koreksi ini dihasilkan anomali bouguer
software antara lain MATLAB Ver. 6.00., FORTRAN, lengkap, disajikan dalam Gambar 2.

978150

978100

978050 g normal
978000
Nilai Gravitasi (mgal)

977950 g Observasi
g Normal
977900
g observasi
977850

977800

977750

977700

977650
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250
Elevasi (m)

Gambar 1. Perbandingan g observasi dan g normal terhadap elevasi

 2006 FMIPA Universitas Lampung 181


Syafriadi dan Alimudin…Analisis Reduksi Topografi Data

ABL

-7.1

-7.12

-7.14

-7.16
Lintang

-7.18

-7.2

-7.22

-7.24

-7.26

-7.28
110.28 110.3 110.32 110.34 110.36 110.38 110.4 110.42
Bujur

Gambar 2. Kontur sebaran anomali Bouguer lengkap

55
50
45
40
Anomali (mgal)

35
30
25
20
15
10
5
0
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250
Elevasi (m)

Gambar 3. Grafik nilai anomali terhadap elevasi

Gambar 3 di atas menunjukkan pola hubungan antara Nilai anomali Bouguer lengkap yang telah diperoleh
anomali Bouguer lengkap terhadap topografi yang selanjutnya dikoreksi dengan dua pendekatan yaitu
kenaikannya beragam, dan tidak mengikuti pola pada metode eksak La Fehr dan metode Whitman. Hasil
Gambar 1. Anomali membesar pada ketinggian sekitar pengolahan data koreksi topografi dengan pendekatan
1000 m dan mengecil pada ketinggian 2000 m. La Fehr dan whitman disajikan dalam Gambar 4.

182  2006 FMIPA Universitas Lampung


J. Sains Tek., Desember 2006, Vol. 12, No. 3

0.050

0.045

0.040

0.035
Koreksi Anomali (mgal)

Pendekatan La Fehr
0.030 Pendekatan Withman

0.025

0.020

0.015

0.010

0.005

0.000
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250
Elevasi (m)

Gambar 4. Perbandingan pendekatan terhadap ketinggian untuk koreksi yang dirumuskan oleh La Fehr dan Withman
La Fehr

-7.1

-7.12

-7.14

-7.16
Lintang

-7.18

-7.2

-7.22

-7.24

-7.26

-7.28
110.28 110.3 110.32 110.34 110.36 110.38 110.4 110.42
Bujur

Gambar 5. Kontur anomali Bouguer lengkap terkoreksi topografi dengan pendekatan La Fehr

Gambar 4 menunjukkan bahwa grafik koreksi topografi Gambar 5 dan 6 memperlihatkan kontur anomali yang
dengan pendekatan La Fehr mengalami penurunan nilai telah dikoreksi dengan pendekatan La Fehr dan
koreksi anomali terhadap kenaikan elevasi, sedangkan Whitman, dari kedua gambar kontur tersebut hampir
grafik dengan pendekatan Whitman, nilai koreksi memliki kesamaan pola, hal ini disebabkan karena nilai
anomali mengalami kenaikan terhadap kenaikan koreksi pada dua pendekatan tersebut relatif kecil. Hal
elevasi. Nilai koreksi anomali pada pendekatan La Fehr ini mungkin disebabkan oleh keadaan topografi dari
berkisar antara 0,045-0,010 mgal, sedang pendekatan wilayah pengukuran yang tidak terlalu memiliki elevasi
Whitman memberikan nilai 0 – 0,01 mgal. yang cukup tajam karena hanya kisaran 500-1000 m.

 2006 FMIPA Universitas Lampung 183


Syafriadi dan Alimudin…Analisis Reduksi Topografi Data

Whitman

-7.1

-7.12

-7.14

-7.16
Lintang

-7.18

-7.2

-7.22

-7.24

-7.26

-7.28
110.28 110.3 110.32 110.34 110.36 110.38 110.4 110.42
Bujur
Gambar 6. Kontur anomali Bouguer lengkap terkoreksi topografi dengan pendekatan Whitman

4. KESIMPULAN 2. Blakely, R.J. 1995. Potensial Theory in Gravity and


Magnetic Applications. Cambridge University
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan Press. USA.
sebagai berikut:
1. Koreksi Topografi pendekatan La Fehr 3. Grant, F.S., and West, G.F. 1965. Interpretations
memberikan nilai anomali yang menurun terhadap Theory in Applied Geophysics. Mc Graw-Hill. New
kenaikan elevasi pada topografi, sedang pada York.
pendekatan Whitman nilai koreksi anomali
mengalami kenaikan terhadap kenaikan elevasi. 4. Karl, J.H. 1971. The Bouguer Correction for the
2. Kontur anomali dari pendekatan La Fehr dan Spherical Earth. Geophisics. vol.36. no.8, p. 761-
Whitman memiliki kemiripan, hal ini karena 762.
perbedaan topografi daerah pengukuran hanya
pada kisaran 500 - 1000 m. 5. La Fehr, T.R. 1991. An Exact Solution for The
Gravity Curvature (Bullard B) Correction.
Dari hasil penelitian ini disarankan untuk mengkaji Geophisics. vol.56, no.8, p. 1179-1184.
daerah penelitian untuk perbedaan topografi yang lebih
tinggi dalam menerapkan koreksi topografi La Fehr 6. Telford, M.W., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., and
atau Whitman. Keys, D.A. 1990. Applied Geophysiscs. Cambridge
University Press.
UCAPAN TERIMA KASIH
7. Whitman, W.W. 1991. A Microgal Approximation for
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan The Bullard B Earth Curvature Gravity Correction.
HEDS Project yang telah membiyai penelitian ini pada Gepphysics. 52 (12): 1980 – 1985.
Proyek Pengembangan Diri (PPD) Tahun Anggaran
2005

DAFTAR PUSTAKA
1. Alimuddin. 2002. Penyelidikan Struktur Bawah
Permukaan Gunungapi Ungaran Dengan Analisis
Anomali Medan gravitasi, Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.

184  2006 FMIPA Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai