Anda di halaman 1dari 2

Akseptor Aktif KB Suntik 1 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan

KB suntik merupakan metode kontrasepsi dengan cara suntikan yang berisi hormon
sintesis estrogen dan progesteron. KB suntik merupakan metode kontrasepsi yang
sangat efektif, pemakaiannya praktis, harganya relatif murah, aman dan tidak
membutuhkan pemakaian setiap hari. (Nurul dan Sri, 2018).. Salah satu kontrasepsi
yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Cyclofem (KB suntik 1 bulan )
adalah alat kontrasepsi untuk satu bulan lamanya yang mengandung
Medroksiprogenteron Asetat 50 mg dan Estradiol Sipionat 10 mg per ml.(Hidayah,2019)

Cara kerja suntik Cyclofem yaitu menekan ovulasi, yang membuat lendir serviks
menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu, serta mengalami perubahan
pada endometrium kurang baik sehingga penetrasi sperma terganggu untuk implantasi
dari ovum yang telah dibuahi, dan menghambat kecepatan transport ovum ke tuba
fallopi (Hartanto, 2010).

Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya yaitu peningkatan
berat badan. Menurut Mulyani (2013) mengatakan KB suntik 1 bulan dapat terjadi
perubahan berat badan kemungkinan disebabkan oleh hormon progesteron
mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak
dibawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu
makan bertambah pada tahun pertama pemakaian.

Ibu R usia 25 tahun P2002 Ab000. Anak pertama usia 5 tahun dan anak kedua usia 4
bulan. Ibu mengatakan Menstruasi terakhir 5 hari yang lalu, saat ini ibu R mengatakan
sedang menggunakan kb suntik 1 bulan, dan mengeluhkan adanya peningkatan berat
badan, merasa gemuk , nafsu makan meningkat . Hasil anamnesis : Bb sebelum
menggunakan kb suntik 1 bulan : 58 kg Setelah menggunakan kb suntik 1 bulan
menjadi : 63 kg Tinggi badan:155 cm. Suntik kb 1 bulan yang pertama dilakukan
pada usia bayi 1 bulan, suntik kedua pada saat usia bayi 2 bulan, suntik ketiga
pada saat usia bayi 3 bulan dan saat ini waktunya dilakukan suntik kb yang ke 4.

Penatalaksanaannya yaitu memberikan konseling tentang KB beserta dengan efek


sampingnya, mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak, melakukan
banyak aktifitas, melakukan olahraga sebagai upaya menurunkan berat badan,
memberikan motivasi dan semangat kepada akseptor tentang perubahan yang dialami,
menganjurkan akseptor untuk mengganti alat kontrasepsinya ke kontrasepsi selain
hormonal jika berat badan semakin meningkat.(Susila,2015)
RESENSI

Annah, Nurul dan Sri, 2018. Kesehatan Reproduksi Dan Kelua rga Berencana. Jakarta:
EGC.

Hartanto, Hanafi. (2010). Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan

Hidayah, Nurul, and Desi Lestia Dwisalmarini. "Analisis Kenaikan Berat Badan Pada
Akseptor KB Suntik DI BPM HJ. M." Proceeding Of Sari Mulia University Midwifery
National Seminars. No. 1. 2019.

Mulyani, N.S.SST & Rinawati, M. (2013). Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi.
Yogyakarta: Nuha Medika

Susila, Ida. "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL


SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS
LAMONGAN TAHUN 2015." Jurnal Midpro 9.1 (2018): 7.

Anda mungkin juga menyukai