PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat baik sakit maupun sehat secara berkualitas (Kozier, 1995). Tenaga perawat sebagai
salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai
peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.. Dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting
adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi klinis. Namun
pada realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan masih bersifat manual dan
konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang memadai. Contohnya
dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan masih manual, sehingga perawat mempunyai
potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan
bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan yang lebih canggih dengan
memanfaatkan perkembangan tehnologi informasi. Pendokumentasian keperawatan dengan
menggunakan komputer diharapkan akan membantu meningkatkan dokumentasi keperawatan
yang berkwalitas.
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata
pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh
dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan, termasuk
dalam dokumentasi proses keperawatan. Dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah
komputerisasi. Bahkan dalam perkembangannya, computer bukan hanya membantu dalam
dokumentasi proses keperawatan, tapi pemanfaatannya sampai pada kepentingan manajemen
rumah sakit, dimana aktifitas perawatan dapat termonitor dalam sebuah data base rumah sakit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dokumentasi keperawatan?
2. Apa tujuan dokumentasi keperawatan?
3. Bagaimana dokumentasi secara manual?
4. Bagaimana dokumentasi keperawatan elektronik?
5. Bagaimana dokumentasi keperawatan berbasis tehnologi komputer?
6. Bagaimana manfaat dokumentasi keperawatan berbasis tehnologi komputer?
7. Bagaimana model dokumentasi keperawatan?
8. Bagaimana manfaat dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dokumentasi keperawatan.
2. Mahasiswa mengetahui tujuan dokumentasi keperawatan.
3. Mahasiswa mengetahui dokumentasi secara manual.
4. Mahasiswa mengetahui dokumentasi keperawatan elektronik.
5. Mahasiswa mengetahui dokumentasi keperawatan berbasis tehnologi komputer.
6. Mahasiswa mengetahui manfaat dokumentasi keperawatan berbasis tehnologi komputer.
7. Mahasiswa mengetahui model dokumentasi keperawatan.
8. Mahasiswa mengetahui manfaat dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2) Ditujukan utk tenaga kesehatan yang akan melakukan home care dan sebagai informasi bagi
pasien
3.1 Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi klinis.
Dokumentasi keperawatan tidak hanya sebagai sarana komunikasi namun juga berkaitan dengan
aspek legal dan jaminan dalam pemberian kualitas pelayanan. Dengan pendokumentasian yang
baik pengembangan riset keperawatan juga akan optimal. Bagaimanapun, saat ini
pendokumentasi proses keperawatan di Indonesia sangatlah kurang dan kualitasnya sangat
rendah. Pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan komputer diharapkan akan
membantu meningkatkan dokumentasi keperawatan yang berkwalitas. Namun sebelum suatu
instansi rumah sakit menggunakan pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi ini ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan, tidak hanya berkaitan dengan penyediaan hardware dan
software computer itu sendiri, tetapi yang lebih dipentingkan adalah kemampuan perawat dalam
menggunakan tehnologi informasi ini.
3.2 Saran
Diharapakan kepada pembaca atau mahasiswa dapat memahami lebih luas tentang
penerapan sistem dokumentasi manual dan elektronik karena banyak sekali manfaat yang
didapatkan untuk membuat dokumentasi dari asuhan keperawatan serta saran dan kritik yang
baik demi membangun keberhasilan dan kelengkapan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi
4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba
Medika.
Handayaningsih, Isti. 2009. Dokumentasi Keperawatan “DAR”. Jogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.