Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN BELAJAR BIOLOGI

STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

KELOMPOK 7:
1. FITRINA YUNISKA
2. NUR AZIZAH
3. SALSA PHIRA PUTRI KINANTI
DOSEN PEMBIMBING: Dr. Hj. Yanti Fitria S.Pd M.Pd

No Aspek yang skor


dinilai 5 4 3 2 1
1 Bentuk
Kegiatan
Belajar
2 Ketajaman
Masalah
3 Kedalaman
Pembahasa
n
4 Bukti
kegiatan
pendukung
5 Gaya
persentasi
dan
pemahaman
materi
6 Sistematik
penilaian
7 Kecukupan
Referensi

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Padang, 4 januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………….……........
Daftar isi…………………………………………………………………...........
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang………………………………………………....………
b. Masalah………………………………………………………..………
c. Tujuan………………………………………………………….....……
BAB II PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan sel tumbuhan ...........................................
2. Apa saja struktur dan fungsi dari tumbuhan..............................................
3. Apa ciri-ciri anatomi organ....................................................................
4. Apa yang dimaksud sistem jaringan pelindung,jaringan dasar,jaringan
pembuluh..............................................................................................
5. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan............................
6. Apa saja faktor pertumbuhan dan perkembangan..............................................
7. Bagaimana Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.........................................
8. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan.............................................
9. Apa yang dimaksud dengan perkembangan.....................................................
10. Bagaimana struktur anatomi akar,batang,daun...........................................

1. Kesimpulan....................................................................................
2. Saran...................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Sel merupakan penyusun makhluk hidup. Ada makhluk hidup bersel satu, ada
pula yang bersel banyak. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Sel tidak
dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri.Sel
juga merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Ini berarti sel dapat melakukan
proses kehidupan seperti perombakan, sintesis,respirasi, dan lain-lain. Sel tumbuhan
adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak
dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme
eukariotik lainnya.memperbanyak diri dan mengalami diferensiasi untuk kemudian
membentuk jaringan yang mempunyai struktur dan fungsi masing-masing.
Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri.
Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel
menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut
tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut
meristem. Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain
selain meristem, seperti pada korteks batang, tetapi pembelahannya sangat terbatas.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sel tumbuhan ?
2. Apa saja struktur dan fungsi dari tumbuhan?
3. Apa ciri-ciri anatomi organ ?
4. Apa yang dimaksud sistem jaringan pelindung,jaringan dasar,jaringan pembuluh?
5. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
6. Apa saja faktor pertumbuhan dan perkembangan?
7. Bagaimana Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
8. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan?
9. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?
10. Bagaimana struktur anatomi akar,batang,daun?
3. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian sel tumbuhan
2. Mengetahui apa saja struktur dan fungsi dari tumbuhan
3. Mengetahui apa saja ciri-ciri anatomi organ
4. Mengetahui apa yang dimaksud sistem jaringan pelindungan, jaringan dasar,
jaringan pembuluh
5. Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan
6. Mengetahui apa saja faktor pertumbuhan dan perkembangan
7. Mengetahui apa yang dimaksud transpor air dan translokasi fotosintat
8. Mengetahui apa yang dimaksud pertumbuhan
9. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan
10. Mengetahui bagaimana struktur anatomi akar, batang, daun
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sel Tumbuhan


( Purnomo dkk, 2009 : 3 ) Secara struktural, sel merupakan penyusun makhluk hidup.
Ada makhluk hidup bersel satu, ada pula yang bersel banyak. Sel merupakan unit
terkecil dari makhluk hidup. Sel tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang
lebih kecil dan dapat berdiri sendiri.Sel juga merupakan kesatuan fungsional
kehidupan. Ini berarti seldapat melakukan proses kehidupan seperti perombakan,
sintesis,respirasi, dan lain-lain. Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ
tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel
tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya.

2. Struktur dan Fungsi dari Tumbuhan


1.Akar (Radix)
a.Fungsi AkarAdapun fungsi akar secara umum sebagai berikut.
1) Sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media(tanah) karena akar memiliki
kemampuan meneroboslapisan-lapisan tanah.
2) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
3) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagaitempat penyimpanan makanan
cadangan, misalnyawortel dan ketela pohon.
4) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau(Rhizopora sp.) akar berperan
untuk pernapasan.
b.Jaringan Penyusun Akar Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akaryang
dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalumembelah diri menghasilkan
sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam
meristem apikal.
2. Batang
a. Fungsi Batang Secara umum, batang mempunyai beberapa fungsi berikut.
1) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar.
2) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkap-an cahaya matahari.
3) Tempat tumbuhnya organ-organ generatif.
4) Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih.
5) Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan,
misalnya berupa umbi atau rimpang.
b. Struktur Jaringan Penyusun Batang Secara umum struktur jaringan penyusun
batang tumbuhan terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele.
1) Epidermis– Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat,tanpa ruang antarsel, dinding
luar terdapatkutikula yang berfungsi untuk melindungibatang dari kehilangan air yang
terlalu besar.Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapatkambium gabus yang
menggantikan fungsijaringan primer.– Aktivitas kambium gabus adalah
melakukanpertukaran gas melalui celah yang disebutlentisel. Derivat epidermis antara
lain selsilika dan sel gabus, misalnya pada batangtanaman tebu.
2) Korteks– Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkimyang tidak teratur dan
berdinding tipis,banyak ruang antarsel.– Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang ber-
fungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.– Sel-sel korteks sebelah dalam yang
me-ngandung amilum disebut floeterma (sarungtepung ).
3) Stele (silinder – Lapisan terluar disebut perisikel.pusat)– Di dalamnya terdapat sel
parenkim danberkas pengangkut.

3. Daun (Folium)
a. Fungsi Daun Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dangutasi.
3) Menyerap CO2 dari udara.
4) Respirasi.

b. Struktur Jaringan Penyusun Daun


1)Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnyamengalami penebalan dari zat kutin
(kutikula) ataukadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata(mulut daun) yang
diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja,
misalnya padatumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai),ada yang di
permukaan bawah saja, dan ada pula yangterdapat di kedua permukaan daun (atas dan
bawah).Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusunatas dua lapis sel. Alat-
alat tambahan yang terdapat diantara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut)
dansel kipas.
2)Mesofil (Jaringan dasar)Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusunrenggang
dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakandaun Dicotyledoneae, mesofil
terdiferensiasi menjadiparenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim
spons(jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung
banyak kloroplas, dantersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak
teratur,bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dantersusun renggang.
3)Berkas Pengangkut Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi
sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.
4)Jaringan Tambahan Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya
terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.

4. Bunga (Flos)
a. Fungsi Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk,
warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu,
pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat
dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan
maka pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk
melaksanakan fungsinya sebagai penghasil alat perkembangbiakan. Pada umumnya,
bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut.

1) Mempunyai warna menarik.


2) Biasanya berbau harum.
3) Bentuknya bermacam-macam.
4) Biasanya mengandung madu.

b. Bagian-Bagian Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril terdiri dari
ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga(pedicellus), dasar bunga (receptacle),
daun pelindung(brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga.Perhiasan
bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal).

3. Ciri-Ciri Anatomi Organ

1. Jaringan pelindung Epidermis : melindungi permukaan daun, batang dan akar.


2. Sistem jaringan dasar Terdiri atas jaringan parenkima (penyusun utama), kolenkima
dan sklerenkima.
3. Sistem jaringan pembuluh Meliputi xilem dan floem.

4. Sistem Jaringan Pelindungan, Jaringan Dasar, Jaringan Pembuluh


Jaringan pelindung ialah jaringa yang melindungi permukaan daun, batang dan akar.

5. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan


Proses pertumbuhan dan perkembangan pada rumbuhan menurut Rachmawati, dkk
(2009 :2-6) yaitu ;
1. Struktur Biji
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan.
Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari kehidupan tumbuhan
baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti kacangkacangan, kamu
belah menjadi dua, kamu akan mendapatkan struktur biji yang terdiri atas
plumula, hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio. Sedangkan, struktur biji
tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula,
koleoriza, skutelum dan endosperma. Bagian-bagian biji tersebut mempunyai
fungsi masingmasing untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman dikotil
maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang
selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah poros
embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer. Pada tanaman
monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum
dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di
dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu,
pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula.
2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi
tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang
memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji
yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur
kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah
meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan,
pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon,
epikotil, dan daun pertama. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal. a. Pada perkecambahan
epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh
pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. b. Pada perkecambahan
hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari
permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.
3. Fisiologi Perkecambahan
Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi tanaman baru.
Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang
atau muncul melewati kulit. Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
a) Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam embrio
dan membasahi protein dan koloid lain.
b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas
metabolik.
c) Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji. d)
Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.

4. Pertumbuhan Primer
Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun.
Ujung batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya aktivitas
sel-sel meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem
dapat juga berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang
khusus. Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan
menjadi 3 daerah, yaitu: a) Daerah pembelahan terdapat pada ujung akar. Sel-sel
meristem di daerah ini akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan struktur
akar pertama. b) Daerah pemanjangan terletak setelah daerah pembelahan. Pada
daerah ini, sel-sel mengalami pembesaran dan pemanjangan. c) Daerah
diferensiasi. Daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi khusus.

5. Pertumbuhan Skunder
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang selselnya aktif membelah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang dan akar
yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya diambil alih
oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh kambium yang aktif
membelah. Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan
ke arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah
besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut
pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium
disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas
kambium yang dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan kurang
menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan
floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan,
aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas kambium akan
menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.

6. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan


Faktor pertumbuhan dan perkembangan menurut suwarno (2009:15-22) adalah
sebagai berikut ;
1. Faktor Genetik
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan
didukung lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik
pula.
2. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon
tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari
bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut
fitohormon. Fitohormon tersebut, yaitu:
1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat) Auksin merupakan senyawa asam
asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya. Pertama kali auksin
ditemukan pada ujung koleoptil kecambah Avena sativa. Pusat
pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan). Jika
terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang Fungsi
auksin, yaitu: a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.menghambat pertumbuhan.
2. Gibberellin Gibberellin
Merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella
fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi.
Fungsi gibberellin, yaitu: a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran
raksas.
3. Sitokinin
Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama
lain. Fungsi sitokinin yaitu:
a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan.
seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat
kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen
Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal
berbentuk gas. Fungsi gas etilen, yaitu:
a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi
dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan
dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Asam Absisat (ABA)
Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu
menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan kecepatan
maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel bersama-sama.
Fungsi asam absisat, yaitu: a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
6. Kalin Kalin
Merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
7. Asam Traumalin
Bila tumbuhan terluka, luka tersebut dapat diperbaiki kembali.
Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini dapat terjadi
karena adanya asam traumalin (asam traumalat).

3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan, meliputi:
1. Nutrisi Nutrisi yang diperlukan tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2 O
tetapi juga elemen-elemen (unsur-unsur) yang lainnya.
2. Air Fungsi air antara lain: Untuk fotosintesis, Mengaktifkan reaksi-
reaksi enzim, Membantu proses perkecambahan biji, Menjaga
(mempertahankan kelembapan), Untuk transpirasi, Meningkatkan tekanan
turgor sehingga merangsang pembelahan sel, Menghilangkan asam absisi.
3. Cahaya Setiap
Tumbuhan memerlukan cahaya untuk pertumbuhan, karena cahaya sangat
berperan dalam fotosintesis dan fotomorfogenesis. Biji tumbuhan yang
berkecambah dan tumbuh di tempat yang gelap/tidak ada cahaya ternyata
tumbuhnya tidak normal dengan ciri tumbuhnya sangat cepat, perawakan
tumbuhan tampak tinggi dan ramping, batangya lemah dan batang tidak
berwarna hijau tetapi pucat. Gejala ini disebut etiolasi.
Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar
tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
a. Tumbuhan berhari pendek (short day plant) Berbunga jika panjang hari
kurang dari periode kritis tertentu, misalnya kastuba (Euphorbia
pulcherima), ubi jalar (Ipomoea batatas), nanas (Ananas commosus), dan
padi (Oryza sativa). Panjang hari harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar
pembungaan terjadi.
b. Tumbuhan hari panjang (long day plant) Berbunga jika panjang hari
lebih dari periode kritis tertentu, misalnya tanaman jarak (Rhicinus
communis) dan kentang (Solanum tuberosum). Panjang hari harus lebih
dari 12 hingga 14 jam agar pembungaan terjadi.
c. Tumbuhan hari netral (day-neutral plant). Berbunga tidak tergantung
pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga kapan saja dalam setahun,
misalnya jagung (Zea mays).
4. Suhu atau Temperatur Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan
suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu minimum (± 10°C)
merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh. Suhu
maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana
tumbuhan masih dapat tumbuh. 5. Kelembapan Kelembapan ada
kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan
terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Bila kondisi
lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan
lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas
pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum
dan tumbuh bertambah besar.
6. Oksigen
Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar
menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
7. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Tahapan-tahapan pertumbuhan tanaman, yaitu sebagai berikut:
1. Perkecambahan Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang mempengaruhi
perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Perkecambahan
biji ada dua macam, yaitu: a. Perkecambahan epigeal Hipokotil memanjang
sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan
fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang
hijau. b. Perkecambahan hipogeal Epikotil memanjang sehingga plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan
kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri
(Pisum sativum).
2. Pertumbuhan Primer Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya
meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak
tumbuhan masih berupa embrio.
3. Pertumbuhan Sekunder Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya
meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang
bersifat meristematik kembali.
8. Pengertian pertumbuhan
Secara harfiah, pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui
atau ditentukan berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya.Pertumbuhan
meliputi bertambahnya ukuran, volume, berat, atau jumlah sel. Contohnya,
seorang anak yang menjadi tinggi. Pada tingkat sel, pertumbuhan terjadi karena
pembelahan sel dan penambahan ukuran sel.Proses pertumbuhan juga merupakan
proses pertambahan (volume, massa, tinggi dan panjang) yang bersifat permanen
dan bersifat tidak balik. Proses ini bersifat kuantitatif artinya dapat dikatakan
satuan bilangan.
9. Pengertian perkembangan

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif (bentuk dan sifat)


organisme atau bagiannya yang melibatkan perubahan struktur serta fungsi yang
lebih kompleks.Organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun, semuanya
tersusun atas berbagai jaringan. Susunan jaringan ini, mirip pada berbagai
kelompok tumbuhan. Perlu diketahui, bahwa semua jaringan pada tumbuhan
berasal dari satu jaringan, yaitu jaringan meristem. Pada perkembangan
tumbuhan, terdapat mekanisme yang menyebabkan sel-sel muda berkembang
menjadi bermacam-macam sel atau jaringan dewasa, mekanisme ini disebut
diferensiasi.

10. Struktur Anatomi


Struktur anatomi terdiri dari strujtur akar, batang, daun
- Struktur akar, Panjang akar di pengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas
tanah. Tersedianya air, mineral, dan kelembapan tanah. Struktur luar tanah
terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar dan tudung akar. Struktur
dalam akar terdiri dari epidermis (kulit / lapisan luar akar), korteks / kulit
pertama, dan endodemis akar.
- Struktur batang, Panjang setiap batang pada tumbuhan tidak sama, ada yang
panjang ada yang pendek. Itu pengaruh dari sifat genetis dan kondisi
lingkungan. Seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah.
- Struktur luar batang :
Batang tumbuhan herba itu lunak, ber1arna hijau, memiliki jaringan kayu yang
sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya relatif
pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan
kacang.
Batang tumbuhan berkayu, biasanya keras dan umurnya relatif panjang. Pada
batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel)
pada permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara
difusi. /Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.
Struktur dalam batang sama seperti struktur dalam batang terdiri dari epidermis
batang, korteks batang, dan slinder pusat.
- Struktur daun, Struktur luar daun terdiri dari helaian daun (lamina) dan tangkai
daun petioulus. Terdapat bagian yang menempel dengan batang yang disebut
pangkal tangkai daun. Pada daun tumbuhan monokotil, pangkal daun
berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu
disebut juga pelepah daun. Struktur dalam daun terdiri dari epidermis daun,
Jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang (spons).
BAB III

PEMBAHASAN

A. KESIMPULAN
Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan
cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya.memperbanyak diri dan
mengalami diferensiasi untuk kemudian membentuk jaringan yang mempunyai
struktur dan fungsi masing-masing. Struktur dan fungsi tumbuhan terdiri dari akar,
batang, daun, dan bunga. Faktor yang mempengaruhi ada dua yaitu faktor luar dan
dalam. Tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, pertumbuhan
diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan berdasarkan
sejumlah ukuran atau kuantitasnya dan Perkembangan dapat diartikan sebagai
perubahan kualitatif (bentuk dan sifat) organisme atau bagiannya yang melibatkan
perubahan struktur serta fungsi yang lebih kompleks.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Nur rochman, siti, dkk. 2009. Biologi. Jakarta : pusat pembukuan, departemen pendidikan
Nasional.

Purnomo dkk. 2009. Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Rachmawati, Faidah dkk. 2009. Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen


Pendidkan Nasional

Anda mungkin juga menyukai