Anda di halaman 1dari 22

Makalah

Berpikir Kreatif
(Disusun Dan Didiskusikan Pada Mata Kuliah Kuliah Kewirausahaan Yang
Diampu Oleh Dr. Marini Susanti Hamidun , S.Si., M.Si)

Oleh :
Tiska Rasyid (431418060)
Kelas B
Pendidikan Biologi

Jurusan Biologi
Prodi Pendidikan Biologi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Gorontalo
2020

[1]
Kata Pengantar

Puji Syukur Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena Ia Senantiasa


Memberikan Nikmatnya Sehingga Penyusunan Makalah Yang Berjudul “Berpikir
Kreatif ”Dapat Diselesaikan Dengan Baik. Walaupun Mungkin Dalam Penulisan
Masih Ada Kesalahan Dan Kekeliruan Namun Penulis Yakin Bahwa Manusia Itu
Tidak Ada Yang Sempurna, Mudah-Mudahan Melalui Kelemahan Itulah Yang
Akan Membawa Kesadaran Kita Akan Kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Pada
Kesempatan Ini, Penulis Mengucapkan Terima Kasih Atas Bantuan Dan Usaha
Yang Telah Membantu Saya Dalam Membuat Makalah Ini Niscaya Tanpa Adanya
Bantuan Dari Berbagai Pihak Penyusunan Makalah Ini Tidak Akan Terwujud.
Penyelesaian Makalah Ini Hanya Dapat Terlaksana Karena Bantuan Pikiran,
Tenaga Dan Moril Dari Berbagai Pihak. Oleh Karena Itu Saya Menyampaikan
Terima Kasih. Akhir Kata, Penulis Menyadari Bahwa Karya Makalah Ini Masih
Jauh Dari Kesempurnaan. Sehingga Segala Kritik Dan Saran Yang Bersifat
Membangun Diharapkan Demi Penyempurnaan Makalah Ini.

Gorontalo, 1 September 2020

Penyusun

[2]
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... I
Daftar Isi................................................................................................................ Ii
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
Bab 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Wirausaha ...................................................................................... 4
2.2 Pengertian Kreativitas ..................................................................................... 4
2.3 Kreativitas Wirausaha ..................................................................................... 6
2.4 Berpikir Kreatif Dalam Wirausaha.................................................................. 11
2.5 Kendala Kreativitas ......................................................................................... 13
2.6 Mengembangkan Kreatifitas. .......................................................................... 15
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 16
Daftar Pustaka

[3]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seorang Wirausaha Adalah Seorang Yang Memiliki Jiwa Dan
Kemampuan Tertentu Dalam Berkreasi Dan Berinovasi. Ia Adalah
Seseorang Yang Memiliki Kemampuan Untuk Menciptakan Sesuatu
Yang Baru Dan Berbeda (Ability To Create The New And Different)
Atau Kemampuan Kreatif Dan Inovatif. Kemampuan Kreatif Dan
Inovatif Tersebut Secara Riil Tercermin Dalam Kemampuan Dan
Kemauan Untuk Memulai Usaha (Start Up), Kemampuan Untuk
Mengerjakan Sesuatu Yang Baru (Creative), Kemampuan Untuk Mencari
Peluang (Opportunity), Keberanian Untuk Menanggung Risiko(Risk
Bearing) Dan Kemampuan Untuk Mengembangkan Ide. Disinilah
Suatu Kreatifitas Sangat Diperlukan Untuk Mengembangkan Ide Dan
Bahkan Untuk Mempertahankan Suatu Ide Yang Telah Ada.

Dalam Berwirausaha Terdapat Persaingan Yang Ketat. Untuk


Memenangkan Persaingan, Maka Seorang Wirausahawan Harus Memiliki
Daya Kreativitas Yang Tinggi. Daya Kreativitas Tersebut Sebaiknya
Dilandasi Oleh Cara Berpikir Yang Maju, Penuh Dengan Gagasan-
Gagasan Baru Yang Berbeda Dengan Produk-Produk Yang Telah Ada
Selama Ini Di Pasar. Gagasan- Gagasan Yang Kreatif Umumnya Tidak
Dapat Dibatasi Oleh Ruang, Bentuk Ataupun Waktu. Justru Seringkali
Ide-Ide Jenius Yang Memberikan Terobosan-Terobosan Baru Dalam
Dunia Usaha Awalnya Adalah Dilandasi Oleh Gagasan-Gagasan Kreatif
Yang Kelihatannya Mustahil.

[4]
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian Wirausaha?
2. Bagaimana Pengertian Kreativitas?
3. Bagaimana Cara Kreativitas Wirausaha
4. Bagaimana Cara Berpikir Kreatif Dalam Wirausaha
5. Apa Saja Kendala Kreativitas
6. Bagaimana Mengembangkan Kreatifitas
1.3 TUJUAN
2. Mahasiwa Dapat Mengetahui Pengertian Wirausaha?
3. . Mahasiwa Dapat Mengetahui Bagaimana Pengertian Kreativitas?
4. Mahasiwa Dapat Mengetahui Bagaimana Cara Kreativitas Wirausaha
5. Mahasiwa Dapat Mengetahui Bagaimana Cara Berpikir Kreatif Dalam
Wirausaha
6. Mahasiwa Dapat Mengetahui Apa Saja Kendala Kreativitas
7. Mahasiwa Dapat Mengetahui Bagaimana Mengembangkan Kreatifitas

[5]
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN WIRAUSAHA
Wirausaha adalah kemampuan kreatif, dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru ada dan berbeda melalui kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang menuju sukses (Suryana, 2006).
Menurut Kasmir, wirausaha adalah menciptakan sesuatu
yang diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovatif yang tinggi. Seseorang
yang memiliki kreativitas dan jiwa inovatif tentu berfikir untuk mencari
atau menciptakan peluang yang baru dan lebih baik dari
sebelumnya. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan
inovasi yang terus menerus untuk menentukan sesuatu yang berbeda dari
yang sudah ada sebelumnya, kemudian dengan kreativitas dan inovasi
tersebut pada akhirnya mampu memberi kontribusi bagi masyarakat
banyak (Kasmir, 2006).
Wirausaha bila ditinjau dari etimologi berasal dari kata ”wira”
dan ”usaha” yang berarti berkemauan keras. Jadi seorang wirausaha dapat
diartikan sebagai berikut : seorang yang berkemauan keras dalam
melakukan tindakan yang bermanfaat dan patut menjadi teladan hidup.
2.2 PENGERTIAN KREATIVITAS
Conny Semiawan (2003:45) mengatakan kreativitas merupakan kemampuan
untuk menciptakan produk baru. Produk baru tidak perlu sepenuhnya baru, tetapi
dapat saja merupakan bagian-bagian produk itu saja.
Produk baru yang diciptakan dapat merupakan kombinasi dari beberapa
produk yang sudah ada atau penggabungan beberapa sumber daya yang ada.
Dari kreativitas dapat tercipta produk baru(inovasi).Produk baru yang tercipta itu
diharapkan dapat memecahkan permasalahan yangadakarena adanya produk yang
memenuhi.

[6]
2.3 PENGERTIAN INOVASI
Zimmerer (Suryana, 2006:14) mengatakan inovasi merupakan kemampuan
menerapkan kreativitas dalam ranka memecahkan persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan.
Sedangkan Teodore dan Levitt (Suryana, 2006:4) mengatakan inovasi
merupakan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat dalam
menghadapi tantangan hidup. Yuyus Suryana dan Kartib, Bayu (2006,4)
mengatakan inovasi adalah kreativitas yang dapat diimplementasikan dan
memberi nilai tambahatas sumber daya yang kita miliki. Ancok (2012:34)
mengatakan inovasi adalah proses menerjemahkan ide-ide ke dalam bentuk
sebuah produk atau layanan yang dibeli orang atau sesuatu yang dihasilkan dari
proses tersebut Kreativitas dan Entrepreneurship
Kreativitas merupakan ide-ide atau gagasan untuk membuat atau
menciptakan suatu produk .Hanya saja
produk itu masih dalambentuk ide-ide, belum dalam bentuk barang nyata.Produk
itumasih dalam pikiran di kepala kita saja.Tetapi gagasan yang seperti ini
sangat diperlukan karena kreativitas itu merupakan cikal bakal terbewntuknya
produk baru.Tanpa kreativitas tidak aka nada inovasi. Begitu pula sebaliknya,
inovasi itu itu terjadi karena adanya kreativitas. Oleh karena itu dapat dikatakan
orang yang kreatif itu sangat diperlukan karena mereka yang kreatif itu pada
akhirnya akan menjadi seorang inovator.
Kewirausahaan merupakan pengetahuan yang sangat tergantung
kepada kreativitas.Dengan memiliki kreativitas maka itu sesorang dapat lebih
mudah untuk berwirausaha. Seseorang yang bergerak ddalam bidang
entrepreneurship harus menjadi orang yang kreatif dan inovatif.Hal ini
dikarenakan entrepreneur itu tidak lai adalah orang yang mampu menerapkan
atau mengimplementasikan kreativitas untuk dijadikan sebagai suatu
inovasi.Oleh karena itu kreativitas sangat diperlukan dalam
kewirausahaan.Kreativitas sangat diperlukan karena:
a. Untuk menghadapi kompetisi.
b. Di dalam kreativitas itu ad aide- ide

[7]
c. dari kreativitas akan tercipta suatu inovasi
d. Supaya dapat bertahan di dalam bisnis.
Kreativitas bukan hanya diperlukan dalam menghadapi
kompetisi bisnis tetapi juga diperlukan agar produk atau
perusahaan itu dapat bertahan terhadap persaingan dari produk atau
perusahaan lain.Bila kita kreatif,artinya kita dapat selalu berrpikir
tentang perusahaan atau produk kitaKita akan selalu berusaha
menemukan ide-ide baru agar produk atau perusahaan kita dapat
bertahan dari persaingan dengan produk atau perusahaan lain. Ini
menunjukkan betapa pentingnya kreativitas itu

2.4 KREATIVITAS WIRAUSAHA


2.4.1 Sumber Kreativitas
seringkali kita mencoba mengartikan kata kreativitas dan kita mungkin
mengartikanya sebagai suatu hal yang hubunganya dengan kesenian. Seoarang
yang keatif seringkali dikaitkan dengan keahlianya bernyanyi, pidato, melukis,
dan menggambar. Sebenarnya, yang perlu kita koreksi disini adalah seorang
yang bekerja selain dari bidang kesenian ternyata harus memiliki kreativitas
yang tinggi untuk kemajuan hidupnya (Suryana, 2006).
Kreativitas sebenarnya tidak selalu bawaan dari lahir, ternyata
kreativitas harus dipelajari dan ditingkatkan terus menerus. Maka dari itu ada
beberapa sumber yang mempengruhi dari krativitas itu sendiri, yaitu :
a. Sifat Proses kreatif.
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Setiap orang kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai
kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang
lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam
suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari
untuk berfikir dan bertindak secara kreatif. Bagi pihak lain proses kreatif lebih
sukar karena tidak dikembangkan secara positif, dan jika mereka ingin menjadi
kreatif, maka mereka harus belajar dengan cara mengimplementasikan proses

[8]
kreatif. Ada tiga tahap dalam proses kreatif yaitu Absortive, Retentive dan
reasoni (Sahlan, 1988).
b. Latar belakang atau akumulasi pengetahuan.
Kreasi yang berhasil biasanya di dahului dengan penelitian dan
pengumpulan informasi yang meliputi membaca, dan percakapan dengan
orang lain yang bekerja dalam bidangnya, mengikuti pertemuan
profesional dan lokakarya. Ada beberapa cara untuk mengembangkan daya
pikir kreatif, yaitu :
1. Membaca informasi tentang berbagai hal.
2. Menjadi anggota penghimpun profesional.
3. Mengikuti rapat dan seminar professional
Membicarakan subyek yang di minati dengan
setiap orang.
4. Mengamati majalah surat kabar jurnal
untuk mencari artikel yang berhubungan
dengan subyek yang di minati.
5. Mencatat setiap informasi yang berguna. c.
Proses Inkubasi.
Alam bawah sadar yang kreatif memungkinkan mereka untuk dapat merinci
dengan seksama informasi yang mereka dapatkan selama tahap persiapan. Proses
inkubasi ini sering terjadi pada saat mereka terlibat dalam aktivitas yang tidak
sepenuhnya berhubungan dengan subyek atau pokok permasalahan menjauhkan
diri dari suatu permasalahan dan membiarkan pikiran bawah sadar
menyelesaikanya memberikan kesempatan kepada kreativitas untuk
berkembang. Langkah-langkah yang penting dalam hal ini adalah :
1) Melakukan aktivitas yang tidak memerlukan energi pikir.
2) Melakukan latihan secara rutin bermain.
3) Berdoa atau melakukan meditasi bersanta

[9]
Tahap proses kreatif ini seringkali dianggap sebagai tahap yang paling
menyenagkan karena merupakan saat ditemukanya solusi atau ide yang dicari
oleh seseorang, ada beberapa cara cepat terjadinya pengalaman ide, yaitu :
1) Memikirkan impian tentang suatu rencana.
2) Mengembangkan hobi.
3) Mencatat setiap ide yang muncul.
4) Mengatur waktu istirahat ketika melakukan pekerjaan.
Analisis dan kembangkan bagaimana pasangan-pasangan obyek
berikut ini berhubungan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain,
mur dan baut, Suami dan isteri, cokelat dan es krim, pemotong rumput dan
tanaman tomat, manager produksi dan karyawan bawahannya
. Ciri-ciri lingkungan kreatif adalah sebagai berikut :
1. Manajemen yang dapat memberikan kepercayaan kepada karyawan tanpa
melakukan pengawasan yang berlebihan.
2. Saluran komunikasi yang terbuka untuk setiap anggota perusahaan
3. Hubungan dan komunikasi yang baik dengan pihak luar Kepribadian yang
bervariasi.
4. Kesediaan menerima perubahan.
5. Kesenangan mencoba ide baru.
6. Rasa takut yang tidak berlebihan apabila terjadi kesalahan dalam
melakukan pekerjaan.
7. Seleksi dan promosi karyawan berdasrkan prestasi.
8. Penerapan tekhnik yang menumbuhkan ide dengan anjuran dan tukar
pikiran.
9. Hambatan dan teknik meningkatkan kreatifitas.
10. Hambatan psikologis.
11. Hambatan budaya.
12. Hambatan lingkungan.

[10]
13. Hambatan bahasa berfikir.
14) Hambatan keterpakuan fungsional.

Teknik Peningkatan Kekreativitasan.


1. Perumusan masalah secara efektif.
2. Bertanya dan bertanya.
3. Curah gagasan.
4. Orang aneh.
5. Iklim kreatif.

Berfikir Kreatif

Hasil penelitian terhadap otak manusia menunjukkan bahwa fungsi


otak manusia di bagi menjadi dua bagian, yaitu otak sebelah kiri dan otak
sebelah kanan. setiap bagian otak memilki fungsi sepesifik dan menangkap
informasi yang berbeda. Otak sebelah kanan menggerakkan fikiran lateral
dan meletakkan pada jiwa proses kreatif. Menurut

Zimmerer dalam Suryana21 menyatakan bahawa untuk


menggerakkan ketrampilanya proses kreatif menggunakan otak sebelah kanan,
ciri- cirinya sebagai berikut :
1) Selalu bertanya ‘’apa ada cara yang lebih
baik’’?.
2) Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan
rutin.
3) Berefleksi (merenungkan) berfikir
dalam.
4) Berani bermain mental, mecoba untuk melihat masalah dan
perspektif yang berbeda.

[11]
5) Menyadari kemungkinan banyak jawaban, dari pada satu
jawaban yang benar.
6) Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk
mrenacapai sukses.
7) Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
memecahkan masalah inovatif. Memilki ketrampilan helicopter
(heli copters skills) yaitu kemampuan untuk bangkit diatas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang
lebih luas kemudian
menfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah (Suryana, 2006).
Imajinasi dan ide.
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat
dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absorptive, retentive,
reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang
tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak
pernah keluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia
dapat melalang buana ke dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting
dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia
Proses kreatif dan inovatif hanya di lakukan oleh orang-orang yang
hanya memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
1) Percaya diri yakni yakin, optimis, dan penuh komitmen.
2) Berinisiatif yakni energi dan percaya diri.

3) Memiliki motif berprestasi yakni berorientasi hasil dan berwawasan


kedepan
4) Memiliki jiwa kepemimpinan yakni berani tampil berbeda dan berani
mengambil resiko dengan penuh perhitungan (karena itu suka
tantangan (Suryana, 2006)

[12]
2.5 BERFIKIR KREATIF DALAM BERWIRAUSAHA
Ada kalanya ketika kita mau memulai berwirausaha kita diharuskan untuk
berfikir secara kreatif. Dimaksudkan agar usaha yang akan kita laksanakan tidak
mengalami kegagalan. Maka dalam hal ini kita dituntut memecahkan permasalahan
dengan menghubungkan satu masalah dengan masalah yang lain dan mengambil
strategi untuk mencapai kesuksesan. Lalu bagaimanakah langkah kita untuk berfikir
kreatif ? (Suryana, 2006).
1. Preparation (persiapan).
Persiapan menyangkut kesiapan untuk berfikir kreatif yang dilakukan dalam
bentuk pendidikan formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainya.
Pelatihan merupakan landasan untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi
bagaimana dapat memperbaiki pikiran kita agar berfikir kreatif, Zimmerer
mengemukakan tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita untuk berfikir kreatif
yaitu :
a. Menghindari sikap untuk tidak belajar. Setiap situasi adalah peluang untuk belajar.
b. Belajar banyak jangan belajar terbatas terbatas pada suatu keahlian yang kita
miliki saja, karena banyak inovasi yang di peroleh dari ilmu lain.
c. Mendiskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
d. Menghimpun artikel atau dokumen-dokumen yang penting.
e. Temui professional atau asosiasi dagang dan mempelajari cara mereka memecahkan
persoalan.
f. Menggunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
2. Investigation (penyelidikan).
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan
pemahaman yang mendalam tentang masalah atau keputusan. Sesorang dapat
mengembangkan pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan.
Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang tertentu,
seseorang pertama-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-

[13]
komponen dasarnya. Misalnya seseorang pedagang tidak bisa menghasilkan ide-ide
baru kalau ia tidak mengetahui konsep-konsep atau komponen-komponen dasar
tentang perdagangan.
3. Transformation (transformasi).
Yaitu menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi
yang terkumpul. Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan
mentransformasi informasi kedalam ide-ide yaitu yang dapat dilakukan sebagai
berikut :
a. Evaluasi bagian-bagian situasi beberapa saat, cobalah ambil
gambaran luasnya.
b. Susun kembali unsure-unsur situasi itu. Disamping melihat
komponen-komponen masalah atau isu dalam susunan dan
perspektif yang berbeda-beda kita harus mampu melihat perbedaan
dan persamaan secara cermat.

c. Sebelum melihat satu pendekatan khusus terhadap situasi


tertentu bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan
akan dicapai.
d. Lawan godaan yang membuat penilaian kita terges-gesa dalam
menyelesaikan persoalan atau mencarai peluang.
4. Incubation (penetasan).
Yaitu menyiapkan pikiran bawah sadar untuk merenungkan
informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu
untuk merefleksikan informasi. Untuk mempertinggi tahap inkubasi,
dalam proses berfikir kreatif dapat di lakukan dengan cara :
a. Menjauhkan diri dari situasi. Melakukan sesuatu yang tidak terkait
dengan masalah.
b. Menyediakan waktu untuk menghayal meskipun menghayal seolah-

[14]
olah melakukan sesuatu yang tidak berguna, akan tetapi
khayalan merupakan bagian terpenting bagian dari proses kreatif.
c. Berfikir
santai.
d. Menghayal tentang masalah atau peluang. Berfikir berbagai masalah
sebelum tidur merupakan cara efektif untuk mendorong fikiran
anda bekerja waktu tidur.
e. Mengejar masalah atau peluang, meskipun dalam lingkungan yang
berbeda dan dimana saja.
5. Illumination (Penerangan).
Penerangan akan muncul pada saat inkubasi, yaitu ketika ada
pemecahan sepontan yang menyebabkan adanya titik terang pada tahap
ini, semua tahap sebelumnya muncul bersama-sama menghasilkan
ide-ide kreatif dan inovatif.
6. Verification (Pengujian).
Menyangakut validasi keakuran dan manfaat ide-ide yang
muncul yang dapat di lakukan pada masa percobaan, proses simulasi
tes pemasaran, membangun pilot project, membangun prototype dan
aktivitas lain yang di rancang untuk membuktikan ide-ide baru yang
akan di implementasikan.
7. Implementasion (Implementasi).
Yaitu mentransformasikan ide-ide kedalam
praktik bisnis.

2.4 KENDALA YANG MENGHAMBAT KREATIVITAS


Menurut Adair (2004):

1. Berpikir negatif pada individu dan tim : fokus pada aspek negatif dari suatu
masalah daripada mencari peluang untuk menemukan solusi

[15]
2. Takut akan kegagalan : sebuah rasa takut akan kegagalan dan takut tampil
bodoh di hadapan orang lain
3. Kurangnya waktu berpikir yang berkualitas dan pengalaman yang menarik :
stress dapat mempersulit untuk dapat berfikir objektif dan menghambat
proses berfikir yang alami
4. Banyaknya aturan dan peraturan, kurangnya kebebasan untuk
berkembang : terlalu banyak peraturan dapat mendorong kemalasan
seseorang. Seseorang perlu kebebasan untuk dapat berpikir kreatif dan
mengembangkan kreativitasny
5. Membuat asumsi yang belum tentu benar : kegagalan dalam
mengidentifikasi asumsi yang anda buat akan menghambat proses
berkembangnya ide baru. Jadi tidak seharusnya kita terlalu banyak berasumsi,
karena asumsi tersebut belum tentu benar.
6. Terlalu banyak logika: terlalu banyak menggunakan logika diluar imajinasi,
intuisi, dan sintesis dari proses berpikir
7. Berpikir tidak kreatif : rintangan yang terbesar adalah ketika anda berpikir
bahwa anda tidak kreatif.
Ciri-ciri orang tidak kreatif:
1. Terlalu sibuk dan stress untuk dapat berpikir secara objektif
2. Sangat kritis terhadap diri sendiri
3. Takut untuk menggunakan ide baru
4. Takut terlihat bodoh dihadapan orang lain

5. rentan untuk menerapkan logika sebagai resor pertama dan terakhir


ragu bahwa banyak orang yang mampu menjadi kreatif
6. tidak mampu berpikir secara lateral
7. tidak terinspirasi walaupun dihadapkan dengan ide baru

Di sisi lain kreatifitas dalam diri seseorang dapat didorong dengan

[16]
mengeksplor kualitas dan karakteristik dari orang lain yang berpikir kreatif
dan aktivitas juga tahap-tahap yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
proses berpikir kreatif.
2.6 MENGEMBANGKAN KREATIFITAS
Agar seseorang menjadi kreatif dapat melakukan langkah-langkah :
1. Berpikir diluar kerangka masala
Dapat bersifat terbuka terhadap observasi dan pemikiran baru,
walaupun terlihat aneh pada awalnya. Kita cenderung untuk melihat apa yang
kita harapkan, tapi jika kita mau membuka pikiran kita diatas batas wajar kita
akan menjadi lebih jeli, objektif, dan kreatif dalam pikiran kita. Dapat
mempertimbangkan titik awal dan perspektif ketika mencari solusi dapat
sangat mengispirasi. Pendekatan masalah dari sudut pandang yang berbeda
dapat mendorong munculnya ide baru. Berpikir kreatif dapat menjadi sebuah
petualangan baru yang menimbulkan sebuah pengalaman yang sangat
berharga.
2. Mengenali kapan asumsi harus dibuat dan saat tidak boleh menggunakan
asumsi Jangan menganggap semua yang kita asumsikan adalah benar. Jangan
mengedepankan persepsi atau ide-ide yang dimiliki sebelum mendapatkan
pengetahuan yang sebenarnya. Asumsi dan persepsi seringkali tidak beralasan
dan dapat menyesatkan, serta hambatan yang besar untuk dapat berpikir
kreatif.
3. Berpikir picik dan memperluas bidang visi (untuk menggambar pada
pengalaman lainnya individu dan bisnis). Sangat mudah jika hanya berpikir
dalam sebuah ruang lingkup ketika Anda dihadapkan dengan suatu masalah,
tetapi jika Anda memperluas parameter Anda, jawaban yang
muncul mungkin lebih dekat dari yang Anda pikirkan. Teknologi
dan praktik di industri selain diri sendiri mungkin memicu ide, yang
mengarah kepada solusi. Pengalaman dapat memperluas wawasan Anda dan

[17]
membuka segala macam jalan baru untuk berpikir
4. Mengembangkan dan menyesuaikan ide-ide lebih dari satu sumber Sebagai
manusia kita tidak bisa membuat sesuatu asumsi atau keputusan dari ketiadaan,
pikiran kita membutuhkan sesuatu bahan atau modal untuk bekerja, jadi kita
menggabungkan ide dan unsur-unsur yang sudah ada untuk menciptakan ide-ide
dan produk baru. Pemikiran yang kreatif dapat melihat kemungkinan, dan
hubungan antara berbagai ide yang tidak terpikirkan sebelumnya.
5. Practice Serendipity (menemukan suatu keterangan yang bernilai secara tidak
sengaja pada saat mencari sesuatu yang lain) – memiliki rentang perhatian
yang luas dan berbagai kepentingan adalah penting.
Ketika kita terlibat dalam suatu proses pemecahan masalah kita cenderung fokus
hanya kepada masalah tersebut tapi kita harus selalu terbuka dan menyadari
hal-hal yang datang tak terduga. Apa yang mungkin tampak tidak relevan
pada awalnya kemudian bisa menjadi sesuatu yang signifikan jika kita berpikir
secara kreatif. Hal ini mungkin akan memakan waktu, yang membuat pemikir
kreatif harus mempertahankan banyak informasi dan pengalaman sebanyak
mungkin. Pengalaman ini yang mungkin menjad pemicu untuk berfikir kreatif
yang mungkin menjadi satu-satunya yang dapat memecahkan permasalahan
yang sulit.
6. “Teknologi Mentransfer” dari suatu bidang ke bidang
lainnya Menjaga pikiran yang terbuka ketika dihadapkan dengan suatu masalah
dan melihat di luar situasi kalian sendiri. Seringkali departemen lain, organisasi
serta industri bisa memberikan inspirasi untuk mengembangkan gagasan untuk
mengatasi tantangan. Para pemikir kreatif paling berhasil memiliki pengetahuan
tentang lebih dari satu bidang dan sering membuat nama mereka muncul di
beberapa bidang berbeda dari yang mereka kuasai.
7. Menjadi terbuka dan siap menggunakan peluang atau hal-hal tak terduga dan
peristiwa yang berguna. Memiliki fokus perhatian yang luas dan

[18]
mengembangkan kekuatan pengalaman untuk memanfaatkan kesempatan yang
Anda temui dalam hidup Anda. Menggunakan pengalaman Anda untuk
menafsirkan hal-hal ini sebagai sesuatu yang berguna tanpa prasangka. Anda
mungkin harus menginvestasikan banyak waktu membuka diri untuk
pengalaman tetapi mereka akan memberikan Anda dasar referensi yang baik
untuk kreativitas dimasa depan.
8. Menggali proses pemikiran dan elemen utama pikiran di tempat bekerja dalam
menganalisa, menilai, dan melakukan sintesa
Berpikir kreatif tidak bisa dibagi ke dalam sebuah proses maupun sistem tertentu.
Sifat dari kreativitas bisa diartikan merupakan proses yang teratur. Namun,
biasanya diawali dengan melakukan analisis sebuah masalah kemudian
memainkannya dengan melakukan restrukturisasi. (bersintesa). Selanjutnya
kita mengaturnya dengan menggunakan imajinasi kita dan menilai pemikiran
yang kita hubungkan menjadi sebuah solusi yang memungkinkan.
9. Menggunakanya kedalam pikiran bawah sadar
Tidur merupakan salah satu cara untuk memungkinkan adanya ide-ide yang
akan dihasilkan. Bermimpi membuat anda merasa bebas total dan tidak
dirasakan pada saat keadaan normal. Meskipun hal in tidak memberikan
jawaban yang tepat tetapi bisa untuk mengarahkan pikiran terjaga Anda
ke arah yang benar. Anda harus mencatat mimpi Anda segera setelah Anda
bangun sehingga mereka tidak hilang. Otak mampu menganalisis informasi
yang mungkin anda sendiri tidak menyadarinya. Dengan mematikan pikiran
sadar Anda, Anda membiarkan pikiran Anda yang mendalam untuk mulai
menganalisa, menilai, dan mensintesis pengetahuan di hati anda. Anda tidak
dapat mengontrol jenis inspirasi tetapi Anda harus tetap waspada dan penuh
harap, agar anda dapat mengetahui ketika ia menampakkan dirinya.
10. Mencatat ide-ide atau pikiran yang
telah ditemukan

[19]
Memiliki notebook adalah cara yang baik sebagai bahan rekaman
untuk penggunaan masa depan Anda. Buatlah catatan dari percakapan (nyata
atau dari TV atau radio), kutipan dari artikel atau buku dan pengamatan atau
pikiran. Naluri Anda akan memberitahu Anda apa yang mungkin relevan
untuk pemecahan masalah masa depan dan berpikir kreatif . Tidak perlu
terlalu sistematis seperti ketika Anda melihat kembali melalui catatan Anda,
Anda akan membuat hubungan di antara point yang tidak terlihat.
11. Menggunakan analogi ( untuk meningkatkan pemikiran
imajinatif ).
Alam memiliki banyak jawaban untuk masalah kita. Kami memiliki
tantangan mewujudkan mereka dan menerapkan apa yang kita temukan
dengan situasi pribadi kita. Model-model lain dapat ditemukan dalam produk
yang ada dan organisasi tetapi kita harus sadar untuk tidak menyalin
langsung karena hal ini dapat menyebabkan lebih banyak masalah. Kita
harus tetap berpikiran terbuka dan sangat jeli ketika melihat lingkungan kita
dan menggunakan apa yang kita lihat untuk keuntungan kita.
12. Cobalah untuk kadang-kadang membuat keanehan untuk memicu
ide-ide baru Berpikir kreatif adalah mencari sesuatu yang baru.
Kadang-kadang sesuatu yang baru dapat ditemukan dalam
keanehan. Dengan membuat keanehan Anda mulai melihat
secara berbeda dan ini dapat menyebabkan banyak pikiran kreatif
dan juga sebaliknya. Dengan menjadi lebih akrab terhadap
keanehan akan membuat anda untuk menjelajahi jalan baru yang
mungkin anda tidak menyadari keberadaannya. Kedua proses ini
dapat menyebabkan pemikir kreatif untuk ide-ide baru

[20]
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba
menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru
terhadap masalah. Dalam berpikir kreatif, seseorang dituntut untuk dapat
memperoleh lebih dari satu jawaban terhadap suatu persoalan dan untuk itu maka
diperlukan imajinasi. Adapun berpikir analitis adalah berpikir yang sebaliknya
menggunakan suatu pendekatan logis menuju ke jawaban tunggal. Sebenarnya
dalam menghadapi masalah kita membutuhkan kedua jenis berpikir tersebut, yaitu
berpikir logis-analitis dan berpikir kreatif. Berpikir logis-analitis sering disebut
dengan berpikir konvergen, karena cara berpikir ini cenderung menyempit dan
menuju ke jawaban tunggal.
Sementara itu berpikir kreatif sering disebut sebagai berpikir divergen,
karena disini pikiran didorong untuk menyebar jauh dan meluas dalam mencari
ide-ide baru. Dalam berpikir kreatif proses yang terjadi ternyata melalui
beberapa tahapan tertentu. Suatu ide tidak dapat dengan tiba-tiba muncul di dalam
benak kita. Ide-ide terjadi setelah berbagai macam simbol diolah di alam bawah
sadar kita. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam terjadinya berpikir kreatif, mau
tidak mau akan melewati beberapa tahap.
DAFTAR PUSTAKA

Adair, John. 2004. Adair on Creativity and Innovation. 2. London : thorogood


publishing
Ancook, Djamaludin, 2012, Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi, Erlangga,
Jakarta.
Hasan Shadily, 1987. Ensiklopedi Indonesia, jilid 4, Jakarta : Ichtion VanHoeve,
Kasmir, 2006. Kewirausahaan, Jakarta : Raja Grafindo Persada,
Sahlan Sulaiman dan Miswan, 1988 Multi Dimensi Berkratifitas Manusia,
Bandung : Sinar
Suryana, 2006 Kewirausahaan, Edisi 3, Bandung : Salemba Empat,

Anda mungkin juga menyukai