Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH RUTIN

MK. FIS. SMA B.LAB


PRODI S1 PF - FMIPA

Skor Nilai :

“TATA SURYA”
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Ilmu pengetahuan Bumi dan Antariksa”

OLEH:
KELOMPOK 9
NAMA MAHASISWA : RUTH YOHANA SIHOMBING (4183321030)

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA A 2018

DOSEN PENGAMPU : Dr. DERLIANA M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
A.TATA SURYA
Tata surya merupakan kumpulan dari benda benda langit yang terdiri dari bintang besar
yakni matahari serta semua benda yang terikat karena gravitasi matahari. benda angkasa
tersebut antara lain 8 planet, komet, asteroid serta meteroid.
1. ANGGOTA TATA SURYA
Tata surya terdiri dari benda – benda angkasa yakni matahari sebagai poros tata surya, 8
planet yang mengitari matahari, asteroid, komet serta meteoroid. Simak penjelasan dari tiap
anggota tata surya berikut ini.
A. MATAHARI

Matahari adalah salah satu jenis bintang, layaknya bintang -bintang yang lainnya yang
bertaburan di jagat raya. Hanya saja, letak matahari ini adalah yang paling dekat dengan
tempat tinggal kita, yakni bumi. Itu sebabnya, matahari tampak jauh lebih besar ketimbang
bintang lain di jagat raya.

Tak hanya itu, matahari juga merupakan pusat tata surya dari planet -planet yang di dalamnya
termasuk planet bumi. Itu sebabnya, matahari sangat berpengaruh terhadap kehidupan para
makhluk hidup yang ada di bumi. Bahkan, hampir seluruh energi yang dibutuhkan oleh para
makhluk hidup di bumi ini juga berasal dari matahari.

Energi dari matahari memang sangat besar. Albert Einstein menyatakan bahwa energi
matahari ini asalnya dari hasil reaksi inti yang terjadi di dalam tubuh matahari itu sendiri.
Reaksi inti ini mengakibatkan tingginya suhu matahari. Suhu permukaan matahari sendiri
mencapai ± 6.000o C, sedangkan suhu pada bagian inti matahari, mencapai jutaan derajat
celcius. Sangat panas.

Tubuh matahari terdiri dari dua bagian, yakni berupa bagian inti dan bagian kulit luar
matahari. Pada bagian inti matahari, bentuknya berupa bola gas yang memiliki tekanan dan
suhu sangat tinggi, yakni 15 juta 0 K. Sedangkan pada bagian kulit luar matahari, masih
terdiri dari tiga lapisan, yakni berupa Fotosfera, Kromosfera, dan Korona.
B.PLANET

Planet pengiring matahari hingga saat ini ditentukan berjumlah 8 buah. Planet tersebut
yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Perlu
diketahui, bahwa sebelum tahun 2006, terdapat Pluto yang masih dianggap planet,
sehingag planet pngiring matahari ada 9. Namun, tahun 2006, Pluto bukan lagi dianggap
sbagai planet. Pluto ditetapkan sebagai bukan planet oleh International Astronomical
Union (IAU), tepatnya pada 24 Agustus 2006.

Mengenai planet -planet ini, berikut terdapat data mengenai planet pengiring matahari,
lengkap dengan data jarak plant dari matahari, periode revolusi planet, periode rotasi
planet, dan jumlah satelit yang mengiringi planet tersebut.

1. Merkurius
Merkurius adalah planet yang letakknya paling dekat dengan matahari. Jarak merkurius
dari matahari hanya sekitar 58 juta km. Planet ini memiliki diameter sekitar 4.800 km,
dngan periode rotasi adalah 88 hari. Sedangkan periode revolusi merkurius adalah 0,24
tahun (revolusi sideris).

Massa planet merkurius hanya 0,0045 massa bumi, atau bisa dibilang sangat kecil.
Karena letaknya yang sangat dekat dengan matahari, ini membuat temperatur merkurius
menjadi sangat tinggi, yaitu mencapai 3400 C (rata – rata). Karenanya, di planet ini pun
juga tidak ditemukan kehidupan.
2 Venus
Jarak venus ke bumi adalah sekitar 42 juta km atau 0,28 SA (satuan astronomi). Planet
Venus memiliki garis tengah planet yang panjangnya sekitar 12.200 km. Planet Venus
sering disebut sebagai “the morning star” karena seringkali tampak di pagi hari, yakni
tatkala bintang bintang yang lain sudah tidak lagi kelihatan.

Selain itu, Venus juga dijuluki sebagai bintang sore (the evening star). Kenapa
demikian? Sebab plant ini sudah tampak pada waktu senja atau sore hari dari bumi, saat
bintang – bintang di jagat raya justru belum kelihatan. Pada planet venus juga tidak
dijumpai kehidupan.
3.Bumi
Bumi adalah planet yang pasti sudah sangat akrab dengan kita. Jarak bumi dari matahari
adalah ± 150 juta km, dengan jarak terjauh sekitar 152,5 juta km. Untuk nilai satu
satuan astronomi atau 1 unit astronomi bumi, merupakan jarak bumi ke matahari yang
besarnya dihitung 150.106 km atau 150 juta km.

Jari jari planet bumi sepanjang 6.370 km, dengan rotasi bumi adalah 24 jam. Revolusi
sideris bumi adalah 1 tahun atau 365 hari. Temperatur rata rata bumi adalah sekitar 100
C. Planet bumi mempunyai sejumlah satu satelit yang dinamai bulan.

Penjelasan mengenai bumi ada sangat banyak. Namun, lebih lanjut mengenai rotasi dan
revolusi bumi telah dibahas pada artikel 3 macam gerakan bumi: rotasi, revolusi dan
presesi.

4 Mars
Jarak planet mars dengan matahari adalah ± 228 juta km atau 1,5 SA. Garis tengah
planet mars adalah 6.800 km, dengan lama periode rotasi mars 24 jam 36 menit
(24h36m), sedangkan lama periode revolusi siderisnya adalah 1,88 tahun atau hampir
23 bulan (687 hari).

Pada planet mars ini juga ditemukan adanya pergantian musim, seperti yang terjadi di
bumi. Di wilayah kutub mars, tampak pula tertutup oleh es. Akan tetapi, atmosfer yang
dimiliki mars sangat tipis sehingga perlindungan terhadap apa – apa yang ada di
permukaan mars lebih sedikit. Ketika berkedudukan oposisi, mars tampak sebagai
bintang yang berwarna merah ketika dilihat dari bumi. Mars juga memiliki dua buah
satelit, yang dinamai phobos dan deimos.

5 Yupiter
Yupiter adalah planet yang disebut sebagai paling tbesar di antara planet -planet lain
dari anggota tata surya yang ada. Jarak planet mars dengan matahari adalah sekitar 778
juta km, dengan garis tengah panjangnya sekitar 140.000 km. Rotasi dan revolusi planet
yupiter, masing masing adalah 9,9 jam dan 11,86 tahun.

Rotasi planet ini yang hanya sekitar 10 jam saja membuat gerakan ekuator dari yupiter
sangat cepat. Planet yupiter juga memiliki atmosfer, akan tetapi gerakannya sangatlah
lambat. Planet Yupiter juga memiliki sejumlah 14 satelit.
6. Saturnus
Saturnus adalah planet yang sangat menarik sehingga banyak pula menarik perhatian
para ahli , astronomi. Keunikan planet ini adalah mempunyai 3 buah cincin. Jarak
Saturnus dari matahari sekitar 1.430 juta km atau sekitar 9,5 SA, dengan diameter
sekitar 120.000 km. Rotasi saturnus berlangsung hanya 10,2 jam, dengan revolusi yang
berlangsung selama 29,46 tahun (30 tahun). Planet ini mempunyai 10 satelit.

7 Uranus
Uranus adalah planet yang memiliki jarak yang sangat jauh dari matahari, yakni sekitar
2.880 juta km. Karena jaraknya yang jauh, suhu planet ini menjadi sangat dingin, yaitu
-1850 C. Diameter planet Uranus adalah sekitar 50.000 km, dengan waktu rotasi selama
10,7 jam (11 jam) dan waktu revolusi selama 84 tahun (revolusi sideris).

Planet Uranus mempunyai 5 satelit, yaitu miranda, titania, ariel, oberon, dan umbriel.

8 Neptunus
Jarak Neptunus terhadap matahari sangatlah jauh. Bahkan, Neptunus merupakan planet
terjauh dari matahari. Jarak neptunus dari matahari ini sekitar 4.500 juta km atau 30,10
SA. Neptunus memiliki diameter planet sekitar 48.000 km, dengan rotasi berlangsung
15,8 jam (16 jam), sedangkan revolusi siderisnya sangatlah lama, yakni selama 164,18
tahun. Neptunus memiliki sejumlah 2 satelit yaitu triton dan nereid.

3.Asteroid

Asteroid merupakan planet planet kecil yang jumlahnya sangat banyak dan beredar pada
orbitnya. Orbit asteroid ini berada di antara orbit dari planet mars dan planet yupiter.
Asteroid memiliki volume yang amat banyak, dengan volume terkecil memiliki
diameter sekitar 1 km, dan kebanyakan diameter asteroid memiliki ukuran besar bulan.
Asteroid yang paling besar bernama ceres, yakni memiliki garis tengah sepanjang 480
mil dan beredar mengelilingi matahari dalam waktu sekitar 4,5 tahun.

4. Komet

komet - anggota tata surya


Komet juga disebut sebagai bintang berekor. Kenapa demikian? Karena planet ini
tampak seperti bintang yang bersinar, tapi terdapat ekor yang menempel di bintang
tersebut, Ketika planet planet senantiasa beredar ekliptika, maka berbeda dengan komet
yang beredar mengelilingi matahari dengan lintasan yang berbentuk parabola atau
hiperbola.

Sebuah komet terdiri dari dua bagian utama, yakni bagian kepala dan ekor. Bagian
kepala komet terdiri dari inti komet, yang berupa materi komet dan terlihat sangat
terang dan cemerlang. Bagian kedua komet, disebut sebagai koma yang berupa
selubung inti. Untuk lebih jelas mengenai bagian dan jenis komet silahkan baca artikel
bagian bagian komet dan jenis jenisnya.

5. Meteoroid, Meteor dan Meteorit

Di alam raya ini juga terdapat benda yang begitu berat, yakni beratnya hingga
beberapa miligram bahkan hingga beberapa ton. Benda itu disebut sebagai meteoroid.
Meteoroid ini melayang layang karena dipengaruhi oleh gaya tarik dari benda benda
angkasa yang lainnya. Apabila meteorit melintas di dekat bumi, maka benda ini akan
terkena gaya tarik bumi.
Namun, sebelum meteoroid jatuh ke bumi, maka meteoroid ini akan bergesekan
terlebih dahulu dengan atmosfer, yang gesekannya berlangsung dengan sangat cepat (10
– 70 km/detik). Akibat gesekan ini, meteorit pun terbakar. Meteoroid yang berada
dalam keadaan terbakar akan tampak bercahaya terang. Nah, meteoroid yang terang
benderang alias terbakar inilah tersebut sering disebut meteor.
Meteor yang terbakar oleh atmosfer bumi ini ada kalanya tidak sepenuhnya terbakar.
Kadang, masih ada sisa meteor yang dapat mencapai bumi. Nah, sisa meteor inilah yang
disebut sebagai meteorit.
Demikian pembahasan mengenai pengertian tata surya dan anggota tata surya. Semoga
penjelasan tersebut dapat membantu kalian semua. Jika ada pertanyaan ataupun
kesalahan informasi jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah. Selamat
belajar.

B.TEORI-TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA


1. Teori Big Bang

Observatorium Mourt Wilson yang berada di Los Angeles, Amerika Serikat, saat itu
digunakan oleh Edwin Hubble untuk melakukan pengamatan. Hubble mengamati bahwa
langit yang saat ini ada akan terus berkembang. Sebelum Hubble melakukan pengamatan, di
tahun 1927, Georges Lemaitre seorang astronom dan fisikawan asal Belgia ini sudah terlebih
dulu mengemukakan pendapatnya tentang teori Big Bang.

Berangkat dari pernyataan Lemaitre, Hubble melakukan pengamatan dan bisa


mengemukakan bahwa bumi dan alam semesta ini bisa terbentuk karena adanya ledakan
yang sangat besar. Nah, partikel yang dipancarkan dari ledakan tersebut, mulai meleleh dan
dipadatkan oleh gravitasi. Padatan-padatan itulah yang membentuk benda-benda langit
seperti saat ini.
 2. Teori Bintang Kembar

Apa yang terlintas di pikiran kamu tentang bintang kembar? Bintang yang mirip kah? Atau
bintang yang seperti Upin Ipin? Kalau itu yang ada di benak kamu, hampir benar sih. Cuma
teori ini lebih ke arah ukuran bintang yang sangat besar. Nah, teori yang dibawa oleh R.A
Lyttleton ini mengatakan bahwa salah satu bintang kembar tersebut ditabrak oleh
bintang yang lain.

3. Teori Keadaan Tetap

Teori yang dikemukakan oleh Sir Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Sir Hermann Bondi ini
bertolak belakang dengan teori Big Bang. Dalam teori keadaan tetap ini, alam semesta selalu
tampak sama dari sejak awal dan tidak akan berakhir. Memang, semua materi di alam
semesta ini terus mengembang dan bergerak menjauh dan menciptakan ruang kosong. Tapi di
ruang kosong tersebut akan tercipta juga materi baru sehingga materi-materi tersebut bakalan
membentuk galaksi baru.

Dasar munculnya teori keadaan tetap ini ialah adanya prinsip kosmologi sempurna yang
menyatakan bahwa alam semesta di mana pun dan kapan pun akan tetap sama. Hal ini
didukung oleh hasil penemuan galaksi yang baru punya massa yang sama dengan galaksi
yang bergerak menjauh.

4. Teori Nebula

Teori yang dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere Marquis de Laplace ini menyatakan
bahwa tata surya ini berasal dari sebuah kabut. Kabut ini tersusun dari debu, es, dan gas
dengan kandungan hidrogen yang tinggi di dalamnya. Nah, kabut ini disebut dengan nebula.

Kabut tersebut berputar sampai membentuk bola dan semakin kecil bentuk bila tersebut,
maka putarannya semakin cepat nih Squad. Ada sebagian massa kabut tersebut yang menjauh
dari pusat dan membentuk cincin di sekeliling kabut tersebut. Nah kabut yang menjauh dari
pusat inilah kemudian membeku dan menjadi planet dan satelit.

5. Teori Pasang Surut

Teori ini awalnya dikemukakan oleh Bufon. Buffon ini bukan pemain sepakbola penjaga
gawang tim nasional Italia ya, Squad. Menurut Buffon, tata surya itu ada karena material
penyusun matahari yang bertebaran. Kok bisa bertebaran?

Ini terjadi karena matahari bertabrakan dengan komet yang membuat material di dalam
matahari terpental keluar.

Kemudian ada juga teori dari James Jeans yang menyimpulkan kalau tata surya itu ada akibat
interaksi antara matahari dengan bintang yang melewatinya. Dalam proses interaksi tersebut,
terdapat pasang surut di permukaan matahari. Sehingga menyebabkan banyak material yang
terpental keluar. Nah, material yang terpental itu kemudian menjadi gumpalan dan
membentuk sebuah planet.

 
6. Teori Planetesimal

Teori yang dikemukakan oleh Forest Moulton dan Thomas Chamberlain ini menyatakan
kalau tata surya itu bisa terbentuk karena adanya bintang lain yang melakukan PDKT ke
matahari. Nah, dari hasil PDKT tersebut berakibat permukaan matahari membentuk
tonjolan-tonjolan dari gaya tarik yang disebabkan oleh bintang tersebut.

Saat si bintang mulai menjauhi matahari, ada sebagian material masuk kembali ke dalam
permukaan matahari dan sebagian lain menetap di orbit, memadat, dan menjadi dingin. Inilah
yang dinamakan benda-benda langit atau planetesimal.

7. Teori Proto Planet (Awan Debu)

Teori yang dicetuskan Carl Von Weizsaeker dan disempurnakan oleh Gerard Kuiper ini
menyatakan kalau tata surya itu asalnya dari gumpalan debu dan gas. Nah, gumpalan tadi
itu memadat dan membentuk gumpalan bola. Partikel-partikel yang ada di bagian tengah
saling menekan satu sama lain, sehingga menimbulkan panas dan berpijar, Bagian inilah yang
disebut dengan matahari.
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.ruangguru.com/teori-tata-surya

https://portal-ilmu.com/pengertian-dan-anggota-tata-surya/

Anda mungkin juga menyukai