Anda di halaman 1dari 32

Elemen Mesin I Dasar

POROS
Poros berfungsi untuk meneruskan
tenaga melalui putaran mesin.
Poros adalah suatu bagian
stasioner yang beputar, dimana
terpasang elemen-elemen seperti
roda gigi (gear), pulley, flywheel,
engkol, sprocket dan elemen
pemindah lainnya.
Type Poros Penggerak Pada
Kendaraan (Drive Shaft)

Rear Axle
1. Type Front Engine
Rear Drive (FR)

Kendaraan dengan
mesin depan
penggerak
belakang (Propeller Shaft)
Macam – macam Poros

 Poros Transmisi :
Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan
lentur.
 Spindel :
Poros transmisi yang relatif pendek, di mana beban utamanya
berupa puntiran.
 Gandar :
Gandar tidak mendapat beban puntir, bahkan terkadang tidak
boleh berputar. Gandar hanya mendapat beban lentur.
Rotan pemindahan daya/putaran pada tipe FR adalah :

 Contoh kendaraanya yaitu :  ENGINE

 KOPLING
INOVA
 TRANSMISI

 POROS
PROPELLER

APV  DIFFERENSIAL
(GARDAN)

 REAR AXLE

XENIA  RODA
BELAKANG
3. Type Rear Engine Rear Drive (RR)

Mesin Belakang dengan penggerak


belakang

Pada dasarya sama dengan


type FF hanya pada type RR
semuanya (mesin dan
Penggeraknya) di belakang
Contoh kendaraan jenis RR:

BUS (Pariwisata)

VW Beetle/kodok
3. Type 4WD (Four Wheel Drive)
Mesin dengan 4 penggerak Roda
Untuk menggerakkan roda belakang maka digunakan transmisi,
sedangkan untuk menggerakkan roda depan, jens 4WD
dilengkapi dengan Transfer case,yang letaknya menyatu dengan
transmisi.

 Contoh kendaraan 4WD adalah :


 Drive Shaft = Propeller Digunakan pada tipe kendaraan
shaft atau poros propeller jenis FR dan 4WD

 Axle Shaft = Poros axle


atau poros penggerak roda Rear Axle (Poros Roda Belakang)

Digunakan pada Digunakan pada


tipe kendaraan Front Axle (Poros tipe kendaraan
jenis FF dan Roda Depan) jenis FR dan
4WD 4WD/RR
Hal-hal Penting dalam
Perencanaan Poros

1. Kekuatan poros
2. Kekakuan poros
3. Putaran Kritis
4. Korosi
5. Bahan Poros
Beban pada Poros
 Poros dengan Beban Puntir

Poros transmisi yang mendapat beban puntir


 Poros dengan Beban Lentur Murni
Biasanya terjadi pada gandar dari kereta tambang dan
lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran,
melainkan diasumsikan mendapat pembebanan lentur saja.

Beban lentur murni pada lengan robot


 Poros dengan Beban Puntir dan Lentur
 Poros dengan beban puntir dan lentur dapat
terjadi pada puli atau roda gigi pada mesin untuk
meneruskan daya melalui sabuk, atau rantai.
 Dengan demikian poros tersebut mendapat beban
puntir dan lentur akibat adanya beban.
PEMBAGIAN POROS
1. BERDASARKAN
PEMBEBANANNYA
A. Poros transmisi
(transmission shafts)
Poros transmisi lebih dikenal
dengan sebutan shaft. Shaft
akan mengalami beban
puntir berulang, beban
lentur berganti ataupun
kedua-duanya. Pada shaft,
daya dapat ditransmisikan
melalui gear, belt pulley,
sprocket rantai, dll
 B. Gandar
Poros gandar
merupakan poros yang
dipasang diantara
roda-roda kereta
barang. Poros gandar
tidak menerima beban
puntir dan hanya
mendapat beban lentur.
C.POROS SPINDEL
Poros spindle merupakan
poros transmisi yang relatip
pendek, misalnya pada poros
utama mesin perkakas
dimana beban utamanya
berupa beban puntiran.
Selain beban puntiran, poros
spindle juga menerima beban
lentur (axial load). Poros
spindle dapat digunakan
secara efektip apabila
deformasi yang terjadi pada
poros tersebut kecil.
2. Berdasar bentuknya
A.Poros lurus
B.Poros engkol sebagai penggerak utama
pada silinder mesin

Ditinjau dari segi besarnya transmisi daya yang


mampu ditransmisikan, poros merupakan elemen
mesin yang cocok untuk mentransmisikan daya
yang kecil hal ini dimaksudkan agar terdapat
kebebasan bagi perubahan arah (arah momen
putar)
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam perencanaan poros
1. Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur
(bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur.
Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya :
kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan
poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros
yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban
tersebut.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam
menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar
akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin
(vibration) dan suara (noise).
Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga
harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan
ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada
mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran
normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut
putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll.
Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada
poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu
mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari
putaran kritisnya,
Rumus Perhitungan

a. DAYA RENCANA c. Tegangan geser


Pd = P.ƒc (Sularso, 1994: 7)
 a   B ( Sf1  Sf 2)
Dengan :
Pd = Daya rencana (HP)
ƒc = Faktor koreksi Sf1 = jika menggunakan bahan dari paduan SF
P = Daya nominal output dari = 5,6 jika menggunakan paduan SC maka
motor penggerak (HP) nilainya 6
Sf2 = diambil nilainya 1,3 s/d 3
b. MOMEN PUNTIR

T = 9,74.105 . (Pd / n) (Sularso, 1994: 7)


Dengan :
T = Momen puntir (N.mm)
n = putaran motor penggerak (rpm)
Tabel faktor koreksi
CONTOH POROS DAN
PERHITUNGANNYA
POROS KIPAS ANGIN MEJA
SPESIFIKASI POROS
 Poros diambil dari kipas angin meja yang mampu
menahan beban puntir dan lentur.Dalam sehari, poros
bekerja selama 8 jam dengan tumbukan ringan.Poros
buatan dari: Indonesia Bahan poros terbuat dari baja
karbon konstruksi mesin S30C. Diameter poros: (0.43 ±
0,005) cm = (4,3 ± 0,05) mm Poros meneruskan daya
sebesar 24 W. Kecepatan putarnya terbagi menjadi dua
jenis:
a. Kecepatan 1: 800 rpm.
b. Kecepatan 2: 1200 rpm.
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

START
1. P = 0,024 (kW),
n1 = 1200 (rpm)
1. Daya yang ditransmisikan: P (kW)
Putaran poros n (rpm) 2. fc = 1,0
(daya normal)

2. Faktor koreksi 3. Pd = fc P
= 1,0 . 0,024
= 0,024 (kW)
3. Daya rencana Pd (kW)
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

4. Momen putir Rencana T (kg mm) 4. T = 9,74 x 105 x Pd/n1


= 9,74.105x 0,024/1200
= 19,48 (kg mm)

5. Bahan poros, perlakuan 5. S30C, σB = 48 (kg/mm2)


panas, kekuatan tarik σB
(kg/mm2) Sf1 = 6,0; Sf2 = 2,0
Apakah poros bertangga
atau beralur pasak
Faktor keamanan Sf1, Sf2
6. τa = σB / (Sf1 x Sf2)
= 48/(6,0 x 2,0)
= 4 (kg/mm2)
6. Tegangan geser yang diijinkan τa (kg/mm2)
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

7. Kt = 1,0 (beban dikenakan secara


7. Faktor koreksi untuk
momen puntir Kt halus)
Faktor lenturan Cb Cb = 1,2 (pemakaian beban lentur
kecil)

8. ds = [5,1/τa x Kt Cb T]1/3
= [5,1/4 x1,0 .1,2 .19,48]1/3
8. Diameter poros ds (mm) = 3,1 mm.
Diameter poros ds = 4 mm

9. Anggaplah diameter bagian yang


9. Jari – jari filet dari menjadi tempat bantalan adalah
poros bertangga r (mm) 4,5 (mm)
Ukuran pasak dan alur Jari-jari filet = (4,5 – 4)/2
pasak = 0,5 (mm)
Alur pasak 2 x 2 x fillet 0,16
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

10. Konsentrasi tegangan pada poros


10. Faktor konsentrasi tegangan pada bertangga adalah:
poros bertangga β, pada pasak α. 0,5/4 = 0,125, 4,5/4 = 1,125,
β = 1,14
Konsentrasi tegangan pada poros
dengan alur pasak adalah:
0,16/4 = 0,04, α = 2,3 -- α > β
11. Tegangan geser τ (kg/mm2)
11. τ = 5,1T/(ds)3
= 5,1x19,48/43
= 1,55 (kg.mm2)

12. 4 x 2,0/2,3 = 3,48 (kg.mm2)


12. τa.Sf2/(α atau β) 1,55 x 1,2 x 1,0 = 1,86 (kg.mm2)
: CbKtτ τa.Sf2/α > CbKtτ --- baik
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

13. Ds = 4 (mm)
13. Diameter poros ds (mm) S30C
Bahan poros, perlakuan panas
Jari-jari filet dari poros bertangga Diameter poros: ø 4 x ø4,5
Ukuran pasak dan alur pasak Jari-jari filet 0,5 (mm)
Pasak 2 x 2
Alur pasak 2 x 2 x 0,16

KESIMPULAN
STOP Jadi, terbukti melalui perhitungan
bahwa diameter poros dengan 24 W
adalah sekitar ø 4 mm sesuai
dengan diameter aktual benda.

END
Latihan Soal:

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kendaraan


bila dilihat dari poros penggeraknya
2. Jelaskan urutan perpindahan daya putar
pada jenis kendaraan FF dan FR
3. Sebutkan komponen penggerak pada
kendaraan 4 WD
4. Berikan contoh kedaraan jenis RR..
 5. Poros diambil dari kipas angin meja yang
mampu menahan beban puntir dan
lentur.Dalam sehari, poros bekerja selama 8
jam dengan tumbukan ringan.Poros buatan
dari: Jepang Bahan poros terbuat dari baja
karbon konstruksi mesin S30C. Diameter
poros: (0.60 ± 0,005) cm = (5,3 ± 0,05) mm
Poros meneruskan daya sebesar 30 W.
Kecepatan putarnya terbagi menjadi dua
jenis:
a. Kecepatan 1: 1000 rpm.
b. Kecepatan 2: 1800 rpm.

Anda mungkin juga menyukai