Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET

MK.PROFESI KEPENDIDIKAN

PRODI PG PAUD

Skir nilai:

PERAN GURU BIDANG STUDI DALAM MENGHASILKAN MANAJEMEN


PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Yola Saragih yuni safitri nurul husna Saragih


Putri Syalwa

NAMA MAHASISWA : NURUL HUSNA SARAGIH : 1192413012

PUTRI SALWA ROYANI :1193313021

YOLA LUKITA :1193113017

YUNI SAFITRI :1193313022

DOSEN PENGAMPU : Dr.Nurlaila.S.Pd,M.Pd

MATA KULIAH :PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyusun dan meyelesaikan tugas kelompok yaiyu
mini risert ini. Tugas ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah ‘’ PROFESI
KEPENDIDIKAN‘’. Terima kasih penulis hanturkan kepada Ibu : Dr.Nurlaila.S.Pd,M.Pd
selaku dosen pengajar yang telah memberikan banyak bimbingan dan memberi arahan
kepada penulis dalam penyusunan mini risert ini.

Dalam penyusunan mini risert ini kiranya dapat memberikan kontribusi positif bagi
pembaca dimana setelah membaca mini risert ini dapat menambah wawasan pembaca
untuk lebih memperdalam mata kuliah ini.

Penulis menyadari bahwa mini risert ini jauh dari kata sempurna . oleh karena itu
penulis mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sipatnya membangun demi
perbaikan dan kesempurnaan mini risert ini. Demikianlah ini penulis perbuat, jika ada
kekurangan kiranya pembaca dapat memakluminya. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih.

Medan, 04 mei 2020

Penyusun

Kolompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 3

A. Latar belakang ............................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
C. Tujuan permasalahan .................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4

A. Teori Manajemen pendiidkan ................................................................. 4


B. Fungsi Manajemen pendidikan ............................................................... 5
C. Bidang Tugas Manjemen ........................................................................ 6
D. Peran Guru Bidang studi Pada Manajemen ............................................ 7

BAB III METODE SURVEY ................................................................................. 11

A. Tempat dan waktu Survey ............................................................................. 11


B. Subbjeck survey ............................................................................................ 11
C. Teknik Pengambilan data .............................................................................. 11
D. Intrument survey ........................................................................................... 12
E. Teknik analisis .............................................................................................. 13

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 14

A. Kesimpulan ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Guru merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus. Jenis pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang di luar kependidikan,
walaupun kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan.

Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan,


khususnya dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Disini guru mempunyai tugas
dan peranan dimana dalam pelaksanaanya guru dituntut untuk mempunyai kemampuan dan
keterampilan yang memadai sehingga pelaksanaan pendidikan dapat berjalan secara efisien
dan efektif. Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran dalam hal ini pendidikan
sangat ditentukan oleh tugas dan peranan guru tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah tugas guru sebagai profesi?


2. Bagaimanakah peran guru dalam manajemen kelas?
3. Bagaimanakah peran guru sebagai manajer kelas?
4. Bagaimanakah peran guru dalam manajemen perilaku siswa?
5. Bagaimanakah peran guru dalam pengadministrasian?

C.     Tujuan Pemasalahan

1. Untuk mengetahui apa saja peran Guru dalam memnajemen kan kelas?
2. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Guru dalam kelas ?
3. Untuk mengetahui tujuan Guru dalammemanajemen kan kelas?

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

Manajemen pendidikan dapat di definisikan sebagai seni dan ilmu mengelolah sumber
daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kpribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, bangsa dan Negara.

Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik
yang terkait dengan organisasi pendidikan. Sehingga diharapkan melalui kegiatan manajemen
pendidikan tersebut, tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Deskripsi konsep dasar manajemen pendidikan terdiri dari beberapa bagian, yaitu
seperti yang disebutkan Neneng Fattah (2009 : 11) adalah sebagai berikut :

1.  Esensi falsafah manajemen

Setiap jenis pengetahuan termasuk pengetahuan manajemen mempunyai ciri-ciri yang


spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi)dan untuk apa (aksiologi)
pengetahuan manajemen tersebut disusun. Ke tiga nya berkaitan satu sama lain (sistem).

Di dalam pengetahuan manajemen, falsafah pada hakikatnya menyediakan


seperangkat pengetahuan ( a body of related knowledge) untuk berfikir efektif dalam
memecahkan masalah-masalah manajemen. Ini merupakan hakikat manajemen sebagai suatu
disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan pendekatan yang intelegen.
Bagi seorang manajer perlu pengetahuan tentang kebenaran manajemen, asumsi yang di akui,
dan nilai-nilai yang ditentukan.

2. Esensi teori manajemen

Teori manajemen mempunyai peran ( Role ) atau membantu menjelaskan perilaku


organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan ( Satisfaction).
Karakteristik teori manajemen secara garis besar dapat dinyatakan yaitu, mengacu pada
pengalaman empirik, adanya keterkaitan antara satu teori dengan teori lain, dan mengakui
kemungkinan adanya penolakan

3. Esensi prinsip manajemen

Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain:

a. Menentukan cara atau metode kerja.


b. Pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya.
c. Pemilihan prosedur kerja.
d. Menentukan bata-batas kerja.
e. Mempersiapkan dan membuat spesipikasi tugas.
f. Melakukan pendidikan dan latihan.
g. Menetukan sistem dan besarnya imbalan.
h. Sumber daya pendidikan

Banyak sumber daya manajemen yang terlibat dalam organisasi atau lembaga-
lembaga termasuk lembaga pendidikan, antara lain: manusia, sarana dan prasarana, biaya,
teknologi, dan informasi. Namun, sumber daya yang paling penting adalah sumber daya
manusia.

2. FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
2. Terciptanya peserta didik yang aktif
3. Terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
(tertunjangnya kompetensi professional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan
sebagai manajer).
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
pendidikan (tertunjangan profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen
pendidikan).
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan.

3. BIDANG TUGAS MANANJEMEN PENDIDIKAN

Dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan
dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif,
berkualitas, efektif dan efesien.

1. Produktivitas

Adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah
sumber yang dipergunakan (input). Produktivitas dapat dinyatakan secara kuantitas maupun
kualitas.
2. Kualitas

Menunjukkan kepada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau
dikenakan kepada barang (products) dan/atau jasa (services) tertentu berdasarkan
pertimbangan objektif atas bobot dan/atau kinerjanya

3. Efektivitas

Adalah ukuran keberhasilan tujuan organisa

4. Efesiensi

Berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul (doing things right) sementara
efektivitas adalah menyangkut tujuan (doing the right things) atau efektivitas adalah
perbandingan antara rencana tujuan yang dicapai,

Fungsi Manajemen Pendidikan

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan ialah suatu proses menyusun tujuan dan sasaran organisasi serta
menyusun “peta kerja” yang melibatkan cara pencapaian tujuan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah suatu Proses dari menghimpun Sumber Daya Manusia,


modal, dan peralatan yang dibutuhkan dengan cara yang efektif demi mencapai tujuan.

3. Pelaksanaan (Implementation)

Pelaksanaan merupakan suatu Proses dengan menggerakan sumber daya manusia


yang ada untuk melakukan suatu kegiatan pencapaian tujuan sehingga efisiensi proses terjadi
dan menghasilkan sebuah efektivitas hasil kerja.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan suatu Proses pemberian balikan dan tindak lanjut dari
pembandingan antara hasil yang dicapai dengan suatu rencana yang sudah dibuat kemudian
terdapat tindakan penyesuaian jika terjadi penyimpangan.

4. PERANAN GURU BIDANG STUDI PADA MANAJEMEN

1. Guru sebagai demonstrator


Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer atau pengajar, guru hendaknya
senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang
dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh
siswanya.

Seorang guru juga hendaknya mampu dan terampil dalam merumuskan tujuan
pembelajaran khusus, memahami kurikulum, dan dia sendiri sebagai sumber belajar terampil
dalam memberikan informasi kepada siswanya di dalam kelas. Sebagai pengajar ia pun harus
membantu perkembangan anak didik untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai
ilmu pengetahuan.

2. Guru sebagai pengajar

Guru sebagai pengajar adalah guru yang disyaratkan untuk memiliki sejumlah
kemampuan tentang “teaching method” secara teoritik dan dapat melakukannya dengan baik
sesuai kaidah ilmu mengajar, dan harus mampu mengorganisir suatu lingkungan sehingga
tercipta kondisi belajar peserta didik.

Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu
yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang di
pelajari.

3. Guru sebagai pengelola kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas( learning manager), guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah
yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar
terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan.

Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas
untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar tercapainya hasil yang baik.
Sedangkan tujuan khususnya adlah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan
belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

4. Guru sebagai evaluator


Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti
apabila berhubungan  dengan konmteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan
setiap penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau
proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik

5. Guru  sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih
mengefektifan proses belajar mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar
yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi
berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah

6. Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi
tertentu,yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.

Berkaitan dengan tanggung jawab: guru harus mengetahui, serta memahami nilai,
norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan
norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam
pembelajaran di sekolahan, dan dalam kehidupan  bermasyarakat.

7. Guru  sebagai pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing  perjalanan (jurney), yang berdasarkan


pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam
hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan
mental,emosional kreativitas, moral, dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks. Sebagai
pembimbing, guru harus  merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan,
menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai
kelancarannya sesuai dengan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

8. Guru sebagai pribadi

Sebagai individu yang berkecimpung  dalam pendidikan, guru harus memiliki


kepribadian yang mencerminkan  seorang pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai
pendidik kadang-kadang  dirasakan lebih berat dibanding  profesi lainnya. Ungkapan yang
sering dikemukakan adalah bahwa “ guru  bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya 
bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola
hidupnya bisa ditiru atau diteladani.

9. Guru sebagai pelatih

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik


intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Karena
tanpa latihan seorang peserta didik tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi
dasar, dan tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan
materi standar.

10. Guru sebagai penasehat

Guru adalah seorang penasihat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua, meskipun
mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasihat dan dalam beberapa hal tidak dapat
berharap untuk menasehati orang. Banyak guru cenderung menganggap bahwa konseling
terlalu banyak membicarakan klien, seakan-akan berusaha mengatur kehidupan orang, dan
oleh karenanya mereka tidak senang melaksanakan.

BAB III

METODE SURVEY

A. Tempat dan waktu survey

Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah SD negeri
067241 jermal 1 DENAI kec.medan denai jln.teuku cik di tiro no 1 medan.

B. Subjeck survey

subjek penelitian adalah sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari
sifatsifatnya”. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD negeri 067241
medan

C. Teknik pengambilan data


Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara semi struktur.
Teknik pencatatan wawancara semi struktur dengan menggunakan voice recorder
handphone dan wawancara tidak struktur dengan menggunakan catatan kecil.
Deskrpsi masalah yang peneliti angkat berdasarkan masalah etic yang
merupakan teoritical review serta empirical finding yang permasalahannya muncul
dari temuan teori atau penelitian sebelumnya 

  Peneliti mencari sumber penelitian mengenai peren guru bagai siswa di


skeolah sehingga muncul masalah yang menarik perhatian peneliti tentang pentingnya
peran guru bidang studi dalam menghasilkan manajemen kelas. Kemudian peneliti
memilih responden dan menjalin komunikasi dan pendekatan hingga responden mau
menjadi subjek dalam penelitian ini. Lalu peneliti melakukan wawancara semi
struktur secara mendalam selama dua kali

D. Instrument survey
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam bentuk via
voice recorder dengan teknik wawancara melalu hendphone. Dengan cara ini
diharapkan dapat memperoleh data utama yang berhubungan dengan masalah
penelitian yang ditujukan pada guru SD Negeri 067241. Menyadari keterbatasan dari
pentingnya objektivitas, keutuhan dan kevalidan data yang harus dikumpulkan, maka
peneliti menggunakan alat atau instrumen untuk

E. Teknis analisis data

Seluruh data yang terkumpul diperiksa untuk kemudian divalidasikan sebagai data
bersih. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik, sedangkan statistik
yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Pemilihan
statistik ini didasarkan pada tujuan penelitian, rumusan penelitian dan pembatasan masalah
penelitian yang ingin dicapai peneliti.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif dapat
digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik yang terkait
dengan organisasi pendidikan. Sehingga diharapkan melalui kegiatan manajemen pendidikan
tersebut, tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Di dalam pengetahuan manajemen, falsafah pada hakikatnya menyediakan


seperangkat pengetahuan ( a body of related knowledge) untuk berfikir efektif dalam
memecahkan masalah-masalah manajemen. Ini merupakan hakikat manajemen sebagai suatu
disiplin ilmu dalam mengatasi masalah organisasi berdasarkan pendekatan yang intelegen.
Bagi seorang manajer perlu pengetahuan tentang kebenaran manajemen, asumsi yang di akui,
dan nilai-nilai yang ditentukan.

Peneliti mencari sumber penelitian mengenai peren guru bagai siswa di skeolah
sehingga muncul masalah yang menarik perhatian peneliti tentang pentingnya peran guru
bidang studi dalam menghasilkan manajemen kelas. Kemudian peneliti memilih responden
dan menjalin komunikasi dan pendekatan hingga responden mau menjadi subjek dalam
penelitian ini. Lalu peneliti melakukan wawancara semi struktur secara mendalam selama dua
kali.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.upi.edu/14304/6/S_TM_0807844_Chapter3.pdf

http://afrizaldaonk.blogspot.com/2011/01/tugas-manajemen-pendidikan.html

http://blog.unnes.ac.id/andrierwanto/2015/11/16/tugas-peran-guru-dalam-manajemen-sekolah/

Anda mungkin juga menyukai