Anda di halaman 1dari 8

RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 – MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

RUMUS UN FISIKA SESUAI KISI-KISI UN 2016 Jika a = b =x, dengan sudut  = 60o, maka R = x3
MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG Jika a = b =x, dengan sudut  = 90o, maka R = x2
Jika a = b =x, dengan sudut  = 120o, maka R = x
BAGIAN 1 : Pengukuran, Vektor dan Kinematika
Selisih 2 vektor
Membaca alat ukur harus tepat (akurat) dan teliti (presisi), 2 2
dengan mempertimbangkan caara melihat dengan tegak S= + −2 .
lurus dan satuan yang digunakan alat ukur. Jika a = b =x, dengan sudut  = 60o, maka S = x
a. Jangka Sorong Jika a = b =x, dengan sudut  = 90o, maka R = x2
4 5 Jika a = b =x, dengan sudut  = 120o, maka S = x3
Resultan tiga vektor atau lebih dihitung dengan cara
analisis (menguraikan vektor menjadi komponen-
komponennya)
0 10
∑ = F1. cos 1 + F2. cos 2 + F3. cos 3
Skala utama : 4, 7 cm (lihat bagian atas)
Skala nonius : 0, 8 mm = 0,08 cm (bagian bawah) dan
Hasil pembacaan : 4,78 cm = (4,780 ± 0,005) cm ∑ = F1. sin 1 + F2. sin 2 + F3. sin 3

b. Mikrometer Sekrup Resultan vektornya dapat dinyatkan :


2
= (Σ )2 + Σ
Dengan arah
20
tan =

a. Gerak lurus
c. Ampermeter/Voltmeter
GLB
Memasang amperemeter harus dilakukan seri, s=vxt
sedangkan voltmeter dilakukan secara parallel seperti GLBB
gambar di bawah ini vt = v0 + at
vt2 = v02 + 2as
V s = v0.t + ½ at2
A s = ½ (v0+vt) . t
Grafik v-t
Jarak = Luas daerah di bawah kurva
Contoh Pembacaan alat ukur Voltmeter Grafik s –t
Kemiringan kurva adalah kecepatan

4 6 Untuk gerak vertikal


12 V A 2 8 Pecepatan a diganti percepatan gravitasi g
0 10
Jarak s diganti h
3V Jika ke atas g negatif, jika ke bawah g npositif

b. Gerak melingkar beraturan

Kecepatan sudut :
2
 = 2 π. f =
Hubungan kecepatan sudut dan linear :
v = . R
Dari gambar diatas Hubungan roda-roda
= = , 1. Bersinggungan dan berhubungan dengan tali
v1 = v2
1.R1 = 2.R2
Besaran Vektor : segala besaran yang mempunyai nilai dan
2. Dua roda yang sepusat
arah. Contoh; perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya,
momen gaya, momentum 1 = 2
1 2
Besaran Skalar : Besaran yang hanya mempunyai nilai saja. =
Contoh ; jarak, kelajuan, pelajuan, momen inersia, usaha, 1 2
energi, daya
Resultan dan selisih 2 vektor:
Resultan 2 vektor MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG
2 2 Sekretariat : SMA Negeri 4 Semarang
R= + +2 .
Jln. Karangrejo Raya 12 A Semarang

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 1 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 – MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

C. Gerak Parabola Kesetimbangan Benda tegar


Persamaan posisi ( x ; y ): Benda dikatakan setimbang jika jumlah/resultan gaya pada
X = v0x. t = v0 cos  . t benda tersebut sama dengan nol. Syarat benda dikatakan
Y = v0y.t – ½ gt2 = v0 sin . t – ½ g t2 setimbang jika :
1. ∑Fx = 0 2. ∑Fy = 0 3. ∑ = 0
Persamaan kecepatan ( vx dan vy ) ;
vx = v0 cos  Menurut jenisnya kesetimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:
vy = v0 sin  – gt kesetimbangan labil, stabil dan indiferen.

Besar kecepatan :
vy
v  v x2  v 2y tan  
dan arahnya : vx
a b c
Hal-hal khusus :
1. Waktu mencapai ketinggian maksimum :
a. Keseimbangan stabil (mantap)
v sin Jika benda diubah sedikit dari kedudukan seimbang semula
t y max  0
g kemudian dilepaskan, benda akan kembali ke tempat
kedudukan seimbang semula. Keseimbangan ini ditandai
2. Ketinggian maksimum : jika kedudukan diubah sedikit titik beratnya naik (gambar
v02 sin 2  a).
Ymax  b. Keseimbangan Labil (goyah)
2g
Jika benda diubah sedikit dari kedudukan seimbang semula
3. Waktu untuk mencapai titik terjauh /waktu melayang kemudian dilepaskan, benda tidak akan kembali ke tempat
di udara/ waktu mencapai tanah: kedudukan seimbang semula, melainkan akan terus jatuh
2v 0 sin  hingga tercapai keseimbangan baru. Keseimbangan ini
t x max  ditandai jika kedudukan diubah sedikit titik beratnya turun
g (gambar b).
4. Jarak terjauh : c. Keseimbangan indeferen (sembarang = normal = netral)
2 2
v .2sin cos v sin2
0 0
Jika benda diubah sedikit dari kedudukan seimbang semula
Xmax   kemudian dilepaskan, benda tetap seimbang, jadi
g g
memperoleh keseimbangan baru. Keseimbangan ini
atau Xmax = v0 cos . txmax ditandai jika kedudukan diubah sedikit titik beratnya tidak
Xmax = V0. cos α. txmax naik dan tidak turun (gambar c).
Hal yang penting lain
1. Jarak maksimum terjauh jika benda dilempar dengan Menggeser dan Mengguling
sudut 45 Suatu benda mula-mula diam dan seimbang stabil. Jika
2. Ketinggian maksimum terbesar dicapai jika benda
benda dipengaruhi gaya luar, maka benda tersebut akan
dilempar dengan sudut 90
3. Benda yang dilempar dengan sudut elevasi 1 dan 2 mempunyai 4 ke-mungkinan, yaitu :
akan mencapai jarak yang sama, jika jumlah keduanya  Tetap diam,  F = 0,   = 0.
90 ( 1 + 2 = 90)
 Menggeser,  F ≠ 0,   = 0.
 Mengguling,  F = 0,   ≠ 0.
BAGIAN 2 : Dinamika Gerak  Menggeser dan mengguling,  F ≠ 0,   ≠ 0.
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Hubungan gaya, massa dan percepatan Momen Inersia
∑F = m. a Partikel : I = M R
2

Gaya Gesek Bola pejal : I = 2/5 MR


2
, k = 2/5
fs = s. N ; fk = k. N Bola rongga : I = 2/3 MR
2
, k = 2/3
s = koefisien gesek statis Silinder pejal: I = ½ MR
2
,k=½
k = koefisien gesek kinetis Cincin : I = MR
2
,k=1
fs = gaya gesek statis Kecepatan benda tegar pada bidang miring
fk = gaya gesek kinetik
Tetapi ingat 2 ℎ
=
a. Jika F>fs maka gaya gesek = fk +1
b. Jika F = fs maka gaya gesek = fs Percepatan pada bidang miring:
c. Jika F<fs maka gaya gesek = F .
a=
Percepatan benda karena gaya F
Untuk menentukan letak titik berat benda homogen 2
dimensi a=
. . . . . .
X= dan Y=

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 2 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 – MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

Energi kinetik total benda yang bertranslasi dan berrotasi Aplikasi Hukum Bernoulli
2 2
EK = Ektrans + EKrot = ½ mv + ½ I. b. Tangki Bocor
Atau = 2 ℎ
2
EK = ½ (k +1) mv =2 ℎ
Momentum Sudut v = kecepatan keluarnya air (m/s)
L = I. h = jarak lubang ke permukaan air
Hukum Kekekalan Momentum Sudut y = jarak lubang ke permukaan tanah
I11 = I2 x = jarak mendatar jatuhnya air

c. Pipa Venturi tanpa manometer


FLUIDA STATIS
Tekanan . .
v1 = dan v1 = .
Tekanan
P=
Ingat : Pipa 1 adalah pipa yang besar
Tekanan Hidostatis
Ph = ρ. g. h
d. Tabung Pitot
Tekanan Mutlak
P = P0 + ρgh . . .
v=
Pipa U
Berisi 2 fluida
ρ1 g h1 = ρ2 g h2 BAGIAN 3 : Energi, Momentum dan Impuls
ρ1. h1 = ρ2. h2 Usaha
Hukum Archimides W = F. S. Cos 
Gaya Apung Usaha = perubahan Energi Kinetik
Fa = ρf. g. Vf 2
W = ∆Ek = ½ m (v2 – v1 )
2

Berat Semu di dalam fluida (tercelup seluruhnya) Usaha = perubahan Energi Potensial
w’ = w - Fa W = ∆Ep = m g (h1 – h2)
=
Hukum Kekekalan Energi mekanik
EM1 = EM2
Perbandingan massa jenis benda dan fluida (tercelup EK1 + EP1 = EK2 + EP2
sebagian) mgh1 + ½ mv12 = mgh2 + ½ mv22
= v22 – v12 = 2 g (h1 – h2)

Hukum kekekalan momentum


Jika terdapat lebih dari 1 cairan :
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
. . .
ρb =
Hubungan Impuls dan momentum
Hukum Pascal F. ∆t = m (v2 – v1)

= Nilai koefisien elastisitas


Atau jika yang diketahui jari-jari
e= atau e =
= sehingga tinggi pantulan ke-n
hn = e2n. h0
Ayunan Balistik
FLUIDA DINAMIS m1v1 + m2v2 = (m1+m2)v’
dengan
Persamaan Kontinuitas v’ = 2. . ℎ dan h = L (1 – cos )
A1.v1 = A2.v2
r12.v1 = r22.v2 Jenis-jenis Tumbukan
Azas Bernoulli Langkah 1: cari V’
1 1 . .
P1   .v12   .g .h1  P2   .v22   .g .h2 V’ =
2 2
Langkah 2 : ketemu v1’ dan v2’
Aplikasi Hukum Bernoulli v1’ = V’ + e (V’ – v1)
a. Pipa mendatar v2’ = V’ + e (V’ – v2)
2 2
p1 - p2 = ½ ρ ( v2 – v1 ) Nilai e:
Lenting:e = 1, Tidak lenting: e = 0 Lenting sebagian : 0<e<1

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 3 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 – MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

BAGIAN 4 : KALOR Persamaan Gas Ideal


Perpindahan Kalor pV = n R T
Konduksi pV = NkT
. .∆
= = PENTING
R = 8314 J/kmol.K. Jika satuan p, V, T dan n adalah Pa, m3, Kelvin
Konveksi
dan kilomol.
= ℎ. . ∆ R = 8,314 J/mol.K. Jika satuan p, V, T dan n adalah Pa, m3, Kelvin
Radiasi dan mol.
R = 0,082 L.atm/mol. K . Jika satuan p, V, T dan n adalah atm, L,
= = . . .
Kelvin dan mol.
Contoh konveksi = angin darat angin laut k = 1,38 x 10 -23 J/K
Azas Black
Qlepas = Q terima Hubungan Energi Kinetik gas dan Suhu Mutlak Gas
Gas monoatomik
m1c1∆T1 = m2 c2∆T2
3
m1c1 (T1-Tc) = m2c2 (TC -T2) = .
2
Ingat : yang melepas kalor yang suhunya lebih tinggi
Gas diatomik
5
Kalor untuk perubahan wujud = .
2
Q = m. L
PEMUAIAN BENDA
Kelajuan efektif gas
Panjang Luas Volume . .
= 3 = 3 = 3
Koef Muai   
Pertambahan L = L0  T A = A0  T V = V0  T
Nilai Akhir Lt = L0 + L At = A0 + A Vt =V0 + V
Energi Dalam gas ideal
Hubungan koefisien Muai : Teori Ekuipartisi Energi
1.  = 3  1
= .
2.  = 2  2
3.  = 3/2  Gas monoatomik  f = 3 Gas diatomik  f = 5
Energi dalam
TIP DAN TRIK PEMUAIAN U = N.
1. Untuk benda cair pasti menggunakan 
2. Untuk mencari volume cairan yang tumpah BAGIAN 5 : Gelombang, Optik dan Elastisitas
a. Jika volume cairan gak penuh :
Vtumpah = Vtcairan - Vt wadah Elastisitas Pegas
b. Jika volume wadah tidak diabaikan (isi cairan penuh) Tegangan ( ) dan regangan (e)
Vtumpah = V0. T. (cairan - wadah) ∆
= dan e=
Modulus Elastis Pegas (E)
Teori Kinetik Gas .
Jumlah mol E= =
.∆
Gaya pemulih pada pegas (F)
= = . .
F= . ∆ = . ∆ dengan k =
M = massa molekul gas ( gram/moal atau kg/kmol)
Hubungan gaya (F) dengan pertambahan panjang pegas (x)
m = massa total gas ( gram atau kg) F = k. X
N = jumlah molekul maka
NA = bilangan avogadro = 6,02 x 1023 molekul/mol
= 6,02 x 1026 molekul/kmol =
Energi pada pegas
Massa satu molekul
EP = W = ½ k x2
=
Susunan Pegas
Persamaan Gas a. Seri
1 1 1 1
= = + +
Tekanan Pada Gas Ideal b. Paralel
= + +
= .

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 4 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 – MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

Persamaan Gelombang Berjalan Difraksi Cahaya


Y =± A sin (t ∓ kx) Difraksi Celah Tunggal
Berkas Gelap :
Arah getar pertama kali ke atas A (+), jika arah rambat ke d. sin  = m  , m = 1,2,3,4
kanan tanda hubung t dan kx adalah negatif. d = lebar celah
Bilangan gelombang = Difraksi pada kisi
 Pola difraksi maksimum (terang)
Kecepatan sudut =2 . = d. sin  = m  , m =0, 1,2,3
Cepat rambat gelombang
. Pola difraksi minimum (gelap)
= . = =
. d. sin  =(m- ½)  , m = 1,2,3,4
Cepat getar/kecepatan partikel dengan :
= = . . cos( − ) 1
d
N
N = tetapan kisi d = lebar celah
Urutan GEM dari ( frekwensi rendah ke tinggi ,panjang
geleombang panjang ke pendek, energi rendah ke tinggi)
adalah :
Intensitas Bunyi
Radio, TV, radar, infrared, sinar tampak, uv, sinar X, sinar  P P
Manfaat GEM : I= =
1. Radio dan TV : untuk komunikasi, radio dan TV A 4πr
2. Gel. Mikro/radar : pemanas mikrowave, komunikasi
Perbandingan Intensitas Bunyi
radar, anallisis struktur molekul dan atom
3. Infrared : pemetaan sumber alam dan diagnosa =
penyakit
Taraf Intensitas Bunyi
4. Ultraviolet : asimilasi tumbuhan, membunuh penyakit
5. Sinar X : untuk kesehatan dan foto TI = 10 log , I0 = 10-12 W/m2
6. Gamma : medeteksi datangnya pasokan minyak
Jika terdapat n buah sumber bunyi
melalui saluran pipa dari tempat yang jauh
TI2 = TI1 + 10. Log n

Efek Dopler Jika terdapat perbedaan jarak r1 dan r2


±
= . TI2 = TI1 – 20 log

Keterangan:
pendengar mendekat, vp positif
Mikroskop
sumber bunyi menjauh vs positif a. mata tidak berakomodasi
Perbesaran
Interferensi Celah Ganda   sn
s ob 
M= x 
Berkas terang s ob  f ok 
d sin  = m 
Panjang tubus : d = s’ob + fok
y
d  m. ; m = 0, 1, 2, 3 b. mata berakomodasi maksimum
l Perbesaran

Berkas gelap 
sob s 
d sin  = (m- ½ )  M= x n  1
sob  f ob 
y
d  ( m  1 ). m = 1, 2, 3, Panjang tubus : d = s’ob + sok
l 2
Dengan s’ok = - sn
m = orde ke.. Perhatian : untuk mencari s’ob atau sob
d = jarak antar celah 1 1 1
= +
y = jarak terang /gelap ke-m ke terang pusat ′
l = jarak ceah ke layar

Jarak antar berkas (terang-gelap berurutan) Teropong


Teropong Bintang
 ..l
y  Panjang teropong : d = fob + fok dan Perbesarannya
2d f ob
M=
MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG f ok
Sekretariat : SMA Negeri 4 Semarang
Jln. Karangrejo Raya 12 A Semarang
Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 5 | P a g e
RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 – MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

Teropong Bumi Kapsitas Kapasitor


Panjang teropongnya : d = fob + 4 fp + fok Besar kapasitansi kapasitor keping sejajar (berisi udara/ruang
Perbesarannya hampa )adalah :
f ob =
M=
f ok A : luas tiap keping(m2) d : jarak antar keping
0 = permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
Teropong panggung
Yang khas pada teropong ini adalah okulernya adalah Jika di dalam kedua keping diberi bahan yang mempunyai
lensa cekung konstanta dieletrik r atau K, maka kapasitansi kapasitornya
menjadi
Panjang teropong d = fob + fok dan Perbesarannya
= = .
f ob
M=
f ok Hubungan antara muatan Q, kapasitas kapasitor C dan
potensial V
BAGIAN 6 : LISTRIK, MAGNET DAN FISIKA MODERN Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
=
Gaya Listrik
C : Kapasitansi kapasitor (F) Q : muatan yang tersimpan (C)
Besar gaya Listrik
. V : beda potensial (V)
F=k
Mencari titik yang resultan gaya = nol. Jika terdapat dua
buah muatan yang terpisah pada jarak r, maka letak Rangkaian Kapasitor
muatan ketiga harus ditempatkan pada jarak x dari a. Rangkaian Seri kapasitor
muatan 1 pada
(a) Jika kedua muatan sejenis
=
( − )

(b) Jika kedua muatan tidak sejenis


= 1 1 1 1 1
( + )     ... 
Ingat : usahakan Q1 yang kecil dan tanda minus ndak usah C s C1 C 2 C 3 Cn
dimasukkan
Besar muatan pada kapasitor-kapasitor yang dirangkai
Medan Listrik seri adalah sama:
Besar Medan Listrik Q = Q 1 = Q2 = Q3
Besar potensial ujung-ujung kapasitor adalah
E=k V1 = Q/C1 V2 = Q/C2 V3 = Q/C3
Mencari titik yang medan listrik = nol. Jika terdapat dua
buah muatan yang terpisah pada jarak r, maka letak titik V = V 1 + V2 + V3
tersebut berada pada jarak x dari muatan 1 pada b. Rangkaian Paralel Kapasitor
(a) Jika kedua muatan sejenis
=
( − )
(b) Jika kedua muatan tidak sejenis
=
( + )
Ingat : usahakan Q1 yang kecil dan tanda minus ndak usah
dimasukkan

C p  C1  C 2  C 3  ....  C n
HUKUM II Khirchoff
Jumlah aljabar tegangan dari rangkaian tertutup sama Besar muatan pada kapasitor-kapasitor yang dirangkai
dengan nol paralel memenuhi persmaan:
∑  + ∑ i. R = 0 Q = Q1 + Q2 + Q3
Q1 = C1. V ; Q2 = C2. V ; Q3 = C3. V
Tegangan antara dua buah titik :
VAB = ∑  + ∑ i. R Besar potensial ujung-ujung kapasitor yang dirangkai
paralel adalah sama :
V1 = V2 = V3 = V
Energi yang tersimpan pada kapasitor
1 1 1 Q2 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG
W  C .V 2  Q.V 
2 2 2 C Sekretariat : SMA Negeri 4 Semarang
Jln. Karangrejo Raya 12 A Semarang

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 6 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 – MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

INDUKSI MAGNETIK KAWAAT BERARUS RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK


Induksi magnetik kawat lurus panjang Reaktansi induktif (XL) dan Kapasitif(XC)
. XL = . L dan XC =
= .
2 .
Induksi magnetik kawat melingkar Impedansi Total:
= . .N
.
Z= + ( − )
Induksi magnetik Solenoid. Sudut fase rangkaian:
Di Ujung : tan  =
B = ½ o.I. N/L Faktor Daya
Di pusat
B = 0. I. N/L Cos  =
Induksi Magnetik di pusat toroid Rangkaian Resonansi
= . .N Pada rangkaian resonansi impedansi minimum, arus
.
Fluks magnetik: maksimum dan daya maksimum. Besar frekewensi resonansi
 = B. A. Cos  dinyatakan dengan:
1
µ0 = 4  x 10-7 Tm/A = Atau =
√ . 2 .

GGL INDUKSI ELEKTROMAGNETIK EFEK FOTOLISTRIK


GGL Induksi oleh perubahan fluks Efek Fotolistrik
∅ ∆ Jika cahaya dengan frekwensi f lebih besar dari frekwensi
= − = − ambang logam f0 mengenai logam maka elektron akan

terpental keluar. Besar energi kinetik saat elektron keluar dari
GGL induksi karena perubahan B permukaan logam dirumuskan dengan persamaan:
∆ EK = W – W0
= − . . = − . . = hf – hf0 = h (f – f0)

Dengan
GGL karena perubahan luas W = energi total (J atau eV)
 = - Blv sin  W0 = energi ambang (J atau eV) = fungsi kerja logam ( J/ eV)
-19
Konversi satuan : 1 eV = 1,6 x 10 J
GGL karena perubahan sudut
 = N. B. A.  sin  t = m. sin t Kesimpulan elektron dapat terlepas (efek fotolistrik terjadi)
jika :
Dengan a. Frekwensi cahaya yang mengenai logam lebih besar dari
frekwensi ambang logam
m = N B A 
b. Energi cahaya yang mengenai logam lebih besar dari
Prinsip kerja Trafo fungsi kerja logam (energi ambang logam)

= Panjang gelombang de Broglie


De Broglie mengusulkan sifat dualisme gelombang-partikel,
Dan
yaitu materi apapun memiliki sifat sebuah gelombang
Ps =  Pp
(diwakili panjang gelombang ) dan sifat sebuah partikel
Vs I s =  Vp I p
(diwakili momentum p). Panjang gelombang de Broglie dapat
dinyatakan dengan :
GAYA MAGNETIK  = h / p = h /mv
Dua buah Kawat lurus berarus panjang gelombang ini dibenarkan oleh diamatinya difraksi
. . elektron oleh Davisson dan Germer.
F= L
.

EFEK COMPTON
Kawat tunggal berarus listrik
Dalam peristiwa hamburan ini, terjadi pergeseran dalam
F = B. I. L. sin 
panjang gelombang sinar X, yaitu panjang gelombang
terhambur () lebih besar dari panjang gelombang awalnya
Muatan bergerak dalam medan magnetik
(0). Fenomena ini dikenal sebagai efek hamburan Compton.
F = B. Q. V sin
Dimana pergeseran panjang gelombang () dapat
dinyatakan
Jejari muatan yang bergerak melingkar dalam daerah medan
magnetik h
.  =  - 0 = (1  cos )
R= .
m0c
-31
dengan m0 = massa elektron = 9,1 x 10 kg.

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 7 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 – MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

FISIKA INTI Menggunakan radioisotop Co-60 untuk mengontrol


Penyusun inti atom adalah proton dan netron. Selisih beberapa jenis kanker.
massa inti atom dengan massa penyusun atom (massa Menggunakan U-235 untuk pembangkit listrik tenaga Nuklir
proton dan netron) disebut defect massa. Jika terdapat (PLTN)
suatu inti atom dengan nomor atom Z dan nomor massa A, Menggunakan radioisotop Tc-99 untuk mendeteksi adanya
massa defect adalah: tumor.
Menggunakan C-14 untuk menentukan usia fosil
∆m = (Z. mp + (A-Z) mn) - minti Radiasi sinar beta dari Sr90 untuk industri kertas (ketebalan)

Dengan mp = massa proton (sma) Kegunaan yang lain : Penentukan kebocoran pipa dalam
mn = massa netron tanah, sterilisasai makanan, membuat bibit unggul

Energi Ikat inti dinyatakan dengan persamaan : Hukum Gauss


Ei = ∆m. 931 MeV
  EA cos 
Energi Ikat per nukleon dinyatakan dengan persamaaan
2
EN =  = Fluks listrik (Vm = Nm /C )
E = medan listrik (N/C = V/m)
2
A = luas penampang (m )
Dimana A adalah nomor massa atom tersebut
 =sudut yang dibentuk antara medan listrik dengan normal
bidang
RADIOAKTIVITAS
Rapat Muatan
Waktu paruh dan tetapan peluruhan
Jika waktu paruh disimbolkan dengan T dan tetapan = = = .
peluruhan adalah , maka persamaan matematisnya adalah
Potensial Listrik
0,693
= q
 V k
r
Peluruhan radio aktif. Jika mula-mula jumlah zat Sedangkan beda potensial dua buah titik yang berjarak r2 dan
radioaktif adalah N0 dan waktu paruhnya adalah T, r1 adalah (anggap terjadi perpindahan dari titik 1 ke titik 2)
maka setelah t, jumlah zat radioaktif yang tersisa Nt
1 1
adalah: V  kq  
1  r2 r1 
= .
2 Energi Potensial Listrik
Besar Energi potensial listrik
Bagian-bagian Reaktor atom dan fungsinya: .
=
Moderator : Memperlambat laju netron dan
Besar Usaha memindahkan muatan dari titik 1 ke titik 2
pendingin primer. Bahan moderator air berat atau
adalah :
grafit. W = - ∆EP = - (EP2 – EP1)
Batang kendali : mengatur populasi dan menangkap
netron cepat. Bahan batang kendali adalah baja atau Tanda negatif artinya melawan gaya konservatif
kadmium berlapis boron.
Fluida pendingin: tempat untuk melewatkan energi Hubungan antara V dan E
kalor yang dihasilkan dari reaksi fisi. Pendingin beruba 1. 2 (dua) buah keping sejajar.:
karbondioksida atau air. V
Perisai (Shielding) tempat komponen reaktor untuk E atau V  E.d
d
melindungi bahaya radiasi bagai para pekerja dan
terbuat dari bahan baja tebal. Tetapi ingat potensial sebuah titik akibat 2 keping sejajar
dinyatakan dengan persamaan:
Reaksi Fisi dan Fusi V = E. r (di dalam keping, r <d) dan V = E.d ( luar keping,
Reaksi fisi adalah reaksi terpecahnya inti berat ketika r>d)
ditembaki dengan proton sehingga menjadi inti yang
2. Bola Konduktor berongga.:
lebih ringan. a. di dalam bola ( r < R),
Reaksi fusi adalah reaksi bergbungnya dua inti ringan
q
membentuk satu inti yang lebih berat dengan E = 0 dan V k
membebaskan energi sangat besar. R
b. di permukaan bola ( r = R) dan di luar (r>R)
Pemanfaatan radioisotop Bagi kehidupan q q
Menggunakan sinar  untuk mendeteksi kebocoran pipa.
Ek dan V k
r2 r
Menggunakan radioisotop iodin untuk mengetahui
kelenjar tiroid,

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 8 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai