10 - 3A - Dila Maryami - Kuiz KGD
10 - 3A - Dila Maryami - Kuiz KGD
OLEH :
TINGKAT III A
2020
1. Perbedaan pengertian wabah dan KLB
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Kejadian
wabah harus ditentukan/dideklarasikan oleh Menteri Kesehatan yang kemudian
harus diikuti oleh penanggulangan wabah sesuai dengan ketentuan yang ada dan
dilakukan secara terpadu (UU Nomor 4 Tahun 1984).
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB
adalah penyakit tidak menular dan keracunan serta keadaan tertentu yang rentan
terjadinya KLB yaitu keadaan bencana dan kedaruratan. (Permenkes No.1501 Tahun
2010).
Terlihat pada kedua kolom tabel , penyakit yang terletak paling atas
merupakan penyakit yang dianggap tinggi risikonya pada kedua sektor, yaitu avian
influenza H5N1 (flu burung), rabies, antraks, leptospirosis, dan swine influenza
H1N1 (flu babi).
Tahap Rekonstruksi
Merupakan tahap untuk membangun kembali sarana dan prasarana yang
rusak akibat bencana secara lebih baik dan sempurna. Oleh sebab itu
pembangunannya harus dilakukan melalui suatu perencanaan yang
didahului oleh pengkajian dari berbagai ahli dan sektor terkait.
1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana;
2) Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat;
3) Pembangunan dan peningkatan kesehatan masyarakat dan fasilitas
pelayanan kesehatan;
4) Pembangkitan kembali kehidupan ekonomi masyarakat;
5) Pembangunan dan peningkatan keamanan serta penerapan rancang
bangun yang tepat;
6) Pembangunan kembali lingkungan yang memadai.
6. Karakteristik KLB
Pada situasi dugaan KLB/wabah pada manusia, terdapat kriteria yang harus dipenuhi
agar suatu daerah dapat ditetapkan status KLB/wabahnya. Pada manusia, dijelaskan
pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501 Tahun 2010, kriterianya sebagai
berikut:
1) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal pada suatu daerah.
2) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu
dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
3) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis
penyakitnya.
4) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan
dalam tahun sebelumnya.
5) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
6) Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)
kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau
lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
7) Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
- https://slideplayer.info/slide/13887410/
- PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA
PENANGGULANGAN BENCANA
- https://luciafebriarlita17.wordpress.com/2018/01/06/siklus-penanggulangan-bencana/