WANITA
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Maternitas
yang dibina oleh Ibu Dra. GM Sindarti, M.Kes
Oleh
Dyah Ayu Aprilyanti
P17210193094
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini, sebagai berikut :
1. Mendukung ibu, pasangan dan keluarga selama persalinan dan periodenya.
2. Member reaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarga.
3. Mencegah, mendeteksi dan menangani komplikasi dengan tepat.
4. Mengantisipasi masalah potensial.
5. Menjelaskan secara umum mengenai faktor yang mempengaruhi persalinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persalinan
Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami dalam siklus reproduksi wanita,
proses tersebut berupa pengalaman yang menyenangkan dan kadangkala tidak
menyenangkan seperti nyeri, proses persalinan identik dengan nyeri yang akan
dijalani. Merupakan rangkaian peristiwa mulai dari kenceng–kenceng teratur
sampaidikeluarkanya produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban, dan cairan ketuban)
dari uterus kedunia luar melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuanatau dengan
kekuatan sendiri.Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37 –42 minggu) lahir spontanmelalui vagina dengan letak
belakang kepala/ ubun –ubun kecil(presentasi kepala)yang berlangsung 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin, tanpa memakai alat bantu serta tidak
melukai ibumaupun bayi (kecuali episiotomi)(Anggraenidkk, 2012).Persalinan Kala I
adalah kala pembukaanyang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan
lengkap. Pada permulaan his kala pembukaan tidak begitu kuat sehingga ibu dapat
berjalan jalan. Memasuki tahap inpartu apabila timbul his dan ibu mengeluarkan
lendir bercampur darah. Proses pembukaan dan penipisan serviks ini, terbagi menjadi
2 fase, yaitu fase laten (8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan
fase aktif (7 jam) dari pembukaan 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif
dibagi 3 fase, yaitu fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm, fase dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm, dan fase deselerasi, dimana
pembukaan 9 cm menjadi 10 cm. Kontraksi menjadi lebih kuatdan lebih sering pada
fase aktif. Keadaan 2tersebut dapat dijumpai pada primigravida maupun multigravida.
Pada primigravidaostium uteri internum akan membuka terlebih dahulu, sehingga
serviks akan mendatar dan menipis, kemudian ostium uteri eksternum membuka.Kala
I berlangsung sekitar 13-14 jam untuk primigravida dan 8-10 jam untuk multigravida.
Pertama tama ibu sedang dalam persalinan merasakan kontraksi (his) yang ringan atau
jarang, semakin lama semakin berat. Kontraksi terjadi sekitar 30-60 detik dan datang
setiap lima sampai 20 menit(Aprilia dkk, 2010).Dalam buku Ilmu Kebidanan menurut
Prawirohardjo (2009), his sesudah kehamilan 36 minggu lebih meningkat sampai
persalinan mulai, yakni permulaan kala I, frekuensi (jumlah his dalam waktu tertentu),
dan amplitudo (tiap tekanan kontraksi) his meningkat. Amplitudo uterus meningkat
terus sampai 60 mmHg pada akhir kala I dan frekuensi his menjadi 2 sampai 4
kontraksi tiap 10 menit. His menyebabkan pembukaan dan penipisan disamping
tekanan air ketuban pada permulaan kala I dan selanjutnya oleh kepala janin yang
makin masuk kerongga panggul dan sebagai benda keras yang mengadakan tekanan
kepada serviks sehingga pembukaan menjadi lengkap. Kontraksi teratur minimal 3
kali dalam 10 menit, setiap kontraksi berlangsung sedikitnya 40 detik.Rasa nyeri pada
persalinan adalah manifestasi fisiologis dari adanya kontraksi (pemendekan) otot
rahim, sebagai kontraksi miometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas
yang berbeda pada masing masing individu. KozierB, Erb G, Berman A, Snider
SJ(2011) menjelaskan nyeri persalinan bersifat unik, karena nyeri persalinan berbeda
dengan nyeri lainnya, yaitu nyeri persalinan merupakan bagian dari proses yang
normal sedangkan nyeri yang lain mengikuti kondisi patologis. Peristiwa fisiologis
pada saat persalinan terkadang dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri yang
dialaminya. Beberapa ibu bahkan ada yang trauma untuk hamil dan melahirkan lagi
karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Bagi ibu yang pernah melahirkan,
nyeri persalinan merupakan nyeri yang paling menyakitkanapalagi bagi ibu-ibu
PATOFISIOLOGI
Pada kala dua persalinan his/kontraksi yang semakin kuat dan teratur.
Umumnya ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap dengan diikuti
keinginan meneran. Kedua kekuatan, his dan keinginan untuk meneran akan
mendorong bayi keluar. Kala dua berlangsung hingga 2 jam pada primipara dan 1
jam pada multipara.
Pada kala dua, penurunan bagian terendah janin hingga masuk ke ruang
panggul sehingga menekan otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris
menimbulkan rasa ingin meneran, karena adanya penekanan pada rektum sehingga
ibu merasa seperti mau buang air besar yang ditandai dengan anus membuka. Saat
adanya his bagian terendah janin akan semakin terdorong keluar sehingga kepala
mulai terlihat, vulva membuka dan perineum menonjol.
Kontraksi uterus selama kala empat umumnya tetap kuat dengan amplitudo
sekitar 60 sampai 80 mmHg, kekuatan kontraksi ini tidak diikuti oleh interval
pembuluh darah tertutup rapat dan terjadi kesempatan membentuk trombus. Melalui
kontraksi yang kuat dan pembentukan trombus terjadi penghentian pengeluaran
darah postpartum. Kekuatan his dapat diperkuat dengan memberi obat uterotonika.
Kontraksi ikutan saat menyusui bayi sering dirasakan oleh ibu postpartum, karena
pengeluaran oksitosin oleh kelenjar hipofisis posterior. Pengeluaran oksitosin sangat
penting yang berfungsi:
a. Merangsang otot polos yang terdapat disekitar alveolus kelenjar mamae,
sehingg ASI dapat dikeluarkan.
b. Oksitosin merangsang kontraksi uterus dan mempercepat involusi uteri.
c. Kontraksi otot uterus yang disebabkan oksitosin mengurangi perdarahan
postpartum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36039929/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_KALA_I_II_III
_DAN_IV
http://asuhankeperawatandankasus.blogspot.com/2012/11/intra-natal.html