Sumber-Sumber Pencemar Bagi Telur

Sumber pencemar bagi telur setelah telur terbentuk dapat berasal dari :
1. Kloaka
Kloaka merupakan lubang posterior yang berfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk
ekskresi feses, urin, dan telur. Telur ayam pada saat di keluarkan dari kloaka
seringkali sebagaian tinja juga turut keluar dan menempel pada cangkang telur ayam,
sehingga melalui pori – pori pada cangkang telur mikroorganisme dapat masuk ke
dalam telur dan mengkontaminasi telur. Semakin banyak feses yang melekat pada
telur akan berbanding lurus dengan jumlah mikroorganisme yang dapat ditemukan
pada telur. Jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit telur sekitar 100.000/butir
telur (100- 10.000.000/butir telur)
2. Alas kandang
Alas kandang merupakan salah satu sumber pencemar bagi telur. Dilihat dari salah
satu fungsinya yaitu membantu menyerap air dari feses maupun dari tumpahan air
minum sehingga lantai kandang tidak lembab. Ketika kondisi alas kandang lembab
dapat memicu perkembangan bakteri dalam kandang. Jumlah bakteri di dalam
kandang ayam mengakibatkan risiko yang lebih tinggi terhadap kontaminasi kulit
telur serta kontaminasi pada isi telur.
3. Wadah telur
Rgg tray wadah telur adalah tempat penyimpanan telur dengan bahan kertas daur
ulang sehingga memungkinkan adanya perkembangan mikroorganisme. Dan juga
Telur – telur yang dikonsumsi dimasyarakat berasal dari perternakan ayam lalu
didistribusikan ke masyarakat melalui pasar – pasar dan juga swalayan – swalayan.
Hal ini akan memberikan jangka waktu yang cukup untuk mikroorganisme yang
merugikan pada wadah masuk ke dalam telur.
4. Abu
Adanya cemaran mikroorganisme pada telur dapat disebabkan oleh debu yang berasal
dari lingkungan sekitar kandang, pakan, dan air minum. Debu akanyan debu
menempel pada cangkang telur dan mikroorganisme dapat masuk melewati pori-pori
telur sehingga menkontaminasi telur.
5. Pekerja
Pekerja merupakan sumber pencemar bagi telur dikarenakan pekerja bersentuhan
langsung dengan telur. Ketika pekerja tidak memperhatikan personal higyene maka
akan meningkatkan tingkat pencemaran pada telur. Sehingga ketika pekerja bekerja
dengan menjamin higienitasnya, ayam dan feses tidak bercampur sehingga
kontaminasi akan penyakit akan lebih terminimalisir.