Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PKN

‘’BENTUK NEGARA’’

F. A. CHAIDIR
D081 19 1025

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
yang berjudul “Bentuk Negara dan Bentuk Kenegaraan”.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Macam-macam Bentuk Negara dan
Bentuk Kenegaraan.Dimulai dari pengertian sampai bentuk negara yang dimiliki negara-negara
di sunia.Diharapkan dengan adanya makalah ini, dapat memberikan informasi dan menambah
pengetahuan kita semua.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

GOWA, 22 NOVEMBER 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang...................................................................................................................1

1.2   Rumusan masalah ............................................................................................................1

1.3 Tujuan penelitian................................................................................................................1

1.4  Manfaat Penulisan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
1.         Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno ..........................................................................2

2.         Bentuk Negara Modern.........................................................................................................4

3.         Bentuk-bentuk Kenegaraan ..................................................................................................6

BAB IV KESIMPULAN...............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Negara adalah institusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup dalam
wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-undangan serta
memiliki pemerintahan sendiri. Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama yang bertujuan
untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan
mereka.
Sedangkan bentuk negara menyatakan susunan atau organisasi negara secara
keseluruhan, mengenai struktur negara yang meliputi segenap unsure-unsurnya, yaitu daerah,
bangsa dan pemerintahannya.
Dalam makalah ini dijelaskan tentang berbagai macam bentuk negara yang ada dan
pernah diterapkan di dunia.
1.2  Rumusan Masalah
1. Bentuk negara apa saja yang pernah ada di masa Yunani?
2. Bentuk negara apa saja yang ada pada masa sekarang?
3. Berdasarkan pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk negara dibedakan menjadi
apa saja?
4. Apa saja bentuk kenegaraan yang ada?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem yang digunakan di Yunani
2. Untuk mengetahui bentuk negara yang ada sekrang
3. Untuk mengetahui perbedaan bentuk negara
4. Untuk mengetahui bentuk kenegaraan

1.4  Manfaat Penulisan
Dengan dibuatnya makalah ini, saya mengharapkan agar pembaca dapat lebih memahami
mengenai materi Bentuk Negara dan Bentuk Kenegaraan yang ada dan pernah diterapkan oleh
beberapa negara di dunia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno hanya dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara.Pada waktu itu
pengertian dari negara, pemerintahan dan masyarakat masih belum dibedakan.Hal ini disebabkan
karena susunan negara masih sangat sederhana, bila dibandingkan dengan pengertian negara
pada zaman sekarang. Luas negara pada zaman Yunani kuno hanya sebesar kota, yang pada
hakikatnya hanya merupakan negara-kota saja. Negara-kota ini dikenal dengan istilah
“polis”.Selain itu sifat dari urusan negara masih sangat sederhana sekali. Dalam pandangan
masyarakat dan para ahli negara belum ada perbedaan antara pengertian negara, pengertian
masyarakat dan pengertian pemerintah.[1]
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani kuno tersebut ialah :
Monarki, Oligarki dan Demokrasi. Untuk membedakan pengertian dari ketiga bentuk negara
diatas adalah jumlah dari pemegang kekuasaan.
Jika yang memegang kekuasaan itu hanya satu orang, maka bentuk negaranya dapat
dipastikan Monarki (diambil dari bahasa yunani “monos” yang berarti “satu: dan “archien” yang
berarti memerintah). Sedangkan jika yang memegang kekuasaan adalah beberapa orang maka
beentuk negaranya adalah Oligarki (diambil dari bahasa Yunani yaitu  “oligai” yang berarti
beberapa dan “archien” yang berarti memerintah). Sedangkan jjika pemegang kekuasaan itu
adalah rakyat, maka bentuk negaranya disebut Demokrasi (diambil dari bahasa yunani “demos”
yang berati rakyat).
      Untuk lebih memahami tentang bentuk negara pada zaman Yunani kuno di bawah ini
adalah penjelsan yang lebih lengkap.
1. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu.
Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki konstutional.
a.       Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu orang
raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara Arab saudi, Brunae, Swazilan, bhutan,
dll.
b.      Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala negaranya (perdana
mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek monarki konstitusional ini
adalah yang paling banyak dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris,
jordania dan lan-lain.
c.       Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab atas kebijaksanaan
pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah negara Inggris, Belanda,
dan Malaysia.
Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara dimana cara
penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.

2
2. Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang
berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu.System ini muncul karena terjadinya Monarki
absolute.Monarki absolute menyebabkan tindakan kesewenangan raja yang mengakibatkan
sekumpulan kaum aristocrat atau bangsawan mengambil alih pemerintahan.
Namun, system ini tidak berlangsung mulus seperti awalnya.Karena, ternyata banyak
kaum bangsawan yang juga melakukan tindakan sewenang-wenang dalam
pemerintahannya.  System pemerintahan ini kemudian digantikan oleh Demokrasi yang
berasaskan rakyat.
3. Demokrasi
Pemerintahan model demokrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada kedaulatan
rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rakyat malalui mekanisme
pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aman, dan adil.
System pemerintahan demokrasi muncul setelah Oligarki.System ini terbentuk karena
adanya kekuasaan ditangan rakyat.Ini berarti, rakyatlah yang memegang tahta kekuasaan
tertinggi dalam pemerintahan.Namun, pemerintah yang dipilih oleh rakyatnya lah yang
menjalankan pemerintahan.
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi
menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan suatu Negara itu berbentuk
monarchie dan republik, dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran yang dipakai. Antara lain
Jellinek dalam bukunya yang berjudul ‘’Allgemene Staatslehre’’ memakai sebagai kriteria
bagaimana caranya kehendak negara itu dinyatakan.
Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk Negara itu
monarchie dan jika kehendak Negara itu ditentukan oleh orang banyak yang merupakan suatu
majelis, maka bentuk negaranya adalah republik.Pendapat Jellinek ini tidak banyak penganutnya
karena banyak mengandung kelemahan.
Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan sebagai kriteria bagaimana
caranya kepala Negara itu diangkat. Dalam bukunya yang berjudul Traite de Droit Contitutionel
jilid 2,  diutarakan jika seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak waris atau keturunan
maka bentuk negaranya disebut monarchie dan Kepala Negaranya disebut raja atau ratu. Jika
kepala negara dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka
bentuk negaranya disebut republik dan Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.
Sama hal nya monarki republik itu dapat dibagi menjadi:
a.       Republik mutlak (absolute)
b.      Republik konstitusi
c.       Repulik parlemen

3
Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia mempunyai
bentuk negara sebagai republik. Hal ini didasarkan atas cara pemilihan presiden, bahkan bukan
hanya oleh majelis melainkan langsung dipilih oleh Rakyat.
Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa negara Indonesia ialah negara
kesatuan, yang bebentuk Republik.
B.     Bentuk Negara Modern
Terdapat banyak pendapat mengenai bentuk negara, namun berdasarkan pendapat yang
berlaku umum dan teori modern, bentuk negara saat ini dibedakan menjadi dua yaitu negara
kesatuan (unitaris) dan negara serikat (federasi).
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan merupakan negara yang bersusun tunggal, artinya hanya ada satu
pemerintahan pusat yang memiliki kekuasaan untuk mengatur seluruh daerah dan tidak ada
negara – negara bagian ataupun daerah yang bersifat negara.Pemerintah menduduki tingkat
tertinggi dan dapat memutuskan segala sesuatu yang terjadi dalam negara.Negara kesatuan
disebut juga sebagai negara bersusunan tunggal sehingga hanya ada satu kepala negara, satu
undang-undang dasar, satu kepala pemerintahan, dan satu parlemen yang mewakili seluruh
rakyat.
Adapun penyelenggaraan negara kesatuan dapat dilakukan melalui dua cara sebagai
berikut.
a.      Sistem Sentralisasi
Dalam sistem ini, segala sesuatu dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat,
sedangkan daerah tinggal melaksanakan.
b.      Sistem Desentralisasi
Dalam sistem ini, daerah diberi kesempatan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri, yang berarti bahwa daerah memiliki hak otonomi untuk menyelenggarakan kekuasaan.
Ciri-ciri negara kesatuan adalah sebagai berikut :
a.      Negara hanya memiliki satu undang-undang dasar, satu satu kepala negara, satu dewan menteri,
dan satu Dewan Perwakilan Rakyat.
b.      Hanya terdapat satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya, serta
pertahanan dan keamanan.
c.      Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan ke luar yang ditangani pemerintah pusat.
Contoh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia, Jepang, Italia, Filipina, dan
Belanda.
2. Negara Serikat
Negara serikat atau sering juga disebut negara federasi merupakan negara yang
bersusunan jamak, yaitu terdiri dari beberapa negara yang disebut negara bagian.Tiap-tiap negara
bagian memiliki kedaulatan dan merupakan negara yang merdeka.Mereka bergabung
membentuk negara serikat dengan pemerintahan tersendiri yang disebut pemerintahan federal
sehingga dalam negara serikat terdapat dua pemerintahan, yaitu pemerintahan negara bagian dan
pemerintahan negara federal.Perlu untuk dipahami bahwa hubungan antara negara bagian dan

4
negara federal adalah independen, yaitu merdeka dan tidak dibawah kekuasaan dengan sifat
hubungan koordinatif.
Ciri-ciri negara serikat adalah sebagai berikut:
a.         Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan ke luar dan
sebagian ke dalam.
b.         Setiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, akan tetapi kekuasaan asli tetap ada pada negara
bagian.
c.         Kepala negara memiliki hak veto atau pembatalan keputusan yang diajukan oleh parlemen.
d.        Setiap negara bagian memiliki wewenang untuk membuat undang-undang dasar sendiri selama
tidak bertentangan dengan pemerintah pusat.
Pada negara serikat terjadi penyerahan kekuasaan dari negara bagian kepada negara
serikat yang disebut dengan istilah limitatif (sebuah demi sebuah).Kekuasaan asli dalam negara
serikat tetap ada pada negara bagian karena negara bagian memilikihubungan langsung dengan
rakyatnya.
Beberapa kekuasaan yang diserahkan negara bagian kepada negara serikat merupakan
hal-hal yang berkaitan dengan persoalan hubungan luar negeri, pertahan negara, keuangan, serta
urusan pos. kekuasaan tersebut dinamakan kekuasaan yang didelegasikan (delegated powers).
Contoh negara yang berbentuk serikat adalah India, Australia, Amerika Serikat, jerman,
Swiss, Brasil dan Malaysia.
Perbedaan Mendasar Antara Negara Kesatuan dan negara Serikat adalah :
1. Dalam negara kesatuan, organisasi bagian-bagian negara secara umum telah
diatur/ditetapkan oleh pembentuk undang-undang pusat. Sedangkan pada negara serikat, negara
bagian suatu federasi mempunyai pouvoir constituant, yaitu wewenang untuk membentuk
undang-undang dasar sendiri guna mengatur bentuk organisasi sendiri dalam kerangka dan batas-
batas konstitusi federal.
2. Dalam negara kesatuan, wewenang pembentuk undang-undang pusat ditetapkan dalam
rumusan umum dan wewenang pembentuk undang-undang yang lebih rendah (lokal/daerah)
tergantung pada lembaga pembentuk undang-undang pusat tersebut. Sedangkan dalam negara
serikat wewenang membentuk undang-undang pusat untuk mengatur hal-hal tertentu telah
terperinci secara detail (satu persatu) dalam konstitusi federal.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


Negara Federal Negara Kesatuan
 Bagian-bagian Negara bukan merupakan
Bagian-bagian negara disebut negara bagian·
negara bagian, lazimnya disebut provinsi·
Negara-negara bagian memiliki wewenang untuk Organisasi bagian-bagian negara
memebuat UUD  sendiri dan dapat menentukan secaragaris besar ditentukan oleh pembuat

5
bentuk-bentuk organisasinya masing-masing yang undang-undang di pusat danmerupakan
tidak bertentangan dengan konstitusi· pelaksanaan sistim desentralisasi.·
Wewenang pembuat UU pemerintah pusat Wewenang secara tereperinci terdapat pada
ditentukan secara terperinci dan wewenang lainnya propinsi-propinsi dan residu powernya ada
ada pada negara bagian· pada pemerintah pusat·

Selain negara serikat (federasi) terdapat juga serikat negara (konfederasi).Keduanya


merupakan sesuatu yang berbeda.Konfederasi merupakan perserikatan beberapa negara merdeka
dan berdaulat, baik ke dalam maupun ke luar.Negara-negara tersebut bergabung untuk mencapai
tujuan-tujuantertentu.Misalnya, perdagangan ataupun untuk menjaga pertahanan bersama.Namun
tiap-tiap negara tetap memiliki dan mempertahankan kedudukan internasional mereka.Jadi,
konfederasi bukanlah negara dalam pengertian hukum internasional.
C.    Bentuk-Bentuk Kenegaraan
Bentuk kenegaraan adalah ikatan antarnegara yang gabungannya bukan merupakan suatu
negara. Yang termasuk bentuk-bentuk kenegaraan, antara lain sebagai berikut.
1. Dominion
Merupakan bentuk kenegaraan yang tadinya adalah daerah jajahan Inggris yang telah
merdeka dan berdaulat, namun masih mengakui raja Inggris sebagai rajanya dan sebagai
lambang persatuan negara mereka.Negara dominion ini bergabung dalam The British
Commonwealth of Nations (negara persemakmuran).Kedudukan negara dominion tetap sebagai
negara merdeka, berhak menentukan dan mengurus politik dalam dan luar negeri sendiri, serta
berhak dengan bebas keluar dari ikatan tersebut. Dominion-dominion Inggris tersebut antara lain
Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, India dan Malaysia.
2. Protektorat
Yaitu negara yang berada di bawah perlindungan (to protect) negara lain. Biasanya
persoalan hubungan luar negeri dan pertahanan dari negara protektorat diserahkan kepada negara
pelindung (suzerain).Negara protektorat biasanya bukan subjek dari hukum internasional.Negara
protektorat dipisahkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a.       Protektorat kolonial, di mana biasanya urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan sebagian
urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara pelindung. Negara seperti ini bukan
subjek hukum internasional.
b.      Protektorat internasional, negara ini termasuk subjek hukum internasional. Contoh : Mesir
merupakan protektorat dari Turki (1917), Zanzibar meupakan protektorat dari Inggris (1890),
dan Albania merupakan protektorat dari Italia (1936).

3. Negara Uni
Uni merupakan gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu
kepala negara yang sama. Terdapat tiga macam uni, yaitu sebagai berikut.

6
a.       Uni politik (polotical union) merupakan negara yang dibentuk oleh negara-negara yang lebih
kecil. Uni politik sering juga disebut uni legislatif.dalam uni politik, masing-masing negara
bergabung dan membagi urusan pemerintahan serta politik bersama.Gabungan negara ini diakui
secara internasional sebagai kesatuan politik tunggal.Contoh : Uni Emirat Arab, Inggris Raya,
dan bekas negara Serbia-Montenegro.
b.      Uni personil (personal union) merupakan gabungan antara dua negara dan memiliki raja yang
sama. Adapun segala urusan dalam dan luar negeri diurus oleh masing-masing negara.Contoh :
Inggris dan Skotlandia tahun 1603-1707.
c.       Uni riil (real union) merupakan gabungan antara dua negara atau lebih yang berdasarkan suatu
traktat mengadakan ikatan yang dikepalai oleh seorang raja dan membentuk alat perlengkapan
uni guna kepentingan bersama. Kepentingan bersama tersebut pada umumnya merupakan
persoalan-persoalan yang menyangkut politik luar negeri.Contoh : uni Austria-Hongaria (1867-
1918).

3. Mandat
Yaitu suatu negara yang sebelumnya merupakan jajahan dari negara-negara yang kalah
dalam Perang Dunia I dan berada dalam pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa-
Bangsa.Contohnya adalah Kamerun yang merupakan negara bekas jajahan Jerman dan menjadi
mandat Perancis.
4. Trustee (Perwalian)
Yaitu wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang dalam Perang Dunia II dan
berada di bawah naungan Dewan Perwalian PBB serta negara yang menang perang.Contohnya
adalah Papua Nugini yang merupakan wilayah bekas jajahan Inggris yang berada dibawah
naungan PBB sampai tahun 1975.
5. Koloni
Yaitu suatu negara yang pernah menjadi jajahan negara lain. Di negara koloni urusan
politik, hukum, dan pemerintahan dipegang oleh negara yang menjajahnya.Contohnya adalah
Indonesia yang dijajah (menjadi koloni Belanda selama 350 tahun).
6. Serikat Negara (Konfederasi)
            Adalah perserikatan beberapa negara yang merdeka dan berdaulat penuh baik ke dalam
maupun ke luaar.Pada umumnya, Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk
mengadakan kerjasama dalam bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri,
pertahanan dan keamanan bersama. Konfederasi bukanlah merupakan negara dalam pengertian
hukum internasional, karena negara-negara anggotanya secara masing-masing tetap
mempertahankan kedudukannya secara internasional
Contoh konfederasi adalah Perserikatan Amerika Utara (1776 – 1787).
Konfederasi (Serikat Negara) dengan Negara Serikat mempunyai perbedaan yang prinsipal
yaitu :
No
Konfederasi Negara Serikat
.

7
Kedaulatan tetap dipegang oleh masing–
1. Kedaulatan ada pada negara federal.
masing negara anggota.
Keputusan yang diambil konfederasi tidak Keputusan yang diambil pemerintah federal
2. dapat langsung mengikat kepada warga dapat langsung mengikat kepada warga
negara dari negara–negara ang–gota. negara dari negara– negara bagian
Negara–negara anggota dapat memisah kan Negara–negara bagian tidak boleh me–
3.
diri. misahkan diri dari negara serikat.
Hubungan antar negara anggota diatur melalui Hubungan antar negara bagian diatur dengan
4.
perjanjian. undang–undang dasar.
5. Tidak ada negara diatas negara Terdapat negara dalam negara.

BAB IV
KESIMPULAN
Bentuk negara yang terpenting dan banyak dianut berbagai negara di dunia ialah: negara
kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi). Disamping 2 bentuk itu, dari sisi
pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ketiga kelompok
yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi. Dan monarki terbagi menjadi tiga yaitu: Monarki
absolute, Monarki konstitusional, dan Monarki parlamenter.
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala dibagi
menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Jika seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak
waris atau keturunan maka bentuk negaranya disebut monarchie dan Kepala Negaranya disebut
raja atau ratu.Jika kepala negara dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan yang
ditentukan, maka bentuk negaranya disebut republik dan Kepala Negaranya adalah seorang
Presiden.
SARAN
Menurut saya, bentuk negara Indonesia yaitu Negara Kesatuan yang memakai Sistem
Desentralisasi merupakan sistem yang sangat tepat mengingat banyaknya jumlah provinsi di
Indonesia, dan lokasi geografis Indonesiayang terdiri dari ratusan pulau.Sistem Desentralisasi ini
sangatlah baik untuk kemajuan Negara kita, karena pemerintah daerah diberikan otonomi untuk
membina rumah tangganya sendiri.Namun alangkah lebih baiknya, jika sistem desentralisasi ini
ditambahkan dengan adanya peraturan pemerintah pusat yang mencantumkan bahwa setiap
pembangunan di seluruh provinsi di Indonesia haruslah merata.Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah adanya daerah tertinggal dan pembangunan yang tidak merata.

Anda mungkin juga menyukai