Permasalahan Biologi Tingkat Sel, seperti terjadinya lisis sel darah merah saat terinfeksi
bakteri atau virus
Permasalahan Biologi Tingkat Organ, seperti kelainan organ mata hemerolopi (rabun senja).
Permasalahan Biologi Tingkat Sistem Organ, seperti gangguan bernapas akibat penyempitan
saluran napas bagi penderita asfiksia
Permasalahan Biologi Tingkat Populasi, seperti penyebaran AID yang dari satu orang ke
orang lain dalam satu populasi
Permasalahan Biologi Tingkat Komunitas, seperti dampak penangkapan pada burung secara
liar terhadap kelestarian hidup lainnya dalam rantai makanan
Permasalahan Biologi Tingkat Bioma, seperti dampak kebaran yang terjadi di hutan hujan
tropis
Permasalahan Biologi Tingkat Biosfer, seperti dampak dari menipisnya lapisan ozon di
atmosfer terhadap kehidup makhuk hidup yang ada dibumi
Contoh Permasalahan Biologi
Tingkat sel: terjadinya lisis sel darah mrah saat terinfeksi baktri atau virus
Tingkat jaringan: penyakit osteoporois yang menyebabkan hilangnya massa tulang keras
sehingga tulang rapuh
Tingkat sistem organ: gangguan bernafas karena penyempitan saluran nafas pada pendrita
asfiksi
Tingkat individu: seorang penderita AIDS yang mengalami gangguan sistem imun dan
membuatnya mudah terinfeksi penyakit
Tingkat ekosistem: pengundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit mengancam habitat
satwa liar
Tingkat biosfer: dampak penipisan lapisan ozon di atmosfer terhadap kehidupan makhluk
hidup di bumi.
2. Adapun keanekagaraman hayati mencakup 3 tingkatan. Berikut ini adalah penjelasan lebih
lengkapnya.
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman genetik merupakan keanekaragaman yang paling hakiki. Keanekaragaman ini bisa
berlanjut dan sifatnya diturunkan. Keanekaragaman genetik berhubungan dengan keistimewaan
ekologi dan proses evolusi.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Genetik :
Adanya variasi
Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah
golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh.
Berdasarkan Perbedaan
Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya,
maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan
daging.
Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk
hidupTujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.Mendeskripsikan ciri-
ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang
lain.Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali
atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-
cirinya.Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.Memberi nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya.
6. jenis interaksi antarorganisme dalam suatu ekosistem4
Interaksi antar organisme ini terkait dengan kebutuhan sumber daya baik itu tempat tinggal, tempat
mencari makan, dan makanan
a. Netral. Hubungan antar organisme pada suatu habitat yang sama di mana interaksi yang terjadi
tidak saling mengganggu satu sama lain. Contohnya adalah katak dengan ikan pada habitat danau,
Semut dengan kupu-kupu pada habitat safana.
b. Mutualisme. Hubungan antar organisme pada suatu habitat di mana keduanya sama-sama
mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah kerbau dan burung jalak, bakteri rhizobium pada
tanaman kacang-kacangan, tanaman berbunga dengan kupu-kupu.
c. Parasitisme. Hubungan antar organisme pada suatu habitat yang sama di mana interaksi
keduanya menimbulkan keuntungan bagi salah satu pihak dan kerugian bagi pihak lainnya.
Contohnya adalah, plasmodium pada darah manusia, kutu rambut pada rambut manusia, jamur panu
pada kulit manusia, tanaman tali putri dan inangnya, benalu pada inangnya seperti tanaman teh,
mangga dan belimbing, kemudian cacing tambang, cacing hati dan cacing perut pada tubuh manusia.
d. Komensalisme. Hubungan antar organisme pada suatu habitat yang sama di mana interaksi dari
keduanya menimbulkan bagi salah satu pihak sedangkan pihak lain tidak diuntungkan dan dirugikan.
Contoh tanaman sirih (Piper betle) dengan inangnya, tanaman anggrek (Phalanopsis amabilis)
dengan tanaman mangga (Mangifera indica), tanaman paku (Asplenium nidus) dengan tanaman jati
(Tectona grandis), Ikan remora (Echneida sp.) dengan ikan hiu (Carchahinus sp.) dan ikan pari
(Himantura undulata), udang (Lysmata grabhami) dengan mentimun laut (Cucumaria frondosa), ikan
badut dengan anemon, bakteri pengurai/pembusuk pada usus penceranaan manusia.
e. Predasi. Hubungan antar organisme di mana pada interaksinya salah satu pihak berperan sebagai
pemangsa dan pihak lain sebagai mangsa. Contohnya adalah singa dengan kijang, elang dengan
ular, burung dengan ulat, cicak dengan nyamuk, musang dengan anak ayam.
f. Antibiosis. Interaksi ini juga disebut amensalisme. Hubungan antar organisme di mana dalam
interaksinya salah satu organisme mendapat keuntungan dengan menghambat pertumbuhan dan
mengakibatkan kerugian bagi organisme lain. Contohnya adalah pohon gamal dan kamboja yang
mengeluarkan senyawa beracun sehingga rumput di sekitarnya tidak dapat tumbuh, Penicilium
notatum dan Penicilium chrysogenum yang menghasilkan antibiotik sehingga mampu menghambat
pertumbuhan bakteri di sekitarnya, alang – alang yang mengeluarkan senyawa atau zat alefiali yang
dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya, pohon pinus dan tanaman di sekitarnya,
ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri negatif di
sekitarnya.
8. peran komponen ekosistem dalam menjaga keseimbangan ekosistem4
1. Komponen biotik
Komponen biotik yaitu semua makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem.
berdasarkan peranannya dibedakan menjadi :
A. Produsen, merupakan makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri.
Contohnya : tumbuhan hijau.
B. Konsumen, merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Konsumen
tergantung pada produsen baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat dibedakan
antara :
Konsumen I, yaitu hewan yang secara langsung memakan tumbuhan. Biasanya disebut herbivora.
Contohnya : sapi, kerbau dan kambing.
Konsumen II, yaitu hewan yang secara langsung memakan hewan pemakan tumbuhan. Biasanya
disebut karnivora.
Contohnya : singa, serigala, harimau, dan ular.
Konsumen III, yaitu hewan yang memakan konsumen II.
Contohnya : Elang memakan ular.
C. Pengurai, yaitu makhluk hidup yang menguraikan zat zat yang terkandung di dalam sampah dan
sisa sisa makhluk hidup yang telah mati (zat organik) menjadi zat zat anorganik.
Contohnya : bakteri, jamur atau jasad renik yang bersifat saprofit.
2. Komponen Abiotik
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri. Jaringan ini terletak di
ujung akar dan ujung batang. Jaringan ini dapat meregang, membesar, dan berdiferensiasi menjadi
jaringan lainnya ketika dewasa. Berdasarkan lokasinya, jaringan meristem terdiri dari 3 macam, yaitu
apikal (ujung), lateral (samping), dan interkalar (ruas).
2. Jaringan Penyokong
3. Jaringan Dasar
Jaringan dasar disebut juga jaringan parenkim. Jaringan inilah yang mengisi ruang antarjaringan.
Jaringan ini terdapat di semua bagian tubuh tanaman, seperti batang, akar, dan daun. Jaringan
parenkim yang berada di daun yaitu mesofil (palisade dan spons) di mana banyak mengandung
kloroplas.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut/pembuluh adalah jaringan yang berfungsi untuk proses pengangkutan zat-zat
yang ada di dalam tumbuhan. Terdiri dari pembuluh xilem dan floem. Wah, apa itu xilem dan floem?
Xilem adalah pembuluh yang mengantarkan hasil air dan mineral dari akar ke daun. Sementara,
floem adalah pembuluh yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh permukaan tubuh
tumbuhan.
5. Jaringan Pelindung
Jaringan ini disebut juga epidermis. Berada di lapisan terluar dan fungsinya untuk melindungi
permukaan tumbuhan. Jaringan pelindung tersusun atas sel-sel yang menutup seluruh permukaan
dengan rapat. Tidak cuma itu teman, ada satu kelebihan khusus dari epidermis ini. Jaringan
epidermis bisa mencegah penguapan yang berlebihan dengan membentuk lapisan lilin anti air
(kutikula).
10. fungsi organ dalam sistem organ
IKI UWAKEH POL SUMPS jadi kita lewati aja oke
11. faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan
FAKTOR INTERNAL
1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh,
warna bunga, dan rasa buah.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
13. mekanisme kerja sistem organ
mekanisme sistem pernapasan manusia
Rongga Hidung (Cavum Nasialis) » Tekak (Faring)» Pangkal Tenggorokan (Laring)» Batang
Tenggorokan (Trakea)» Cabang Tenggorokan (Bronkus)» Paru-paru (Pulmo)
Pernapasan Dada
kontraksi yang terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan dada terangkat dan rongga
dada membesar. Karena rongga dada membesar, tekanan udara di dalam dada lebih kecil daripada
tekanan udara luar, sehingga udara luar masuk ke dalam rongga dada dan diteruskan menuju paru-
paru. Oksigen dalam udara tersebut akan diikat oleh hemoglobin darah yang banyak terdapat di
alveolus paru-paru, sehingga terjadi inspirasi.
relaksasi terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan tulang-tulang rusuk turun sehingga
rongga dada mengecil. Karena mengecilnya rongga dada, volume paru-paru juga mengecil sehingga
tekanannya menjadi lebih besar daripada tekanan udara luar. Karena itu, udara pun keluar dari paru-
paru pada proses ekspirasi
Pernapasan Perut
kontraksi dan relaksasi pada diafragma. Diafragma mendatar saat ototnya mengalami kontraksi. Hal
ini menyebabkan rongga dada membesar dan tekanannya lebih kecil daripada tekanan udara luar.
Pada saat ini, terjadi inspirasi.
mengecilnya rongga dada dan paru-paru yang menyebabkan tekanan menjadi lebih besar daripada
tekanan udara luar. Pada saat ini, terjadi ekspirasi.
mekanisme sistem syaraf manusia
Gerak sadar : Rangsangan → Reseptor → Saraf sensorik → Otak → Saraf motorik → Efektor
Gerak refleks : Rangsangan → Reseptor → Saraf sensorik → Sumsum Tulang Belakang → Saraf
motorik → Efektor
mekanisme sistem perdarahan manusia
PEREDARAN DARAH BESAR
Skema peredaran darah besar = Bilik kiri → Aorta → Seluruh tubuh → Vena kava superior/inferior
(darah kaya CO2 ) → Serambi kanan
2. Proses menelan yang dilakukan oleh lambung kemudian akan lewat kerongkongan yang melalui
gerakan peristaltik untuk mendorong makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung
3. Pencernaan dalam lambung atau esofagus dengan bantuan tiga enzim yaitu enzim pepsin, renin,
dan asam klorida.
4. Pencernaan di usus 12 jari yang menggunakan bantuan enzim yang melakukan pencernaan
secara enzimatis dengan bantuan getah empedu dan getah pankreas.
5. Pencernaan makanan didalam usus halus atau intestinum menggunakan peptidase dan maltase
dalam pencernaan secara enzimatis nya, lalu terjadi penyerapan sari-sari makanan dalam Vili
6. Proses pembusukan makanan dalam usus besar yang berupa pembusukan sisa-sisa makanan
serta air dan mineral yang menghasilkan vitamin K dibantu oleh bakteri E. colli.
7. Pembuangan lewat rektum dan anus.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke
dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemeroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar
anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah,
dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu
karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela
yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput
lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis.
Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat
merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak
10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan
tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma.
Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada
umumnya menyerang anak-anak.
2. DNA
Molekul DNA (deoxyribose nucleic acid, asam deuksiribo nukleat) adalah struktur berbentu heliks
ganda di dalam kromosom.
DNA membawa kode genetik atau gen yang menentukan karakteristik makhluk hidup.
3. Gen
Gen adalah bagian DNA yang membawa informasi tentang sifat tertentu, misalnya warna kulit,
golongan darah dan lainya. Setiap gen menentukan sifat makhluk hidup dengan mengkodekan
pembuatan protein tertentu dengan menentukan bagaimana urutan asam amino harus digabungkan.
25. Perbedaan Bioteknologi konvensional dan modern
2. Dalam bidang pangan, seperti buah tomat hasil manipulasi yang tahan lama,
3. Dalam bidang pertanian, seperti tanaman jagung serta kapas yang resisten terhadap suatu
serangan penyakit tertentu, dan
4. Dalam bidang farmasi dan kedokteran, berupa hormon insulin yang dihasilkan oleh bakteri E. coli.
3. Dapat menghasilkan organisme yang memiliki sifat baru yang tidak ada pada sifat alaminya.
Selain kelebihan yang ada dalam bioteknologi modern, tentunya juga memiliki kelemahan, yaitu
sebagai berikut:
1. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih mahal,
1. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah proses transpor melalui membran sel yang membutuhkan energi dalam
melakukan aktivitasnya. Energi tersebut berupa adenosin trifosfat (ATP) yang dihasilkan dari
respirasi sel. Dengan ATP akan terjadi pemaksaan terhadap zat untuk dapat melewati membran
melalui perlawabab terhadap gradien konsentrasinya.
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke dalam
sel.
Eksositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke luar sel.
2. Transpor Pasif
Transpor pasif ialah proses transpor melalui membran sel yang tidak membutuhkan energi. Transpor
pasif terjadi dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi antara 2 zat atau larutan di bagian dalam
dan luar sel.
a. Difusi
Difusi adalah transpor pasif atau perpindahan zat melewati membran dari titik yang berkonsentrasi
tinggi ke titik yang memiliki konsentrasi rendah.
b. Osmosis
Osmosis adalah transpor pasif atau perpindahan air melalui membran selektif permeabel akibat
adanya tekanan osmotik dari larutan hipotonis (larutan dengan konsentrasi rendah) ke larutan
hipertonis (larutan dengan konsentrasi tinggi).
Contoh osmosis dapat ditemukan pada larutan garam, gula, dan larutan lainnya. Saat dimasukkan ke
dalam alat pengukur tekanan osmotik (osmometer), semua larutan tersebut bakal menunjukkan nilai
tekanan osmotik tertentu.
c. Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari
dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik
d. Tekanan turgor yaitu tekanan dinding sel oleh isi sel, banyak sedikitnya isi sel berhubungan
dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel.
Mutasi tanpa arti (nonsense): setelah kode untuk mulai, langsung diikuti oleh kode untuk
berhenti. Hal tersebut mengakibatkan tidak adanya polipeptida yang terbentuk.
Mutasi diam (silent): perubahan kode yang menyebabkan tidak berbedanya asam amino yang
dibaa saat translasi. Hal tersebut tidak akan mengakibatkan apa-apa.
b) Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom (aberasi kromosom) adalah mutasi yang menyebabkan terjadinya perubahan pada
jumlah dan struktur kromosom.
Perubahan jumlah kromosom terbagi menjadi dua, yaitu aneuploid dan euploid.
Aneuploid adalah penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom pada ploidi
(genom) sehingga kandungan kromosom didalam nukleun bukan kelipatan dari jumlah
haploidnya.
Euploid adalah perubahan jumlah kromosom pada tingkat ploidi (genom). Jumlah kromosom
organism euploid merupakan kelipatan dari jumlah kromosom pada satu genom. Pengurangan
kromosom dari diploid akan menghasilkan monoploid dan peningkatan jumlah kromosom akan
menghasilkan poliploid.
Perubahan struktur kromosom, terdiri atas delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.
Inversi adalah penataan kembali struktur kromosom namun dengan arah terbalik. Inverse
menyebabkan kromosom mutan memiliki ruas yang urutan basanya merupakan kebalikan dari
urutan basa kromosom.
Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri dan sifat yang dihasilkan melalui adaptasi
lingkungan.
Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunan.
Organ yang sering dgunakan akan berkembang dan membesar, sementara organ yang jarang
digunakan akan mengalami penyusutan, atau bahkan menghilang.
Lamarck berpendapat bahwa panjang leher jerapah yang kita lihat saat ini merupakan akibat dari
adanya evolusi.
Menurut Lamarck, di masa lalu, jerapah hanya ada satu jenis, yaitu jerapah dengan leher
pendek. Nah, karena makanan jerapah ini ada di pucuk daun yang tinggi, mau tidak mau, jerapah
harus berusaha untuk menggapai dedaunan tersebut. Jerapah pun menguatkan otot lehernya dan
menggunakannya secara maksimal sehingga lehernya dapat menjadi panjang.
Sifat jerapah berleher panjang ini pun diwariskan kepada keturunanya sehingga semua jerapah yang
kita lihat saat ini berleher panjang.
gagasan yang dikeluarkan oleh teori evolusi Lamarck ini menghasilkan 2 fakta penting:
Darwin berpendapat, pada masa lalu, jerapah ada dua jenis: jerapah leher panjang, dan jerapah
leher pendek.
Kedua jerapah ini sama-sama mengambil makanan dari pucuk ranting.
Lama-kelamaan, daun yang berada di bagian bawah mulai habis dan tersisa daun di batang pohon
yang tinggi. Apa akibatnya?
Kedua spesies jerapah ini pun berkompetisi untuk mengambil daun tersebut. Dan, karena jerapah
leher pendek kesulitan untuk menggapai dedaunan tinggi, akhirnya spesies jerapah ini mati sehingga
menyisakan spesies jerapah leher panjang. Jerapah yang kita lihat saat ini.
36. Menentukan macam mekanisme evolusi
MEKANISME EVOLUSI
Proses evolusi dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi alam. Adanya variasi genetik akan
memunculkan sifat-sifat baru yang akan diturunkan.
Variasi genetik ini disebabkan karena adanya mutasi gen.
Seleksi alam juga merupakan mekanisme evolusi. Individu-indivu akan beradaptasi dan berjuang
untuk mempertahankan hidupnya, sehingga individu akan mengalami perubahan morfologi, fisiologi,
dan tingkah laku.
Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam mekanisme evolusi antara lain seperti berikut.
1. Mutasi
Peristiwa mutasi akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen, sehingga akan
mempengaruhi fenotipe dan genotipe.
Mutasi dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Sifat menguntungkan maupun merugikan
tersebut terjadi jika:
Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan dapat mempertahankan hidupnya, memiliki
resistensi yang tinggi dan dapat melanjutkan keturunannya.
Sedangkan individu yang tidak dapat beradaptasi akan mati selanjutnya akan punah.
2. Aliran Gen
Dengan adanya aliran gen maka akan terjadi perpindahan alel di antara populasi-populasi melalui
migrasi dan individu yang kawin.
3. Perkawinan yang Tidak Acak
Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat lebih disukai akan menjadi lebih
sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai akan berkurang dan
mungkin akan hilang dari populasi.
Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen
resesif.
4. Genetik Drift
Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada frekuensi gen dari populasi kecil yang
terisolasi.
Keadaan ini dapat Anda jumpai pada populasi terisolir kaum Amish di Amerika, ternyata ada yang
membawa alel yang menyebabkan sifat cebol satu dari setiap seribu kelahiran.
Hasil perkawinan secara acak tidak akan mengubah populasi tertentu. Penghitungan populasi secara
acak tersebut dapat ditentukan dengan hokum Hardy Weinberg. Hukum Hardy Weinberg
menyatakan bahwa frekuensi gen dalam populasi dapat tetap distabilkan dan tetap berada dalam
keseimbangan dari satu generasi.
Syarat terjadinya prinsip ini adalah:
2. Kriptomeri merupakan suatu peristiwa dimana suatu faktor tidak tampak pengaruhnya bila berdiri
sendiri, tetapi baru tampak pengaruhnya bila ada faktor lain yang menyertainya. Kriptomeri memiliki
ciri khas: ada karakter baru muncul bila ada 2 gen dominan bukan alel berada bersama. Contoh:
persilangan Linaria maroccana bunga merah dengan bunga putih dihasilkan rasio fenotif F2 ungu :
merah : putih = 9 : 3 : 4
3. Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi pengaruh
gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, dan yang ditutupi
disebut hipostasis. Jika H dan K berada bersama-sama dan keduanya dominan, maka karakter yang
muncul adalah hitam. Ini berarti hitam epistasis (menutupi) terhadap kuning/kuning hipostasis
(ditutupi) terhadap hitam. Contoh: persilangan antara jagung berkulit hitam dengan jagung berkulit
kuning. Dihasilkan rasio fenotif F2 hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
4. Komplementer merupakan bentuk kerjasama dua gen dominan yang saling melengkapi untuk
memunculkan suatu karakter. Gen D dan E berada bersama bekerjasama memunculkan karakter
normal. Komplementer memiliki ciri-ciri bila hanya memiliki salah satu gen dominan D atau E saja,
karakter yang muncul adalah bisu tuli. Contoh: perkawinan antara dua orang yang sama-sama bisu
tuli. Dihasilkan perbandingan fenotif F2 normal : bisu tuli = 9 : 7
5. Interaksi gen merupakan suatu peristiwa dimana muncul suatu karakter akibat interaksi antar gen
dominan maupun antar gen resesif. Pada interaksi gen memiliki ciri-ciri bahwa ada 2 karakter baru
muncul yaitu Walnut (muncul karena interaksi 2 gen dominan) dan Singel (muncul karena interaksi 2
gen resesif). Contoh: mengenai pial/jengger pada ayam. Dihasilkan rasio fenotif F2 Walnut : Ros :
Pea : Single = 9 : 3 : 3 : 1
3. polidaktili
4. hemofilia
XHXH = wanita normal
5. gangguan mental
PP = orang normal