Anda di halaman 1dari 22

1.

Objek Permasalahan Biologi Tingkat Organisasi Kehidupan

 Permasalahan Biologi Tingkat Molekul, seperti terjadinya kelainan pembentukan molekul


hemoglobin darah sehingga dapat menyebabkan penyakit anemia sel sabit.

 Permasalahan Biologi Tingkat Sel, seperti terjadinya lisis sel darah merah saat terinfeksi
bakteri atau virus

 Permasalahan Biologi Tingkat Jaringan, seperti penyakit osteoporosis yang menyebabkan


hilangnya massa tulang keras sehingga tulang rapuh dan mudah patah

 Permasalahan Biologi Tingkat Organ, seperti kelainan organ mata hemerolopi (rabun senja).

 Permasalahan Biologi Tingkat Sistem Organ, seperti gangguan bernapas akibat penyempitan
saluran napas bagi penderita asfiksia

 Permasalahan Bologi Tingkat Individu, seperti seorang penderita AIDS (aquired


immunodeficiency syndrome) yang mengalami gangguan sistem imum dan membuatnya
mudah terinfeksi penyakit.

 Permasalahan Biologi Tingkat Populasi, seperti penyebaran AID yang dari satu orang ke
orang lain dalam satu populasi

 Permasalahan Biologi Tingkat Komunitas, seperti dampak penangkapan pada burung secara
liar terhadap kelestarian hidup lainnya dalam rantai makanan

 Permasalahan Bioloti Tingkat Ekosistem, seperti penggundulan hutan untuk perkebunan


kelapa sawit yang dapat mengancam habitat satwa liar yang terdapat didalamnya

 Permasalahan Biologi Tingkat Bioma, seperti dampak kebaran yang terjadi di hutan hujan
tropis

 Permasalahan Biologi Tingkat Biosfer, seperti dampak dari menipisnya lapisan ozon di
atmosfer terhadap kehidup makhuk hidup yang ada dibumi
Contoh Permasalahan Biologi

 Tingkat molekul: terjadinya kelainan pembentukan hemoglobin darah sehingga menyebabkan


penyakit anemia bulan sabit

 Tingkat sel: terjadinya lisis sel darah mrah saat terinfeksi baktri atau virus

 Tingkat jaringan: penyakit osteoporois yang menyebabkan hilangnya massa tulang keras
sehingga tulang rapuh

 Tingkat organ: kelainan pada organ mata seperti rabun senja

 Tingkat sistem organ: gangguan bernafas karena penyempitan saluran nafas pada pendrita
asfiksi

 Tingkat individu: seorang penderita AIDS yang mengalami gangguan sistem imun dan
membuatnya mudah terinfeksi penyakit

 Tingkat populasi: penybaran AIDS dari satu orang ke orang lain


 Tingkat komunitas: dampak penangkapan burrung secara liar terhadap kelestarian makhluk
hidup lainnya dalam suatu rantai makanan

 Tingkat ekosistem: pengundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit mengancam habitat
satwa liar

 Tingkat bioma: dampak kebakaran hutan hujan tropis

 Tingkat biosfer: dampak penipisan lapisan ozon di atmosfer terhadap kehidupan makhluk
hidup di bumi.
2. Adapun keanekagaraman hayati mencakup 3 tingkatan. Berikut ini adalah penjelasan lebih
lengkapnya.
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman genetik merupakan keanekaragaman yang paling hakiki. Keanekaragaman ini bisa
berlanjut dan sifatnya diturunkan. Keanekaragaman genetik berhubungan dengan keistimewaan
ekologi dan proses evolusi.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Genetik :

 Nama ilmiah sama

 Adanya variasi

 Perbedaan morfologi tidak terlalu mencolok


Contoh : jenis padi, jenis kelapa, jenis salak, jenis mangga.
2. Keanekaragaman Jenis (Spesies)
Keanekaragaman jenis merupakan keanekaragaman yang meliputi fauna dan flora. Adanya
keanekaragaman jenis yang tinggi akan menghasilkan kestabilan bagi lingkungan.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Jenis :

 Tidak ada variasi

 Nama ilmiah berbeda

 Perbedaan morfologi mencolok


Contoh : Jenis jeruk, jenis palm
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman yang paling kompleks. Adapun yang
mencakup di dalamnya adalah keanekaragaman genetik dan keanekaragaman jenis beserta
lingkungannya.
Ciri-Ciri Keanekaragaman Ekosistem

 Memiliki vegetasi yang khas untuk setiap ekosistemnya


Contoh : padang rumput sintetis, ekosistem koniver (pinus), ekosistem tundra (lumut).
4. Dampak perubahan lingkungan
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut
(depletion).
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak
mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga
menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan
pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan manusia.
5. Dasar pengelompokan mahluk hidup

 Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah
golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh.

 Berdasarkan Perbedaan
Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya,
maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan
daging.

 Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi


Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat
dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan
jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah
bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea,
kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri
anatomi.

 Berdasarkan Ciri Biokimia


Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain
berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya
jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan
kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.

 Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk
hidupTujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.Mendeskripsikan ciri-
ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang
lain.Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali
atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-
cirinya.Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.Memberi nama makhluk hidup yang
belum diketahui namanya.
6. jenis interaksi antarorganisme dalam suatu ekosistem4
Interaksi antar organisme ini terkait dengan kebutuhan sumber daya baik itu tempat tinggal, tempat
mencari makan, dan makanan
a. Netral. Hubungan antar organisme pada suatu habitat yang sama di mana interaksi yang terjadi
tidak saling mengganggu satu sama lain. Contohnya adalah katak dengan ikan pada habitat danau,
Semut dengan kupu-kupu pada habitat safana.
b. Mutualisme. Hubungan antar organisme pada suatu habitat di mana keduanya sama-sama
mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah kerbau dan burung jalak, bakteri rhizobium pada
tanaman kacang-kacangan, tanaman berbunga dengan kupu-kupu.
c. Parasitisme. Hubungan antar organisme pada suatu habitat yang sama di mana interaksi
keduanya menimbulkan keuntungan bagi salah satu pihak dan kerugian bagi pihak lainnya.
Contohnya adalah, plasmodium pada darah manusia, kutu rambut pada rambut manusia, jamur panu
pada kulit manusia, tanaman tali putri dan inangnya, benalu pada inangnya seperti tanaman teh,
mangga dan belimbing, kemudian cacing tambang, cacing hati dan cacing perut pada tubuh manusia.
d. Komensalisme. Hubungan antar organisme pada suatu habitat yang sama di mana interaksi dari
keduanya menimbulkan bagi salah satu pihak sedangkan pihak lain tidak diuntungkan dan dirugikan.
Contoh tanaman sirih (Piper betle) dengan inangnya, tanaman anggrek (Phalanopsis amabilis)
dengan tanaman mangga (Mangifera indica), tanaman paku (Asplenium nidus) dengan tanaman jati
(Tectona grandis), Ikan remora (Echneida sp.) dengan ikan hiu (Carchahinus sp.) dan ikan pari
(Himantura undulata), udang (Lysmata grabhami) dengan mentimun laut (Cucumaria frondosa), ikan
badut dengan anemon, bakteri pengurai/pembusuk pada usus penceranaan manusia.
e. Predasi. Hubungan antar organisme di mana pada interaksinya salah satu pihak berperan sebagai
pemangsa dan pihak lain sebagai mangsa. Contohnya adalah singa dengan kijang, elang dengan
ular, burung dengan ulat, cicak dengan nyamuk, musang dengan anak ayam.
f. Antibiosis. Interaksi ini juga disebut amensalisme. Hubungan antar organisme di mana dalam
interaksinya salah satu organisme mendapat keuntungan dengan menghambat pertumbuhan dan
mengakibatkan kerugian bagi organisme lain. Contohnya adalah pohon gamal dan kamboja yang
mengeluarkan senyawa beracun sehingga rumput di sekitarnya tidak dapat tumbuh, Penicilium
notatum dan Penicilium chrysogenum yang menghasilkan antibiotik sehingga mampu menghambat
pertumbuhan bakteri di sekitarnya, alang – alang yang mengeluarkan senyawa atau zat alefiali yang
dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya, pohon pinus dan tanaman di sekitarnya,
ganggang Hydrodictyon dan Scenedesmus yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri negatif di
sekitarnya.
8. peran komponen ekosistem dalam menjaga keseimbangan ekosistem4
1. Komponen biotik
Komponen biotik yaitu semua makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem.
berdasarkan peranannya dibedakan menjadi :
A. Produsen, merupakan makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri.
Contohnya : tumbuhan hijau.
B. Konsumen, merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Konsumen
tergantung pada produsen baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat dibedakan
antara :
Konsumen I, yaitu hewan yang secara langsung memakan tumbuhan. Biasanya disebut herbivora.
Contohnya : sapi, kerbau dan kambing.
Konsumen II, yaitu hewan yang secara langsung memakan hewan pemakan tumbuhan. Biasanya
disebut karnivora.
Contohnya : singa, serigala, harimau, dan ular.
Konsumen III, yaitu hewan yang memakan konsumen II.
Contohnya : Elang memakan ular.
C. Pengurai, yaitu makhluk hidup yang menguraikan zat zat yang terkandung di dalam sampah dan
sisa sisa makhluk hidup yang telah mati (zat organik) menjadi zat zat anorganik.
Contohnya : bakteri, jamur atau jasad renik yang bersifat saprofit.
2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik yaitu semua


benda tak hidup misalnya udara, air, tanah, cahaya, maupun faktor faktor yang ada di sekitar
makhluk hidup, misalnya, suhu, kelembaban, angin, dan iklim.
9. struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan5

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri. Jaringan ini terletak di
ujung akar dan ujung batang. Jaringan ini dapat meregang, membesar, dan berdiferensiasi menjadi
jaringan lainnya ketika dewasa. Berdasarkan lokasinya, jaringan meristem terdiri dari 3 macam, yaitu
apikal (ujung), lateral (samping), dan interkalar (ruas).
2. Jaringan Penyokong

Seperti namanya, jaringan penyokong berfungsi sebagai penguat/penyokong tumbuhan. Dindingnya


tebal dan akan berhenti melakukan pembelahan ketika sudah mencapai usia dewasa. Contoh dari
jaringan penyokong adalah kolenkim dan sklerenkim.

3. Jaringan Dasar

Jaringan dasar disebut juga jaringan parenkim. Jaringan inilah yang mengisi ruang antarjaringan.
Jaringan ini terdapat di semua bagian tubuh tanaman, seperti batang, akar, dan daun. Jaringan
parenkim yang berada di daun yaitu mesofil (palisade dan spons) di mana banyak mengandung
kloroplas.
4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut/pembuluh adalah jaringan yang berfungsi untuk proses pengangkutan zat-zat
yang ada di dalam tumbuhan. Terdiri dari pembuluh xilem dan floem. Wah, apa itu xilem dan floem?
Xilem adalah pembuluh yang mengantarkan hasil air dan mineral dari akar ke daun. Sementara,
floem adalah pembuluh yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh permukaan tubuh
tumbuhan.

5. Jaringan Pelindung

Jaringan ini disebut juga epidermis. Berada di lapisan terluar dan fungsinya untuk melindungi
permukaan tumbuhan. Jaringan pelindung tersusun atas sel-sel yang menutup seluruh permukaan
dengan rapat. Tidak cuma itu teman, ada satu kelebihan khusus dari epidermis ini. Jaringan
epidermis bisa mencegah penguapan yang berlebihan dengan membentuk lapisan lilin anti air
(kutikula).
10. fungsi organ dalam sistem organ
IKI UWAKEH POL SUMPS  jadi kita lewati aja oke
11. faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan
FAKTOR INTERNAL
1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh,
warna bunga, dan rasa buah.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
13. mekanisme kerja sistem organ
 mekanisme sistem pernapasan manusia
Rongga Hidung (Cavum Nasialis) » Tekak (Faring)» Pangkal Tenggorokan (Laring)» Batang
Tenggorokan (Trakea)» Cabang Tenggorokan (Bronkus)» Paru-paru (Pulmo)
Pernapasan Dada
kontraksi yang terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan dada terangkat dan rongga
dada membesar. Karena rongga dada membesar, tekanan udara di dalam dada lebih kecil daripada
tekanan udara luar, sehingga udara luar masuk ke dalam rongga dada dan diteruskan menuju paru-
paru. Oksigen dalam udara tersebut akan diikat oleh hemoglobin darah yang banyak terdapat di
alveolus paru-paru, sehingga terjadi inspirasi.
relaksasi terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan tulang-tulang rusuk turun sehingga
rongga dada mengecil. Karena mengecilnya rongga dada, volume paru-paru juga mengecil sehingga
tekanannya menjadi lebih besar daripada tekanan udara luar. Karena itu, udara pun keluar dari paru-
paru pada proses ekspirasi
Pernapasan Perut
kontraksi dan relaksasi pada diafragma. Diafragma mendatar saat ototnya mengalami kontraksi. Hal
ini menyebabkan rongga dada membesar dan tekanannya lebih kecil daripada tekanan udara luar.
Pada saat ini, terjadi inspirasi.
mengecilnya rongga dada dan paru-paru yang menyebabkan tekanan menjadi lebih besar daripada
tekanan udara luar. Pada saat ini, terjadi ekspirasi.
 mekanisme sistem syaraf manusia
Gerak sadar : Rangsangan → Reseptor → Saraf sensorik → Otak → Saraf motorik → Efektor

Gerak refleks : Rangsangan → Reseptor → Saraf sensorik → Sumsum Tulang Belakang → Saraf
motorik → Efektor
 mekanisme sistem perdarahan manusia
PEREDARAN DARAH BESAR
Skema peredaran darah besar = Bilik kiri → Aorta → Seluruh tubuh → Vena kava superior/inferior
(darah kaya CO2 ) → Serambi kanan

PEREDARAN DARAH KECIL


Skema peredaran darah kecil = Bilik kanan → Arteri pulmonalis (darah kaya CO2 ) → Paru-paru →

Vena pulmonalis (darah kaya O2 ) → Serambi kiri

 mekanisme sistem pencernaan manusia


1. Penghancuran makanan terjadi di dalam mulut dibantu oleh lidah dan Gigi yang menggunakan
pencernaan secara mekanis dan kimiawi menggunakan enzim ptialin yang memiliki kegunaan yang
sama seperti enzim amilase yang ada di lambung atau esofagus

2. Proses menelan yang dilakukan oleh lambung kemudian akan lewat kerongkongan yang melalui
gerakan peristaltik untuk mendorong makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung

3. Pencernaan dalam lambung atau esofagus dengan bantuan tiga enzim yaitu enzim pepsin, renin,
dan asam klorida.

4. Pencernaan di usus 12 jari yang menggunakan bantuan enzim yang melakukan pencernaan
secara enzimatis dengan bantuan getah empedu dan getah pankreas.

5. Pencernaan makanan didalam usus halus atau intestinum menggunakan peptidase dan maltase
dalam pencernaan secara enzimatis nya, lalu terjadi penyerapan sari-sari makanan dalam Vili
6. Proses pembusukan makanan dalam usus besar yang berupa pembusukan sisa-sisa makanan
serta air dan mineral yang menghasilkan vitamin K dibantu oleh bakteri E. colli.
7. Pembuangan lewat rektum dan anus.

14. gangguan yang terjadi pada sistem organ


 sistem pernapasan
1. Emfisema, merupakan radang pada permukaan dalam alveolus yang menyebabkan terjadinya
penurunan fungsi alveolus dan bronkioulus.
2. Asma, merupakan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi, seperti debu,
bulu ataupun rambut.
3.Kanker paru-paru. sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. penyakit ini lambat
daun dapat menyerang seluruh tubuh
4.Tuberkulosis (TBC), penyakit paru2 yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis sehingga
menimbulkan bintil2 pda dinding alveolus.
5. Bronkitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi.
6. Pneumonia, merupakan peradangan pada paru2, dimana terdapat cairan dan sel darah merah
yang berlebihan pada alveoli yang disebabkan bakteri Diplococcus pneumoniae.
7. Selesma, adalah suatu keadaan dimana rongga hidung terisi oleh lendir.
8. Influenza, disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas.
9. pleuritis, adalah suatu peradangan pada selaput pembungkus paru2 (pleura).
 Sistem peredaran darah
Leukimia: kelebihan sel darah putih
Anemia  : kekurangan sel darah merah
Hemofilia : penyakit keturunan dengan gejala darah sukar membeku/
Aterosklerosis: berupa penyumbatan pembuluh darah oleh lemak (kolesterol)
Arteriosklerosis: berupa penyumbatan pembuluh darah oleh zat kapur
Hemoroid: berupa pelebaran pembuluh vena di sekitar anus
 Sistem pencernaan
1.      Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga
karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

2.      Hepatitis
      Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke
dalam tubuh melalui air atau makanan.
3.   Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon.
5.      Apendisitis
      Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing
6.      Hemeroid/Wasir/Ambeyen
      Hemeroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar
anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini
7.      Maag
      Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah,
dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu
karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8.      Keracunan
      Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela
yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9.      Tukak Lambung
      Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput
lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis.
Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat
merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak
10.  Malnutrisi (kurang gizi)
      Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan
tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma.
Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada
umumnya menyerang anak-anak.

15. Dampak Psikotropika


Dampak bagi fisik dan mental
+mengakibatkan kanker
+Penurunan daya ingat
+kebingungan(Konfusi)
+pingsan dan jantung ber debar-debar
+menimbulkan euphoria..dsb
dampak sosial
+susah dalam bersosialisasi
+tidak percaya diri
+berpikiran negatif pada diri sendiri
+bergembira secara berlebihan...dsb
stimulan = merangsang sistem saraf pusat
depresan = menurunkan kesadaran
halusinogen = memengaruhi sistem saraf pusat sehingga pengguna mengalami halusinasi dengan
melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata

17. mekanisme pertahanan tubuh


Sistem pertahanan non spesifik (fisik,biokimia,seluler) & sistem pertahanan spesifik (pertahanan yg
dipicu oleh antigen)
Urutan mekanisme pertahanan tubuh melalui inflamasi
1.jaringan mengalami luka.
3.patogen mampu melewati pertahanan tubuh untuk menginfeksi sel-sel tubuh untuk menginfeksi sel
sel tubuh.
5.daerah yang terinfeksi menjadi berwarna kemerahan, panas, dan terasa nyeri.
2.peningkatan kecepatan alirah darah permeabilitas pembuluh darah
4.perpindahan sel sel fagosit menuju jaringan yang terinfeksi.
6.sel selfagositkemudian memakanan patogen.

20. jaringan penyusun dan mekanisme kerja sistem organ


Ketertarikan antara jaringan penyusun dan mekanisme kerja sistem organ adalah hubungan fungsi
jaringan penyusun organ tubuh tertentu dengan kerjanya pada system organ yang disusunnya.
Misalnya dicontohkan dengan jaringan otot jantung yang berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi
pada jantung. Kontraksi otot jantung menyebabkan darah dari bilik jantung akan beredar ke seluruh
tubuh. Sedangkan relaksasi otot jantung menyebabkan darah masuk kembali ke jantung.

21. bagian bagian sel


23. Ciri katabolisme
Ciri dari katabolisme antara lain:
1.       Merupakan reaksi pemecahan atau penguraian atau perombakan
2.       Substrat berupa senyawa kompleks
3.       Hasil nya berupa senyawa yang lebih sederhana
4.       Menghasilkan energy
5.       Bersifat eksoterm
6.       Dapat dicontohkan dengan reaksi respirasi aerob maupun anaerob  

Ciri dari anabolisme antara lain:


1.       Merupakan reaksi penyusunan
2.       Substrat berupa senyawa sederhana
3.       Hasil reaksi berupa senyawa kompleks
4.       Memerlukan energ
5.       Bersifat endoterm
6.       Dapat dicontohkan dengan reaksi fotosintesis maupun kemosintesis

24. perbedaan gen, DNA, kromosom


1. Kromosom
Inti sel berisi struktur yang disebut dengan kromosom. Kromosom terbuat dari molekul yang disebut
dengan DNA dan juga protein lain, keduanya bergabung membentuk kromatin
Jumlah kromosom umumnya genap dan berpasangan. Manusia memiliki 23 pasang atau 46 buah
kromosom.

2. DNA
Molekul DNA (deoxyribose nucleic acid, asam deuksiribo nukleat) adalah struktur berbentu heliks
ganda di dalam kromosom.
DNA membawa kode genetik atau gen yang menentukan karakteristik makhluk hidup.

3. Gen
Gen adalah bagian DNA yang membawa informasi tentang sifat tertentu, misalnya warna kulit,
golongan darah dan lainya. Setiap gen menentukan sifat makhluk hidup dengan mengkodekan
pembuatan protein tertentu dengan menentukan bagaimana urutan asam amino harus digabungkan.
25. Perbedaan Bioteknologi konvensional dan modern

Keunggulan dari bioteknologi konvensional seperti:

1. Biaya yang diperlukan relatif lebih murah,

2. Teknologi yang digunakan relatif lebih sederhana, dan

3. Pengaruh untuk jangka panjang biasanya sudah diketahui.

Selain beberapa keunggulan dari bioteknologi konvensional tersebut. Ternyata bioteknologi


konvensional juga memiliki beberapa kelemahan seperti:

1. Tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetik,

2. Hasil yang didapatkan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,

3. Cenderung memerlukan waktu yang relatif lebih lama,

4. Proses perbaikan genetik tidak terarah.

 Keunggulan bioteknologi modern

1. Dalam bidang peternakan, berupa ternak unggulan hasil dari manipulasi,

2. Dalam bidang pangan, seperti buah tomat hasil manipulasi yang tahan lama,

3. Dalam bidang pertanian, seperti tanaman jagung serta kapas yang resisten terhadap suatu
serangan penyakit tertentu, dan

4. Dalam bidang farmasi dan kedokteran, berupa hormon insulin yang dihasilkan oleh bakteri E. coli.

Bioteknologi modern memiliki beberapa kelebihan seperti:

1. Dalam perbaikan sifat genetik dapat dilakukan dengan terarah,

2. Kendala ketidaksesuaian genetik dapat diatasi, serta

3. Dapat menghasilkan organisme yang memiliki sifat baru yang tidak ada pada sifat alaminya.

Selain kelebihan yang ada dalam bioteknologi modern, tentunya juga memiliki kelemahan, yaitu
sebagai berikut:
1. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih mahal,

2. Teknologi yang diperlukan berupa teknologi-teknologi canggih, dan

3. Pengaruh jangka panjang yang belum diketahui.

26. bioproses transpot melalui membran dalam sel

1. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah proses transpor melalui membran sel yang membutuhkan energi dalam
melakukan aktivitasnya. Energi tersebut berupa adenosin trifosfat (ATP) yang dihasilkan dari
respirasi sel. Dengan ATP akan terjadi pemaksaan terhadap zat untuk dapat melewati membran
melalui perlawabab terhadap gradien konsentrasinya.
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke dalam
sel. 
Eksositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke luar sel.
2. Transpor Pasif
Transpor pasif ialah proses transpor melalui membran sel yang tidak membutuhkan energi. Transpor
pasif terjadi dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi antara 2 zat atau larutan di bagian dalam
dan luar sel.
a. Difusi
Difusi adalah transpor pasif atau perpindahan zat melewati membran dari titik yang berkonsentrasi
tinggi ke titik yang memiliki konsentrasi rendah.
b. Osmosis
Osmosis adalah transpor pasif atau perpindahan air melalui membran selektif permeabel akibat
adanya tekanan osmotik dari larutan hipotonis (larutan dengan konsentrasi rendah) ke larutan
hipertonis (larutan dengan konsentrasi tinggi).
Contoh osmosis dapat ditemukan pada larutan garam, gula, dan larutan lainnya. Saat dimasukkan ke
dalam alat pengukur tekanan osmotik (osmometer), semua larutan tersebut bakal menunjukkan nilai
tekanan osmotik tertentu.
c. Plasmolisis adalah  peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari
dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik
d. Tekanan turgor yaitu tekanan dinding sel oleh isi sel, banyak sedikitnya isi sel berhubungan
dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel.

28. tahapan proses dan produk respirasi aerob


Respirasi aerob adalah reaksi pemecahan senyawa glukosa dengan memerlukan oksigen.
29. prinsip dalam proses bioteknologi
 Fermentasi : Proses dasar yang digunakan untuk mengubah suatu bahan menjadi bahan lain
dengan cara yang sederhana dan dibantu oleh mikroorganisme. Contohnya pembuatan roti,
minuman anggur, yogurt, tuak dan sake.
 Seleksi dan Persilangan : Proses ini dilakukan dengan memanipulasi DNA yang dimana
terdapat pada mikroba, tanaman atau hewan agar menjadi mikroba, tanaman, atau hewan
dengan sifat yang lebih baik sehingga jika disilangkan akan menjadi sebuah bibit unggul yang
baik untuk digunakan di kemudian hari. Contohnya ayam leghorn, sapi avrshire, dan kedelai
muria.
 Kultur Jaringan : Proses menumbuhkan atau memperbanyak jaringan hewan dan tanaman
dan jaringan atau sel-sel yang ada didalam laboratorium tanpa mendapat gangguan dan
organisme lain. Contohnya kultur jaringan anggrek dan pisang.
 Rekombinasi DNA : Proses transfer segmen DNA dan satu organisme ke DNA organisme lain.
Contohnya penyisian gen manusia pada bakteri bacillus thuringiensis sehingga bakteri
tersebut dapat memproduksi insulin.
 Analisis DNA : Sebuah proses reaksi rantai polimerase sehingga dapat membuat kopi dan
segmen DNA.

30. hasil percobaan transport membran


Irisan kentang yang dimasukkan dalam larutan gula, beratnya akan berkurang karena air yang
berada pada kentang bergerak keluar ke gelas ukur sehingga kadar air pada kentang berkurang dan
menyebabkan berat pada  kentang berkurang. Irisan kentang yang dimasukkan dalam air, beratnya
akan bertambah karena air masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis
dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel tekanan turgornya
tinggi. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.
31. Menyimpulkan hasil percobaan kinerja enzim
Tabel hasil percobaan enzim katalase kesimpulannya adalah enzim katalase bekerja optimal pada
suhu normal dan pH netral. Jika enzim katalase berada pada suhu terlalu dingin atau terlalu panas,
maka enzim katalase tidak dapat bekerja. Jika enzim katalase berada pada pH asam atau basa,
maka maka enzim katalase tidak dapat bekerja.

32. struktur dan fungsi gen/DNA/kromos om dalam proses pewarisan sifat


Kromosom Tubuh
Kromosom tubuh berfungsi untuk menentukan sifat-sifat tubuh suatu organisme. Kromosom tubuh
dilambangkan dengan A yang berasal dari kata autosom yang terdiri dari 22 pasang atau berjumlah
44 buah. Autosom terletak pada sel tubuh dan berpasangan sehingga disebut kromosom diploid
(ditulis dengan 2n).
Kromosom Kelamin
Kromosom kelamin (gonosom) berfungsi untuk menentukan jenis kelamin suatu
organisme. Gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah, gonosom pada laki-laki dilambangkan
dengan XY dan pada perempuan dilambangkan dengan XX. Gonosom terletak pada sel kelamin dan
tidak berpasangan sehingga disebut kromosom haploid (ditulis dengan n).
GEN
Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotipe. Genotipe setiap
makhluk hidup berbeda-beda yang dapat menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup tersebut. Pada
dasarnya, genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup yang tidak terlihat. Genotipe inilah yang
nantinya akan memunculkan sifat fenotipe. Fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup yang
dapat terlihat. Sifat fenotipe merupakan perpaduan antara sifat genotipe dan lingkungannya

33. Menentukan gamet dari suatu genotipe


34. macam mutasi kromosom

1. Mutasi berdasarkan tingkatannya


a) Mutasi Gen
Mutasi gen (mutasi titik), terjadi karena perubahan struktur basa pada DNA. Akibatnya terjadi
perubahan kodon sehingga mengubah urutan asam amino pada polipeptida yang terbentuk. Dengan
demikian akan mengganggu proses metabolisme sel dan sifat sel.
Mutasi gen sendiri dapat mempunyai 3 akibat yaitu;

 Mutasi tanpa arti (nonsense): setelah kode untuk mulai, langsung diikuti oleh kode untuk
berhenti. Hal tersebut mengakibatkan tidak adanya polipeptida yang terbentuk.

 Mutasi salah arti (miss-sense): kode berbeda menghasilkan asam amino.

 Mutasi diam (silent): perubahan kode yang menyebabkan tidak berbedanya asam amino yang
dibaa saat translasi. Hal tersebut tidak akan mengakibatkan apa-apa.
b) Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom (aberasi kromosom) adalah mutasi yang menyebabkan terjadinya perubahan pada
jumlah dan struktur kromosom.
Perubahan jumlah kromosom terbagi menjadi dua, yaitu aneuploid dan euploid.

 Aneuploid adalah penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom pada ploidi
(genom) sehingga kandungan kromosom didalam nukleun bukan kelipatan dari jumlah
haploidnya.

 Euploid adalah perubahan jumlah kromosom pada tingkat ploidi (genom). Jumlah kromosom
organism euploid merupakan kelipatan dari jumlah kromosom pada satu genom. Pengurangan
kromosom dari diploid akan menghasilkan monoploid dan peningkatan jumlah kromosom akan
menghasilkan poliploid.
Perubahan struktur kromosom, terdiri atas delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.

 Delesi adalah hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan.


 Duplikasi adalah mutasi yang terjadi akibat penambahan ruas kromosom atau gen dengan
ruas yang telah ada sebelumnya.

 Inversi adalah penataan kembali struktur kromosom namun dengan arah terbalik. Inverse
menyebabkan kromosom mutan memiliki ruas yang urutan basanya merupakan kebalikan dari
urutan basa kromosom.

 Translokasi adalah bertukarnya materi genetis antara dua kromosom nonhomolog.


2. Mutasi berdasarkan tempat terjadinya
a) Mutasi somatik
Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik. Bila perubahan sel somatik demikian
besar maka sel-sela dapat mati. Kalaupun dapat bertahan hidup sel akan memiliki kelainan atau tak
berfungsi secara normal. Apabila mutasi sel somatik tidak meliputi daerah yang luas atau vital, mutasi
ini cenderung tidak berbahaya. Namun sebaliknya, bila terjadi pada area yang cukup luas dan vital,
mutasi ini dapat mematikan.
Mutasi somatik dapat diturunkan dan dapat pula tidak diturunkan, dan dapat dialami oleh embrio
maupun orang dewasa.
Mutasi somatik pada embrio dapat menyebabkan cacat lahir dan mutasi somatik pada orang dewasa
cenderung menyebabkan kanker.
b) Mutasi gametis
Mutasi gametis adalah mutasi yang terjadi sel germinal (gonad), dan terjadi pada mahkluk hidup
bersel banyak. Karena mutasi ini terjadi di sel gamet, maka akan diwariskan ke keturunannya. Bila
mutasi bersifat dominan, akan terekspresi pada keturunannya. Namun sebaliknya, bila bersifat
resesif mutasi tidak akan terlihat.
Bila dilihat dari jenis kromosomnya, mutasi gametis ini terbagi menjadi dua yakni mutasi autosomal
(mutasi sel kelamin terjadi pada kromosom autosom, dominan dan resesif) serta mutasi tertaut
kelamin (tertautnya gen dalam kromosom kelamin).
3. Mutasi berdasarkan sumbernya
a) Mutasi alami
Mutasi alami adalah mutasi yang terjadi secara alami, biasanya disebabkan oleh sinar kosmos,
bantuan radio aktif, dan sinar ultraviolet. Mutasi ini basanya disebabkan oleh sebab yang tidak jelas
dalam metabolism sehingga terjadi kekeliruan dalam sintesis bahan genetik.
b) Mutasi buatan
Mutasi buatan sengaja dibuat oeh manusia umumnya untuk tujuan tertentu, misalnya dibidang
budidaya, bibit dan lain-lain. Tidak ada perbedaan yang mendasar antara mutasi alami dan buatan.
35. teori evolusi
Jean-Baptiste de Lamarck, ahli biologi berkebangsaan Perancis ini menyebutkan beberapa gagasan
terkait dengan teori evolusi:

 Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri dan sifat yang dihasilkan melalui adaptasi
lingkungan.
 Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunan.

 Organ yang sering dgunakan akan berkembang dan membesar, sementara organ yang jarang
digunakan akan mengalami penyusutan, atau bahkan menghilang.
Lamarck berpendapat bahwa panjang leher jerapah yang kita lihat saat ini merupakan akibat dari
adanya evolusi.
Menurut Lamarck, di masa lalu, jerapah hanya ada satu jenis, yaitu jerapah dengan leher
pendek. Nah, karena makanan jerapah ini ada di pucuk daun yang tinggi, mau tidak mau, jerapah
harus berusaha untuk menggapai dedaunan tersebut. Jerapah pun menguatkan otot lehernya dan
menggunakannya secara maksimal sehingga lehernya dapat menjadi panjang.
Sifat jerapah berleher panjang ini pun diwariskan kepada keturunanya sehingga semua jerapah yang
kita lihat saat ini berleher panjang.
gagasan yang dikeluarkan oleh teori evolusi Lamarck ini menghasilkan 2 fakta penting:

 Adanya penemuan fosil yang memperlihatkan bahwa makhluk hidup zaman dulu berbeda


dengan makhluk hidup masa sekarang.

 Teorinya menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup memiliki adaptasi yang baik terhadap


lingkungan.

Darwin berpendapat, pada masa lalu, jerapah ada dua jenis: jerapah leher panjang, dan jerapah
leher pendek.
Kedua jerapah ini sama-sama mengambil makanan dari pucuk ranting.
Lama-kelamaan, daun yang berada di bagian bawah mulai habis dan tersisa daun di batang pohon
yang tinggi. Apa akibatnya?
Kedua spesies jerapah ini pun berkompetisi untuk mengambil daun tersebut. Dan, karena jerapah
leher pendek kesulitan untuk menggapai dedaunan tinggi, akhirnya spesies jerapah ini mati sehingga
menyisakan spesies jerapah leher panjang. Jerapah yang kita lihat saat ini.
36. Menentukan macam mekanisme evolusi
MEKANISME EVOLUSI
Proses evolusi dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi alam. Adanya variasi genetik akan
memunculkan sifat-sifat baru yang akan diturunkan.
Variasi genetik ini disebabkan karena adanya mutasi gen.
Seleksi alam juga merupakan mekanisme evolusi. Individu-indivu akan beradaptasi dan berjuang
untuk mempertahankan hidupnya, sehingga individu akan mengalami perubahan morfologi, fisiologi,
dan tingkah laku.
Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam mekanisme evolusi antara lain seperti berikut.
1. Mutasi
Peristiwa mutasi akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen, sehingga akan
mempengaruhi fenotipe dan genotipe.
Mutasi dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Sifat menguntungkan maupun merugikan
tersebut terjadi jika:

 dapat menghasilkan sifat baru yang lebih menguntungkan,

 dapat menghasilkan spesies yang adaptif,

 memiliki peningkatan daya fertilitas dan viabilitas.


Selain menguntungkan, ada kemungkinan mutasi bersifat merugikan yaitu menghasilkan sifat-sifat
yang berkebalikan dengan sifat-sifat di atas.
MEKANISME EVOLUSI TERJADI DARP HAL HAL
1. Seleksi Alam dan Adaptasi

 Proses adaptasi akan diikuti dengan proses seleksi.

 Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan dapat mempertahankan hidupnya, memiliki
resistensi yang tinggi dan dapat melanjutkan keturunannya.

 Sedangkan individu yang tidak dapat beradaptasi akan mati selanjutnya akan punah.
2. Aliran Gen
Dengan adanya aliran gen maka akan terjadi perpindahan alel di antara populasi-populasi melalui
migrasi dan individu yang kawin.
3. Perkawinan yang Tidak Acak
Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat lebih disukai akan menjadi lebih
sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai akan berkurang dan
mungkin akan hilang dari populasi.
Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen
resesif.
4. Genetik Drift

Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada frekuensi gen dari populasi kecil yang
terisolasi.
Keadaan ini dapat Anda jumpai pada populasi terisolir kaum Amish di Amerika, ternyata ada yang
membawa alel yang menyebabkan sifat cebol satu dari setiap seribu kelahiran.
Hasil perkawinan secara acak tidak akan mengubah populasi tertentu. Penghitungan populasi secara
acak tersebut dapat ditentukan dengan hokum Hardy Weinberg. Hukum Hardy Weinberg
menyatakan bahwa frekuensi gen dalam populasi dapat tetap distabilkan dan tetap berada dalam
keseimbangan dari satu generasi.
Syarat terjadinya prinsip ini adalah:

 perkawinan secara acak

 tidak ada seleksi alam

 jumlah populai besar

 tidak terjadinya mutasi maju atau surut

 tidak ada migrasi.


Secara umum, hukum Hardy Weinberg dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Bila frekuensi alel A di dalam populasi diumpamakan p
b. Frekuensi alel a diumpamakan q
c. Hasil perkawinan heterozigote antara Aa × Aa akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Homozigot dominan AA = p × p = p2
2) Heterozigot 2 Aa = 2p × q = 2pq
3) Homozigot resesif = aa = q × q = q2

37. perbandingan fenotip/genotip pada persilangan penyimpangan semu hokum Mendel


1. Polimeri adalah suatu gejala dimana terdapat banyak gen bukan alel tetapi mempengaruhi
karakter/sifat yang sama. Polimeri memiliki ciri-ciri makin banyak gen dominan, maka sifat
karakternya makin kuat. Contoh: persilangan antara gandum berkulit merah dengan gandum berkulit
putih. Dihasilkan perbandingan F2 nya adalah merah : putih = 15 : 1

2. Kriptomeri merupakan suatu peristiwa dimana suatu faktor tidak tampak pengaruhnya bila berdiri
sendiri, tetapi baru tampak pengaruhnya bila ada faktor lain yang menyertainya. Kriptomeri memiliki
ciri khas: ada karakter baru muncul bila ada 2 gen dominan bukan alel berada bersama. Contoh:
persilangan Linaria maroccana bunga merah dengan bunga putih dihasilkan rasio fenotif F2 ungu :
merah : putih = 9 : 3 : 4

3. Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi pengaruh
gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, dan yang ditutupi
disebut hipostasis. Jika H dan K berada bersama-sama dan keduanya dominan, maka karakter yang
muncul adalah hitam. Ini berarti hitam epistasis (menutupi) terhadap kuning/kuning hipostasis
(ditutupi) terhadap hitam. Contoh: persilangan antara jagung berkulit hitam dengan jagung berkulit
kuning. Dihasilkan rasio fenotif F2 hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
4. Komplementer merupakan bentuk kerjasama dua gen dominan yang saling melengkapi untuk
memunculkan suatu karakter. Gen D dan E berada bersama bekerjasama memunculkan karakter
normal. Komplementer memiliki ciri-ciri bila hanya memiliki salah satu gen dominan D atau E saja,
karakter yang muncul adalah bisu tuli. Contoh: perkawinan antara dua orang yang sama-sama bisu
tuli. Dihasilkan perbandingan fenotif F2 normal : bisu tuli = 9 : 7

5. Interaksi gen merupakan suatu peristiwa dimana muncul suatu karakter akibat interaksi antar gen
dominan maupun antar gen resesif. Pada interaksi gen memiliki ciri-ciri bahwa ada 2 karakter baru
muncul yaitu Walnut (muncul karena interaksi 2 gen dominan) dan Singel (muncul karena interaksi 2
gen resesif). Contoh: mengenai pial/jengger pada ayam. Dihasilkan rasio fenotif F2 Walnut : Ros :
Pea : Single = 9 : 3 : 3 : 1

38. kaya di contoh soal


39. di rangkumannya jida
40. penurunan kelainan sifat pada manusia
1. albino
2. buta warna
XCY = laki-laki normal

XcY = laki-laki buta warna

XCXC = wanita normal

XCXc = wanita normal pembawa sifat buta warna (carrier)

XcXc = wanita buta warna

3. polidaktili
4. hemofilia
XHXH = wanita normal

XhXh =wanita hemofilia letal (menyebabkan kematian sebelum lahir)

XHXh = wanita normal pembawa sifat hemofilia (carrier)

XHY = pria normal

XhY = pria hemofilia

5. gangguan mental

PP = orang normal

Pp = orang normal pembawa sifat gangguan mental (carrier)

pp = orang dengan gangguan mental

Anda mungkin juga menyukai