Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shefira Tasha Salsabila

NIM : 1913026027
Kelas : A Farmasi Klinis 2019

Larutan

A. Oral
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberiaan oral ,mengandung
satu zat atau lebih dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna.
Larutan oral dapat diformulasikan langsung kepada pasien secara oral.
1. Sirup
Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau perngganti gula dengan
atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat obat.
2. Eliksir
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang
sedap, mengandung obat dan selain obat seperti pemanis, pewangi dan
pengawet, digunakan secara oral. 
3. Saturatio
Saturatio adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan
basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh
dengan gas.
4. Effervescent
Effervescent didefinisikan sebagai timbulnya gelembung gas dari cairan
sebagai hasil dari reaksi kimia. Tablet Effervescent adalah tablet tidak
bersalut, umumnya mengandung senyawa asam dan karbonat atau bikarbonat
yang bereaksi dengan cepat dengan adanya air dengan melepasakan karbon
dioksida.
5. Infusa/dekokta
Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan
nabati dengan pelarut air pada suhu 90° C selama 15 menit.
6. Tinctura
Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan maserasi atau perkolasi
simplisia dalam pelarut yang tertera pada masing-masing monografi. Kecuali
dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat khasiat dan 10% untuk
zat khasiat keras.

B. Parenteral
Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini diberikan melalui
beberapa rute pemberian yaitu intravena, intraspinal, intramuskuler, subkutis, dan
intradermal.
1. Larutan injeksi
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit
ataumelalui selaput lendir.
C. Topikal
Larutan topikal adalah larutan yang biasanya mengandung air tetapi seringkali juga
pelarut lain, misalnya etanol dan poliol, untuk penggunaan topical pada kulit atau
dalam hal larutan lidokain oral topikal dan untuk penggunaan pada permukaan
mukosa mulut. Larutan topikal yang berupa suspensi disebut lotio.

1. Guttae auriculares
Guttae auriculares (tetes telinga) adalah obat tetes yang digunakan untuk
telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga. Cairan pembawanya
biasanya bukan air, kecuali dinyatakan lain. Cairan tetes telinga biasanya
memilki derajat keasaman sekitar 5,0-6,0.
2. Collyrium
Collyrium adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas pirogen, isotonis,
digunakan untuk membersihkan mata. Dapat ditambahkan zat dapar dan zat
pengawet.
3. Guttae Ophthalmicae
Guttae Ophthalmicae (tetes mata) adalah larutan steril bebas partikel asing
merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai
digunakan pada mata. Tetes mata juga tersedia dalam bentuk suspensi, partikel
halus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan
pada kornea.
4. Gargarisma (gargle)
Gargarisma atau obat  kumur mulut adalah sediaan berupa larutan umumnya
dalam keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan.
Dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi
tenggorokan.
5. Guttae Nasales
Guttae Nasales (tetes hidung) adalah obat yang digunakan untuk hidung
dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hidung, dapat mengandung zat
pensuspensi, pendapar dan pengawet. Minyak lemak atau minyak mineral
tidak boleh digunakan sebagai cairan pembawa.
6. Enema
Enema adalah cairan yang pemakaiannya per rectum/colon yang gunanya
untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat atau sistemik
Enema yang digunakan untuk membersihkan atau penolong pada sembelit
atau pembersih faeces sebelum operasi, tidak boleh mengandung zat lendir.
7. Douche
Douche adalah larutan dalam air yang dimasukkan dengan suatu alat ke dalam
vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk membersihkan. Karenanya
larutan ini mengandung bahan obat atau antiseptik.
8. Liniment
Linimentum adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetikum dan zat
yang mengandung sifat rubefasien, melemaskan otot atau menghangatkan;
digunakan sebagai obat luar.
Daftar Pustaka

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh


Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, Jakarta, UI Press.

Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:


Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Formularium Nasional, edisi


2. Jakarta: (tp).

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen


Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai