Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KARYA SASTRA DALAM SEMIOTIK

KELOMPOK 2 :

 DAMAYANTI (1988201002)
 MUH. KISWA NURUL HAQ (1988201024)

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Maros, 14 oktober 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semiotik merupakan ilmu tentang makna , dalam bahasa inggris disebut


meaning. Mengemukakan bahwa semiotik berarti teori makna atau teori arti ,
analisis semiotik merupakan metode menganalisis karya sastra sebagai sebuah
struktur., karya sastra adalah penuangan ide-ide yang diimajinasikan menjadi
teks yang memiliki nilai nilai etika dan estetika, sehingga orang menikmati
karya sastra akan merasa beradaa dalam lingkup kehidupan yang diciptakan
karya sastra tersebut. Pengarang menyampaikan permasalahan dan ide ide
melalui media baasa dan tanda- tanda lain. Setiap pengarang memiliki
konveksi-konveksi (etika) yang berbeda dalam proses kepengarangannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu karya sastra dalam semiotic model Charles morries?
2. Apa itu karya sastra dalam semiotic model foulkes?
C. Tujuan
1. Menjelaskan karya sastra dalam semiotic model Charles morries
2. Menjelaskan karya sastra dalam semiotic model foulkes
BAB II
PEMBAHASAN

Karya sastra dalam semiotic adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda
sebagai bagian dari kehidupan. Semiotic adalah model rujukan untuk
membantu melacak keberadaan sastra, melalui komunikasi atau tanda.
Hal ini karena sastra dalam fungsinya sebagai gejala kemasyarakatan
dan kebudayaan. sebab, walau tidak ada persesuaian paham mengenai
sastra, sebaliknya banyak peneliti sastra yang berkeyakinan bahwa
sastra tidak dapat diteliti dan dipahami secara ilmiah tanpa mengikut
sertakan aspek kemasyarakatannya. Karya sastra terbagi dalam
berbagai sistem semiotic , beberapa diantaranya yaitu :

1. Karya sastra dalam semiotic model CHARLES MORRIES

Istilah yang berhubungan dengan ilmu isyarat yang dikemukakan oleh


Charles morries adalah semiotic. Charles morries mengatakan bahwa
bahasa adalah sebuah sistem sign dibedakan atas signal dan symbol.
Akan tetapi, semiotic bukan hanya berhubungan dengan isyarat
bahasa melainkan juga berhubungan dengan isyarat- isyarat non
bahasa dalam berkomunikasi antar manusia. (parera,2004), sebuah sign
adalah subtitusi untuk hal-hal lain. Oleh karena itu , sign memerlukan
interpertasi. Misalnya jika saya melihat tomat berwarna merah,maka
inilah satu sign saya bahwa tomat itu sudah matang;

Semiotic dapat didefenisikan sebagai ilmu tentang sign, Charles


morries membedakan tiga macam semiotic :
1. Sintaksis
2. Semantik
3. Pragmantik

Tiga macam semiotic ini dapat ditelaah lagi dalam beberapa tingkaat, seperti
murni, deskriptif, dan terapan. Seperti berikut :

1. Telaah sintaksis berhubungan dengan tata cara menyusun sign secara


bersama untuk membentu satu “gabungan sign” dengan nama frase,
kalimat, fikiran, dan cita- cita.
2. Telaah simentik berhubungan dengan sign dalam 2 cara. (1)simentik
berhubungan dengan sign dan apa yang hendak dirujuk oleh sign itu,
mungkin disini leebih tepat dan cocok digunakan istilah tujuan
penggunaan bahasa. Morris membedakan empat tujuan penggunaan
bahasa. (2) simentik juga berhubungan dengan cara bagaimana sign ini
merujuk sesuatu , bidang simantik ini kata kata morris dengan modus.
Setiap tujuan penggunaan bahasa mempunyai modus tertentu.
3. Telaah pragmantik berhubungan dengan penggunaan dan akibat dari
penggunaan sign dalam satu tingkah laku yang real.

Charles morris menyatakan bahwa semiotika membahas keragaman


bahasa dari 3 prefektif :

A. Semantic yaitu study tentang makna


B. Sintaksis berurusan dengan kaidah dan struktur yang berhubungan tanda
tanda satu sama lain
C. Pragmantik yaitu analisis penggunaan dan akibat permainan kata.

Teori semiotika dalam kaitannya dengan karya sastra adalah pemahaman


makna karya sastra melalui tanda. Hal tersebut didasarkan kenyataan
bahwa bahasa adalah sistem tanda dan bahasalaah media sastra.
Keseluruhan teks sastra merupakan pemahaman yang lebih baik terhadap
teks tersebut.

Dalam hal ini peneliti mengkaji tentang kebhasaan dalam sastra, dimana sastra
Indonesia adalah sastra berbahasa Indonesia. Sedangkan hasilnya adalah sekian
banyak puisi, cerita pendek, novel, roman, naskah, drama berbahasa Indonesia.
Akan tetapi, defenisi yang singkat sederhana itu dapat didebat dengan pendapat
yang mengatakan bahwa sastra Indonesia adalah keseluruhan sastra yang
berkembang selama ini diindonesia. Pada kenyataan telah berkembang sastra
sastra daerah : aceh , batak, sunda, jawa, bali, bugis, toraja Lombok , dan
sebagainya. Dalam nasional, berbagai sastra itu disebut juga sastra Indonesia
dengan pengertian sastra milik bangsa Indonesia.

Pada penelitian ini akan menjelaskanaa mengenai puisi yaitu puisi lama daan pada
puisi lama ini terdapat macam-macam didalammnya salah satunya adalah syair .
syair disini akan diulas berdasarkan judul yang kami angkat yaitu “syair lagu
Ayah Ebit G Ade”. Lalu akan dikaji berdasarkan teori. Teori yang digunakan pada
penelitian ini adalah teori semiotika Charles morries dimana dia membagi menjadi
tiga bagian yaitu secara semantic, pragmantik dan sintaksis.
2. Karya sastra dalam semiotic model FOULKES

Foulkes tertarik oleh peranan pembaca dalam proses komunikasi lewat karya
sastra. Yang dibedakannya adalah pragmatik pembaaca. Controlling factors, yaitu
keseluruhan faktor yang dalam proses komunikasi dan pemahaman karya sastra
mempengaruhi dan ikut menentukan sikap pembaca terhadap karya yang
dihadapinya. Itulah memang focus penelitian utama penelitian foulkes, yang
memperlihatkan sikap dan peranan pembaca mmasyarakat modern dipengaruhi
oleh berbagai faktor artistik, social, politik, dan ekonomi, sehingga tidak dapat
diterima secara netral , objektif dan bebas menghadapi karya sastraa itu sendiri
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa teori Charles mengatakan bahwa semiotika
adalah ilmu atau teori tanda. Semiotika memiliki dua cabang besar yang
menjadi akar perkembangan ilmu itu sendiri. Tanda atau sign merupakan
sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu lain, atau sesuatu mewakili
sesuatu yang lain dari segi sesuatu itu sendiri.

B. Saran
penulis berharap pada penelitian ini dapat bermanfaat untuk orang banyak
dan bisa menjadi kajian lanjutan. Dalam penulisan ini masih banyak
terdapat kekurangan kata maupu kalimat, agar dapat dimaklumi nantinya
dan diperbaiki kedepannya dengan adanya saran dari pembaca
DAFTAR PUSTAKA

http://blog.unnes.ac.id/nuridayanti/2015/11/11/makalah-teori-sastra-sastra-
sebagai-sistem-semiotik/
http://dayantisiro.blogspot.com/2016/10/laporan-bacaan-buku-teeuw-
sastera-dan_17.html

Anda mungkin juga menyukai