Anda di halaman 1dari 7

Petunjuk Pelaksanaan Program

KEMBALI PULANG
Untuk Tim

Latar Belakang 1

Deskripsi 2

Tujuan dan Sasaran 2

Luaran 3

Aktivitas 3

Bidang Fokus 3

Indikator Keberhasilan 3

Syarat Calon Peserta 4

Syarat Daerah Tujuan 4

Tahap 1A, Pendaftaran 4

Tahap 1B, Penilaian 4

Tahap 2A, Kelengkapan 5

Tahap 2B, Penetapan 5

Ketentuan Juru Damping 5

Ketentuan Balai Karya 5

Monitoring dan Evaluasi 6

Simulasi Biaya (rough) 6

Mekanisme Pembiayaan 6

Jadwal Pelaksanaan 6

Tim 6

1
Latar Belakang
Perkotaan masih dianggap menjanjikan bagi kaum muda untuk mencari pekerjaan. Fasilitas
yang lengkap di perkotaan dan unsur gengsi menarik pemuda desa untuk beraktualisasi di
kota. 58.7% pemuda saat ini tinggal di perkotaan dan akan terus meningkat. Pilihan
menetap di desa menjadi semacam pilihan untuk dihindari selagi bisa. Padahal, secepat
apapun laju pertumbuhan ekonomi negara lapangan kerja yang tercipta di kota tidak akan
cukup menampung semua pemuda desa.

Pedesaan di sisi lain merasakan dampak negatif urbanisasi misalnya regenerasi petani yang
hanya 1% dan langkanya sumber daya manusia terdidik. Pedesaan urgen untuk
diberdayakan mengingat peran utamanya sebagai basis agribisnis penyedia kebutuhan
esensial. Pemberdayaan pedesaan yang telah dilakukan selama ini seringkali terkendala
akan sumber daya manusia sehingga program pemberdayaan tidak lagi berjalan baik
selepas kegiatan pemberdayaan selesai.

Ketimpangan pembangunan adalah tantangan besar bagi agenda pembangunan di negara


berkembang, termasuk Indonesia. Presiden RI Joko Widodo selalu mengedepankan visi
Indonesia sentris, yakni pembangunan merata di seluruh Indonesia. Pemerataan
pembangunan akan menumbuhkan titik pusat ekonomi yang lebih tersebar dan lapangan
kerja yang lebih banyak. Hal ini untuk memanfaatkan momentum bonus demografis dimana
usia produktif sebesar 68.7% populasi.

Menghubungkan isu kepemudaan dan ketimpangan adalah sebuah langkah untuk


mengkonversi bonus demografi menjadi bonus pertumbuhan ekonomi. ​KEMBALI PULANG
adalah gerakan untuk mengikis ketimpangan di daerah dengan menciptakan ekosistem
pendukung guna menggerakkan pemuda unggulan mengembangkan potensi desa.

Deskripsi
KEMBALI PULANG​ adalah program kolaborasi Staf Khusus Presiden (SKP) Aminuddin
Maruf dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ​KEMBALI PULANG
mengejawantahkan visi Presiden RI tentang pembangunan Indonesia sentris dengan
menciptakan ekosistem untuk menggerakkan pemuda unggulan agar memberdayakan
masyarakat daerah mengembangkan potensi ekonomi lokal.

Tujuan dan Sasaran


Program ini bertujuan untuk:
A. Mendukung pemuda berbakat yang bertekad mengabdikan diri untuk pemberdayaan
masyarakat desa.
B. Memberdayakan masyarakat desa untuk mampu memanfaatkan potensi ekonomi
desa menjadi komoditas lokal unggulan.

Sasaran program ini adalah untuk:

2
A. Terwujudnya ​ekosistem pendukung​ sinergi pemuda desa dengan masyarakat
untuk pemberdayaan berkesinambungan.
B. Terwujudnya ​fasilitas produksi​ komoditas lokal unggulan yang berasal dari potensi
desa hasil kolaborasi pemuda dengan masyarakat.

Luaran
Luaran program ini adalah Juru Damping dan Balai Karya.

Juru Damping​ adalah pemuda berbakat yang terpilih untuk menjalankan program KEMBALI
PULANG. Ketentuan Juru Damping diterangkan selanjutnya.

Balai Karya​ adalah tempat yang berfungsi sebagai tempat alat penunjang produksi, ruang
litbang, sekretariat program dan tempat volunteer. Ketentuan Balai Karya diterangkan
selanjutnya.

Aktivitas
KEMBALI PULANG mencari pemuda terbaik bangsa yang bertekad kembali ke desa untuk
memberdayakan masyarakatnya dan membangun potensi ekonominya.

KEMBALI PULANG memberikan dukungan kepada Juru Damping berupa pelatihan


keterampilan, akses modal, lahan, dan fasilitas penunjang produksi di Balai Karya.

KEMBALI PULANG mengkampanyekan gerakan ruralisasi pemuda dan mengenalkan Juru


Damping kepada stakeholder dan masyarakat dalam kampanye membangun daerah.

Bidang Fokus
Bidang pemberdayaan difokuskan kepada 4 bidang yang sesuai dengan karakteristik
pedesaan. 4 bidang yang dimaksud adalah:
1. Agrikultur​; meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan
2. Agrowisata​; wisata yang berbasis pada agrikultur
3. Ekraf​; meliputi UKM dalam bidang kriya, fashion, dan kuliner
4. Iptek​; litbang teknologi atau inovasi yang menunjang pemberdayaan

Indikator Keberhasilan
A. Keberlangsungan pemberdayaan masyarakat:
a. Respon masyarakat
b. Aktivitas edukasi masyarakat
c. Jumlah masyarakat terlibat

3
d. Kualitas keterlibatan masyarakat
e. Respon karyawan/ pekerja/ tim

B. Perkembangan kegiatan usaha:


a. Nilai hasil panen/ wisatawan/ nilai produk/ nilai karya
b. Nilai omzet dan nilai laba

Syarat Calon Peserta


1. Usia dibawah 40 tahun
2. Menyelesaikan pendidikan minimal SMA
3. Bersedia menetap di desa tujuan (diutamakan warga asal)
4. Memiliki tekad kuat membangun daerah
5. Memiliki pengalaman dalam program yang diajukan

Syarat Daerah Tujuan


Daerah tujuan program pemberdayaan harus memiliki:
1. UKM atau industri pada 4 bidang fokus yang berpotensi menjadi keunggulan
ekonomi lokal
2. Komunitas desa dengan unit usaha atau pesantren dengan partisipasi masyarakat
tinggi (inklusif)
3. Potensi daya dukung antar desa, antar komunitas desa, dan antar elemen pemuda
yang kondusif

Tahap 1A, Pendaftaran


Calon peserta mengirimkan
1. Proposal proyek tentang detail program pemberdayaan.
Ketentuan proposal di lampiran L1
2. Fotokopi KTP
3. Curriculum vitae
4. Ijazah
5. Surat motivasi

Tahap 1B, Penilaian


Pendaftar yang telah mengirim dokumen lengkap akan dipanggil dalam wawancara virtual
untuk tahap penilaian. Kriteria penilaian adalah:
1. Kematangan perencanaan program pemberdayaan yang diajukan calon peserta
dalam proposal proyek.

4
2. Strategi calon peserta dalam menyesuaikan indikator keberhasilan yang ditentukan
oleh panitia.
3. Pengalaman peserta dalam proyek yang diajukan.

Tahap 2A, Kelengkapan


Di tahap ini peserta yang dinyatakan lolos tahap 1 diwajibkan untuk:
1. Mendapat persetujuan pelaksanaan program dari desa tujuan
Outline surat izin di lampiran L2
2. Memiliki kontrak kerja sama keterlibatan pesantren atau komunitas desa
Format kontrak kerja sama di lampiran L3
3. Bersedia menjalankan kewajibannya sebagai Juru Damping
Menandatangani surat pernyataan di lampiran L4

Tahap 2B, Penetapan


Setelah peserta memiliki kelengkapan di tahap 2A ia dinyatakan lolos dan tim KEMBALI
PULANG menetapkannya menjadi Juru Damping. Selanjutnya akan diadakan pembekalan
Juru Damping sebelum menjalankan tugas pemberdayaan di daerah.

Ketentuan Juru Damping


Juru Damping dalam menjalankan fungsinya sebagai penanggung jawab program
pemberdayaan di daerah berkewajiban untuk:
1. Melaporkan perkembangan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
2. Mengelola dan bertanggung jawab terhadap pemanfaatan Balai Karya.
3. Melaporkan laporan keuangan usaha yang dijalankan.
4. Melaporkan ​log book​rekam pemanfaatan Balai Karya.
5. Melaporkan ​log book​rekam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
6. Mendukung sinergi unsur komunitas desa untuk kegiatan pemberdayaan.
7. Mendukung kegiatan pemberdayaan lain yang diselenggarakan di daerah tersebut.

Ketentuan Balai Karya


Balai Karya adalah tempat berbagi pakai alat produksi yang tidak terjangkau usaha kecil.
Disamping fungsi utama sebagai penunjang produksi, Balai Karya dapat dimanfaatkan
sebagai ruang litbang, sekretariat program atau tempat volunteer. Ketentuan Balai Karya
adalah:
1. Ketersediaan ruang milik desa atau komunitas desa atau pemerintah
2. Luas ruang Balai Karya berdasarkan bidang pemberdayaan:
a. Agrikultur dan agrowisata minimal 1000 m​2
b. Ekraf minimal 500 m​2

5
c. Iptek minimal 200 m​2
3. Lokasi Balai Karya harus strategis, akan dilakukan kajian kelayakan.
4. Alat produksi di Balai Karya harus tepat guna, akan dilakukan kajian kelayakan.
5. Penanggung jawab Balai Karya adalah Juru Damping.
6. Pengelolaan bersama Balai Karya melibatkan komunitas desa.

Monitoring dan Evaluasi


Selain memberikan dukungan modal dan alat produksi, tim KEMBALI PULANG juga
melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan Juru Damping. Monitoring dan
evaluasi dilakukan sebagai kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan pada masing-masing
Juru Damping. Monitoring dapat dilakukan dengan metode presentasi oleh Juru Damping
atau kunjungan ke lokasi Balai Karya. Monitoring juga akan dilakukan oleh tim yang ditunjuk
oleh pihak tim KEMBALI PULANG.

Simulasi Biaya (rough)

Bidang Agrikultur dan Agrowisata

Modal non alat produksi Hingga 200 juta rupiah

Alat produksi Balai Karya Hingga 500 juta rupiah

Akses lahan Tentatif, 0 rupiah

Tunjangan operasional bulanan Hingga 5 juta/bulan x 12 bulan

Total biaya 760 juta rupiah

760 juta rupiah x 30 titik = 22,8 miliar rupiah

Mekanisme Pembiayaan
TBD

Jadwal Pelaksanaan
TBD

6
Tim
Ketua Pelaksana:
Koordinator Juru Damping Nasional:
Koordinator Wilayah:
Koordinator Balai Karya:
Koordinator Monitoring dan Evaluasi:

Anda mungkin juga menyukai