Anda di halaman 1dari 6

NAMA : CHOIROTIL AMANAH

NIM : 181810201017
KELOMPOK : A2

TUGAS PENDAHULUAN
EKSPERIMEN TETES MINYAK MILIKAN

1. Jelaskan sejarah eksperimen tetes minyak milikan!


 Percobaan tetes minyak milikan juga dikenal dengan oil drop. Awal
sejarah tetes minyak milikan yaitu pada tahun 1909. Robert A.
Milikan yang dibantu oleh Fletcher berhasil melakukn pengukuran
yang sampai saat ini dikenal dengan istilah “eksperimen tetes
minyak milikan”. Pengulangan yang dilakukan Robert A. Milikan
ini cukup banyak untuk berbagai ukran tes, ada banyak variasi yang
dilakukan. Kesimpulan yang milikan dapatkan yaitu tetes minyak
hanya mempuyai mauatan dengan nilai tetap tertentu, terrbukti
bahwa semua muatan pada tetes minyak milikan meupakan
kelipatan nilai tertentu dan berhasil dihitung nilainya adalah
1,5294(17) x 10-19 C. Pada percobaan tersebut juga dipengaruhi
oleh beberapa gaya seperti gaya gravitasi, gaya listrik, gaya
archimedes dan gaya stokes.
2. Jelaskan peran konstanta muatan elektron dalam ilmu fisika !
 konstanta merupakan tetapan atau besaran yang nilainya tetap.
Konstanta muatan elektron berperan sebagai tetapan atau nilai yang
digunakan ntuk menjelaskan bentuk analisis dari elektron.
3. Apa yang dimaksud dengan sifat diskrit/ kuantisasi muatan?
 Sifat diskrit yaitu gaya kebawah pada tetes minyak milikan
(percepatn ke bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya
penghambat).
4. Tetes minyak dalam eksperimen ini cenderung berbentuk bulat, jelaskan
mengapa dan apa pengaruhnya terhadap gerak tetes minyak tersebut.
 Tetes minyak milikan cenderung berbentuk bulat karena molekul
cenderung tarik – menarik dan membentuk tegangan permukaan
minyak (pada permukaan tetes minyak), jika tetes minyak tetap dan
tidak dipengarhi gaya lain maka tetes minyak akan berbentukbulat
sempurna seperti bola. Pengaruhnya terhadap gerak tetes minyak
milikan yaitu tercapainya kecepatan terminal pada tetes yang
diamati, sesuai dengan hukum stokes yang menyatakan bahwa
ketika sebuah benda berbentuk bulat dengan jar-jari r dan bergerak
dalam fluida viskositas η pada kecepatan v dalam kondisi aliran
laminar, maka gaya visko F pada benda F ≈ 6πrηv, karena gaya ini
selalu berlawaa terhadap arah gerak.
5. Jelaskan mekanisme pemberian muatan pada tetes minyak dalam
eksperimen ini !
 Peralatan eksperimen ini terdiri dari sebuah atomizer yang
berfungsi untuk menyemprotkan tetes-tetes kecil. Terdpat 2 buah
pelat pada bagian atas dan bawah chamber terionisasi oleh sinar X.
Ketika tetes tetes minyak bergerak di dalam chamber maka
elektron terakumulasi pada permukaan tetes-tetes minyak sehingga
bermuatan negatif. Arah dan kecepatan gerak tetes-tetes minyak
dapat diatur dan dikendalikan dengan memberi tegangan yang
sesuai pada pelat.
6. Secara eksperimental, jelaskan bagaimana cara mengukur/ menghitung
kecepatan terminal (baik kecepatan terminal ke bawah maupun keatas)
 Kecepatan terminal kebawah dapat dihitung dengan cara
menghitung skala kota yang yang terlihat pada mikroskop.
Kecepatan terminal dihitung pada saat tetes minyak berada pada
kecepatan konstan. Kecepatan tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan rumus banyaknya kotak yang dilewati dikali dengan
skala kotak kemudian dibagi dengan waktu tempuh tetes minyak
yang digunakan untuk mencapai titik tertentu. Sedangkan untuk
mencari kecepatan terminal keatas dapat dihitung pada saat kita
memberikan suatu tegangan, akan muncul medan listrik (E) yang
akan menyebabkan tetes minyak bergerak ke atas. Pada saat tetes
minyak bergerak menuju atas dengan kecepatan konstan, kita dapat
menghitung kecepatan terminal keatas dengan menggunakan
rumus banyaknya kotak yang dilewati dikali dengan skala kotak
kemudian dibagi dengan waktu tempuh tetes minyak yang
digunakan untuk mencapai titik tertentu. Nilai kecepatan terminal
dapat dipengaruhi oleh ukuran benda, massa jenis benda dan
fluidanya serta juga dipengaruhi oleh kekentalan fluidanya.
7. Turunkan rumus yang menjelaskan hubungan antara jari – jari tetes
minyak dengan kecepatan terminal kebawah!
 Kecepatan ke bawah akan konstan ketika gaya gravitasi sama
dengan gaya stokes, maka
F g=F s
mg=6 πRη v d
m 6 ηvd
=
mR g
(1)
Dengan mengunakan rumus massa jenis dari tetes minyak, maka
dapat diketahui besar jari-jarinya
massa
p=
volume
m
p=
4
π R3
3
4 m
p R 2=
3 πR
(2)
Persamaan 1 di subtitusikan ke persamaan 2, sehingga
4
ρ R2=6 η v d
3
6 η vd
R=

√ 4
3
gp

8. Dengan menggunakan set up peralatan dan konsep fisika yang sama,


carilah cara lain / metode alternatif untuk menghitung muatan pada tetes
minyak selain yang telah dijelaskan pada modul.
 Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan dan
pengukuran keccepatan terminal ke bawah 𝑣1, kecepatan terminal
𝑣2, dan potensial yang diberikan V, sedangkan parameter yang
lainnya dalam persamaan tersebut ditantukan berdasarkan set
peralatan eksperimen tetes minyak Millikan serta minyak yang
digunakan. Dalam melakukan eksperimen, banyaknya muatan pada
tetes minyak juga dapat divariasikan, demikian juga dengan
besarnya tegangan yang diberikan pada kedua plat pada chamber
Millikan. Metode kedua adalah dengan mengukur muatan tetes
minyak pada keadaan tanpa adanya medan listrik. Kemudian
muatan dicari dengan menggunakan persamaan:
6 πd v 1 9 η v1
q=η
( v1 )√ 2 pg

Tegangan 𝑉1 adalah tegangan yang dibutuhkan tetes minyak tetap


berada di antara pelat. Disini yang besarnya variatif adalah 𝑉1,
sedangkan 𝑉2 memiliki nilai pasti.
9. Berikan prediksi bagaimana pengaruh variasi tegangan antar plat pada
chamber Millikan dan variasi pemberian muatan pada tetes minyak?
 Pada percobaan tetes minyak milikan jika tegangan listrik
antarakedua pelat naik dan semakin membesar maka tetesan
minyak akan bergerak perlahan denga kecepatan tetap hingga
tegangan listrk tertinggi yang dapat dicapai. Setelah itu saat
teganggan listrik berkurang ataumengecil maka tetesa minyak akan
berhenti kemdan bergerak naik ke atas sesuai dengan gaya stokes
dan melawan gaya gravitasi. Kedua yaitu variasi muatan pada tetes
minyak, nilai muatan yang semakin besar menyebabkan kecepatan
jatuh dan kecepatan naik stasioner semakin meningkat. Begitupun
sebaliknya, jika nilai muatan semakin kecil maka kecepatan jatuh
dan kecepatan naik stasioner semakin berkurang atau melambat.
10. Carilah video animasi/tutorial/penjelasan tentang eksperimen tetes minyak
Millikan berbahasa inggris (wajib) via youtube, perhatikan dan pelajari !
buat ulasan/resume terhadap isi video tersebut dan sertakan linknya!
 Link video https://youtu.be/UFiPWv03f6g
 Review Video
Pada tahun 1897 J.J Thomsong tidak dapat menemukan
muatan elektron e dan massa elektron secara terpisan
menggunakan tabung sinar katoda. Pada tahun 1909 Robert A.
Milikan dibantu oleh Fletcher berhasil melakukan pengukuran
yang lebih baik yang hingga saat ini dikenal dengan istilah
“Eksperimen Tetes Minyak Milikan”. Dengan metode ini Milikan
berhasil menghitung dan membuktikan semua muatan pada tetes
minyak bernilai 1,6x10-19 C. Eksperimen ini menggunakan perlatan
seperti atomizer yang berfungsi untuk menyemprotkan tetes-tetes
kecil. Terdapat 2 buah pelat pada bagian atas dan bawah chamber
yang dihubungkan dengan sumber tegangan atau baterai. Pada
percobaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa gaya yaitu gaya
gravitasi, gaya listrik, dan gaya stokes. Tetes tetes minyak dapat
diamati dengan baik menggunakan miksroskop karena partikelnya
sangat kecil. Milika menggunakan sinar X untuk mengionisasi
udara di dalam chamber. Ketika tetes-tetes minyak bergerak di
dalam chamber maka, elektron terakumulasi pada permukaan tetes-
tetes minyak sehingga bermuatan negatif. Arah dan kecepatan
gerak tetes-tetes minyak dapat diatur dan dikendalikan dengan
memberikan tegangan yang sesuai pada plat. Dari praktikum ini
didapatkan massa elektron dengan cara :
 Besaran elektron q=n . e (dengan n=1,2,3,4,5)
 Muatan elektron e=1,6 x 10−19 C
 Massa elektron = m x e
e
 Nilai Thomson m = 1,76x10-11 C/kg
e

e 1,6 x 10−19
me= =
eme 1,76 x 10−11
 Massa elektron = 9,1094 x 10-31 kg

Anda mungkin juga menyukai