Anda di halaman 1dari 5

NAMA : IRVAN SISWANTO

NIM : 181810201054
KELOMPOK : A4

Tugas Pendahuluan Eksperimen Tetes Minyak Milikan

1. Percobaan oil drop dilakuaan oleh Robert A. Millikan , Harvey Fletcher


dan William M. Drake pada tahun 1909 untuk mengukur muatan listrik
elementer (muatan elektron ). Percobaan berlangsung di Laboratorium
Fisik Ryerson di Universitas Chicago. Millikan menerima Hadiah Nobel
Fisika pada tahun 1923 .Eksperimen tersebut melibatkan pengamatan
tetesan minyak bermuatan listrik kecil yang terletak di antara dua
permukaan logam paralel, membentuk pelat kapasitor . Pelat
diorientasikan secara horizontal, dengan satu pelat di atas yang lain. Kabut
tetesan minyak yang dikabutkan dimasukkan melalui lubang kecil di pelat
atas dan diionisasi oleh sinar-X , membuatnya bermuatan negatif. Pertama,
dengan nol diterapkan medan listrik, kecepatan tetesan jatuh diukur. Pada
kecepatan terminal , gaya drag sama dengan gaya gravitasi . Karena kedua
gaya bergantung pada jari-jari dengan cara yang berbeda, jari-jari tetesan,
dan juga massa dan gaya gravitasi, dapat ditentukan (menggunakan
kerapatan minyak yang diketahui). Selanjutnya, tegangan yang
menginduksi medan listrik diterapkan antara pelat dan disesuaikan sampai
tetesan ditangguhkan dalam kesetimbangan mekanis , menunjukkan bahwa
gaya listrik dan gaya gravitasi seimbang. Dengan menggunakan medan
listrik yang diketahui, Millikan dan Fletcher dapat menentukan muatan
pada tetesan minyak. Dengan mengulangi percobaan untuk banyak tetesan,
mereka memastikan bahwa muatan semua adalah kelipatan bilangan bulat
kecil dari nilai dasar tertentu, yang ditemukan sebagai 1,5924 (17) × 10
−19 C , sekitar 0,6% perbedaan dari nilai yang diterima saat ini 1,602
176634 × 10 −19 C. Mereka mengusulkan bahwa ini adalah besaran
muatan negatif sebuah elektron.
2. Konstanta muatan elektron berperan sebagai tetapan atau nilai yang
digunakan untuk menjelaskan bentuk analisis dari elektron
3. Sifat diskrit/kuantisasi muatan adalah Muatan listrik total dalam suatu
benda merupakan kelipatan bulat dari e
4. Tetes minyak milikan cenderung berbentuk bulat karena molekul
cenderung tarik – menarik dan membentuk tegangan permukaan minyak
(pada permukaan tetes minyak), jika tetes minyak tetap dan tidak
dipengarhi gaya lain maka tetes minyak akan berbentukbulat sempurna
seperti bola. Benda berbentuk bulat dengan dengan jar-jari r dan bergerak
dalam fluida viskositas η pada kecepatan v dalam kondisi aliran laminar,
maka gaya visko F pada benda F ≈ 6πrηv, karena gaya ini selalu berlawaa
terhadap arah gerak benda dan menyebabkan tercapainya kecepatan
terminal pada tetes yang diamati.
5. Diberi muatan listrik dalam chamber menggunakan konsep yang relatif
sederhana yaitu gerak fluida dan pengaruh gaya listrik. Kedua plat
konduktor pada bagian atas dan bawah chamber diberi tegangan sehingga
menimbuklan medan listrik yang homogen.
6. Kecepatan terminal kebawah dapat dihitung dengan cara menghitung skala
kota yang yang terlihat pada mikroskop. Kecepatan terminal dihitung
pada saat tetes minyak berada pada kecepatan konstan. Kecepatan tersebut
dapat dihitung dengan menggunakan rumus banyaknya kotak yang
dilewati dikali dengan skala kotak kemudian dibagi dengan waktu tempuh
tetes minyak yang digunakan untuk mencapai titik tertentu. Sedangkan
untuk mencari kecepatan terminal keatas dapat dihitung pada saat kita
memberikan suatu tegangan, akan muncul medan listrik (E) yang akan
menyebabkan tetes minyak bergerak ke atas. Pada saat tetes minyak
bergerak menuju atas dengan kecepatan konstan, kita dapat menghitung
kecepatan terminal keatas dengan menggunakan rumus banyaknya kotak
yang dilewati dikali dengan skala kotak kemudian dibagi dengan waktu
tempuh tetes minyak yang digunakan untuk mencapai titik tertentu. Nilai
kecepatan terminal dapat dipengaruhi oleh ukuran benda, massa jenis
benda dan fluidanya serta juga dipengaruhi oleh kekentalan fluidanya.
7. Kecepatan ke bawah akan konstan ketika gaya gravitasi sama dengan gaya
stokes, maka
F g=F s
mg=6 πRη v d
m 6 ηvd
=
mR g

(1)
Dengan mengunakan rumus massa jenis dari tetes minyak, maka dapat
diketahui besar jari-jarinya
massa
p=
volume
m
p=
4
π R3
3
4 m
p R 2=
3 πR

(2)
Persamaan 1 di subtitusikan ke persamaan 2, sehingga
4
ρ R2=6 η v d
3

6 η vd
R=

√ 4
3
gp

8. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan dan


pengukuran keccepatan terminal ke bawah 𝑣1, kecepatan terminal 𝑣2, dan
potensial yang diberikan V, sedangkan parameter yang lainnya dalam
persamaan tersebut ditantukan berdasarkan set peralatan eksperimen tetes
minyak Millikan serta minyak yang digunakan. Dalam melakukan
eksperimen, banyaknya muatan pada tetes minyak juga dapat divariasikan,
demikian juga dengan besarnya tegangan yang diberikan pada kedua plat
pada chamber Millikan. Metode kedua adalah dengan mengukur muatan
tetes minyak pada keadaan tanpa adanya medan listrik. Kemudian muatan
dicari dengan menggunakan persamaan:
6 πd v 1 9 η v1
q=η
( v1 )√ 2 pg
Tegangan 𝑉1 adalah tegangan yang dibutuhkan tetes minyak tetap berada
di antara pelat. Disini yang besarnya variatif adalah 𝑉1, sedangkan 𝑉2
memiliki nilai pasti.
9. Jika tegangan listrik antara kedua pelat diberi tetesan minyak, pada swit
carging digerakkan kebawah yaitu menuju off atau tegangan sama dengan
0 maka tetesan minyak akan jatuh perlahan dengan kecepatan tetap.
Namun apabila swit carging digerakkan ke atas pada posisi on atau
tegangan yg semakin tinggi, maka tetesan minyak yg jatuh ke bawah dapat
dihentikan dan bergerak naik. Jika di variasi nilai muatana maka semakin
besar muatan, kecepatan semakin besar begitupun sebaliknya.

10. Link Video https://youtu.be/XMfYHag7Liw


 Pada tahun 1909 Robert A Millikan berhasil dengan percobaan
yang sudah lam ia siapkan. Pada percobaan yang dilakukannya
digunakan sebuah atomizer untuk menyemprotkan tetes-tetes
minyak yang digunakan. Tetes minyak akan memasuki chamber
dan pelat A yang terletak diatas yang kemudian tetes minyak akan
jatuh menuju plat B. Lalu Millikan menggunakan x-ray untuk
mengionisasi tetesan minyak sehingga tetesan minyak menjadi
bermuatan, lalu kedua plat A dabln B dihubungkan dengan sumber
tegangan dc. Apabila tegangan tinggi maka tetesan minyaknakan
bergerak kebawah secara perlahan dengan kecepatan tetap. Saat
tegangan tertinggi lalu berkurang, maka tetes minyak akan berhenti
dan bergerak keatas. Besaran elektron bergerak kebawah
mengandung gaya gravitasi dan keatas mengandung gaya
stokes(penghambat). Masa elektron dapat dicari dengan
q x E=m x g dengan besar muatan e = 1,6x10-19 C. Milikan
menyimpulkan bahwa tetes minyak hanya mempunyai muatan
dwngan nilai tetapan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai