Anda di halaman 1dari 16

PT.

HUTOMO MANDALA PERKASA

----- OHSAS 18001 -----

MANUAL
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Nomor Dokumen : M-OHS-01


Revisi : 01
Status Dokumen : Master Terkendali
Distribusi ke : 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10
11,12,13,14,15,16,17,18,19, 20
Pengesahan : 10 April 2016
Dibuat oleh Disejutuiah
oleh

Management Representative Hartanto H.

Peringatan :
Dokumen ini tidak boleh diperbanyak tanpa ijin tertulis dari manajemen
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober 2019 No Revisi : 01 Hal : 2 dari 16

I. PENGANTAR
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor Jasa
Kontruksi. Dalam melaksanakan pekerjaannya, PT. HUTOMO MANDALA PERKASA sangat
menyadari pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalankan operasi. Kami
mewujudkan komitmen tersebut dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang
mengacu pada persyaratan OHSAS 18001 suatu Sistem Manajemen K3 yang diakui secara
internasional.
Dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT.
HUTOMO MANDALA PERKASA secara konsisten melakukan peningkatan yang berkesinambungan
(Continual Improvement) terhadap pengelolaan K3 yang sesuai dengan persyaratan peraturan K3 dan
ketentuan lain yang berlaku. Manual Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini merupakan pedoman yang
berisi kerangka umum, perangkat-perangkat dan sistem dokumen yang dibangun dan
diimplementasikan dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Diharapkan manual
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam
penerapan Sistem Manajemen di PT. HUTOMO MANDALA PERKASA.

II. PENDAHULUAN
Manual Keselamatan dan kesehatan kerja ini menguraikan tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan OHSAS 18001:2007. Manual SMK3 merupakan
dokumen acuan utama bagi semua aktivitas yang berkaitan dengan K3, program yang dilaksanakan
oleh perusahaan dan Audit SMK3 Internal serta sebagai pedoman pelatihan bagi personil perusahaan.
Manual SMK3 ini sesuai dan memenuhi persyaratan OHSAS18001 ; “ Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja”. Area penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja mencakup daerah yaitu: Kantor dan Proyek konstruksim yang dilakukan oleh
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA.

III. PROFIL ORGANISASI


Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi, perusaahan meningkatkan
system manajemennya untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimum kepada pelanggan dan
meningkatkan keuntungan serta tidak menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja .
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA didirikan berdasarkan Akte Notaris No. 18 Oleh YUSDIN FAHIM,
SH. Tanggal 25 Oktober 2016, saat ini duduk sebagai Direktur utama adalah HARTANTO H. Saat ini
perusahaan menempati kantor di Jl. Kendangsari Ykp 2 No.6 Surabaya. Ruang lingkup pekerjaan yang
saat dikerjakan perusahaan saat ini adalah pelaksanaan :
1. Bidang Sipil, dengan sub bidang :
 Jalan Raya, Jalan Lingkungan, termasuk perawatannya
 Jembatan, termasuk perawatannya
  Pelabuhan atau Dermaga, termasuk perawatannya
 Drainase, termasuk perawatannya
 Bendung dan Bendungan, termasuk perawatannya
 Irigasi, termasuk perawatannya
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 3 dari 16
2. Bidang Arsitektur, dengan sub bidang
  Bangunan-bangunan non perumahan lainnya, termasuk perawatannya
 Fasilitas sport diluar gedung, fasilitas rekreasi, termasuk perawatannya

IV. DEFINISI
Berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian atau definisi beberapa singkatan
dan istilah yang digunakan dalam pedoman ini sebagai berikut :
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja: adalah bagian dari system manajemen
secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapkan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisisen dan produktif .
2. Tempat Kerja : adalah Setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka bergerak atau tetap,
di mana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah di
permukaan air di dalam air maupun di dalam air maupun didalam air maupun di udara yang
berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
3. Tenaga Kerja : adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
4. Penyempurnaan Berkelanjutan : adalah proses peningkatan sistem manajemen K3 untuk
mencapai penyempurnaan kinerja K3 secara menyeluruh sejalan dengan kebijakan lingkungan
organisasi.
5. Kebijakan K3: adalah pernyataan organisasi tentang keinginan dan prinsip-prinsipnya berkaitan
dengan kinerja K3 secara keseluruhan yang memberikan kerangka untuk tindakan dan untuk
penentuan tujuan dan sasaran K3.
6. Kinerja K3 : adalah hasil-hasil sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dapat
diukur, yang berkaitan dengan pengendalian organisasi terhadap Potensi Bahaya, didasarkan
pada kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
7. Tujuan K3 : Cita -cita keselamatan dan kesehatan kerja secara menyeluruh yang timbul dari
kebijakan K3 yang ditentukan oleh PT. HUTOMO MANDALA PERKASA itu sendiri untuk dicapai
dan yang dikuantitatifkan bila memungkinkan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan K3.
8. Sasaran K3 : adalah persyaratan kinerja secara rinci, dikuantifikasikan bila dimungkinkan, berlaku
untuk organisasi atau bagiannya, yang diturunkan dari tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan perlu ditentukan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

9. Program Manajemen K3: program-program perbaikan yang terjadwal dan disusun sesuai dengan
tujuan dan sasaran K3 termasuk jangka waktu dan personil yang bertanggung jawab dalam
rangka untuk mengurangi dampak negatif pada suatu komponen K3.
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 4 dari 16
10. Pelatihan K3 : pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian
terhadap K3 dengan segala permasalahannya, dan dengan pengetahuan , keterampilan sikap,
motivasi dan komitmen untuk bekerja secara individu dan kolektif terhadap pemecahan
permasalahan dan mempertahankan kelestarian K3.
11. Pemantauan K3 : kegiatan yang bersifat periodik mengenai pengamatan, pengukuran serta
analisa pada suatu komponen K3 .
12. Audit Sistem Manajemen K3 : adalah suatu proses verifikasi secara sistematis dan
terdokumentasi untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif untuk menentukan
apakah sistem manajemen K3 organisasi sesuai dengan kriteria audit sistem manajemen K3 yang
dibuat organisasi, dan mengkomunikasikan hasil proses tersebut kepada manajemen.
13. Verifikasi : kegiatan meninjau, menginspeksi, menguji, mengecek, atau lain-lain yang
menegaskan apakah barang, proses atau dokumen sesuai dengan persyaratan system
manajemen K3 yang ditentukan .
14. Bukti Objektif. : adalah pernyataan terdokumentasi tentang fakta, informasi, atau catatan bersifat
kuantitatif maupun kualitatif, berkaitan dengan pelaksanaan sistem manajemen K3, berdasarkan
hasil pengamatan, pengukuran maupun pengujian yang dapat diverifikasi.
15. Tinjauan Manajemen : secara garis besar meninjau kembali tentang kegiatan yang sedang/ telah
dilaksanakan, Potensi Bahaya K3 yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dan rencana tindakan
pengendalian Potensi Bahaya K3.
16. Management Representative (MR) adalah Wakil Manajemen, Wakil Manajemen yang
bertanggung jawab terhadap penerapan SMK3 OHSAS 18001.

IV. PROSES BISNIS


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan PT. HUTOMO MANDALA PERKASA Secara umum
tersusun dari :
 Pernyataan terdokumentasi dalam kebijakan dan sasaran, manual sistem manajemen K3
 Prosedur-prosedur terdokumentasi yang diperlukan oleh masing-masing bagian / fungsi untuk
memastikan terpenuhinya persyaratan pelanggan, peraturan perundangan dan terkendalinya
 aktivitas-aktivitas berbahaya.
 Bukti-bukti kerja yang diperlukan sebagai dokumentasi dari penerapan Sistem Manajemen
Perusahaan
Sistem Manajemen PT PT. HUTOMO MANDALA PERKASA merupakan proses bisnis yang
mencakup bagian-bagian/fungsi-fungsi dengan urutan proses dan interaksi antar bagian/fungsi.
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober 2019 No Revisi : 01 Hal : 5 dari 16


V. KEBIJAKAN K3

KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA

PT. HUTOMO MANDALA PERKASA yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi bertekad
memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan dan menciptakan lingkungan kerja yang
aman sesuai dengan kaidah K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara konsisten dan
berkesinambungan sesuai dengan misi perusahaan. Oleh karena itu PT. HUTOMO MANDALA
PERKASA mempunyai komitmen :
1. Mematuhi dan memenuhi peraturan / perundangan dan persyaratan K3 lainnya yang relevan
2. Mencapai kinerja tertinggi dengan melaksanakan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
4. Mengkomunikasikan secara terbuka kepada karyawan dan mitra kerja tentang potensi bahaya
di tempat kerja.
5. Meninjau secara periodik kebijakan ini setiap 1 tahun sekali untuk memastikan bahwa kebijakan
tersebut masih relevan dan sesuai dengan organisasi
Untuk mewujudkan kebijakan ini, top manajemen menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dan
seluruh karyawan harus memahami serta memiliki komitmen untuk menerapkan kebijakan.

Surabaya, 03 Oktober 2019


Direktur Utama

( Hartanto H.)
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober 2019 No Revisi : 01 Hal : 6 dari 16


VI. SASARAN K3

SASARAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan Kebijakan Keselamatan & Kesehatan Kerja,
manajemen PERUSAHAAN menetapkan sasaran-sasaran sebagai berikut :

1. Tidak ada kecelakaan di tempat kerja dengan parameter keberhasilan


Tidak ada kecelakaan kerja selama di office, transportasi, gudang peralatan dan
material, dan pelaksanaan proyek

2. Peningkatan kesehatan karyawan dengan parameter keberhasilan


Penurunan jumlah ketidakhadiran karena sakit, 10% setiap tahun

3. Kesesuaian semua aspek-aspek pengendalian resiko dengan peraturan perundangan atau


peraturan lainnya paling lambat akhir 2009, parameter kesesuaian
 Kesesuaian metode kerja dengan peraturan perundangan atau peraturan
lainnya
 Kesesuaian sarana dan prasarana kerja dengan peraturan perundangan atau
 peraturan lainnya.
 Kesesuaian kompetensi karyawan dengan peraturan perundangan atau
peraturan lainnya.
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober 2019 No Revisi : 01 Hal : 7 dari 16

VII. KERANGKA SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

7.1. PERSYARATAN UMUM


Berdasarkan visi, misi dan kebijakan perusahaan, telah ditetapkan dan
diimplementasikan suatu Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT.
HUTOMO MANDALA PERKASA sesuai persyaratan OHSAS 18001:2007 untuk
memastikan bahwa Potensi Bahaya dari setiap kegiatan proyek dan rutinitas harian
pekerjaan perusahaan serta kegiatan lainnya agar sesuai dengan sasaran, tujuan,
program dan kebijakan K3.
Kebijakan K3 yang telah ditetapkan manajemen harus dilaksanakan oleh semua unsur di
lingkungan PT. HUTOMO MANDALA PERKASA dan selanjutnya akan dijabarkan lebih
rinci lagi untuk dipahami oleh semua karyawan.

7.2. KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Pimpinan Puncak dalam hal ini Dirut PT. HUTOMO MANDALA PERKASA menetapkan
suatu kebijakan SMK3 dengan menyediakan sumber daya yang memadai dan harus
menunjukan komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang diwujudkan
dalam :
a. Menempatkan organisasi keselamatan dan kesehatan kerja pada posisi yang dapat
menentukan keputusan perusahaan.
b. Menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan sarana lain yang
diperlukan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Menetapkan personel yang mempunyai tanggung jawab, wewenang dan kewajiban
yang jelas dalam penanganan keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang terkoordinasi.
e. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja terlampir.

7.3. PERENCANAAN
7.3.1. Identifikasi Bahaya Potensial dan Evaluasi Risiko.
Seluruh bahaya potensial dari aktifitas PT. HUTOMO MANDALA PERKASA
diidentifikasikan dan dievaluasi untuk memastikan tujuan dan sasaran K3 sesuai
dengan potensi bahaya dan resiko dimana PT. HUTOMO MANDALA PERKASA
memiliki pengaruh. Tinjauan Potensi Bahaya dan risiko akan dilaksanakan
minimum satu tahun sekali atau ada perubahan proses, dan atau perubahan
perundang-undangan yang berarti, penambahan atau perubahan lokas kerja,
mesin/alat baru serta proyek dengan bidang yang baru. MR, P2K3 dan working
group SMK3 dan pihak-pihak yang ditunjuk bertanggung jawab untuk membuat,
menyusun, dan memeriksa daftar identifikasi potensi bahaya
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 8 dari 16
dan evaluasi risiko serta daftar risiko penting K3. Identifikasi potensi bahaya
potensial seluruh elemen kegiatan/proses, produk/jasa dalam ruang lingkup kerja
masing-masing dengan menggunakan 3 (tiga) kondisi: rutin, non rutin dan situasi
darurat (emergency) baik langsung maupun tidak langsung, dengan
memperhatikan:
- Potensi Bahaya Fisik (termasuk Ergonomi dan radiasi)
- Potensi Bahaya Kimia
- Potensi Bahaya Biologi
- Potensi Bahaya Psikologi
Dokumen terkait :
- Prosedur Identifikasi Potensi Bahaya, Evaluasi & Pengendalian Resiko (P-
OHS-01).

7.3.2. Persyaratan Perundang – undangan dan Persyaratan Lainnya


PT. HUTOMO MANDALA PERKASA membuat dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi dan mengakses persyaratan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya yang dapat diacu oleh perusahaan yang berlaku untuk
identifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja dari kegiatan produk atau jasa.
Pelaksana identifikasi dan inventarisasi persyaratan dan perundang-undangan
adalah Management Representative. Persyaratan yang diidentifikasi mencakup :
a. Perundangan dan Persyaratan K3 tingkat Daerah.
b. Perundangan dan Persyaratan K3 tingkat Nasional.
c. Perijinan terkait lainnya.
d. Peraturan kegiatan / spesifikasi lainnya.
Hasil Identifikasi dan Inventarisasi Persyaratan Perundangan direkam dalam
“Daftar Peraturan Perundangan dan Persyaratan K3” dan disahkan Management
Representative. Pemutahiran Rekaman akan dilakukan jika ada :
1. Perubahan atau penambahan peraturan.
2. Potensi Bahaya baru.
Management Representative akan mengakses peraturan K3 minimal 1 kali
setahun menghubungi instansi terkait untuk mengakses persyaratan K3. Pihak
terkait bertanggung jawab mengimplementasikan peraturan perundangan K3
dilingkungan kerja masing-masing melalui Prosedur Pengukuran dan
Pemantauan.
Dokumen terkait :
- Prosedur Peraturan Perundang-undangan (P-OHS-02).

7.3.3. Tujuan dan Sasaran K3


7.3.3.1. PT. HUTOMO MANDALA PERKASA menetapkan dan memelihara
tujuan dan sasaran K3 yang terdokumentasi, pada setiap fungsi dan
tingkat yang relevan didalam perusahaan. Pada saat membuat dan
mengkaji tujuan, PT. HUTOMO MANDALA PERKASA selalu
mempertimbangkan persyaratan perundang-undangan dan
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 9 dari 16
persyaratan lainnya, Identifikasi potensi bahaya, pilihan teknologi,
persyaratan finansial, operasional, bisnis dan permintaan dari pihak
terkait yang berkepentingan. Tujuan dan sasaran harus konsisten
dengan kebijakan K3, termasuk komitmennya untuk mencapai kinerja
kerja K3 yang tertinggi.
7.3.3.2. Kegiatan ini dilakukan untuk menjabarkan Kebijakan K3 PT. HUTOMO
MANDALA PERKASA melalui Penetapan, Pengubahan
Tujuan dan sasaran K3 yang dilaksanakan, didokumentasikan di tiap
tingkatan dan fungsi yang relevan dalam organisasi perusahaan.
Direktur, mengesahkan tujuan dan sasaran prioritas pengelolaan K3
yang ditetapkan relevan dengan kondisi aktual di PT. HUTOMO
MANDALA PERKASA
Dokumen terkait :
- Prosedur Identifikasi Potensi Bahaya, Evaluasi & Pengendalian Resiko (P-
OHS-01).

7.3.4. Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( PMK3 )


PT. HUTOMO MANDALA PERKASA membuat dan memelihara program untuk
pencapaian tujuan dan sasarannya. Untuk melaksanakan program ini ditetapkan:
- Penunjukan penanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada
setiap fungsi dan tingkat yang relevan dalam perusahaan.
- Cara dan jangka waktu tujuan dan sasaran itu dicapai
- Sumberdaya yang digunakan.
Jika terdapat suatu proyek yang berkaitan dengan perkembangan baru dan ada
kegiatan, produk atau jasa yang berubah atau dimodifikasi, maka programnya
harus berubah jika relevan untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen K3
berlaku bagi proyek itu. Management Representative melakukan pemantauan
kemajuan pelaksanaan PMK3 dan melaporkan pada Kepala bagian secara
berkala.
Dokumen terkait :
- Prosedur Identifikasi Potensi Bahaya, Evaluasi & Pengendalian Resiko (P-
OHS-01).

7.4. PENERAPAN DAN OPERASI


7.4.1. Susunan Organisasi dan Tanggung Jawab
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA menetapkan peranan dan tanggung jawab
dan didokumentasikan untuk mendapatkan Sistem Manajemen K3 yang efektif.
Pihak manajemen menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk penerapan
dan pengendalian Sistem Manajemen K3 yang efektif. Sumber daya tersebut
mencakup sumber daya manusia, ketrampilan khusus, teknologi yang diperlukan
dan sumber daya keuangan. Pihak pimpinan menunjuk seorang Wakil
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 10 dari 16
Manajemen (Management Representative) untuk Sistim Manajemen K3 ini yang
harus memiliki peranan, tanggung jawab dan wewenang yang ditetapkan untuk :
- Memastikan bahwa persyaratan Sistem Manajemen K3 ditetapkan dan
dipelihara sesuai standar Permenaker No. 05/1996.
- Melaporkan kinerja Sistem Manajemen K3 kepada pucuk pimpinan untuk
ditinjau ulang sebagai dasar perbaikan Sistem Manajemen K3.
- Sebagai wakil dari perusahaan dengan pihak eksternal yang berkaitan dengan

- Struktur Organisasi SMK3, P2K3 dan Tim Tanggap Darurat (L-OHS-01)


- Uraian Tanggung Jawab & Wewenang Jabatan terkait K3 (L-OHS-02)

7.4.2. Pelatihan Kemampuan dan Kompetensi


PT. HUTOMO MANDALA PERKASA mengidentifikasikan kebutuhan
pelatihan serta mensyaratkan bahwa semua personel memperoleh
pelatihan
yang memadai. Program pelatihan ini dituangkan dalam program tahunan, dan
dipastikan bahwa semua karyawan yang kegiatannya menimbulkan/memilki
potensi bahaya di lingkungan kerjanya dan atau bekerja dilingkungan kerjanya
yang memiliki potensi bahaya telah memperoleh pelatihan yang memadai. PT.
HUTOMO MANDALA PERKASA menetapkan dan memelihara prosedur
untuk memastikan bahwa karyawan dan personal pada tiap fungsi serta
tingkatan yang relevan menyadari :
a. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur K3 dan
dengan persyaratan Sistem Manajemen K3.
b. Potensi bahaya terhadap lingkungan yang terjadi atau berpotensi untuk terjadi,
akibat kegiatan kerjanya serta manfaat K3 dari peningkatan kinerja
perorangan.
c. Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan
prosedur K3, dan dengan persyaratan Sistem Manajemen K3 termasuk
persyaratan kesiagaan dan tanggap darurat.
d. Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap prosedur operasi yang
ditentukan. Pegawai karyawan yang kegiatannya menimbulkan/memilki
potensi bahaya di lingkungan kerjanya dan atau bekerja dilingkungan kerjanya
yang memiliki potensi bahaya telah memperoleh dasar pendidikan, pelatihan
dan/atau pengalaman yang sesuai.
Dokumen terkait :
- Prosedur Pelatihan, Kesadaran & Kompetensi (P-OHS-03)

7.4.3. Komunikasi dan Konsultasi


Dalam kaitannya dengan Potensi Bahaya, PT. HUTOMO MANDALA PERKASA
membuat dan memelihara prosedur untuk :
- Komunikasi internal dan Eksternal antara berbagai tingkat dan fungsi dari
operasi.
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 11 dari 16
- Semua permasalahan yang dikomunikasikan baik dari internal maupun
eksternal untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di pihak terkait dapat
berkonsultasi dengan Manajemen Representative, Wakil pekerja , Tim P2K3,
Ahli K3 dari dalam maupun luar perusahaan.
- Menerima mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang sesuai dari
pihak luar terkait.
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA mengkomunikasikan Potensi
Bahaya K3 jika diminta oleh pihak eksternal dengan persetujuan Management
Representative dan Direktur Utama.
Beberapa bentuk komunikasi dan konsultasi yang dilakukan :
- Manajemen Meeting & Konsultasi dengan wakil pekerja, Ahli K3, Tim P2K3, dari
dalam maupun luar perusahaan.
- Pemasangan tanda-tanda himbauan, rambu rambu peringatan dan larangan.
- Penyuluhan ke Masyarakat sekitar
- Komunikasi tertulis dengan pihak terkait

- Prosedur Komunikasi (P-OHS-04)


- Prosedur Konsultansi (P-OHS-05)
7.4.4. Dokumentasi Sistem Manajemen K3
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA menetapkan dan memelihara informasi
dalam bentuk hard copy atau media elektronik untuk :
- Menguraikan unsur-unsur inti dari sistem manajemen dan interaksinya.
- Memberikan arahan kepada dokumentasi yang terkait
7.4.5. Pengendalian Dokumen
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA membuat dan memelihara prosedur untuk
mengendalikan semua dokumen-dokumen yang diperlukan oleh standar
untuk menjamin bahwa :
- Dokumen dapat ditempatkan pada lokasi yang sudah ditentukan.
- Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila perlu dan disetujui oleh personil
yang berwenang.
- Setiap dokumen yang mutakhir tersedia disemua tempat yang memerlukannya
dapat diketahui oleh semua staf yang memerlukan untuk efektifnya pelaksanaan
Sistem Manajemen K3.
- Setiap dokumen disimpan dengan baik untuk keperluan identifikasi yang cepat.
- Untuk dokumen yang sudah kadaluarsa segera dipindahkan dari lokasi
pengguna. Dokumen kedaluarsa dapat disimpan untuk keperluan hukum atau
ilmu pengetahuan dengan identifikasi tertentu.
- Semua dokumentasi harus dapat dibaca, bertanggal, mudah dikenali, dipelihara
dengan cara sistematis dan disimpan untuk masa yang ditetapkan.
- Prosedur pengendalian dokumen ditetapkan dan dipelihara untuk tujuan
penyusunan dan modifikasi dokumen.
Dokumen terkait :
- Prosedur Pengendalian Dokumen (P-OHS-12)
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober 2019 No Revisi : 01 Hal : 12 dari 16

7.4.6. Pengendalian Operasi


PT. HUTOMO MANDALA PERKASA mengidentifikasikan operasi dan kegiatan
yang berkaitan dengan Potensi bahaya yang memiliki risiko penting
yang telah diketahui sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasarannya.
Perusahaan merencanakan kegiatan ini termasuk pemeliharaan untuk menjamin
kegiatan pada kondisi tertentu dengan:
- Penempatan pekerja untuk suatu pekerjaan memperhatikan persyaratan
perijinan, kompetensi, kesehatan, identifikasi bahaya potensial dan evaluasi
risiko.
- Memberlakukan sistem ijin kerja dan ijin masuk pada pekerjaan dan daerah-
daerah yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya yang tinggi berdasarkan
hasil identifikasi potensi bahaya dan evaluasi risiko. Tempat dengan ijin masuk
dibuat pengendalian seperti pemberian tanda larangan, membuat pagar dll.
- Menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk seluruh pekerja yang
membutuhkan sesuai dengan tugas dan potensial bahaya yang teridentifikasi.
Pemeliharaan APD merupakan tanggung jawab dari pekerja. Seluruh APD dibuat
dalam disain dan konstruksi yang aman untuk pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Prosedur Identifikasi Potensi Bahaya harus digunakan dalam
menilai tempat kerja untuk menentukan jika terdapat potensi bahaya atau akan
muncul, yang mana memerlukan penggunaan APD. Pemeliharaan APD
dikomunikasikan dengan pekerja yang terkena paparan. APD yang rusak atau
tidak efektif dilarang digunakan, Pekerja dapat meminta penggantian APD
kepada managernya.
- Berdasarkan identifikasi bahaya potensial dan evaluasi risiko, dan pemantauan
dan pengukuran, setiap daerah yang memiliki risiko penting diberi tanda
peringatan K3 sesuai dengan standar yang berlaku.
- Membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi yang meliputi keadaan
bila ketiadaannya dapat mengarah ke penyimpangan dari kebijakan, tujuan dan
sasaran K3.
- Menetapkan kriteria operasi didalam prosedur operasi
- Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan Potensi Bahaya
yang diketahui dari barang atau jasa yang dipakai oleh PT. HUTOMO MANDALA
PERKASA dan menyampaikan prosedur dan persyaratan relevan
kepada kontraktor dan rekanan.
- MSDS tersedia dilokasi penggunaan dan penyimpanan bahan kimia dan dapat
diakses untuk pekerja, hal ini diikuti dengan adanya tempat penyimpanan yang
diberi penandaan dan status serta aman dan sesuai dengan persyaratan tata
cara penyimpanannya.
- Wadah penyimpanan bahan kimia diberi label-label, tag, atau penandaan yang
menunjukan identitas, status, bahaya potensial K3. Seluruh label peringatan, tag
harus dipelihara.
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 13 dari 16
- Briefing K3 harus diberikan ke Pengunjung/tamu yang telah melaporkan diri
oleh petugas keamanan yang sedang bertugas di Pos Keamanan baik itu
pengunjung/tamu biasa, Mitra Kerja dan pengunjung/tamu khusus.
- Kegiatan perancangan (desain) ataupun perancangan ulang harus dipastikan
bahwa aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah
dipertimbangkan.
- Pengadaan barang dan jasa harus dipastikan memenuhi persyaratan K3
Dokumen terkait :
- Prosedur Penanganan Kecelakaan & Keadaan Darurat(P-OHS-06)

7.4.7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat


PT. HUTOMO MANDALA PERKASA membuat dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi potensi terjadinya kecelakaan dan situasi darurat dan
menanggapinya serta mencegah dan mengurangi potensi bahaya terhadap
manusia dan lingkungan kerja yang mungkin berkaitan. Perusahaan
mempersiapkan diri untuk mencegah dan mengurangi yang potensi bahaya
terhadap manusia dan lingkungan kerja yang dapat ditimbulkan akibat potensi
kecelakaan dan keadaan tersebut diatas dengan menyusun tim tanggap darurat,
prosedur berikut prasarananya. PenanggungJawab masing-masing unit di Setiap
bagian baik di proyek maupun kantor bertanggung jawab atas sistem dan tim
tanggap darurat. Tiap anggota tim mendapat pelatihan dasar dan pelatihan
khusus yang diperlukan masing-masing untuk menjalankan tugas-tugasnya.
Seluruh prosedur kesiagaan dan penanggulangan darurat dikaji ulang apabila
diperlukan terutama setiap waktu setelah terjadinya suatu peristiwa kecelakaan
dan keadaan darurat yang sesungguhnya secara berkala, setiap tahun sekali
sistem tanggap darurat diuji coba untuk memastikan atau menyempurnakan
kelayakan dan keefektifannya.
Dokumen terkait :
- Prosedur Kesiagaan Tanggap Darurat (P-OHS-07)

7.5. PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN KOREKSI


7.5.1. Pemantauan dan Pengukuran
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA membuat prosedur pemantauan dan
pengukuran potensi bahaya K3 untuk menilai kemajuan dalam memenuhi tujuan
dan sasaran K3 serta evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan yang digariskan.
Adapun kebijakan pemantauan dan pengukuran ini mencakup :
- Pembuatan, pelaksanaan dan pemeliharaan prosedur yang terdokumentasi
untuk pemantauan dan mengukur secara teratur, karakteristik kunci dari
operasi / pemeliharaan yang dapat menimbulkan potensi bahaya pada K3.
- Perekaman informasi untuk mengetahui perkembangan kinerja, pengendalian
operasional yang relevan dan kesesuaiannya dengan tujuan serta sasaran.
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 14 dari 16
- Alat pemantauan dipelihara dan dikalibrasi dan rekaman proses ini disimpan
sesuai ketentuan.
- Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk mengevaluasi
secara berkala kepatuhan terhadap perundang-undangan dan peraturan K3
yang relevan.
Dokumen terkait :
-Prosedur Pemantauan dan Pengukuran (P-OHS-08)

7.5.2. Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan


PT. HUTOMO MANDALA PERKASA membuat dan menetapkan prosedur untuk
menetapkan tanggung jawab dan wewenang serta menangani
dan menyelidiki ketidaksesuaian, tindakan untuk perbaikan potensi bahaya yang
ditimbulkan, memprakarsai dan menyelesaikan tindakan-tindakan koreksi dan
pencegahan terhadap semua temuan penyimpangan antara kondisi yang
seharusnya dengan kenyataan yang ada dimasing-masing unit kerja.
Tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah
ketidaksesuaian yang terjadi maupun yang berpotensi terjadi harus sesuai dengan
besarnya masalah dan seimbang dengan potensi bahaya yang ditemukan.

Temuan-temuan ketidaksesuaian dapat merupakan hasil dari :


- Kegiatan Audit
- Kegiatan Pemantauan dan Pengukuran
- Temuan dari pihak ke 3
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA akan merekam semua perubahan dalam
prosedur terdokumentasi sebagai hasil tindakan koreksi dan pencegahan.
Dokumen terkait :
- Prosedur Tindakan Perbaikan & Pencegahan (P-OHS-15)

7.5.3. Rekaman K3
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA menetapkan dan memelihara prosedur
untuk identifikasi, pemeliharaan dan penempatan serta pemusnahan
rekaman K3. Rekaman ini sudah termasuk pelatihan, hasil audit, hasil
pemantauan dan pengukuran serta pengkajian manajemen. Rekaman/catatan K3
ditetapkan berupa formulir dengan format yang seragam dan baku serta
merupakan hasil dari pencatatan/laporan/dokumen–dokumen pendukung
sebagaimana yang diatur dalam prosedur. Rekaman meliputi seluruh catatan
informasi yang diperlukan untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja yang direncanakan.
Rekaman K3 dibuat mudah dibaca, dikenali dan dimengerti, dapat diidentifikasi
dapat menjabarkan kegiatan produk atau jasa yang terkait. Rekaman harus
disimpan dan dipelihara sehingga mudah diambil dan dijaga dari kerusakan,
pengurangan mutu atau kehilangan. Masa simpan rekaman ditetapkan dalam
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober


2019 No Revisi : 01 Hal : 15 dari 16
prosedur. Rekaman harus dipelihara sesuai dengan sistem dan organisasi untuk
menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan Permenaker No. 05 tahun 1996.
Dokumen terkait :
- Prosedur Pengendalian Rekaman (P-OHS-13)

7.5.4. Audit Sistem Manajemen K3 (SMK3)


PT. HUTOMO MANDALA PERKASA menetapkan dan memelihara
Program dan Prosedur untuk mengadakan audit Sistem Manajemen K3 secara
berkala dengan tujuan :
a. Menentukan apakah Sistem Manajemen K3 telah :
- Memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk manajemen K3 termasuk
persyaratan standart Permenaker 05 Tahun 1996.
- Ditetapkan dan dipelihara dengan benar
b. Memberikan informasi hasil audit kepada pihak manajemen. Program audit PT.
HUTOMO MANDALA PERKASA memuat jadwal pelaksanaan, yang
didasarkan pada pentingnya faktor K3 pada kegiatan yang bersangkutan
dan hasil audit sebelumnya. Prosedur audit PT. HUTOMO MANDALA
PERKASA
mencakup lingkup, frekuensi metodologi audit, tanggung jawab, persyaratan
untuk melaksanakan audit dan tatacara pelaporan hasilnya.
Pelaksanaan Audit Internal dilaksanakan minimal 2 kali dalam setahun.
Dokumen terkait :
- Prosedur Audit Internal (P-OHS-14)

7.5.5 Tinjauan Manajemen


Manajer PT. HUTOMO MANDALA PERKASA secara berkala minimal 1 kali dalam
setahun akan meninjau Sistim Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya. Tinjauan manajemen
dilaksanakan untuk memastikan bahwa informasi yang diperlukan terkumpul
sehingga memungkinkan Manejer melakukan penilaian keefektifan implementasi
Sistem Manajemen K3. Pelaksanaan tinjauan ini harus didokumentasikan. Tinjauan
manajemen ini mencakup kemungkinan perubahan pada kebijakan, tujuan, sasaran
dan unsur lain dari Sistem Manajemen K3 dilihat dari sudut hasil audit Sistem
Manajemen K3, keadaan kondisi yang berubah serta komitmen untuk perbaikan
berkelanjutan
Dokumen terkait :
- Prosedur Tinjauan Manajemen (P-OHS-16)
PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

MANUAL No Dokumen : M-OHS-01

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Tanggal Terbit : 03 Oktober 2019 No Revisi : 01 Hal : 16 dari 16

VIII. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja, maka
dibentuk panitia Pembina keselamatan kerja (P2K3) di lingkungan PT. HUTOMO MANDALA
PERKASA yang merupakan wadah kerjasama antara pihak manajemen dan pekerja untuk
mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi aktif efektif dalam penerapan K3.

Anda mungkin juga menyukai